0,8 – 1 : Sangat tinggi
0,6 – 0,8 : Tinggi 0,4 – 0,6 : Cukup
0,2 – 0,4 : Rendah 0 - 0,2
: Sangat Rendah Dalam penelitian ini suatu instrumen dikatakan reliabel jika r
11
³ 0,7. Rumus Alpha berbentuk sebagai berikut :
÷ ÷
ø ö
ç ç
è æ
- ÷
ø ö
ç è
æ -
=
å
2 2
11
1 1
t i
s s
n n
r dengan :
=
11
r reliabilitas instrumen
n = banyaknya butir instrumen
2 i
s = variansi skor butir ke-i, i = 1, 2, 3, …
2
st = variansi skor-skor yang diperoleh subyek uji coba
Budiyono, 2003: 46 · Tahap Revisi
Instrumen yang telah diujicobakan direvisi dengan menghilangkan atau mengganti butir-butir instrumen yang tidak memenuhi syarat-syarat instrumen
yang baik. · Penetapan Instrumen
Butir-butir instrumen yang memenuhi syarat-syarat instrumen yang baik ditetapkan sebagai instrumen penelitian.
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah anava dua jalan 2
´
3 sel tak sama. Dua faktor yang digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan efek baris, efek kolom, serta kombinasi efek baris dan efek kolom
terhadap prestasi belajar adalah faktor A model pembelajaran dan faktor B
kreativitas belajar. Teknik analisis data ini digunakan untuk menguji ketiga hipotesis yang telah dikemukakan di depan.
Sebagai prasyarat analisis data, perlu dilakukan uji keseimbangan pada kelompok kontrol dan eksperimen, yaitu dengan uji-t. Selaian analisis variansi,
untuk menganalisis data digunakan metode Lilliefors dan uji Bartlett. Metode Lilliefors digunakan untuk uji normalitas antara kedua kelompok. Sedangkan
untuk uji homogenitas antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen digunakan uji Bartlett.
1. Uji Keseimbangan Sebelum peneliti melakukan eksperimen, terlebih dahulu harus menguji
kesamaan kemampuan awal dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini bertujuan agar hasil dari eksperimen adalah benar akibat perlakuan yang
telah diberikan bukan karena adanya pengaruh yang lain. Untuk menguji kesamaan kemampuan awal dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
tersebut digunakan uji-t, dengan prosedurnya adalah sebagai berikut : a. Menentukan hipotesis
H :
2 1
m m =
kedua kelompok berasal dari dua populasi yang seimbang H
1 :
2 1
m m ¹
kedua kelompok tidak berasal dari dua populasi yang seimbang b. Tingkat signifikansi :
05 ,
=
a c. Statistik uji
2 n
n s
1 n
s 1
n s
dengan 2
n n
t ~
n 1
n 1
X X
t
2 1
2 2
2 2
1 1
2 p
2 1
2 1
2 1
- +
- +
- =
- +
+ -
=
p
s
dimana: t
= harga statistik yang diuji t ~ 2
2 1
- + n
n t
1
X = nilai ulangan harian pertama kelas VII semester 1 kelas eksperimen
2
X = nilai ulangan harian pertama kelas VII semester 1 kelas kontrol
2 1
s
= variansi dari kelas eksperimen
2 2
s
= variansi dari kelas kontrol n
1
= cacah anggota kelas eksperimen n
2
= cacah anggota kelas kontrol
2 p
s = variansi gabungan
p
s
= deviasi baku gabungan d. Daerah kritik: DK = {t | t -t
2 a
atau t t
2 a
} e. Keputusan uji: H
ditolak jika t
Î
DK f. Kesimpulan
1. Kedua kelompok berasal dari dua populasi yang seimbang jika H tidak
ditolak. 2. Kedua kelompok tidak berasal dari dua populasi yang seimbang jika H
ditolak. Budiyono, 2004: 151
2. Uji Homogenitas Prosedur uji homogenitas dengan menggunakan uji Bartlett adalah sebagai
berikut : a. Menentukan hipotesis
H :
2 1
s =
2 2
s =
2 3
s = ...=
2 k
s sampel berasal dari populasi yang variansinya homogen
H
1
: Tidak semua variansi sama sampel berasal dari populasi yang variansinya tidak homogen
b. Tingkat signifikansi :
05 ,
=
a c. Statistik uji
ú û
ù ê
ë é
- =
å
= k
j j
j
s f
RKG f
c
1 2
2
log log
303 .
2 c
dengan :
1 2
2
~
- k
c c
k = Banyaknya populasi
f = Derajat kebebasan untuk RKG = N – k
f
j
= Derajat kebebasan untuk s
j 2
= n
j
– 1 j
= 1, 2, 3, …, k N
= Banyaknya seluruh nilai ukuran n
j
= Banyaknya nilai ukuran sampel ke-j c
=
ú ú
û ù
ê ê
ë é
- -
+
å
f f
k
j
1 1
1 3
1 1
RKG =
å å
j j
f SS
;
2 2
2
1
j j
j j
j j
s n
n X
X SS
- =
- =
å
d. Daerah Kritik DK = {
1 ;
2 2
2
|
- k
a
c c
c }
e. Keputusan uji H
ditolak jika
2
c
Î
DK atau H diterima jika
2
c Ï DK f. Kesimpulan
1. Varian berasal dari populasi yang homogen jika H tidak ditolak.
2. Varian berasal dari populasi tidak homogen jika H ditolak.
Budiyono, 2004: 176-177
3. Uji Normalitas Untuk menguji apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak
maka dilakukan uji normalitas. Untuk menguji normalitas populasi digunakan metode Lilliefors. Prosedur uji normalitas dengan menggunakan uji Lilliefors
adalah sebagai berikut : a. Menentukan hipotesis
H : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
H
1
: sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b. Tingkat signifikansi :
05 ,
=
a c. Statistik uji
| |
i i
z S
z F
Maks L
- =
dengan :
L = koefisien Lilliefors dari pengamatan
Fz
i
= PZ £ z
i
, Z ~ N0,1 Sz
i
= proporsi cacah z £ z
i
terhadap banyaknya z
i
z
i
= skor standar, dengan z
i =
s X
X
i
- , s = standar deviasi
d. Daerah kritik DK = { L | L L
n ,
a
} dengan n adalah ukuran sampel. Untuk beberapa
a dan n, nilai L
n ,
a
dilihat pada tabel nilai kritik uji Lilliefors. e. Keputusan uji
H ditolak jika L
Î
DK atau H tidak ditolak jika L Ï DK
f. Kesimpulan a. Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika H
tidak ditolak.
b. Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika H ditolak.
Budiyono, 2003: 169
4. Analisis Variansi Dua Jalan Analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama digunakan untuk menguji
signifikansi perbedaan efek dua faktor A dan B serta interaksi AB terhadap variabel terikat. Model dari analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama adalah
sebagai berikut :
ijk ij
j i
ijk
X
e ab
b a
m
+ +
+ +
=
dengan : X
ijk
= Data amatan ke- k pada baris ke-i dan kolom ke-j m
= Rerata dari seluruh data amatan
i
a = Efek baris ke-i pada variabel terikat
j
b = Efek kolom ke-j pada variabel terikat
ij
ab = Kombinasi efek baris ke-I dan kolom ke-j pada variabel terikat
ijk
e = Deviasi data amatan terhadap rataan populasi
ij
m yang berdistribusi normal dengan rataan 0. Deviasi amatan terhadap rataan populasi juga
disebut galat eror. i
= 1, 2, 3, …,p ; p = Banyaknya baris. j
= 1, 2, 3, …,q ; q = Banyaknya kolom. k
= 1, 2, 3, …, n
ij
; n
ij
= Banyaknya data amatan pada sel ij. Budiyono, 2003: 225
Prosedur dalam pengujian menggunakan analisis variansi dua jalan yaitu: a. Hipotesis
a. H
0A
: =
i
a untuk setiap i = 1, 2, 3, …,p
H
1A
: paling sedikit ada satu
i
a yang tidak nol b. H
0B
:
=
j
b untuk setiap j = 1, 2, 3, …,q
H
1B
: paling sedikit ada satu
j
b yang tidak nol c. H
0AB
: =
j i
ab untuk setiap i = 1, 2, 3, …,p dan j = 1, 2, 3, …,q
H
1AB
: paling sedikit ada satu
j i
ab yang tidak nol
Ketiga pasang hipotesis ini ekuivalen dengan tiga pasang hipotesis berikut : 4 H
0A
: Tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat
H
1A
: Ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat
5 H
0B
: Tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat
H
1B
: Ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat
6 H
0AB
: Tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat H
1AB
: Ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat b. Komputasi
A. Notasi dan Tata Letak Data
Tabel 3.3 Data Amatan, Rataan, dan Jumlah Kuadrat Deviasi Kreativitas Belajar Matematika
B
A Tinggi
b
1
Sedang b
2
Rendah b
3
a
1
11 11
11 2
11 11
11
SS C
X X
X n
å å
12 12
12 2
12 12
12
SS C
X X
X n
å å
13 13
13 2
13 13
13
SS C
X X
X n
å å
Model Pembelajaran
STAD dan Langsung
a
2
21 21
21 2
21 21
21
SS C
X X
X n
å å
22 22
22 2
22 22
22
SS C
X X
X n
å å
23 23
23 2
23 23
23
SS C
X X
X n
å å
Dengan :
ij ij
ij ij
ij ij
C X
SS n
X C
- =
=
å å
2 2
; Tabel 3.4 Rataan dan Jumlah Rataan
Faktor b
Faktor a b
1
b
2
b
3
Total
a
1
11
X
12
X
13
X
1
A a
2
21
X
22
X
33
X
2
A Total
1
B
2
B
3
B G
Pada analisis variansi dua jalan sel tak sama, didefinisikan notasi-notasi sebagai berikut :
n
ij
= Ukuran sel ij sel pada baris ke-i dan kolom ke-j = Banyaknya data amatan pada sel ij
= Frekuensi sel ij
h
n = Rataan harmonik frekuensi seluruh sel =
å
j i
j i
n pq
,
1
N =
å
j i
j i
n
,
= banyaknya seluruh data amatan
SS
ij
=
ij k
ijk k
ijk
n X
X
2 2
÷ ø
ö ç
è æ
-
å å
= Jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij
ij
AB = rataan pada sel ij A
i
=
å
j ij
AB = Jumlah rataan pada baris ke-i B
j
=
å
i ij
AB
= Jumlah rataan pada kolom ke-j G
=
å
j i
ij
AB
,
= Jumlah rataan semua sel B. Komponen Jumlah Kuadrat
1 =
pq G
2
2 =
å
j i
ij
SS
,
3 =
å
i i
q A
2
4 =
å
j j
p B
2
5 =
2
å
ij ij
AB
C. Jumlah Kuadrat JKA
=
[ ]
1 3
-
h
n JKB
=
[ ]
1 4
-
h
n
JKAB =
[ ]
3 4
5 1
- -
+
h
n JKG
= 2 JKT
= JKA + JKB + JKAB + JKG
D. Derajat Kebebasan dkA
= p – 1 dkB
= q – 1 dkAB = p - 1q - 1
dkG = N – pq
dkT = N – 1
E. Rataan Kuadrat RK RKA = JKA dkA
RKB = JKB dkB RKAB = JKAB dkAB
RKG = JKG dkG c. Statistik Uji
a. Untuk H
0A
adalah F
a
= RKA RKG yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 dan N – pq
b. Untuk H
0B
adalah F
b
= RKB RKG yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q – 1 dan N – pq
c. Untuk H
0AB
adalah F
ab
= RKAB RKG yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1q - 1 dan
N – pq d. Daerah Kritik
Daerah kritik untuk F
a
adalah DK = { F F
pq N
p -
- , 1
;
a
} Daerah kritik untuk F
b
adalah DK = { F F
pq N
q -
- , 1
;
a
} Daerah kritik untuk F
ab
adalah DK = { F F
pq N
q p
- -
- ,
1 1
;
a
} e. Keputusan Uji
E.
OA
H ditolak jika
a a
DK F
Î
F.
OB
H ditolak jika
b b
DK F
Î G.
OAB
H ditolak jika
ab ab
DK F
Î
f. Rangkuman Analisis Tabel 3.5 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama
Sumber Variansi
JK Dk
RK F
obs
F
a
Baris A Kolom B
Interaksi AB
Galat JKA
JKB JKAB
JKG p – 1
q - 1 p - 1q - 1
N – pq RKA
RKB RKAB
RKG F
a
F
b
F
ab
- F
F F
- Total
JKT N – 1
- -
- Budiyono, 2003: 208
5. Uji Komparasi Ganda Uji komparasi ganda digunakan untuk mengetahui perbedaan rerata setiap
pasang baris, setiap pasang kolom dan setiap pasang sel yaitu dengan menggunakan metode Scheffe’. Adapun langkah-langkah dalam menggunakan
metode Scheffe’ adalah sebagai berikut : a. Mengidentifikasikan semua pasangan komparasi rataan yang ada.
b Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut. c. Mencari nilai statistik uji F dengan rumus sebagai berikut:
1. Untuk komparasi rataan antar baris adalah :
÷ ÷
ø ö
ç ç
è æ
+ -
=
- .
. 2
. .
. .
1 1
j i
j i
j i
n n
RKG X
X F
2. Untuk komparasi rataan antar kolom adalah :
÷ ÷
ø ö
ç ç
è æ
+ -
=
- j
i j
i j
i
n n
RKG X
X F
. 2
. .
. .
1 .
1
3. Untuk komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama adalah :
÷ ÷
ø ö
ç ç
è æ
+ -
=
- kj
ij kj
ij kj
ij
n n
RKG X
X F
1 1
2
4. Untuk komparasi rataan antar sel pada baris yang sama adalah :
÷ ÷
ø ö
ç ç
è æ
+ -
=
- ik
ij ik
ij ik
ij
n n
RKG X
X F
1 1
2
d. Menentukan tingkat signifikansi e. Menentukan daerah kritik DK dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
DK = { F | F p - 1F
pq N
p -
- , 1
;
a
} DK = { F | F q - 1F
pq N
q -
- , 1
;
a
} DK = { F | F pq - 1F
pq N
pq -
- , 1
;
a
} f. Menetukan keputusan masing-masing komparasi rerata.
g. Menyusun kesimpulan dari keputusan uji yang ada. Budiyono, 2003: 198
BAB IV HASIL PENELITIAN