Asumsi – asumsi Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel

xxxvii

D. Asumsi – asumsi

1. Setiap perekonomian kecamatan bersifat tertutup, artinya kebutuhan barang akan dipenuhi terlebih dahulu oleh produksi sendiri dan kekurangannya akan dibeli dari kecamatan lain yang berada di dalam wilayah Kabupaten Batang maupun diluar Kabupaten Batang. 2. Terdapat pola permintaan yang sama antara kecamatan dengan kabupaten. 3. Biaya antara untuk masing-masing komoditas di setiap kecamatan dianggap sama. 4. Produktivitas komoditas pertanian di tingkat kecamatan dan kabupaten dianggap sama. 5. Perhitungan komoditas pertanian yang ada, berdasarkan pada basis administratif.

E. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel

1. Identifikasi adalah penentuan dan atau penetapan identitas. Dalam penelitian ini, yang dimaksud identifikasi adalah penentuan atau penetapan identitas komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Batang. 2. Komoditas ialah produk yang dihasilkan oleh suatu usaha kegiatan dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia. 3. Komoditas pertanian adalah komoditas yang dihasilkan oleh suatu kegiatan di sektor pertanian. Penelitian ini difokuskan pada komoditas pertanian yang berupa barang, yang dihasilkan dari subsektor tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. 4. Komoditas pertanian unggulan adalah komoditas pertanian yang mempunyai kemampuan dalam memenuhi kebutuhan di Kabupaten Batang dan daerah diluar Kabupaten Batang ekspor. Komoditas pertanian unggulan menurut analisis Location Quotien LQ adalah komoditas yang mempunyai nilai LQ1. 5. Komoditas pertanian non unggulan adalah komoditas pertanian yang xxxviii tidak mempunyai kemampuan dalam memenuhi kebutuhan di Kabupaten Batang, maupun yang hanya mampu memenuhi kebutuhan di Kabupaten Batang dan belum mampu mengekspor ke luar daerah di Kabupaten Batang. Komoditas pertanian non unggulan menurut analisia Location Quotien LQ adalah komoditas yang mempunyai nilai LQ ≤1. 6. Nilai produksi komoditas pertanian adalah perkalian antara jumlah produksi suatu komoditas pertanian dalam satu tahun dengan harga rata–rata komoditas pertanian di tingkat produsen dalam satu tahun. Dinyatakan dalam satuan rupiah Rp. 7. Spesialisasi adalah pengkhususan diri pada suatu kegiatan. Dalam penelitian ini adalah pengkhususan suatu wilayah kecamatan untuk melaksanakan kegiatan pertanian atau untuk memproduksi komoditas pertanian yang mempunyai keunggulan komparatif di Kabupaten Batang. Spesialisasi diukur dengan menggunakan Kuosien Spesialisasi Specialization Quotien KS. KS ≥1 atau KS~1, artinya komoditas pertanian i merupakan komoditas pertanian yang terspesialisasi di kecamatan i dan KS~0, artinya komoditas pertanian i merupakan komoditas pertanian yang tidak terspesialisasi di kecamatan i. 8. Lokalisasi adalah tingkat penyebaran atau pemusatan. Dalam penelitian ini adalah tingkat penyebaran dan pemusatan komoditas pertanian pada setiap kecamatan di Kabupaten Batang. Diukur dengan menggunakan kuosien lokalisasi Location Quotien Lo. Apabila Lo~1 atau Lo1 maka komoditas pertanian memusat di suatu kecamatan di Kabupaten Batang dan bila Lo~0 maka komoditas pertanian tersebut menyebar di beberapa kecamatandi Kabupaten Batang. xxxix

III. M