PENGEMBANGAN MODEL ADOPSI TEKNOLOGI SISTEM ADMINISTRASI AKADEMIK (SIAKAD) ONLINE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
PENGEMBANGAN MODEL ADOPSI TEKNOLOGI SISTEM ADMINISTRASI AKADEMIK (SIAKAD) ONLINE PADA MAHASISWA
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh: SULISTIYO NIM. F0205141
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2011
(2)
commit to user
ii(3)
commit to user
iii(4)
commit to user
ivPERSEMBAHAN
Karya tulis ini kami persembahkan untuk: • Allah SWT atas cinta yang tiada bertepi.
• Keluarga kecilku, Bapak Wakiman, Ibu Situm, dan Mbak Aniks atas doa, dan semua pengorbanannya.
• Ibu di Pamulang, Ibu Endang Sayekti atas doanya.
• Monica Rarang Kusologupito untuk kesediaanya berbagi debar jantungku. • Almamaterku.
(5)
commit to user
vMOTTO
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawab” (QS Al Isra : 36)
Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar -Khalifah 'Umar-
(6)
commit to user
viKATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas semua limpahan kasih sayang-Nya. Alhamdulilah, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Model Adopsi Teknologi Sistem Administrasi Akademik (Siakad) Online Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta ” dengan baik guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini ada beberapa hambatan yang dihadapi, namun berkat dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dra. Endang Suhari, MSi. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
3. Reza Rahardian, MSi selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
4. Yeni Fajariyanti, SE, M.Si selaku Pembimbing Akademik.
5. Lilik Wahyudi, SE, M.Si, selaku Pembimbing Skripsi, yang telah banyak membantu dengan tulus memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
(7)
commit to user
vii6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, terima kasih atas segala ilmu yang telah diberikan pada saya. 7. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
8. Bapak Wakiman dan Ibu Situm atas doa, dan semua pengorbanannya yang selalu tercurah untuk penulis.
9. Ibu Endang Sayekti atas doa dan transferan semangatnya dari Pamulang untuk penulis.
10. Monica Rarang Kusologupito atas semua pengalaman yang kau ciptakan untukku.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi, yang tidak disebutkan satu persatu.
Semoga amal kebaikan dari semua pihak yang tersebut di atas mendapatkan pahala dari Alloh.
Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan karena keterbatasan waktu dan wawasan yang dimiliki penulis. Penulis berharap semoga skripsi ini bisa memberikan kontribusi berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan khusunya di bidang Pemasaran. Saran dan kritik penulis harapkan sebagai bahan evaluasi bagi penulis dan penelitian selajutnya
Surakarta, Maret 2011
(8)
commit to user
viiiDAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN ABSTRAK ... ii
HALAMAN ABSTRACT ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
HALAMAN MOTTO ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teknologi informasi ... 10
B. Penelitian Terdadulu tentang Adopsi Teknologi 1. Theory Reasoned Action (TRA) ... 11
2. Technology Acceptance Model (TAM) ... 12
(9)
commit to user
ixC. Karakteristik Teknologi ... 14
D. Karakteristik Pengguna ... 16
E. Persepsi Kemudahan Penggunaan ... 16
F. Persepsi Kemanfaatan ... 17
G. Niat Untuk Menggunakan ... 18
H. Penggunaan Teknologi ... 19
I. Kerangka Penelitian ... 19
J. Hipotesis Penelitian ... 20
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 23
B. Populasi, Sampel, Dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi ... 23
2. Sampel ... 24
3. Teknik Pengambilan Sampel ... 25
C. Metode Pengumpulan Data ... 25
D. Sumber Data ... 26
E. Definisi Operasional Variabel 1. Karakteristik Teknologi (KT) ... 26
2. Karakteristik Pengguna (KP)... 27
3. Persepsi Kemudahan Penggunaan (PKP) ... 27
4. Persepsi Kemanfaatan (PK)... 28
5. Niat Untuk Menggunakan (PUM) ... 28
6. Penggunaan Teknologi (PT) ... 29
(10)
commit to user
xG. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 29
H. Metode Analisis Data 1. Analisisi Deskriptif... 30
2. Pengujian Instrumen Penelitian a. Uji Validitas ... 30
b. Uji Reliabilitas ... 31
3. Pengujian Model Struktural a. Evaluasi Asumsi SEM 1) Uji Kecukupan Sampel ... 32
2) Uji Normalitas ... 32
3) Uji Outliers ... 33
4) Uji Goodness-Of-Fit Model Struktural a) X2 – Chi Square Statistic ... 34
b) CMIN/DF atau Normed Chi-Square ... 35
c) GFI – Goodness of Fit Index ... 35
d) AGFI–Adjusted Goodness of Fit Index ... 36
e) CFI – Comparative Fit Index ... 36
f) RMSEA ... 36
g) RMR - Root Mean Residual ... 36
h) TLI –Tucker Lewis Index ... 37
i) NFI – Normed Fit Index ... 37
(11)
commit to user
xiBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif
1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Program Studi ... 39
2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tahun Angkatan ... 40
3. Frekuensi Penggunaan Berdasarkan Program Studi .... 41
4. Frekuensi Penggunaan Berdasarkan Tahun Angkatan . 43 B. Analisis Deskriptif 1. Uji Validitas Kuesioner ... 45
2. Uji Reliabilitas Kuesioner ... 47
C. Analisis Data Penelitian 1. Uji Kecukupan Sampel ... 48
2. Uji Normalitas ... 48
3. Uji Outliers ... 50
4. Uji Goodness-Of-Fit Model Struktural ... 51
D. Pengujian Hipotesis ... 54
E. Interpretasi Hasil Penelitian Dan Pembahasan ... 55
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 61
B. Keterbatasan Penelitian ... 63
C. Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 65 LAMPIRAN
(12)
commit to user
xiiDAFTAR TABEL
Tabel Halaman
III.1 Tabel Kriteria Nilai Cronbach Alpha ... 32
IV.1 Tabel Distribusi Frekuensi Responden Berdasar Program Studi ... 39
IV.2 Tabel Distribusi Frekuensi Responden Berdasar Tahun Angkatan . 41 IV.3 Tabel Frekuensi Penggunaan Berdasar Program Studi ... 42
IV.4 Tabel Frekuensi Penggunaan Berdasar Tahun Angkatan ... 43
IV.5 Tabel Hasil Uji Validitas ... 46
IV.6 Tabel Hasil Uji Reliabilitas ... 47
IV.7 Tabel Hasil Uji Normalitas ... 49
IV.8 Tabel Hasil Uji Outliers ... 51
IV.9 Tabel Hasil Uji Goodness-of-Fit ... 52
(13)
commit to user
xiiiDAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman II.1 Kerangka Teoritis ... 20
(14)
commit to user
PENGEMBANGAN MODEL ADOPSI TEKNOLOGI SISTEM ADMINISTRASI AKADEMIK (SIAKAD) ONLINE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA SULISTIYO
NIM. F0205141
Fakultas Ekonomi merupakan fakultas dilingkungan Universitas Sebelas Maret yang telah memanfaatkan teknologi informasi untuk menunjang kegiatan administrasi akademiknya. Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online disediakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (FE UNS) dengan tujuan untuk membantu mahasiswa dalam mengakses informasi akademik dan menentukan keputusan akademiknya secara mandiri. Melalui SIAKAD Online mahasiswa dapat memperoleh informasi akademik yang dibutuhkan sehingga dapat menentukan mata kuliah yang akan diambil pada setiap semester sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model adopsi teknologi (SIAKAD) Online. Proses adopsi teknologi SIAKAD Online pada mahasiswa FE UNS diukur dan dijelaskan melalui pengembangan Technology Acceptance Model (TAM). Penelitian ini merupakan penelitian konklusif dengan menguji hubungan sebab akibat antar variabel yang meliputi variabel eksternal adopsi teknologi, persepsi pengguna dan tahapan penggunaan teknologi. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah karakteristik teknologi dan karakteristik pengguna berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap persepsi kemanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan dan persespsi kemanfaatan secara bersama-sama berpengaruh terhadap niat untuk menggunakan, dan apakah niat untuk menggunakan berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan teknologi SIAKAD Online.
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 FE UNS angkatan 2008-2010 dengan jumlah 300 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM) dengan menggunakan bantuan AMOS (Analysis of Moment Structure) versi 4.01. Hasil analisis menunjukkan bahwa besarnya nilai-nilai yang terdapat dalam goodness of fit adalah : CMIN/df (1,136, GFI (0,930), AGFI (0,908),CFI (0,994), RMSEA (0,021),RMR (0,024), TLI (0,992), dan NFI (0,949). Hasil analisis data menunjukkan bahwa karakteristik teknologi dan karakteristik pengguna berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi kemanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi kemanfaatan berpengaruh secara signifikan terhadap niat untuk menggunakan, dan niat untuk menggunakan berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan teknologi.
Kata kunci: adopsi teknologi, Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online, karakteristik teknologi, karakteristik pengguna, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kemanfaatan, niat untuk menggunakan, penggunaan teknologi.
(15)
DEVELOPMENT TECHNOLOGY ADOPTION MODEL SYSTEM ADMINISTRASI AKADEMIK (SIAKAD) ONLINE AT FACULTY OF ECONOMICS SEBELAS MARET
UNIVERSITY SULISTIYO NIM. F0205141
Faculty of Economics, is the faculty of the Sebelas Maret University who had been using information technology to support the activities of academic administration. Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online is provided by the Faculty of Economics, Sebelas Maret University with the aim to assist students in accessing academic information and determine their own academic decisions. Through SIAKAD Online students can obtain academic information needed in order to determine the courses to be taken in each semester in accordance with the abilities and interests.
This research aims to develop a model of technology adoption Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online. SIAKAD Online technology adoption process at the Faculty of Economics, Sebelas Maret University was measured and described through the development of the Technology Acceptance Model (TAM). This study is conclusive by testing causal relationships between variables that include the external variables of technology adoption, user perceptions and stages of technology use. The hypothesis proposed in this study is whether the technology characteristics and user characteristics significantly influence perceptions of ease of use, perceived ease of use affect the perception of usefulness, perceived ease of use and usefulness persespsi jointly affect the intention to use, and whether intention to use significantly influence the use of technology SIAKAD Online.
Respondents in this study were S1 students of the Faculty of Economics, Sebelas Maret University of S1 force 2008-2010 with a total 300 respondents. The data analysis technique used is Structural Equation Modelling (SEM) with AMOS (Analysis of Moment Structure) version 4.01. The results showed that the magnitude of the values contained in the goodness of fit are: CMIN/df (1,136, GFI (0,930), AGFI (0,908),CFI (0,994), RMSEA (0,021),RMR (0,024), TLI (0,992), dan NFI (0,949).
Results Data analysis showed that the characteristics of technology and user characteristics significantly influence perceptions of ease of use, perceived ease of use significantly influences the perception of usefulness, perceived ease of use and usefulness perceptions significantly influence intention to use, and intention to use significantly influence the use of technology.
Key words: adoption of technology, Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online, technology characteristics, user characteristics, perceived ease of use, perceived usefulness, intention to use, actual use.
(16)
commit to user
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi terus mengalami perubahan (McLeod, 1998). Perkembangan teknologi informasi menjadi tantangan bagi organisasi seperti perguruan tinggi untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan kualitas dibidang administrasi akademik pendidikan. Perguruan tinggi merespon fenomena ini untuk meningkatkan kapabilitasnya sehingga mampu bersaing dalam persaingan global yang semakin ketat.
Perguruan tinggi sebagai salah satu organisasi pendidikan senantiasa melakukan inovasi. Inovasi ini untuk meningkatkan kualitas layanan kepada mahasiswa. Pelayanan yang berkualitas disediakan untuk mendukung keberhasilan pendidikan. Pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana terus diupayakan perguruan tinggi untuk memenuhi kebutuhan akademik mahasiswa.
Mahasiswa yang menjadi subjek pendidikan diarahkan agar bisa menciptakan kemandirian dalam memenuhi kebutuhan akademiknya. Sifat mandiri mahasiswa memberikan kebebasan untuk memilih dan menentukan kebutuhan akademik sesuai dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing individu mahasiswa sesuai aturan pada pedoman pendidikan. Kemandirian ini bisa tercipta dengan dukungan informasi yang akurat sehingga mahasiswa dapat menentukan keputusan akademik yang tepat.
Penggunaan teknologi adalah jumlah pemakaian suatu teknologi tiap unit per waktu (Morris & Dillon 1997). Investasi yang dilakukan yaitu dengan
(17)
menggunakan Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) berbasis sistem online
yang didalamnya terintegrasi keputusan akademik mahasiswa. Penggunaan merupakan suatu kondisi yang dibutuhkan untuk menjamin produktivitas sebagai timbal balik dari investasi teknologi (Davis, 1989).
Penggunaan teknologi merupakan hasil dari perhatian yang terus meningkat (Davis 1989). Niat untuk menggunakan didefinisikan sebagai kekuatan dari perhatian seseorang untuk menggunakan sesuatu (Fishbein & Ajzen Chan et al., 2001). Niat untuk menggunakan ditunjukkan oleh interaksi pengguna dengan suatu media baik secara langsung maupun tidak langsung yang mendorong untuk mengoperasikan aplikasi.
Persepsi kemudahan penggunaan menurut Davis (1989) adalah tingkat kepercayaan seseorang dalam menggunakan suatu sistem akan terbebas dari usaha. Usaha merupakan sumber yang terbatas yang akan dialokasikan seseorang pada sebuah aktivitas sebagai tanggung jawabnya (Radner & Rothschild dalam Leong, 2003)
Persepsi kemanfatan merupakan tingkat kepercayaan seseorang bahwa suatu teknologi yang digunakan akan mampu meningkatkan kinerja (Davis, 1989). Dari definisi tersebut menunjukkan bahwa persepsi kemanfaatan merupakan sebuah ukuran dari harapan atas penggunaan sistem aplikasi. Harapan atas manfaat dan keinginan terbebas dari kesulitan atau usaha yang sulit pada akhirnya akan menimbulkan niat untuk menggunakan suatu teknologi.
Karakteristik teknologi dan karakteristik pengguna menentukan terciptanya persepsi bahwa suatu teknologi mudah digunakan (Brown, 2002). Teknologi yang mempunyai perintah-perintah yang mudah dimengerti akan
(18)
commit to user
mempengaruhi persepsi seseorang bahwa teknologi tersebut mudah digunakan (Brown, 2002). Karakteristik teknologi berhubungan dengan desain, tampilan grafis, dan tata letak perintah menu, serta pengaturan tampilan yang
mempengaruhi interaksi pengguna dengan teknologi yang digunakan (interface).
Karakeristik teknologi yang baik adalah mudah dimengerti (ease to
understanding) dan mudah ditemukan (ease to finding) (Brown, 2002).
Berdasarkan penelitian Brown (2002), karakter seseorang yang
mempunyai tingkat kepercayaan tinggi untuk menggunakan teknologi (self
efficacy) dan tidak mudah cemas ketika menghadapi kesulitan ketika
menggunakan komputer (computer anxiety) akan menciptakan persepsi
kemudahan dalam menggunakan teknologi tersebut. Karakteristik pengguna dalam proses adopsi teknologi dapat dijelaskan melalui tingkat kepercayaan diri dan tingkat kecemasan terhadap komputer.
Perilaku individu yang berbeda-beda dalam mengadopsi teknologi baru mendorong perkembangan teori adopsi dan difusi teknologi. Teori tentang adopsi
yang pertama kali muncul adalah Theory of Planned Behavior (TPB) yang
menyatakan bahwa perhatian perilaku adopsi teknologi ditentukan oleh tiga
tingkat kepercayaan pengguna yaitu kepercayaan perilaku (behavioral beliefs),
kepercayaan normatif (noramtif beliefs) dan kepercayaan pengawasan (control
beliefs) (Ajzen dalam Pavlou dan Chai, 2002). Pengembangan model Theory of Planned Behaviour (TPB) terus dilakukan sehingga muncul Theory of Reasoned
Action (TRA) yang mengasumsikan bahwa perilaku manusia pada umumnya
cukup rasional dan sistematik dalam menggunakan teknologi (Ajzen dan Fishbein dalam Xu dan Quaddus, 2002).
(19)
Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang digunakan dalam berbagai penelitian mengenai proses adopsi teknologi informasi.
Technology Acceptance Model (TAM) diperkenalkan oleh Fred D. Davis pada
tahun 1986, adalah adaptasi dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang dibuat
khusus untuk pemodelan penerimaan pengguna terhadap sistem informasi.
Technology Acceptance Model (TAM) menganggap bahwa dua keyakinan
individual, yaitu persepsi manfaat (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan
penggunaan (perceived easy of use) menentukan sikap seseorang dalam
menggunakan teknologi.
Sistem administrasi akademik pada perguruan tinggi dewasa ini semakin berkembang. Sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini, maka pengembangan sistem informasi akademik telah mengarah kepada penggunaan teknologi informasi berbasis web, dimana semua informasi yang ada dalam sistem dapat ditampilkan dengan menggunakan media internet. Dengan adanya dukungan teknologi elektronik dan program komputer, sehingga berdampak pada kecepatan, fleksibilitas dan kemudahan pengguna dalam mendapatkan informasi ataupun pertukaran data melalui Internet
Sistem administrasi akademik di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (FE UNS) Surakarta terus ditingkatkan melalui penyediaan layanan
administrasi akademik yang terkomputerisasi dan terkoneksi secara online. Sistem
Administrasi Akademik (SIAKAD) Online adalah produk yang terintegrasi dalam
jaringan komputer. Dengan database yang terpusat pada server, sehingga akan
memudahkan dalam proses penyajian dan pengambilan keputusan. Pengertian lain
(20)
commit to user
sebuah sistem khusus untuk keperluan pengeloaan data-data akademik dengan
penerapan teknologi komputer baik hardware maupun software. Sistem ini terdiri
dari berbagai perangkat yang saling terhubung satu dengan lainnya. Sistem
Administrasi Akademik (SIAKAD) Online ini merupakan tahapan pengembangan
dari sistem administrasi akademik yang terdahulu yaitu, Student Self Acces
Terminal (SSAT) yang berbasis Local Area Network.
Program Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online diperkenalkan
kapada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (FE UNS) Surakarta mulai tahun 2008. Tujuan disediakannya Sistem Administrasi
Akademik (SIAKAD) Online oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
(FE UNS) Surakarta adalah untuk membantu mahasiswa dalam mengakses informasi akademik sehingga dapat menentukan keputusan akademiknya secara
mandiri. Melalui Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online mahasiswa
dapat memperoleh informasi akademik seperti nilai mata kuliah, indeks prestasi semester dan indeks prestasi kumulatif, jadwal kuliah, daftar dosen, daftar mata kuliah, penilaian mahasiswa, kartu rencana studi, kartu hasil studi, dan data statistik lainnya.
Perilaku mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (FE UNS) Surakarta yang beragam terhadap penggunaan teknologi Sistem
Administrasi Akademik (SIAKAD) Online mendorong peneliti untuk melakukan
peneliatian tentang adopsi teknologi. Peneliti berupaya mengembangkan konsep
Technology Acceptance Model (TAM) berdasarkan penelitian terdahulu dan
menyesuaikannya dengan teknologi Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD)
(21)
dianalisis bagaimana tingkat penggunaan dan pemanfaatan sistem Sistem
Administrasi Akademik (SIAKAD) Online sebagai teknologi yang relatif baru di
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (FE UNS) Surakarta.
Adopsi teknologi Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online layak
untuk diteliti guna untuk mengetahui hubungan antara persepsi pengguna dan
tahapan penggunaan Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online. Proses
adopsi teknologi Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (FE UNS) Surakarta
diharapkan dapat diukur dan dijelaskan melalui pengembangan Technology
Acceptance Model (TAM).
Penelitian adopsi teknologi Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD)
Online merupakan proses yang penting untuk diketahui untuk menentukan
keputusan yang harus diambil agar teknologi Sistem Administrasi Akademik
(SIAKAD) Online dapat diterima dan digunakan secara umum oleh mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (FE UNS) Surakarta. Berdasarkan
uraian diatas, peneliti mengambil judul: Pengembangan Model Adopsi
Teknologi Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
B. Rumusan Masalah
Setiap orang atau kelompok dapat mempunyai persepsi dan kepercayaan yang berbeda-beda terhadap suatu teknologi. Sehingga model adopsi yang didasarkan pada kepercayaan dan persepsi seseorang terhadap teknologi dapat dikembangkan dalam sebuah kerangka penelitian sesuai dengan konteks teknologi
(22)
commit to user
dan lingkungan yang mempengaruhinya. Model adopsi teknologi Sistem
Administrasi Akademik (SIAKAD) Online dapat dijelaskan melalui
pengembangan Technology Acceptance Model (TAM) dengan mengetahui
hubungan antara karakteristik teknologi dan karakteristik pengguna terhadap persepsi pengguna dan tahapan penggunaan teknologi.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah karakteristik teknologi berpengaruh secara signifikan pada
persepsi kemudahan penggunaan?
2. Apakah karakteristik pengguna berpengaruh secara signifikan pada
persepsi kemudahan penggunaan?
3. Apakah persepsi kemudahan pengunaan berpengaruh secara signifikan
pada persepsi kemanfaatan?
4. Apakah persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh secara signifikan
pada perhatian untuk menggunakan?
5. Apakah persepsi kemanfaatan berpengaruh secara signifikan pada niat
untuk menggunakan?
6. Apakah niat untuk menggunakan berpengaruh secara signifikan pada
penggunaan teknologi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah sebagi berikut:
1. Untuk mengetahui karakteristik teknologi mempunyai pengaruh signifikan
(23)
2. Untuk mengetahui karakteristik pengguna mempunyai pengaruh signifikan pada persepsi kemudahan penggunaan.
3. Untuk mengetahui persepsi kemudahan penggunaan mempunyai pengaruh
signifikan pada persepsi kemanfaatan.
4. Untuk mengetahui persepsi kemudahan penggunaan mempunyai pengaruh
signifikan pada perhatian untuk menggunakan.
5. Untuk mengetahui persepsi kemanfaatan mempunyai pengaruh signifikan
pada niat untuk menggunakan.
6. Untuk mengetahui niat untuk mengunakan mempunyai pengaruh signifikan
pada pengunaan teknologi.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tentang pengembangan adopsi teknologi pada Sistem
Administrasi Akademik (SIAKAD) Online dimaksudkan untuk dapat bermanfaat:
1. Kemanfaatan bagi praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai proses penerimaan dan perilaku mahasiswa dalam menggunakan teknologi baru, sehingga nantinya dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan di waktu yang akan datang.
2. Kemanfaatan bagi akademisi
Model dalam penelitian ini diharapkan mampu mengkonfirmasi teori-teori yang terkait dengan alasan yang mempengaruhi kepercayaan pada program dan dapat dijadikan salah satu referensi bagi kalangan akademisi sekaligus memperbaiki dan menyempurnakan kelemahan dalam penelitian ini.
(24)
commit to user
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
(25)
Teknologi informasi merupakan sebuah bentuk umum yang menggambarkan setiap teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, atau menyampaikan informasi (Williams dan Sawyer, 2005). Dampak teknologi informasi dan komunikasi terhadap perkembangan ekonomi, politik, dan sosial sudah menjadi perhatian utama di beberapa negera di Asia (Ramilo, 2002). Potensi pengguna untuk menerima teknologi baru memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan kesuksesan penerapan sistem atau teknologi baru (David, 2004). Untuk memprediksi kesuksesan adopsi teknologi terdapat berbagai macam teori dan model penelitian.
Teori dan model penelitian ini mengadopsi permodelan dari
Technology Acceptance Models (TAM). Technology Acceptance Models
(TAM) merupakan suatu model yang didesain untuk mengenai permasalahan adopsi teknologi ataupun sistem informasi, dan pada perkembanganya menjadi
suatu teori (Verkantesh & Davis 2000, Moran 2006). Sejarah Technology
Acceptance Models (TAM) dalam pembentukan dan perkembanganya terkait
dengan teori yang lainya. Berikut ini akan diuraikan mengenai beberapa hal
yang berkaitan dengan sejarah dan perkembangan Technology Acceptance
Models (TAM).
B. Penelitian Terdahulu tentang Adopsi Teknologi
1. Theory Reasoned Action (TRA)
Pada awal perkembangannya, Technology Acceptance Models
(26)
commit to user
Action (TRA) adalah teori adopsi teknologi yang digunakan untuk
memprediksi perilaku pada berbagai situasi yang luas, sehingga tidak fokus pada permasalahan adopsi teknologi ataupun sistem informasi
(Fishbein & Ajzen, 1975). Theory Reasoned Action (TRA) muncul
berdasarkan perkembangan dalam penelitian psikologi sosial mengungkapkan bahwa penerimaan teknologi lebih ditentukan oleh
individu (pengguna) daripada teknologi yang digunakan. Theory Reasoned
Action (TRA) menyebutkan bahwa kepercayaan dan sikap akan
mempengaruhi Niat individu dalam menggunakan teknologi. Suatu teknologi akan menghasilkan manfaat jika tingkat kepercayaan dan keyakinan individu semakin tinggi, sehingga mendorong individu untuk
menggunakan teknologi (Money, 2004). Inti dari Theory Reasoned Action
(TRA) adalah bahwa individu-individu akan mengadopsi suatu perilaku spesifik apabila mereka mempunyai persepsi. Hal ini akan mengarah pada hasil yang positif (Compeau dan Higgin dalam Money, 2004).
Theory Reasoned Action (TRA) menjelaskan bahwa sikap terhadap
perilaku (attitude toward the behavior) ditentukan oleh kepercayaan yang
berhubungan dengan perilaku (behavior beliefs) terhadap
konsekuensi-konsekuensi yang akan ditanggung pengguna berdasarkan informasi yang tersedia dan evaluasi secara afektif terhadap konsekuensi tersebut. Norma
subyektif (subjective norm) adalah persepsi individu mengenai pernyataan
seseorang mengenai perilaku yang harus dilaksanakan (Eagly & Chalken,
1993). Norma subyektif (subjective norm) dipengaruhi oleh kepercayaan
(27)
lingkungan oleh individu yang menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap suatu perilaku (Fishbein & Ajzen, 1975). Kepercayaan normatif berlaku secara umum dan memotivasi pengguna untuk mengikuti norma
yang ada (motivation to comply).
2. Technology Acceptance Model (TAM)
Technology Acceptance Model (TAM) dari awal terbentuknya teori ini sampai sekarang masih digunakan untuk penelitian yang berkaitan dengan adopsi suatu sistem informasi atau teknologi pada suatu organisasi,
masyarakat ataupun individu. Technology Acceptance Model (TAM) telah
ditentukan sebagai suatu model yang kuat untuk menjelaskan dan memprediksi penerimaan individu terhadap teknologi informasi.
Technology Acceptance Model (TAM) merupakan pengembangan
dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang memprediksi penerimaan
pengguna terhadap teknologi berdasarkan pengaruh dari dua faktor, yaitu
persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) persepsi kemudahan
penggunaan (perceived ease of use).
Dalam menjelaskan dan memprediksi perilaku pengguna teknologi
informasi, Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh
Davis (1989) lebih spesifik daripada Theory of Reasoned Action (TRA).
Penggunaan merupakan hasil dari niat dan kemudahan yang terus meningkat sehingga teknologi dapat lebih dinikmati.
Persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi
kemudahan penggunaan (perceived ease of use) dipengaruhi oleh variabel
(28)
commit to user
secara langsung mempengaruhi perilaku baik kepada kepercayaan, sikap maupun intensitas penggunaan. Terdapat tiga tahapan dalam penggunaan
teknologi dalam Technology Acceptance Model (TAM) yaitu munculnya
sikap untuk menggunakan (attitude toward using), niat yang kaitannya
dengan perilaku untuk menggunakan (behavior intention to use), dan
penggunaan nyata ( actual use).
3. Pengembangan Technology Acceptance Model (TAM)
Modifikasi terhadap Technology Acceptance Model (TAM) yang
dilakukan Brown (2002) terhadap mahasiswa yang mempunyai sedikit pengalaman tentang teknologi internet menunjukkan bahwa terdapat faktor lingkungan yang mempengaruhi persepsi kemudahan penggunaan
(perceived ease of use) yaitu karakteristik teknologi (technology characteristics) dan karakteristik pengguna (user characteristics). Karakteristik teknologi dipengaruhi oleh dua variabel yaitu kemudahan
untuk menemukan (ease of finding) dan kemudahan untuk memahami
(ease of understanding), sedangkan karakteristik pengguna dipengaruhi
oleh tingkat kepercayaan diri (self afficacy) dan kecemasan terhadap
komputer (computer anxiety).
Brown (2002) menyatakan bahwa dalam berbagai penelitian
Technology Acceptance Model (TAM) disederhanakan untuk menguji
pemakaian sebagai variabel dependen dengan persepsi kemanfaatan dan persepsi kemudahan penggunaan sebagai prediktor utama. Sehingga proses penggunaan teknologi yang sebelumnya terdiri dari tiga tahapan
(29)
Mahlke (2001), menunjukkan kualitas website mempengaruhi persepsi pengguna yang terdiri dari persepsi kemanfaatan, kemudahan pengguaan persepsi kualitas hedonik dan daya tarik visual. Kualitas
website dapat diukur sejauh mana website dapat memberikan informasi tentang aktivitas yang diharapkan pengguna dan kemudahan-kemudahan teknis yang diberikannya. Pendapat ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Davis (1989) ataupun Brown (2002) bahwa terdapat faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi pengguna.
Money (2004), mengungkapkan bahwa seseorang yang mempunyai persepsi bahwa suatu teknologi bermanfaat dan mudah digunakan akan mempunyai niat-niat tertentu yang ditunjukkan dalam sikap dan perilaku sehingga akan mendorong munculnya tindakan dalam menggunakan aplikasi tertentu.
C. Karakteristik Teknologi
Karakteristik teknologi mempunyai hubungan dengan tampilan grafis, desain dan letak perintah dalam menu, serta pengaturan panel-panel yang mempengaruhi interaksi pengguna dengan teknologi yang digunakan
(interfaces). Untuk menciptakan persepsi kemudahan penggunaan dilakukan dengan jalan menciptakan tampilan grafis yang nyaman dalam pengembangan
suatu software (Venkatesh & Morris dalam Brown, 2002). Laderer (2000),
mengidentifikasi bahwa terdapat dua faktor yang mempengarhi karakteristik
teknologi yaitu kemudahan untuk ditemukan (ease of finding) dan kemudahan
(30)
commit to user
Kemudahan untuk ditemukan (ease of finding) meliputi perkiraan
suatu tampilan website atau software mudah untuk diarahkan dan
memungkinkan untuk kembali ketampilan halaman sebelumnya (Brown,
2002). Kemudahan untuk dipahami (ease of understanding) merupakan
kebutuhan penggunaan suatu website atau software sehingga dimengerti, yang
memiliki grafik dan istilah yang konsisten.
Davis, Bagozi, dan Warshaw (1998) dalam Hong et all. (2002), menemukan bahwa karakteristik sistem teknologi memiliki dampak yang kuat baik untuk persepsi kemudahan dan persepsi kegunaan pada penggunaan teknologi informasi. Karakteristik sistem teknologi yang dimaksud adalah relevansi, terminologi, dan desain layar. Relevansi merupakan kemampuan teknologi menyediakan informasi yang sesuai dengan permintaan penggunanya (Rees dan Schultz, 1967 dalam Hong et al., 2002). Terminologi diartikan sebagai kata, kalimat, dan singkatan yang digunakan oleh sistem
(Lindgarard, 1994 dalam Hong et al., 2002). Desain layar (screen design)
merupakan desain tampilan informasi yang ada dalam layar komputer (Lindgaard, 1994 dalam Hong et al., 2002).
D. Karakteristik Pengguna
Karakteristik pengguna merupakan karakter seseorang yang mempunyai tingkat kepercayaan diri tinggi untuk menggunakan teknologi dan tidak mudah cemas ketika menghadapi kesulitan sewaktu berhadapan dengan komputer (Brown, 2002). Karakteristik pengguna dalam ruang lingkup adopsi
(31)
teknologi dapat dijelaskan melalui dua faktor yaitu tingkat kepercayaan diri
(self-efficacy) dan tingkat kecemasan terhadap komputer (computer anxiety).
Kepercayaan diri adalah ukuran dari kepercayaan pengguna terhadap kemampuan mereka untuk menggunakan suatu teknologi (Taylor & Todd dalam Brown, 2002). Dalam beberapa penelitian, kepercayaan diri mempengaruhi persepsi kemudahan penggunaan teknologi (Venkatesh & Davis dalam Brown, 2002). Sedangkan menurut Badura (1982)
mendefinisikan self efficacy sebagai penilaian kemampuan diri sendiri dalam
menggunakan komputer dimasa depan yang diperoleh dari interaksi faktor lingkungan, kognitif, dan perilaku yang tidak hanya diperoleh dari faktor
internal (pengalaman individu). Kecemasan terhadap komputer (computer
anxiety) menjadi karakteristik individu yang berpengaruh pada persepsi pengguna yaitu persepsi kemudahan penggunaan, terutama selama awal periode adopsi (Venkatesh dalam Brown, 2002).
E. Persepsi Kemudahan Penggunaan
Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) merupakan
tingkat kepercayaan seseorang bahwa dalam menggunakan suatu sistem akan terbebas dari usaha (Davis, 1989). Kemudahan dalam menggunakan sistem atau teknologi informasi akan menimbulkan perasaan dalam diri pemakai bahwa sistem tersebut mempunyai manfaat (Venkatesh dan Davis, 2000).
Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) mempunyai peran
yang penting dalam memprediksi dan menentukan keputusan bagi pemakai untuk menggunakan sebuah sistem informasi (Davis et al., 1989). Pemakai sistem merasakan kemudahan sehingga mendapatkan pengetahuan dan
(32)
commit to user
keuntungan yang lebih banyak melalui pengalaman secara langsung dalam menggunakan sistem (Venkatesh & Davis. 2000).
Sistem informasi yang dipersepsikan lebih mudah oleh pengguna dan mempunyai kompleksitas yang lebih sedikit akan mempunyai kemungkinan yang lebih tinggi untuk diadopsi dan digunakan (Teo et al., dalam Lee et al.,2001). Dalam kasus transaksi melalui internet, kemudahan muncul jika konsumen dapat mengakses berbagai situs dan membeli sesuatu tanpa harus mendatangi toko karena barang segera dikirim melalui jasa pengiriman
barang. Menurut beberapa penelitian dalam konteks Technology Acceptance
Model (TAM), persepsi kemudahan penggunaan akan terlihat mempengaruhi perilaku melalui dua jalur, yaitu berpengaruh langsung pada perilaku dan tidak berpengaruh langsung pada perilaku melalui persepsi kemanfaatan.
F. Persepsi Kemanfaatan
Persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) diidentifikasikan sebagai
tingkat kepercayaan seseorang bahwa suatu teknologi yang digunakan akan mampu meningkatkan kinerja (Davis, 1989). Hal ini menggambarkan bahwa persepsi kemanfaatan merupakan sebuah ukuran dari suatu harapan atas penggunaan suatu sistem. Persepsi kemanfaatan sebagai faktor motivasi penggunaan sistem mempengaruhi pemakaian komputer untuk meningkatkan
nilai outcome (Igbaria, 2001).
Laitenberger & Dreyer (1998) menyatakan dalam penelitiannya bahwa sebuah alat akan dipersepsikan bermanfaat jika pengguna percaya terdapat hubungan yang kuat antara penggunaan dan kinerja. Hasil penelitian lainnya yang dilakukan oleh Davis et al., (1989), persepsi kemanfaatan mempunyai
(33)
hubungan yang kuat dan konsisten dengan penerimaan teknologi informasi dibanding dengan variabel lain seperti sikap, kepuasan, dan ukuran persepsi lainnya. Sementara Igbaria (1990) menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara persepsi kemanfaatan dengan tingkat penggunaan sistem informasi.
G. Niat untuk Menggunakan
Niat untuk menggunakan (intention to use) didefinisikan sebagai
kekuatan dari niat seseorang untuk menggunakan sesuatu (Fishbein dan Ajzen dalam Chan et al., 2001). Taylor dan Todd (2003) mengartikan niat untuk menggunakan merupakan niat yang berhubungan dengan perilaku untuk
menggunakan (behavior intention to use) sebagai kekuatan dari niat seseorang
untuk menggunakan teknologi di masa yang akan datang. Niat untuk menggunakan ditunjukkan dengan interaksi seseorang dengan suatau media baik secara langsung maupun tidak langsung yang mendorong untuk mengoperasikan suatu aplikasi.
H. Penggunaan Teknologi
Penggunaan teknologi merupakan jumlah penggunaan suatu teknologi dalam unit per waktu (Morris & Dillon, 1997). Dalam konteks perusahaan, penggunaan komputer dapat dibedakan berdasarkan peran dari pengguna dalam struktur perusahaan yang terdiri dari penggunaan oleh manajer
(34)
commit to user
perusahaan, non manajer perusahaan, dan orang-orang atau organisasi dalam lingkungan perusahaan (Mcleod, 1998).
I. Kerangka Penelitian
Berdasarkan Technology Acceptance Model (TAM) yang
dikembangkan oleh Davis (1989) dan modifikasi Technology Acceptance
Model (TAM) yang dilakukan Brown (2002), Mahlke (2001), dan Money
(2004) peneliti memodelkan adopsi teknologi Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online seperti pada gambar II.1.
Model adopsi teknologi Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online tersebut terdiri dari tiga bagian yaitu faktor eksternal, persepsi pengguna, dan tahapan penggunaan teknologi Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online. Faktor eksternal pada model adopsi Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online adalah Karakteristik Teknologi (KT) dan Karakteristik Pengguna (KP). Persepsi pengguna terhadap teknologi Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online adalah Persepsi Kemanfaatan (PK) dan Persepsi Kemudahan Penggunaan (PKP). Niat Untuk Menggunakan (NUM) dan Penggunaan Teknologi (PT) merupakan tahapan dalam penggunaan teknologi. Karakteristik Teknologi (KT) Persepsi Kemanfaatan (PK) Karakteristik Pengguna (KP) Persepsi Kemudahan Penggunaan
Niat Untuk
Menggunakan
(NUM)
Penggunaan Teknologi
(35)
Gambar II.1 Kerangka Pemikiran
J. Hipotesis Penelitian
Teknologi yang perintah-perintahnya mudah dipahami dan mudah ditemukan akan mendorong memunculkan persepsi penggunaan bahwa suatu teknologi tersebut mudah digunakan (Brown, 2002). Teknologi Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online sebagai sistem informasi akademik yang masih relatif baru telah mempunyai tampilan yang cukup komunikatif, namun karena kompleksitas informasi yang harus disampaikan beberapa informasi pendukung seperti penjelasan lebih detail tentang suatu masalah belum bisa dilakukan. Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan adalah:
H1: Karakteristik Teknologi (KT) berpengaruh signifikan pada Persepsi Kemudahan Pengggunaan (PKP)
Brown (2002), menyatakan bahwa seseorang yang percaya diri dan tidak mudah cemas jika mencoba suatu teknologi akan mempengaruhi persepsi bahwa teknlogi tersebut mudah digunakan. Penggunaan teknologi baru akan lebih mudah apabila seseorang mempunyai keberanian untuk mencoba dan melakukan perbaikan-perbaikan jika terjadi kesalahan serta memiliki pengetahuan yang cukup seputar teknologi yang ingin digunakan dalam hal ini Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online. Bagi mereka yang tidak cemas, berani mencoba, dan memiliki pengetahuan yang cukup dan pengalaman tentang teknologi ini akan mempersepsikan bahwa teknologi ini
(36)
commit to user
memberikan kemudahan bagi mereka. Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan adalah:
H2: Karakteristik Pengguna (KP) berpengaruh signifikan pada Persepsi Kemudahan Penggunaan (PKP)
Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) adalah
tingkat kepercayaan seseorang bahwa dalam menggunakan suatu sistem akan terbebas dari usaha (Davis, 1989). Seseorang yang mempersepsikan bahwa suatu teknologi mudah digunakan akan meningkatkan keinginan untuk mengadopsi dan menggunakannya. Persepsi Kemudahan Penggunaan (PKP) berpengaruh langsung terhadap Niat Untuk Menggunakan (PUM). Namun jika pengaruh tersebut dimediasi oleh Persepsi Kemanfaatan (PK) maka berpengaruh secara tidak langsung (Lee et al., 2001); (Money, 2004). Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan adalah:
H3: Persepsi Kemudahan Penggunaan (PKP) berpengaruh signifikan pada Persepsi Kemanfaatan (PK)
H4: Persepsi Kemudahan Penggunaan (PKP) berpengaruh signifikan pada Niat Untuk Menggunakan (NUM)
Davis (1989) mengidentifikasikan persepsi kemanfaatan (perceived
usefulness) sebagai tingkat kepercayaan seseorang bahwa teknologi yang akan digunakan mampu meningkatkan kinerjanya. Persepsi kemanfaatan mendorong niat seseorang untuk menggunakan teknologi (Money, 2004). Apabila mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (FE UNS) mempunyai persepsi bahwa Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online bermanfaat maka mahasiswa tersebut akan mempunyai Niat untuk
(37)
menggunakan Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online. Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan adalah:
H5: Persepsi Kemanfaatan (PK) berpengaruh signifikan pada Niat Untuk Menggunakan (NUM)
Niat untuk menggunakan (intention to use) didefinisikan sebagai
kekuatan dari Niat seseorang untuk menggunakan sesuatu (Fishbein & Ajzen dalam Chan et al., 2001). Niat seseorang terhadap teknologi dan niat untuk menggunakan teknologi akan mendorong untuk mengakses teknologi tersebut (Mahlke, 2001). Niat seseorang terhadap teknologi dan niat untuk menggunakan tenologi akan mendorong untuk mengakses teknologi tersebut. Jika orang tersebut mempunyai niat yang lebih maka akan meningkatkan frekuensi aksesnya (Money, 2004). Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan adalah:
H6: Niat Untuk Menggunakan (NUM) berpengaruh positif dan signifikan pada Penggunaan Teknologi (PT)
BAB III
METODE PENELITIAN
(38)
commit to user
Desain penelitian adalah rencana dari struktur penelitian yang mengarahkan proses dari hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, obyektif, efisien, dan efektif (Jogiyanto, 2004:53). Penelitian ini menggunakan desain survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Penelitian ini
termasuk penelitian confirmatory yang dimaksudkan untuk menguji model
yang telah diuji sebelumnya berdasarkan teori yang sudah ada guna menjelaskan proses adopsi teknologi Sistem Administrasi Akademik
(SIAKAD) Online Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (FE UNS)
Surakarta.
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga (Singarimbun, 1989). Target populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (FE UNS) Surakarta yang mempunyai kecenderungan menggunakan teknologi Sistem
Administrasi Akademik (SIAKAD) Online.
2. Sampel
Hasan (1999) mengartikan sampel sebagai bagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (FE UNS) Surakarta angkatan 2008-2010 yang mempunyai kecenderungan
(39)
menggunakan Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online. Alasan pemilihan sampel tersebut karena hanya mahasiswa angkatan 2008-2010 telah
mempunyai akses Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online.
Ada beberapa alasan mengapa peneliti menggunakan sebagian sampel untuk diteliti. Pertama, dalam praktek peneliti tidak mungkin melakukan pengumpulan dan pengujian terhadap setiap elemen populasi. Kedua, pengumpulan dan pengujian terhadap setiap elemen populasi, akan memerlukan banyak waktu, biaya, dan melibatkan banyak orang yang melaksanakanya. Ketiga, penelitian terhadap sebagian elemen populasi kadang-kadang memberikan hasil yang lebih dapat dipercaya dan kesalahan dalam pengumpulan data relatif lebih kecil, terutama jika elemen-elemen terdiri atas banyak data. Keempat, pengujian terhadap seluruh elemen populasi, dalam kasus tertentu tidak mungkin dilakukan (Sekaran, 2000).
Hair et all., (1995) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum
untuk dapat diolah dengan alat analisis AMOS (Analysis of Moment Structure)
adalah sebanyak 5 observasi untuk setiap estimated parameter. Dengan
demikian bila estimated parameter-nya berjumlah 26, maka jumlah sampelnya
minimum adalah 130 responden.
Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel 300 responden. Jumlah tersebut untuk memehi persyaratan minimal data untuk diolah dengan
menggunakan analisis SEM (Structural Equation Modelling).
(40)
commit to user
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode non-probability sampling, dengan purposive sampling. Kriteria yang
digunakan berdasarkan pertimbangan mengenai karakteristik populasi dan tujuan penelitian ini, dimana kriteria yang digunakan dalam memilih sampel dalam penelitian ini mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (FE UNS) Surakarta angkatan 2008-2010. Pertimbangan peneliti adalah mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (FE UNS) Surakarta angkatan 2008-2010 merupakan tiga angkatan pertama yang mmenggunakan penerapan teknologi Sistem Administrasi Akademik
(SIAKAD) Online. Dengan demikian diharapkan memberikan penilaian atau
tanggapan untuk teknologi baru yang mereka gunakan.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang dirumuskan sebelumnya yang akan dijawab oleh responden, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas (Sekaran, 2006). Kuesioner pada penelitian
ini menggunakan metode personnally administrated qustonnaires, yaitu
peneliti menyampaikan sendiri kuesioner kepada responden dan mengambil sendiri kuesioner yang telah diisi oleh responden.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner
yang sifat pertanyaannya tertutup (Closed Questions), yaitu pertanyaan
dengan kumpulan alternatif yang disusun dengan jelas yang membatasi pilihan responden pada salah satu di antaranya, di mana dalam kuisioner
(41)
tersebut jawaban sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi kesempatan untuk memberikan jawaban yang telah disediakan (Sekaran, 2006).
D. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar, 1998:91) data primer dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui kuesioner.
E. Definisi Operasional Variabel
1. Karakteristik Teknologi (KT)
Karakteristik Teknologi (KT) berhubungan dengan tampilan grafis, desain dan peletakan perintah dalam menu, serta pengaturan panel-panel yang mempengaruhi interaksi pengguna dengan teknologi yang digunakan
(interfaces). Karakteristik teknologi dibentuk dari empat variabel observasi (Brown, 2002) yaitu:
= Easy to Determining
= Easy to Navigative
= Consistent Graphics
= Consistent Terms
(42)
commit to user
Karakteristik Pengguna (KP) merupakan karakter yang akan mendukung seseorang dalam menggunakan suatu teknologi baru. Karakteristik pengguna dalam lingkup adopsi teknologi dapat dijelaskan
melalui dua faktor yaitu tingkat kepercayaan diri (self-efficacy) dan tingkat
kecemasan terhadap komputer (computer anxiety). Dalam penelitian ini,
karakteristik pengguna ditentukan oleh empat variabel observasi (Brown, 2002) yaitu:
= Ability to Use
= Self Confidence
= Nervous
= Confortable
3. Persepsi Kemudahan Penggunaan (PKP)
Persepsi Kemudahan Penggunaan (PKP) merupakan tingkat kepercayaan seseorang bahwa dalam menggunakan suatu teknologi akan terbebas dari usaha. Persepsi kemudahan penggunaan ditentukan oleh enam variabel observasi (Davis, 1989) yaitu:
= Easy to Learn
= Controllable
= Clear and Understandable
= Flexible
= Easy to Become Skillful
= Easy to Use
(43)
Persepsi Kemanfaatan (PK) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan seseorang bahwa suatu teknologi yang digunakan akan mampu meningkatkan kinerjanya. Dalam penelitian ini, persepsi kemanfaatan akan dibentuk dari enam variabel observasi (Davis, 1989) yaitu:
= Work More Quickly
= Enhance Job Performance
= Increase Productivity
= Effectiveness
= Make Job Easier
= Useful
5. Niat Untuk Menggunakan (NUM)
Niat Untuk Menggunakan (NUM) diartikan sebagai suatu kekuatan dari ketertarikan seseorang untuk menggunakan sesuatu. Dalam penelitian ini ketertaikan untuk menggunakan dibentuk dari tiga variabel observasi (Morris & Dillon, 1997) yaitu:
= Sources of Information and Knowledge
= Important to Use
= Intention to Use
6. Penggunaan Teknologi (PT)
Penggunaan Teknologi (PT) merupakan jumlah pemakaian suatu teknologi dalam unit per waktu. Penggunaan teknologi ditentukan oleh tiga variabel observasi (Brown, 2002) yaitu:
(44)
commit to user
= Diversity of Usage
= Diversity of Usage
= Intention to Use
F. Pengukuran variabel
Pengukuran variabel-variabel dalam penelitian ini mengarah pada
proses adopsi teknologi. Peneliti menggunakan skala Likert untuk mengukur
variabel-variabel penelitian.
Ukuran skala Likert pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Netral (N)
4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)
G. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (FE UNS) Surakarta yang berlamat di Jalan Ir. Sutami No. 36A, Kentingan Surakarta antara bulan September 2010 sampai dengan Desember 2010.
H. Metode Analisis Data
(45)
Analisis deskriptif merupakan analisis data dengan cara mengubah data mentah menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami dan dapat diinterpretasikan (Zikmund, 2000). Model analisis deskriptif yang digunakan adalah tabel frekuensi proporsi.
2. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji apakah suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang sebenarnya ingin diukur. Uji validitas dilakukan dengan mengacu pada pengukuran yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya dan meminta pendapat para ahli sehingga meyakinkan peneliti bahwa item-item pengukuran yang digunakan telah memenuhi kriteria validitas isi (Sekaran, 2006). Suatu skala pengukuran disebut valid jika melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila skala pengukuran tidak valid maka tidak bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan (Kuncoro, 2003)
Dalam penelitian ini teknik analisis yang dipakai adalah dengan
menggunakan analisis faktor atau Confimatory Factor Analysis (CFA),
dengan bantuan software SPSS for windows versi 19. Analisis faktor
merupakan cara yang digunakan untuk mengidentifikasi variabel dasar atau faktor yang menerangkan pola hubungan dalam suatu himpunan variabel observasi. Pada CFA, jika masing-masing indikator merupakan
indikator pengukur konstruk, maka akan memiliki factor loading yang
(46)
commit to user
dianggap memenuhi level minimal, sangat disarankan besarnya factor
loading adalah + 0.40, jika factor loading mencapai + 0.50 maka item tersebut sangat penting dalam menginterpretasikan konstruk yang diukur.
Dalam CFA kita juga harus melihat pada output dari rotated
component matrix yang harus terekstrak secara sempurna. Jika masing-masing item pertanyaan belum terekstrak secara sempurna, maka proses
pengujian validitas dengan Factor Analysis harus diulang dengan cara
menghilangkan item pertanyaan yang memiliki nilai ganda.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat konsistensi terhadap instrumen-instrumen yang mengukur konsep. Reliabilitas merupakan syarat untuk tercapainya validitas suatu kuesioner dengan
tujuan tertentu. Untuk menguji reliabilitas digunakan Cronbach Alpha
dengan bantuan software SPSS for Windows versi 19. Reabilitas dari suatu
alat pengukuran mencerminkan apakah suatu pengukuran terbebas dari
masalah (error), sehingga memberikan hasil pengukuran yang konsisten
pada kondisi yang berbeda pada masing-masing item dalam instrumen (Sekaran, 2006). Menurut Sekaran (2006) penelitian yang baik apabila
nilai cronbach alpha sebagai berikut:
Tabel III.1 Kriteria Nilai Cronbach Alpha
Nilai Cronbach Alpha Keterangan 0.8-1 Reliabillitas baik 0.6-0.799 Reabilitas dapat diterima ≤ 0.6 Reabilitas kurang baik
3. Pengujian Model Struktural
(47)
a. Uji Kecukupan Sampel
Karena teknik analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah teknik analisis dengan pendekatan SEMdimana jumlah sampel
yang memenuhi tidak dapat ditentukan sebelum dilakukan analisis uji
kecukupan sampel, maka peneliti menggunakan jumlah sampel yang
disyaratkan yaitu sebanyak minimum 100 sampel atau 5 kali jumlah
parameter yang diestimasi (Hair, et al., 1998).
b. Uji Normalitas
Asumsi yang paling fundamental dalam analisis multivariate
adalah normalitas, yang merupakan bentuk suatu distribusi data pada suatu variabel metrik tunggal dalam menghasilkan distribusi normal
(Hair et al., dalam Ghozali, 2005). Dalam SEM terutama bila
diestimasi dengan tehnik maximum likelihood mensyaratkan
sebaiknya asumsi normalitas pada data terpenuhi. . Untuk menguji
asumsi normalitas maka digunakan nilai z statistik untuk skewness
dan kurtosisnya.
Curran et al., dalam Ghozali dan Fuad (2005) membagi
distribusi data menjadi 3 bagian, yaitu:
1) Normal jika nilai skewness kurang dari 2 dan nilai kurtosis
kurang dari 7.
2) Moderately non-normal, yaitu besarnya data yang tidak normal
adalah sedang. Nilai skewness antara 2 sampai 3 dan nilai
(48)
commit to user
3) Extremely non-normal, yaitu distribusi data yang tidak normal
sangat besar dimana nilai skewness diatas 3 dan nilai kurtosis
diatas 21.
Apabila asumsi normalitas tidak dipenuhi dan penyimpangan normalitas tersebut besar, maka akan mengakibatkan hasil uji statistik yang bias.
Normalitas dibagi menjadi dua, yaitu:
(a) univariate normality, dapat digunakan untuk menguji data
ordinal maupun continous.
(b) multivariate normality, hanya dapat digunakan untuk data
continous.
Dalam penelitian ini uji normalitas dihitung dengan bantuan program komputer AMOS 4.01.
c. Uji Outliers
Outliers adalah data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk konstruk tunggal
maupun konstruk kombinasi. Dalam analisis multivariate adanya
outliers dapat diuji dengan statistik Chi Square (x2) terhadap nilai
mahalanobis distance square pada tingkat signifikansi 0,001 dengan
degree of freedom sejumlah variabel yang digunakan dalam penelitian (Hair et al, 1998), dalam hal ini variabel yang dimaksud adalah jumlah item pengukuran pada model, bila terdapat observasi yang
(49)
Chi Square maka observasi tersebut dikeluarkan dari analisis.
Umumnya perlakuan terhadap outliers adalah dengan
mengeluarkannya dari data dan tidak diikutsertakan dalam perhitungan berikutnya. Bila tidak terdapat alasan khusus untuk
mengeluarkan outliers, maka observasi dapat diikutsertakan dalam
analisis selanjutnya.
d. Uji Goodness-of-Fit Model Struktural
Setelah pengujian model pengukuran (measurement model)
dilakukan, pengujian berikutnya adalah menguji goodness-of-fit yang
mengukur derajat kesesuaian antara model yang dihipotesiskan dengan data yang disajikan. Penjelasan mengenai indeks-indeks kesesuaian tersebut adalah sebagai berikut:
a) X2 – Chi Square Statistic. Ukuran fundamental untuk mengukur
overall fit adalah likelihood ratio square statistic. Chi-square ini bersifat sangat sensitif terhadap besarnya sampel
yang digunakan. Nilai chi-square yang tinggi relatif terhadap
degree of freedom menunjukkan bahwa matrik kovarian atau korelasi yang diobservasi dengan yang diprediksi berbeda secara nyata dan ini menghasilkan probabilitas (p) lebih kecil dari
tingkat signifikanasi (α). Sebaliknya nilai chi-square yang kecil
akan menghasilkan nilai probabilitas (p) yang lebih besar dari
tingkat signifikansi (α). Hal ini menunjukkan bahwa input
matrik kovarian antara prediksi dengan observasi sesungguhnya tidak berbeda secara signifikan (Ghozali, 2005). Tingkat
(50)
commit to user
signifikansi penerimaan yang direkomendasikan adalah apabila
p>0,05 (Hair, et. al., 1998), yang berarti matriks input yang sebenarnya dengan matriks input yang diprediksi secara statistik tidak berbeda.
b) CMIN/DF atau Normed Chi-Square. Normed Chi-square adalah
ukuran yang diperoleh dari nilai chi-square dibagi dengan
degree of freedom. Indeks ini merupakan indeks kesesuaian
parsimonious yang mengukur hubungan goodness of fit model dan jumlah koefisien estimasi yang diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian. Nilai yang direkomendasikan untuk
menerima kesesuaian model adalah CMIN/DF ≤ 2,0/3,0).
c) GFI – Goodness of Fit Index. Indeks ini mencerminkan tingkat
kesesuaian model secara keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari model yang diprediksi dibandingkan data yang
sebenarnya. Indeks ini mempunyai rentang 0 (poor fit) sampai
dengan 1 (perfect fit). Nilai yang lebih mendekati 1
mengindikasikan model yang diuji memiliki kesesuaian yang
baik (Hair, et al., 1998). Tingkat penerimaan yang
direkomendasikan GFI ≥ 0,090 dapat dikatakan baik.
d) AGFI – Adjusted Goodness of Fit Index. Indeks ini merupakan
pengembangan dari GFI, yaitu indeks GFI yang telah
disesuaikan dengan rasio dari degree of freedom model yang
(51)
direkomendasikan adalah AGFI ≥ 0,90. Semakin besar nilai AGFI maka semakin baik kesesuaian yang dimiliki model.
e) CFI – Comparative Fit Index. CFI merupakan indeks kesesuaian
incremental, yang juga membandingkan model yang diuji
dengan null model. Nilai CFI berkisar 0 – 1 dengan nilai yang
mendekati 1 mengindikasikan sebuah model yang baik. Nilai
penerimaan yang direkomendasikan adalah nilai CFI ≥ 0,90.
Indeks ini sangat dianjurkan untuk digunakan, karena indeks-indeks ini relatif tidak sensitif terhadap besarnya sampel dan kurang dipengaruhi pula oleh kerumitan model.
f) RMSEA – The Root Mean Square of Approximation. RMSEA
merupakan indeks yang digunakan untuk mengukur fit model
menggantikan chi square statistic dalam jumlah sample yang
besar. Nilai RMSEA ≤ 0,08 mengindikasikan indeks yang baik
untuk menerima kesesuaian sebuah model.
g) RMR - Root Mean Residual merupakan alat uji yang menghitung
residua tau selisih kovarians sampel dengan kovarians estimate.
Nilai RMR yang disyaratkan adalah sebesar ≤ 0.03
h) TLI –Tucker Lewis Index. TLI atau dikenal juga dengan
non-normed fit index (NNFI), adalah suatu indeks kesesuaian
incremental fit index yang membandingkan sebuah model yang
diuji dengan null model. Nilai penerimaan yang
(52)
commit to user
i) NFI – Normed Fit Index merupakan indeks kesesuaian
incremental. Nilai NFI akan bervariasi dari 0 (no fit at all)
sampai 1,0 (perfect fit).Nilai yang direkomendasikan ≥0,90.
4. Pengujian Hipotesis
Analisis selanjutnya setelah kriteria Goodnes of Fit terpenuhi atas
model struktural yang diestimasi, selanjutnya analisis terhadap hubungan-hubungan struktur model (pengujian hipotesis) dapat dilakukan. Hubungan antar konstruk dalam hipotesis ditunjukkan dengan nilai
standardized regression weights.
Pengujian hipotesis yang pertama yaitu dengan menganalisa tingkat signifikansi hubungan kasualitas antar konstruk dalam model
yang didasarkan pada nilai C.R. kedua, dengan melihat standardized
structural (path) coefficients dari setiap hipotesis terutama pada
kesesuaian arah hubungan path dengan arah hubungan yang telah
dihipotesiskan sebelumnya. Jika arah hubungan sesuai dengan yang
dihipotesiskan dan nilai Critical Ratio-nya memenuhi persyaratan nilai Z
tabel maka dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diuji mendapat dukungan yang kuat. Pada jumlah responden lebih dari 120 maka nilai Z tabel untuk tingkat signifikansi 1% adalah 2,56, untuk tingkat signifikansi 5% sebesar 1,96 dan untuk tingkat signifikansi 10% adalah 1,645 (Wahyudi, 2005).
Output hasil analisis data primer dengan AMOS 4.01 yang dilihat
(53)
nilai Critical Ratio dari hubungan tersebut lebih besar dibandingkan dengan nilai Z tabel pada masing-masing tingkat signifikansi.
BAB IV ANALISIS DATA
(54)
commit to user
Analisis deskriptif didigunakan untuk mengetahui karakteristik dan tanggapan responden terhadap item-item pertanyaan dalam kuesioner. Dalam analisis deskriptif ini responden diidentifikasikan menurut beberapa kategori, yaitu berdasarkan program studi dan tingkatan semester. Untuk memperjelas pembahasan, setiap jawaban yang diberikan responden terhadap butir-butir pertanyaan yang diajukan, gambaran umum responden dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Program Studi
Program studi akan menimbulkan kecenderungan persepsi, perhatian untuk menggunakan maupun intesitas penggunaan dan tujuan penggunaan teknologi sehingga akan menyebabkan perbedaan tanggapan responden terhadap butir-butir pertanyaan dalam penelitian.
Tabel IV.1 Distribusi Frekuensi
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Program Studi Program Studi Frekuensi Persentase
Akuntansi 124 41,3 Manajemen 94 31,3 Ekonomi Pembangunan 82 27,4
Jumlah 300 100
Sumber: Data Primer yang diolah. 2011.
Berdasarkan tabel IV.1 diketahui bahwa dari 300 responden, 124 atau 41,3% responden penelitian merupakan mahasiswa dengan program studi Akuntansi, 94 atau 31,3% responden penelitian merupakan mahasiswa dengan program studi Manajemen, dan 82 atau 27,4% responden penelitian merupakan mahasiswa dengan program studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (FE UNS) Surakarta. Perbandingan pengambilan jumlah masing-masing responden berdasarkan pada asumsi
(55)
bahwa secara keseluruhan jumlah mahasiswa masing-masing program studi cukup berimbang.
2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tahun Angkatan
Tahun angkatan masuk kuliah akan menimbulkan kecenderungan persepsi, perhatian untuk menggunakan maupun intesitas penggunaan dan tujuan penggunaan teknologi sehingga akan menyebabkan perbedaan tanggapan responden terhadap butir-butir pertanyaan dalam penelitian. Mahasiswa angkatan 2008 sudah menggunakan Sistem Administrasi
Akademik (SIAKAD) Online selama 2 tahun atau 4 semester, angkatan 2009
baru menggunakan Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online selama
1 tahun atau 2 semester, dan angkatan 2010 baru menggunakan Sistem
Administrasi Akademik (SIAKAD) Online untuk yang pertama kali . Alasan
pemilihan responden penelitian ini dikarenakan untuk angkatan 2008 merupakan tahun angkatan pertama untuk penggunaan Sistem Administrasi
Akademik (SIAKAD) Online, sehingga diharapkan dapat memberikan
penilaian terkait dengan penggunaan Sistem Administrasi Akademik
(SIAKAD) Online. Sedangkan untuk angkatan 2009 dan angakatan 2010
dipilih karena mahasiswa angkatan ini dapat dikategorikan sebagai mahasiswa baru, sehingga diharapkan dapat memberikan persepsi dan perhatiannya untuk
menggunakan Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online.
Tabel IV.2 Distribusi Frekuensi
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tahun Angkatan Tahun Angkatan Frekuensi Persentase
2008 105 35
2009 100 33,3
2010 95 31,7
(56)
commit to user
Sumber: Data Primer yang diolah. 2011.Berdasarkan data Tabel IV.2 diketahui dari 300 responden, 105 atau 35% responden penelitian adalah mahasiswa angkatan 2008, 100 atau 33,3% responden penelitian adalah mahasiswa angkatan 2009, dan 95 atau 31,7% responden penelitian adalah mahasiswa angkatan 2010 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (FE UNS) Surakarta.
3. Frekuensi Penggunaan Berdasarkan Program Studi
Berdasarkan tabel IV.3 di bawah ini, menjelaskan kecenderungan jawaban responden dikelompokkan berdasarkan program studinya pada butir pertanyaan
tentang kuantitas penggunaan Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online
dalam jangka waktu satu semester.
Berdasarkan data tabel IV.3 diketahui bahwa dari 124 mahasiswa program studi Akuntansi yang menjadi responden sebesar 3 atau 2,4% berada pada tingkat frekuensi penggunaan 1 kali, 6 atau 4,8% berada pada tingkat frekuensi penggunaan antara 1 sampai 2 kali, 34 atau 27,4% berada pada tingkat frekuensi penggunaan antara 2 sampai 3 kali, 57 atau 46% berada pada tingkat frekuensi penggunaan antara 3 sampai 4 kali, dan 24 atau 19,4% berada pada tingkat frekuensi penggunaan di atas 5 kali dalam satu semester.
Berdasarkan data tabel IV.3 diketahui bahwa dari 94 mahasiswa program studi Manajemen yang menjadi responden sebesar 5 atau 5,3% berada pada tingkat frekuensi penggunaan 1 kali, 10 atau 10,6% berada pada tingkat frekuensi penggunaan antara 1 sampai 2 kali, 29 atau 30,9% berada pada tingkat frekuensi penggunaan antara 2 sampai 3 kali, 35 atau 37,2% berada pada tingkat frekuensi penggunaan antara 3 sampai 4 kali, dan 15 atau 16% berada pada tingkat frekuensi penggunaan diatas 5 kali dalam satu semester.
(57)
Berdasarkan data tabel IV.3 diketahui bahwa dari 82 mahasiswa program studi Ekonomi Pembangunan yang menjadi responden sebesar 6 atau 7,3% berada pada tingkat frekuensi penggunaan 1 kali, 13 atau 15,8% berada pada tingkat frekuensi penggunaan antara 1 sampai 2 kali, 18 atau 22% berada pada tingkat frekuensi penggunaan antara 2 sampai 3 kali, 30 atau 36,6% berada pada tingkat frekuensi penggunaan antara 3 sampai 4 kali, dan 15 atau 18,3% berada pada tingkat frekuensi penggunaan diatas 5 kali dalam satu semester.
Tabel IV.3
Frekuensi Penggunaan Berdasarkan Program Studi
Program Studi Frekuensi Kuantitas Persentase
Akuntansi 1 3 2,4
1-2 6 4,8
2-3 34 27,4
3-4 57 46
Diatas 5 24 19,4
Manajemen 1 5 5,3
1-2 10 10,6
2-3 29 30,9
3-4 35 37,2
Diatas 5 15 16
Ekonomi 1 6 7,3
Pembangunan 1-2 13 15,8
2-3 18 22
3-4 30 36,6
Diatas 5 15 18,3
Sumber: Data Primer yang diolah. 2011.
Berdasarkan hasil analisis di atas menunjukkan persentase responden mahasiswa program Akuntansi berada pada tingkat penggunaan diatas 5 kali dalam satu semester lebih banyak, yaitu 19,4% bila dibandingkan dengan responden mahasiswa program studi Manajemen sebesar 16% dan responden mahasiswa program studi Ekonomi Pembangunan sebesar 18,3%. Hal ini secara umum mengindikasikan bahwa mahasiswa program studi Akuntansi mempunyai
(58)
commit to user
frekuensi penggunaan yang lebih banyak bila dibandingkan dengan mahasiswa program studi Manajemen dan Ekonomi Pembangunan.
4. Frekuensi Penggunaan Berdasarkan Tahun Angkatan
Berdasarkan tabel IV.4 di bawah ini, menjelaskan kecenderungan jawaban responden dikelompokkan berdasarkan tahun angkatan pada butir pertanyaan
tentang kuantitas penggunaan Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online
dalam jangka waktu satu semester.
Tabel IV.4
Frekuensi Penggunaan Berdasarkan Tahun Angkatan
Tahun Angkatan Frekuensi Kuantitas Persentase
2008 1 2 1,9
1-2 8 7,6
2-3 24 22,8
3-4 45 42,9
Diatas 5 26 24,8
2009 1 0 0,0
1-2 0 0,0
2-3 27 27,0
3-4 56 56,0
Diatas 5 17 17,0
2010 1 12 12,6
1-2 21 22,1
2-3 30 31,6
3-4 21 22,1
Diatas 5 11 11,6 Sumber: Data Primer yang diolah. 2011.
Berdasarkan data tabel IV.4 diketahui bahwa dari 105 mahasiswa tahun angkatan 2008 yang menjadi responden sebesar 2 atau 1,9% berada pada tingkat frekuensi penggunaan 1 kali, 8 atau 7,6% berada pada tingkat frekuensi penggunaan antara 1 sampai 2 kali, 24 atau 22,8% berada pada tingkat frekuensi penggunaan antara 2 sampai 3 kali, 45 atau 42,9% berada pada tingkat frekuensi penggunaan antara 3 sampai 4 kali, dan 26 atau 24,8% berada pada tingkat frekuensi penggunaan diatas 5 kali dalam satu semester.
(59)
Berdasarkan data tabel IV.4 diketahui bahwa dari 100 mahasiswa tahun angkatan 2009 yang menjadi responden pada tingkat frekuensi penggunaan 1 kali dan 1 sampai 2 kali adalah 0%, 27 atau 27% berada pada tingkat frekuensi penggunaan antara 2 sampai 3 kali, 56 atau 56% berada pada tingkat frekuensi penggunaan antara 3 sampai 4 kali, dan 17 atau 17% berada pada tingkat frekuensi penggunaan diatas 5 kali dalam satu semester.
Berdasarkan data tabel IV.4 diketahui bahwa dari 95 mahasiswa tahun angkatan 2010 yang menjadi responden sebesar 12 atau 12,6% berada pada tingkat frekuensi penggunaan 1 kali, 21 atau 22,1% berada pada tingkat frekuensi penggunaan antara 1 sampai 2 kali, 30 atau 31,6% berada pada tingkat frekuensi penggunaan antara 2 sampai 3 kali, 21 atau 22,1% berada pada tingkat frekuensi penggunaan antara 3 sampai 4 kali, dan 11 atau 11,6% berada pada tingkat frekuensi penggunaan diatas 5 kali dalam satu semester.
Berdasarkan hasil analisis di atas menunjukkan persentase responden mahasiswa tahun angkatan 2010 yang berada pada tingkat frekuensi penggunaan diatas 5 kali dalam satu semester lebih sedikit, yaitu sebesar 11,6%. Sedangkan responden mahasiswa tahun angkatan 2008 sebesar 24,8% dan tahun angkatan 2009 sebesar 17%. Hal ini mendindikasikan bahwa tahun angkatan 2008 dan 2009 yang mempunyai tingkat semester yang lebih tinggi dari tahun angkatan 2010 akan cenderung mempunyai tingkat frekuensi
penggunaan Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD) Online yang tinggi.
B. Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrument Penelitian
(60)
commit to user
Uji validitas bertujuan mengetahui ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu instrumen dianggap memiliki validitas tinggi jika dapat memberikan hasil pengukuran yang sesuai dengan
tujuannya. Pengujian validitas dilakukan menggunakan Confirmatory Factor
Analysis (CFA), serta setiap item pertanyaan harus mempunyai factor loading
yang ≥ 0,40 (Ferdinand, 2002). Confirmatory Factor Analysis (CFA) harus
dipenuhi, karena merupakan salah satu syarat untuk dapat menganalisis model
dengan Structural Equation Modelling (SEM). Teknik yang digunakan adalah
dengan melihat output dari rotated component matrix yang harus terekstrak
secara sempurna dengan bantuan program SPSS versi 19. Adapun hasil dari 300 sampel pengujian validitas dengan faktor analisis dapat dilihat pada tabel IV. 5.
Tabel IV.5
Tabel Hasil Uji Validitas Dengan Analisis Faktor
Variabel Item Faktor Keterangan
Karakteristk Teknologi KT1 0,779 Valid KT2 0,768 Valid KT3 0,778 Valid KT4 0,730 Valid Karakteristik Pengguna KP1 0,793 Valid
KP2 0,840 Valid KP3 0,745 Valid KP4 0,762 Valid
(61)
Persepsi Kemudahan Penggunaan PKP1 0,820 Valid PKP2 0,855 Valid PKP3 0,855 Valid PKP4 0,834 Valid PKP5 0,811 Valid PKP6 0,682 Valid Persepsi Kemanfaatan PK1 0,721 Valid
PK2 0,785 Valid PK3 0,789 Valid PK4 0,845 Valid PK5 0,820 Valid PK6 0,795 Valid Niat Untuk Menggunakan NUM1 0,797 Valid
NUM2 0,874 Valid
NUM3 0,782 Valid
Penggunaan Teknologi PT1 0,982 Valid PT2 0,987 Valid PT3 0,988 Valid Sumber: Data Primer yang diolah. 2011.
Dari data Tabel IV.5 semua variabel menunjukkan convergent validity
yang bisa diterima karena semua item mempunyai factor loading yang lebih
dari 0,40 dan signifikan pada taraf signifikansi 5% (lampiran). Sehingga kuesioner dikatakan valid dan sudah dapat dipahami oleh responden dengan baik.
2. Uji Reliabilitas Kuesioner
Tahap pengujian selanjutnya adalah pengujian reliabilitas. Uji reliablitas mengindikasikan bahwa suatu instrumen tidak bias dan sejauh mana suatu instrumen handal pada waktu, tempat, dan orang yang berbeda-beda (Sekaran, 2006). Untuk mengukur reliabilitas dari instrumen penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan koefisien cronbach alpha. Koefisien
(62)
commit to user
reliabilitas baik, jika 0,6 - 0,799 reliabilitas diterima dan jika alpha atau r
hitung kurang dari 0,6 maka reliabilitasnya dianggap kurang baik.
Hasil pengujian reliabilitas variabel-variabel didapatkan nilai cronbach
alpha masing-masing variabel yang disajikan dalam tabel IV.6 sebagai
berikut:
Tabel IV.6
Tabel Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan Karakteristk Teknologi 0,767 Diterima
Karakteristik Pengguna 0,798 Diterima Persepsi Kemudahan Penggunaan 0,910 Baik
Persepsi Kemanfaatan 0,892 Baik
Niat Untuk Menggunakan 0,783 Diterima
Penggunaan Teknologi 0,994 Baik
Sumber: Data Primer yang diolah. 2011.
Dari hasil pengujian reliabilitas variabel penelitian pada tabel IV.6
dengan menggunakan bantuan program SPSS 19 for windows, dapat
disimpulkan bahwa semua instrumen dinyatakan reliabel karena mempunyai
nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,7.
C. Analisis Data Penelitian
Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode statistik
multivariate Structural Equation Modelling (SEM). Dalam menggunakan
Structural Equation Modelling (SEM) ada beberapa asumsi yang harus
diperhatikan sebelum melakukan pengujian model dengan pendekatan
structural equation modeling, yaitu sebagai berikut:
1. Uji Kecukupan Sampel
Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 300 responden. Jumlah sampel tersebut merupakan responden yang memenuhi syarat dalam menjawab kuesioner yang diberikan. Jumlah tersebut juga dinilai
(1)
tugas lebih efektif, penyelesaian tugas lebih mudah, dan bermanfaat dan berpengaruh pada perhatian pengguna untuk menggunakan SIAKAD Online.
5. Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan Pada Niat Untuk
Menggunakan
Hasil pengujian mengenai Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap Niat Untuk Menggunakan menunjukkan bahwa Persepsi Kemudahan Penggunaan mempunyai pengaruh signifikan pada Niat Untuk Menggunakan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai C.R sebesar 1,995 dan nilai S.E sebesar 0,074 dengan nilai Z tabel pada tingkat signifikansi 0,05 yaitu 1,96. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa Persepsi Kemudahan Penggunaan mempunyai pengaruh positif pada Niat Untuk Menggunakan dapat diterima pada tingkat signifikansi α = 0,05.
Besarnya nilai estimasi Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap Niat Untuk menggunakan sebesar 0,148 menunjukkan besarnya perubahan Persepsi Kemudahan Penggunaan yang disebabkan oleh perubahan Persepsi Kemanfaatan dengan asumsi variabel yang lain konstan.
Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian sebelumnya oleh Money (2004). Hal ini terlihat dari adanya upaya pengguna untuk sumber informasi dan pengetahuan, merasa penting untuk menggunakan, dan ketertarikan untuk menggunakan SIAKAD Online.
6. Pengaruh Niat Untuk Menggunakan Pada Penggunaan Teknologi
Hasil pengujian mengenai Niat Untuk Menggunakan terhadap Penggunaan Teknologi menunjukkan bahwa Niat Untuk Menggunakan mempunyai pengaruh yang signifikan pada Penggunaan Teknologi. Hal ini
(2)
ditunjukkan dengan nilai C.R sebesar 3,147 dan nilai S.E sebesar 0,134 dengan nilai Z tabel pada tingkat signifikansi 0,01 yaitu 2,56. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa Niat Untuk Menggunakan mempunyai pengaruh positif pada Penggunaan Teknologi dapat diterima pada tingkat signifikansi α = 0,01.
Besarnya nilai estimasi Niat Untuk Menggunakan terhadap Penggunaan Teknologi sebesar 0,423 menunjukkan besarnya perubahan Niat Untuk Menggunakan yang disebabkan oleh perubahan Niat Untuk Menggunakan dengan asumsi variabel yang lain konstan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Mahlke (2002). Hasil penelitian ini mengidentifikasikan bahwa Niat Untuk Menggunakan berpengaruh signifikan pada Penggunaan Teknologi, yaitu penggunaan dalam pengambilan mata kuliah, penggunaan dalam evaluasi prestasi akademik, dan kuantitas penggunaan SIAKAD Online.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hasil pengujian mengenai Karakteristik Teknologi pada Persepsi Kemudahan Penggunaan berpengaruh signifikan. Hasil penelitian ini mendukung
(3)
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Brown (2002). Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa Karakteristik Teknologi yang ditentukan oleh empat faktor yaitu mudah dibedakan, mudah dinavigasi, konsistensi grafik, dan konsistensi istilah akan mempengaruhi persepsi pengguna teknologi SIAKAD Online bahwa teknologi tersebut mudah untuk digunakan.
Hasil pengujian mengenai Karakteristik Pengguna pada Persepsi Kemudahan Penggunaan berpengaruh signifikan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Brown (2002). Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa pengguna SIAKAD Online yang mempunyai kemampuan dalam menggunakan, keyakinan menggunakan tanpa bantuan, tidak gugup ketika menggunakan komputer, dan nyaman dalam menggunakan komputer akan mempunyai persepsi bahwa teknologi SIAKAD Online bahwa teknologi tersebut mudah untuk digunakan.
Hasil pengujian mengenai Persepsi Kemudahan Penggunaan pada Persepsi Kemanfaatan menunjukkan mempunyai berpengaruh signifikan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Brown (2002). Hasil
penelitian ini mengindikasikan bahwa pengguna SIAKAD Online yang
mempunyai kemampuan dalam menggunakan, keyakinan menggunakan tanpa bantuan, tidak gugup ketika menggunakan komputer, dan nyaman dalam menggunakan komputer akan mempunyai persepsi bahwa teknologi SIAKAD Online bahwa teknologi tersebut mudah untuk digunakan.
Hasil pengujian mengenai Persepsi Kemanfaatan pada Niat Untuk Menggunakan berpengaruh signifikan. Hasil penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Money (2004). Hasil penelitian ini menunjukkan
(4)
bahwa Persepsi Kemanfaatan yang diidentifikasikan sebagai tingkat kepercayaan seseorang bahwa suatu teknologi yang digunakan akan mampu meningkatkan kinerjanya (Davis, 1989) yaitu dengan menggunakan SIAKAD Online akan dapat lebih cepat dalam memenuhi tugas, melakukan dengan lebih baik, penyelesaian tugas lebih efektif, penyelesaian tugas lebih mudah, dan bermanfaat dan berpengaruh pada niat untuk menggunakan SIAKAD Online.
Hasil pengujian mengenai Persepsi Kemudahan Penggunaan pada Niat Untuk Menggunakan berpengaruh signifikan. Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian sebelumnya oleh Money (2004). Hal ini terlihat dari adanya upaya pengguna untuk sumber informasi dan pengetahuan, merasa penting untuk menggunakan, dan ketertarikan untuk menggunakan SIAKAD Online.
Hasil pengujian mengenai Niat Untuk Menggunakan pada Penggunaan Teknologi berpengaruh signifikan pada Penggunaan Teknologi Mahlke (2002). Dalam hal ini penggunaan dalam pengambilan mata kuliah, penggunaan dalam evaluasi prestasi akademik, dan kuantitas penggunaan SIAKAD Online.
B. KETERBATASAN
Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan dan kekurangan. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini hanya terbatas pada mahasiswa S1 Reguler tahun angkatan 2008-2010 sehingga generalisasi hasil penelitian ini masih terbatas untuk semua mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
(5)
2. Data penelitian diperoleh dengan menyebar kuesioner sehingga dimungkinkan terjadi bias dalam pengisian yang dapat menyebabkan hasil penelitian berbeda.
3. Pada penelitian ini baru menganalisis variabel eksternal yang
mempengaruhi persepsi kemudahan penggunaan, yaitu persepsi teknologi dan karakteristik pengguna.
4. Penelitian ini belum dapat menganalisis lebih mendalam tentang pengaruh program studi dan tahun angkatan pada persepsi dan perhatian untuk menggunakan teknologi Administrasi Akademik (SIAKAD) Online karena baru menganalisis kecenderungan jawaban responden yang dikelompokkan berdasarkan program studi dan tahun angkatan pada kuantitas penggunaan SIAKAD Online secara deskriptif
C. SARAN
Berikut ini beberapa saran yang diberikan: 1. Saran untuk studi ke depan
Studi ini bertumpu pada metode yang terbatas ruang lingkupnya, sehingga memerlukan studi-studi lanjutan untuk menggeneralisasi hasil studi pada konteks yang lebih luas dengan pengambilan sampel dalam penelitian selanjutnya dilakukan secara proporsional dengan memperhatikan kuantitas populasi. Hal ini diperlukan agar konsep yang dikonstruksi dapat ditingkatkan validitasnya.
2. Saran teoritis
Hasil pengujian yang diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai acuan di bidang studi adopsi teknologi, dengan menganalisis variabel eksternal
(6)
yang mempengaruhi persepsi kemanfaatan berdasarkan konsep-konsep yang dikonstruksi dari model yang telah dikemukakan oleh studi-studi terdahulu.
3. Saran Praktis
Studi ini disarankan dapat memberikan pemahaman pada praktisi terhadap
upaya-upaya untuk pengembangan adopsi teknologi SIAKAD Online
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hal ini dapat dilakukan melalui upaya-upaya berikut ini :
a. .Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta hendaknya memperhatikan tampilan (SIAKAD) Online dan istilah-istilah yang digunakan sehingga SIAKAD Online mudah dimengerti.
b. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta hendaknya
menyediakan informasi tentang SIAKAD Online dengan