5. Lihat nilai Q tabel untuk dk dan taraf kesalahan 0,05 Q tabel 6. Hitung nilai Q Q hitung dengan menggunakan rumus
persamaan 2.1. 7. Keputusan
Jika Q hitung Q tabel Tidak semua atribut mempunyai kepentingan yang sama,
atribut dengan nilai penting terendah dibuang dan diulang kembali perhitungannya hingga didapatkan kesimpulan bahwa
semua atribut memiliki tingkat kepentingan yang sama.
c. Pembentukan Dimensi Atribut Penelitian
Pada tahap ini dilakukan penyebaran kuesioner III yang merupakan kuesioner tertutup. Kuesioner direncanakan akan
disebarkan kepada sejumlah responden yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan administrator layanan SIAKAD TI UNS
dengan menggunakan metode stratified random sampling. Jumlah sampel yang dilibatkan menggunakan patokan rasio 1:5,
dimana jumlah sampel adalah sama dengan 5 kali jumlah variabel atribut.
Dalam kuesioner ini, responden diminta untuk menjawab tiap pertanyaan dengan skala Likert, dimana :
a. Jawaban sangat penting diberi skor 5 b. Jawaban penting diberi skor 4
c. Jawaban cukup penting diberi skor 3 d. Jawaban tidak penting diberi skor 2
e. Jawaban sangat tidak penting diberi skor 1 Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner III, selanjutnya
dilakukan pengolahan data dengan menggunakan metode analisis faktor untuk mengkondisikan atribut usabilitas SIAKAD TI UNS
menjadi beberapa variabel baru faktor. Dari hasil analisis faktor
diperoleh faktor-faktor baru yang mempengaruhi usabilitas SIAKAD TI UNS. Pada penelitian ini analisis faktor dilakukan
dengan langkah sebagai berikut : a. Penyusunan Matrik Korelasi
Matriks data mentah berukuran n x p n objek dan p variabel yang berisi hasil kuesioner III diubah menjadi matriks korelasi.
Tujuan penyusunan matriks korelasi adalah untuk mendapatkan nilai-nilai kedekatan hubungan antar variabel.
b. Uji Asumsi Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi untuk menilai tepat atau
tidaknya menggunakan analisis faktor tersebut adalah asumsi korelasi, uji hipotesis bahwa matriks korelasi bukan matriks
identitas Bartlett’s Test Of Sphericity, dan asumsi ukuran kecukupan sampling Kaiser-Meyer-Olkin And Measure Of Sampling
Adequacy .
c. Ekstraksi Faktor Ekstraksi faktor bertujuan untuk menghasilkan sejumlah faktor
dari data yang ada. Ekstraksi faktor diperoleh dengan menggunakan metode Principal Component Analysis PCA. Dalam
ekstraksi faktor ini, digunakan nilai eigenvalue untuk menyatakan nilai variansi variabel. Penentukan jumlah faktor yang diinginkan
sebagai hasil ekstraksi menggunakan Latent Root Criterion, di mana hanya faktor dengan nilai eigenvalue sama dengan atau lebih besar dari
1 satu yang dianggap signifikan.
d. Rotasi Faktor Rotasi faktor dilakukan untuk memudahkan interpretasi faktor.
Dalam penelitian ini memanfaatkan metode rotasi Orthogonal Varimax.
Rotasi ini digunakan dengan merotasi faktor awal hasil ekstraksi sehingga diperoleh hasil rotasi di mana dalam suatu
kolom, nilai yang ada sebanyak mungkin mendekati nol. Hal ini akan lebih memperjelas distribusi variabel pada faktor-faktor yang
ada secara lebih signifikan dan nyata. e. Interpretasi Faktor
Interpretasi faktor dilakukan dengan mengelompokkan variabel- variabel ke dalam faktor-faktor hasil rotasi berdasar faktor
loading nya. Kemudian faktor-faktor tersebut diberi nama yang
dianggap bisa mewakili variabel-variabel anggota faktor tersebut.
Faktor-faktor yang telah dapat diekstrak pada analisis faktor selanjutnya akan dijadikan guideline dalam pembahasan mengenai
usabilitas SIAKAD TI UNS dalam Focus Group Discussion.
d. Penyusunan Usulan Pengembangan
Penyusunan usulan pengembangan SIAKAD TI UNS dilakukan melalui Focus Group Discussion untuk mengidentifikasi masalah
usabilitas secara lebih detail pada SIAKAD TI UNS yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya dan mencari solusi atas
permasalahan yang ada. FGD diikuti oleh sejumlah peserta dari berbagai kalangan meliputi mahasiswa, dosen, dan administrator
layanan SIAKAD TI UNS. Dalam FGD dibahas mengenai usulan pengembangan SIAKAD TI UNS mengacu pada masalah yang
telah ditemukan ditambah dengan pendapat, ide, masukan dari para peserta diskusi. Semua peserta dalam FGD diberi kebebasan
untuk mengeluarkan pendapat, gagasan, maupun masukan yang terkait pada usabilitas SIAKAD TI UNS namun masih dalam
kerangka kerja FGD. Hal - hal yang dibahas dalam FGD meliputi : 1. Identifikasi masalah terkait dengan usabilitas SIAKAD TI UNS.
2. Masukan dan solusi perbaikan SIAKAD TI UNS mengacu pada permasalahan yang telah teridentifikasi sebagai usulan pengembangan
SIAKAD TI UNS.