Keadaan Perekonomian KONDISI UMUM KABUPATEN BATANG

lvi sebesar 2,5. Penurunan RBT bisa menjadi salah satu faktor yang akan mempercepat pembangunan ekonomi daerah. Hal ini disebabkan karena jumlah pendapatan yang diperoleh oleh golongan produktif kepada golongan non produktif semakin berkurang, sehingga pendapatan yang diterima bisa dialokasikan untuk investasi.

C. Keadaan Perekonomian

1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Keberhasilan pembangunan suatu daerah dapat dicerminkan dari beberapa indikator makro. Salah satu indikator makro yang sering dipakai untuk mengetahui keberhasilan pembangunan adalah Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Besarnya nilai PDRB yang berhasil dicapai merupakan refleksi kemampuan daerah dalam mengelola sumberdaya alam dan sumberdaya manusia. Dengan membandingkan nilai PDRB yang berhasil dicapai dari tahun ke tahun akan terlihat bagaimana perkembangan tingkat keberhasilan pembangunan suatu wilayah. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Batang Tahun 2002-2006 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Batang Tahun 2002-2006 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Tahun Nilai Juta Rupiah Pertumbuhan 2002 1.833.190,98 - 2003 1.880.020,18 2,55 2004 1.918.980,13 2,07 2005 1.972.776,84 2.80 2006 2.022.301,43 2,51 Sumber : BPS Kabupaten Batang Tahun 2006 Nilai pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batang atas dasar harga konstan tahun 2000 pada tahun 2006 mencapai 2.022.301,43 juta rupiah. Nilai ini jauh lebih tinggi dari pada tahun 2005 yang bernilai 1.972.776,84 juta rupiah. Nilai pertumbuhan ekonomi atas dasar harga berlaku lebih tinggi dari pada nilai pertumbuhan ekonomi atas dasar harga konstan karena pada pembentukan nilai atas dasar harga konstan lvii sudah dihilangkan pengaruh inflasi yang terjadi setiap tahunnya. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batang tahun 2006 mencapai 2,51 , lebih rendah dari pada tahun 2005 sebesar 2,80 . Menurut data perekonomian Kabupaten Batang, disebutkan bahwa perekonomian nasional sepanjang tahun 2006, masih terpengaruh oleh kondisi perekonomian tahun 2005, seperti kenaikan harga BBM. Dunia usaha sektor riil banyak yang belum bisa berkembang dengan baik. Untuk Kabupaten Batang, pertumbuhan ekonomi tahun 2006 sebesar 2,51, dengan laju inflasi 6,01, lebih rendah dari inflasi tahun sebelumnya sebesar 16,77. Pertumbuhan ekonomi tahun 2006 ini menyebabkan rata – rata pertumbuhan ekonomi selama lima tahun terakhir 2002- 2006 mencapai 2,42. 2. Pendapatan Per Kapita Pendapatan per kapita menggambarkan rata-rata pendapatan suatu penduduk di suatu wilayah per tahun. Pendapatan perkapita ini sebagai alat untuk mengukur atau menilai tingkat kesejahteraan penduduk di Kabupaten Batang. Pendapatan perkapita Kabupaten Batang tahun 2002-2006 dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Pendapatan Per Kapita Penduduk Kabupaten Batang Tahun 2002-2006 Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan Tahun 2000. Pendapatan Per Kapita Rupiah Tahun Berlaku Konstan 2000 2002 2.963.188 2.381.753 2003 3.183.642 2.425.814 2004 3.424.875 2.453.087 2005 3.978.164 2.505.370 2006 4.412.027 2.526.397 Sumber : BPS Kabupaten Batang Tahun 2006 Besarnya pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Batang dari tahun 2002-2006 selalu mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan penduduk Kabupaten Batang meningkat setiap tahunnya. Adanya peningkatan pendapatan ini berarti tingkat kesejahteraan penduduk Kabupaten Batang meningkat setiap tahunnya. 3. Sarana Perekonomian lviii Keberhasilan pembangunan ekonomi daerah tidak terlepas dari adanya dukungan infrastruktur berupa sarana jalan dan pasar. Jalan yang ada di Kabupaten Batang pada tahun 2006 terdiri dari Jalan Nasional sepanjang 47,55 km; Jalan Provinsi 82,54 km; Jalan Kabupaten 565,10 km; Jalan Kota 173,10 km serta Jalan Desa sepanjang 715 km. Jumlah pasar sebanyak 49 buah meliputi 4 Pasar Kota, 14 Pasar Wilayah dan 31 Pasar Lingkungan.

D. Keadaan Sektor Pertanian