peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi hazard serta memiliki kerentanankerawanan vulnerability yang juga tinggi
tidak akan memberi dampak yang hebatluas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana disaster resilience. Konsep ketahanan
bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah, dan menangani tantangan-tantangan serius yang
hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketahanan terhadap
bencana yang cukup maka daerah tersebut memiliki kemngkinan kecil teradi bencana.
2.3 Tata Ruang Wilayah
Tata Ruang merupakan suatu wujud struktur ruang dan pola ruang disusun secara nasional, regional, dan lokal. Secara nasional disebut dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, yang dijabarkan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi, dan Rencana Tata Ruang Wilayah tersebut
perlu dijabarkan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota. Ruang didefinisikan sebagai wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang
udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara
kelangsungan hidupnya. Tata ruang perkotaan lebih kompleks dibandingkan dengan tata ruang
perdesaan, sehingga perlu banyak diperhatikan dan direncanakan dengan baik. Kawasan atau zona di wilayah perkotaan dibagi dalam beberapa zona sebagai
berikut : 1.
Perumahan dan permukiman 2.
Perdagangan dan jasa 3.
Industri 4.
Pendidikan 5.
Perkantoran dan jasa
6. Terminal
7. Wisata dan taman rekreasi
8. Pertanian dan perkebunan
9. Tempat pemakaman umum
10. Tempat pembuangan sampah
Dampak dari rencana tata ruang di wilayah perkotaan yang tidak diikuti adalah kesemrawutan kawasan yang mengakibatkan munculnya
kawasan kumuh. Hal ini berdampak kepada gangguan terhadap sistem transportasi, sulitnya mengatasi dampak lingkungan yang berimplikasi kepada
kesehatan. Pada sumber lain dijelaskan pula tentang makna ruang dan tata ruang
sebagai istilah hukum tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang. Pasal-pasal terpenting
berkenaan dengan kebijakan lingkungan hidup ialah pasal 1 tentang batasan pengertian, pasal 2 dan 3 tentang asas dan tujuan, pasal 7, 11, 14, dan 16
tentang perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian, dan pasal 20 tentang rencana tata ruang. Dalam pasal 1 butir 2 disebutkan bahwa tata ruang adalah
suatu wujud struktural pemanfaatan ruang atau pola pemanfaatan ruang, baik direncanakan maupun tidak. Pada penjelasannya tata ruang memberikan dua
gambaran sekaligus, yaitu tampakan bentang lahan landscape festures ; wujud struktural pemanfaatan ruang dan alokasi kegiatan pemanfaatan ruang
pola pemanfaatan ruang. Tata ruang yang direncanakan ialah tata ruang buatan, sedang yang tidak direncanakan ialah terbentuk secara alamiah dengan
unsur-unsur alam.
2.4 Konsep Ekologi Hidraulik