Analisis Spesialisasi Wilayah Kecamatan

xci Su mber : Diolah dan Diadopsi dari Lampiran 4 Berdasarkan pada Tabel 19 dapat diketahui bahwa pada tingkat kabupaten ternyata hanya ada satu komoditas pertanian yang memiliki nilai KS lebih dari satu atau sama dengan satu, yaitu padi sawah yang memiliki nilai KS sebesar 1,01370. Hal ini berarti bahwa padi sawah adalah komoditas yang terspesialisasi di Kabupaten Batang. Komoditas tebu dan kentang, adalah komoditas yang mempunyai KS relatif tinggi, dengan besarnya KS untuk kedua komoditas tersebut sebesar 0,54197 dan 0,41775. Kondisi seperti ini menurut pendapat Tarigan 2005, menyebutkan bahwa suatu sektor yang mampu mengekspor ke luar wilayah secara tidak langsung menunjukkan bahwa daerah tersebut memiliki keunggulan komparatif untuk sektor tersebut. Suatu daerah hanya mungkin mengekspor suatu komoditas ke daerah lain atau luar negeri karena mampu menghasilkan komoditas tersebut secara lebih murah atau lebih efisien. Padi sawah secara khusus dapat tumbuh dengan baik di Kabupaten Batang terutama di daerah-daerah yang memiliki sumber-sumber air alami. Di Kabupaten Batang, komoditas padi sawah adalah komoditas yang paling banyak diusahakan di 8 kecamatan yang ada, yaitu Kecamatan Wonotunggal, Kecamatan Bandar, Kecamatan Reban, Kecamatan Tersono, Kecamatan Subah, Kecamatan Tulis, Kecamatan Batang dan Kecamatan Warungasem. Kecamatan Tulis merupakan kecamatan yang banyak memiliki lahan sawah dan sumber pengairan yang mencukupi untuk irigasi pertanian sepanjang tahun.

2. Analisis Spesialisasi Wilayah Kecamatan

Berdasarkan Tabel 20 maka dapat diketahui bahwa nilai kuosien KS di setiap kecamatan di Kabupaten Batang kurang dari satu dan mendekati nilai nol. Nilai KS yang kurang dari satu dan mendekati nol ini mengindikasikan bahwa di tingkat kecamatan tidak terdapat spesialisasi xcii kegiatan pertanian. Tetapi nilai KS yang positif menunjukkan bahwa setiap kecamatan di Kabupaten Batang memiliki keunggulan komparatif dalam menghasilkan komoditas pertanian tertentu. Tabel 20. Kuosien Spesialisasi KS Setiap Kecamatan di Kabupaten Batang Tahun 2006 No Kecamatan KS Kecamatan 1 Bawang 0,51806 2 Blado 0,51014 3 Gringsing 0,46841 4 Batang 0,39651 5 Reban 0,36003 6 Warungasem 0,34499 7 Tersono 0,33391 8 Tulis 0,31556 9 Wonotunggal 0,29005 10 Subah 0,27444 11 Limpung 0,26142 12 Bandar 0,25460 Rata-rata 0,36068 Sumber: Diolah dan Diadopsi dari Lampiran 4 Berdasarkan nilai KS tiap-tiap kecamatan di Kabupaten Batang, terlihat bahwa nilai KS tertinggi ada di Kecamatan Bawang, Kecamatan Blado dan disusul Kecamatan Gringsing. Kecamatan Bawang memiliki nilai KS paling tinggi bila dibandingkan dengan yang lain yaitu sebesar 0,51806. Hal ini berarti tingkat spesialisasi yang dimiliki kecamatan ini lebih tinggi dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan yang lain, atau dengan kata lain kecamatan ini memiliki efisiensi yang relatif tinggi dalam memproduksi komoditas pertanian, atau mengindikasikan bahwa kecamatan ini dapat memproduksi komoditas pertanian dengan biaya yang lebih rendah sehingga dapat dijual dengan harga yang rendah. Kecamatan Bawang memiliki 35 komoditas pertanian unggulan yaitu bawang putih, tomat, bawang daun, petsaiSawi, alpukat, laos, ikan karper, cabe rawit, kubis, ayam ras petelur, ikan nila, jeruk keproksiam,sapi potong, nanas, ikan mujair, teh, jagung, ubi jalar, nangka, pisang, kencur, kelinci, bawang merah, kopi robusta, jahe, domba, ikan nilam, kentang, xciii ikan sepat, kopi srabika, ikan lele, melinjo, kambing, jati bulat, mahoni bulat. Di Kecamatan Bawang, komoditas yang mempunyai KS tertinggi adalah komoditas bawang daun KS=0,20127. Berarti di Kecamatan Bawang akan relatif menguntungkan jika mengusahakan komoditas bawang daun daripada komoditas lainnya. Kecamatan Blado terdapat komoditas kentang KS=0,38560 sebagai komoditas yang mempunyai KS tertinggi. Komoditas kentang di Kecamatan Blado menunjukkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai komoditas kentang di kecamatan lain. Dengan demikian keunggulan komparatif atas komoditas kentang di Kecamatan Bawang relatif lebih besar dibandingkan di kecamatan lain. Sedangkan di Kecamatan Gringsing, komoditas yang mempunyai KS tertinggi adalah komoditas tebu KS=0,40190. Kondisi ini menunjukkan bahwa komoditas tebu akan lebih menguntungkan jika dibudidayakan di Kecamatan Gringsing. Kecamatan Bandar memiliki nilai KS yang paling rendah dibandingkan yang lain yaitu sebesar 0,25460, artinya bahwa kecamatan ini memiliki tingkat spesialisasi yang paling rendah dibandingkan wilayah kecamatan yang lain dalam hal menghasilkan komoditas pertanian. Ada 37 jenis komoditas sektor pertanian yang dihasilkan di Kecamatan Bandar, yaitu salak, kacang panjang, ikan gabus, kopi robusta, durian, sengon bulat, mangga, ubi kayu, puyuh, katak hijau, manggis, ikan belut, ikan wader, tebu, jeruk besar, pisang, padi sawah, jambu air, sawo, kerbau. Rata-rata kuosien spesialisasi ditingkat kecamatan di Kabupaten Batang sebesar 0,36068, artinya secara umum di Kabupaten Batang tidak ada pengkhususan spesialisasi terhadap kegiatan pertanian tertentu atau pengkhususan untuk penanaman komoditas pertanian tertentu, meskipun memiliki nilai KS yang rendah tapi nilai KS di semua kecamatan bernilai positif. Besaran nilai KS yang berbeda-beda menunjukkan bahwa keunggulan komparatif setiap kecamatan juga berbeda, semakin besar nilai KSnya menunjukkan keunggulan komparatif yang semakin besar pula. xciv Nilai rata-rata KS di Kabupaten Batang yang mendekati angka terspesialisasi, dapat terjadi salah satunya karena dalam proses produksinya cukup efisien sehingga pendapatan yang ada cukup mampu untuk memberikan kontribusi pada perekonomian di wilayah Kabupaten Batang.

3. Analisis Lokalisasi Komoditas Pertanian