Korelasi Antar Dimensi Pohon

5.3. Korelasi Antar Dimensi Pohon

Keeratan hubungan linier antar dimensi pohon dapat diukur dari besarnya nilai koefisien korelasi r. Nilai koefisien korelasi r berkisar antara -1 sampai +1. Jika nilai r = -1, maka hubungan diameter dengan dimensi lainnya merupakan korelasi negatif sempurna. Jika r = +1 maka hubungan diameter dengan dimensi pohon lainnya merupakan korelasi positif sempurna. Bila r mendekati -1 atau +1 maka hubungan antara peubah itu kuat dan terdapat korelasi yang tinggi antara kedua peubah itu Walpole, diacu dalam Baroroh 2006. Sel pada baris pertama dalam Tabel 4 menunjukkan besarnya korelasi antar dimensi. Sedangkan baris kedua menunjukkan besarnya nilai-p, dimana antar kedua dimensi akan memiliki korelasi yang sangat nyata bila nilai-p 0,01, nyata pada nilai-p antara 0,01 – 0,05 dan korelasi tidak nyata pada saat nilai-p ≥ 0,05. Tabel 4 Korelasi antar dimensi pohon pinus Dimensi Dp Dbh Djuk Tbc Dbc Ttot Tjuk Dp 0,990 a 0,000 b 0,912 a 0,000 b 0,797 a 0,000 b 0,836 a 0,000 b 0,848 a 0,000 b 0,445 a 0,000 b Dbh 0,990 a 0,000 b 0,920 a 0,000 b 0,801 a 0,000 b 0,855 a 0,000 b 0,866 a 0,000 b 0,471 a 0,000 b Djuk 0,912 a 0,000 b 0,920 a 0,000 b 0,704 a 0,000 b 0,774 a 0,000 b 0,780 a 0,000 b 0,450 a 0,000 b Tbc 0,797 a 0,000 b 0,801 a 0,000 b 0,704 a 0,000 b 0,529 a 0,000 b 0,841 a 0,000 b 0,150 a 0,115 b Dbc 0,836 a 0,000 b 0,855 a 0,000 b 0,774 a 0,000 b 0,529 a 0,000 b 0,811 a 0,000 b 0,749 a 0,000 b Ttot 0,848 a 0,000 b 0,866 a 0,000 b 0,780 a 0,000 b 0,841 a 0,000 b 0,811 a 0,000 b 0,661 a 0,000 b Tjuk 0,445 a 0,000 b 0,471 a 0,000 b 0,450 a 0,000 b 0,150 a 0,115 b 0,749 a 0,000 b 0,661 a 0,000 b Ket: a Nilai Korelasi Pearson b Nilai-p Berdasarkan matrik korelasi, semua dimensi memiliki nilai korelasi positif sempurna, terlihat dari semua nilai r yang memiliki nilai positif pada setiap dimensi dan tidak ada korelasi dimensi yang memiliki nilai negatif. Hal ini memberikan pengertian bahwa setiap peningkatan nilai salah satu dimensi akan diikuti dengan peningkatan dimensi pohon lainnya. Hampir semua dimensi memiliki hubungan yang sangat nyata antar dimensi yang satu dengan dimensi yang lainnya, terlihat oleh nilai-p yang secara keseluruhan bernilai 0,000. Dimensi yang tidak berkolerasi nyata adalah tinggi tajuk dengan tinggi bebas cabang p=0,115 melebihi nilai korelasi tidak nyata nilai-p ≥ 0,05. Nilai diameter setinggi dada memiliki korelasi yang paling tinggi dengan dimensi diameter pangkal sebesar 0,990 dengan nilai-p 0,000, nilai tersebut menggambarkan hubungan korelasi yang sangat erat antara kedua dimensi. Keereatan hubungan antara diameter setinggi dada dengan dimensi pohon lainnya berdasarkan tingginya nilai korelasi secara berurutan yaitu korelasi dengan diameter pangkal 0,990, diameter tajuk 0,920, tinggi total 0,866, diameter bebas cabang 0,855 dan tinggi bebas cabang 0,801, sedangkan dengan tinggi tajuk memiliki hubungan korelasi yang rendah dengan nilai r 0,471. Hubungan keeratan dimensi tinggi tajuk memiliki nilai koefisien korelasi terendah dibanding dengan hubungan hubungan keeratan yang lain. Nilai r secara berurutan yaitu 0,749 dengan diameter bebas cabang, 0,661 dengan tinggi total, 0,471 dengan diameter setinggi dada, 0,450 dengan diameter tajuk, dan 0,445 dengan diameter pangkal. Hubungan dimensi tinggi tajuk dengan tinggi bebas cabang memiliki hubungan tidak nyata, nilai-p=0,115 melebihi nilai-p ≥ 0,05. Hal ini berarti tinggi tajuk tidak memiliki hubungan linear dengan tinggi bebas cabang. Secara umum, berdasarkan matrik korelasi tersebut dimensi yang paling banyak berkorelasi dengan dimensi lain, yaitu: diameter detinggi dada, diameter pangkal dan tinggi total.

5.4. Persamaan Regresi Antar Dimensi