Lokasi Administrasi Situ Gintung Sejarah Situ Gintung

BAB IV KONDISI UMUM WILAYAH

4.1 Lokasi Administrasi Situ Gintung

Lokasi Situ Gintung berada di wilayah Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Propinsi Banten. Secara geografis daerah studi ini terletak pada 06 o 30’ 32,49” LS dan 106 o 12’ 04,53” B. Luas area genangan Situ Gintung mencapai 22 Ha. Gambar 8 Batas Lokasi Studi Sumber : Bakosurtanal, 2009 Pada Gambar di atas dapat dilihat bahwa Kelurahan Cirendeu di sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Rempoa, di sebelah timur dengan Provinsi DKI Jakarta, di sebelah selatan dengan Kampung Pisangan Barat, dan di sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Cempaka Putih. Batas Kecamatan Cirendeu Situ Gintung Lokasi Studi Batas Kecamatan Pisangan Barat Batas Kecamatan Ciputat

4.2 Sejarah Situ Gintung

Situ Gintung merupakan suatu waduk atau situ yang pada mulanya terbentuk secara alamiah. Tanggul pada situ ini dibangun pada zaman penjajahan Belanda tahun 1933 untuk keperluan irigasi. Saat ini Situ Gintung telah berubah fungsi sebagai waduk resapan dan pariwisata, sehingga dua bangunan pengambil sadap yang terdapat pada dua ujung tanggul bendungan tidak difungsikan, Karena daerah persawahan telah berubah fungsi menjadi pemukiman. Riwayat pengelolaan Situ Gintung sebelum terjadi keruntuhan dari beberapa sumber informasi, adalah sebagai berikut : 1 Situ Gintung dibangun pada masa penjajahan Belanda pada tahun 1933 untuk keperluan irigasi. Luas semula situ adalah sekitar 31 Ha dan kondisi terakhir tinggal sekitar 22 Ha. 2 Semula situ ditujukan untuk melayani dua daerah irigasi, yakni DI Gintung I seluas 20 Ha dan DI Gintung II seluas 25 Ha. Pada tahun 1991, proyek irigasi Jawa Barat telah melakukan rehabilisasi pintu-pintu air Situ Gintung. Selanjutnya, karena daerah irigasi telah berubah fungsi menjadi permukiman, kedua pintu tersebut tidak difungsikan. 3 Sesuai Undang-Undang no. 11, tahun 1974 tentang Pengairan, jo. PP no. 23, tahun 1982 tentang irigasi, Situ Gintung beserta daerah irigasinya dikelola oleh Pemerintah Propinsi Jawa Barat, cq. Seksi Pengairan Tangerang. Pada tahun 2001, terjadi pemisahan Banten dari Propinsi Jawa Barat, sebagai konsekuensinya pengelolaan Situ Gintung diserahkan kepada Pemerintah Daerah Banten. 4 Dalam rangka mengantisipasi banjir dan konservasi di daerah jabodetabek, sejak tahun 2006, Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Ciliwung- Cisadane secara bertahap melakukan kegiatan rehabilitasi situ-situ di wilayahnya. 5 Pada tahun 2004, dilakukan kesepakatan bersama MOU antara Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat dan Banten, Bupati Tangerang, Bupati Bogor, Walikota Bogor, Bupati Bekasi, Walikota Bekasi, dan Walikota Depok yang diketahui Menteri Dalam Negeri, yang intinya melakukan kesepakatan bersama tentang pelestarian situ-situ di daerah Jabodetabek. 6 Berdasarkan UU no 17, tahun 2003 tentang keuangan Negara dan UU no. 1, tahun 2004 tentang perbendaraan, dan UU no. 17, tahun 2003, tentang Sumber Daya Air, maka pada tahun 2007, Proyek Pengembangan Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane berubah menjadi Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung- Cisadane. 7 Pada tahun 2008 oleh BBWS Ciliwung-Cisadane, telah dilakukan upaya pelestarian Situ Gintung dengan melakukan pengerukan, membangun batas situ dan pembuatan jogging track yang didahului dengan pertemuan konsultasi masyarakat untuk memperoleh masukan dan persetujuan. 8 Pemukiman di daerah hilir situ, di daerah sisi kiri adalah ISCI, Perumahan UUI, restoran, sekolah TK. Sedang di daerah sisi kanan adalah pengembang PT. Sigma, PT Lake Side, dan lain-lain, yang sebagian besar memanfaatkan daerah bantaran situ, bahkan ada yang membangun rumah-rumah di tubuh bendungan. Demikian perkembangan Situ Gintung mulai dari fungsi awal sebagai irgasi hingga berkembang menjadi rekreasi. Mulai dari daerah di sekitarnya yang berupa persawahan hingga kemudian menjadi permukiman.

4.3 Aspek Sosial Situ Gintung