Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

33 Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik dengan Kolmogorov-Smirnov Dari hasil penelitian di atas, nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,739 dan signifikansi sebesar 0,646. Dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal dimana nilai sig. lebih besar dari 0,05 0,646 0,05.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel independen satu dengan variabel independen lainnya. Ada tidaknya hubungan atau korelasi antarvariabel independen dapat diketahui dengan melihat nilai Tolerance dan VIF Varian Inflation Factor. Suatu data dikatakan tidak terjadi multikolinearitas jika nilai Tolerance lebih besar daripada 0,10 dan nilai VIF lebih kecil daripada 10. Hasil uji multikolinearitas adalah sebagai berikut: One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 51 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.80501883E4 Most Extreme Differences Absolute .103 Positive .103 Negative -.070 Kolmogorov-Smirnov Z .739 Asymp. Sig. 2-tailed .646 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Diolah dari SPSS 18.0 34 Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Sumber: Diolah dari SPSS 18.0 Berdasarkan hasil penelitian di atas, nilai Tolerance dari tiap variabel lebih besar daripada 0,10, dan nilai VIF dari tiap variabel lebih kecil daripada 10. Dapat disimpulkan bahwa antara variabel independen dengan variabel independen lainnya tidak memiliki hubungan yang linear, dengan kata lain tidak terjadi multikolinearitas. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 16597.564 12556.410 1.322 .193 Pajak Daerah .141 .218 .084 .644 .523 .384 2.607 Retribusi Daerah .958 .906 .139 1.058 .296 .376 2.661 DAU .125 .041 .478 3.073 .004 .270 3.704 DAK .670 .320 .269 2.094 .042 .396 2.523 a. Dependent Variable: Belanja Modal 35

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Erlina, 2011. Pendeteksian ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji Glejser. Heteroskedastisitas tidak terjadi jika nilai t hitung t tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05, dan nilai signifikansi lebih besar daripada 0,05. Heteroskedastisitas terjadi jika t hitung t tabel , dan nilai signifikansi lebih kecil daripada 0,05. Hasil uji heteroskedastisitas dengan melakukan uji Glejser adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan hasil penelitian di atas, nilai t hitung tiap variabel lebih kecil dari nilai t tabel yang telah ditetapkan yaitu sebesar 2.00758, dan signifikansinya lebih besar daripada 0,05. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas antara satu variabel dengan variabel lainnya. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 18550.564 7357.495 2.521 .015 Pajak Daerah -.101 .128 -.183 -.793 .432 Retribusi Daerah .910 .531 .399 1.713 .093 DAU -.015 .024 -.176 -.642 .524 DAK .054 .187 .066 .290 .773 a. Dependent Variable: RES_2 Sumber: Diolah dari SPSS 18.0 36

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

7 91 72

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah di Provinsi Aceh

1 50 99

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Belanja Modal sebagai variabel intervening studi empiris di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

7 101 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pemda di Provinsi Sumatera Utara

1 43 73

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Belanja Modal terhadap Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten dan Kota di Propinsi Sumatera Utara

0 14 103

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pulau Sumatera (Periode 2011- 2013)

1 62 98

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

0 2 11

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

0 1 12