24
3.7.2 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda. Hipotesis pertama H
1
, hipotesis kedua H
2
, hipotesis ketiga H
3
, dan hipotesis keempat H
4
dianalisis dengan model regresi sederhana untuk melihat pengaruh masing-masing variabel secara
terpisah, sedangkan hipotesis kelima H
5
dianalisis dengan model regresi berganda untuk melihat pengaruh selurh variabel secara serentak. Hipotesis ini
dapat juga dianalisis dengan melakukan uji-t dan uji-F.
3.7.2.1 Uji-t
Uji parameter signifikansi individual atau uji-t dilakukan untuk menunjukkan seberapah jauh pengaruh satu variabel independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian hipotesis pertama H
1
dianalisis dengan regresi sederhana untuk melihat pengaruh variabel pajak daerah terhadap belanja modal secara parsial yang dapat digambarkan dengan persamaan:
Y = α + β
1
X
1
+ e
Pengujian hipotesis kedua H
2
dianalisis dengan regresi sederhana untuk melihat pengaruh variabel retribusi daerah terhadap belanja modal secara parsial
yang dapat digambarkan dengan persamaan: Y = α + β
2
X
2
+ e
25
Pengujian hipotesis ketiga H
3
dianalisis dengan regresi sederhana untuk melihat pengaruh variabel Dana Alokasi Umum terhadap belanja modal secara
parsial yang dapat digambarkan dengan persamaan: Y = α + β
3
X
3
+ e
Pengujian hipotesis keempat H
4
dianalisis dengan regresi sederhana untuk melihat pengaruh variabel Dana Alokasi Khusus terhadap belanja modal
secara parsial yang dapat digambarkan dengan persamaan: Y = α + β
4
X
4
+ e
3.7.2.2 Uji-F
Uji signifikansi simultan atau uji-F dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh semua variabel independen secara bersama-sama terhadap
variabel dependen. Pengujian hipotesis kelima H
5
dengan menggunakan regresi berganda untuk melihat pengaruh variabel pajak daerah dan retribusi daerah
secara simultan terhadap belanja modal, yang dapat digambarkan dengan persamaan :
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ e
Keterangan : Y
= Variabel Dependen Belanja Modal α
= Konstanta X
1
= Pajak Daerah
26
X
2
= Retribusi Daerah X
3
= Dana Alokasi Umum X
4
= Dana Alokasi Khusus β
1
, β
2
, β
3
, β
4
= Koefisien regresi variabel e
= Error
3.7.2.3 Koefisien Determinan
Koefisien determinan atau R
2
digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik
turunnya variabel dependen. Pada umumnya nilai koefisien determinan berada di antara angka 0 dan 1 0 R
2
1. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan nol, artinya variabel independen tidak memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen. Sementara bila nilai koefisien determinan yang mendekati angka satu, artinya variabel indepen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.
27
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1 Data Penelitian
Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Sumatera dengan Padang sebagai ibu kotanya. Sesuai dengan namanya,
wilayah provinsi ini menempati sepanjang pesisir barat Sumatera bagian tengah dan sejumlah pulau di lepas pantainya seperti Kepulauan Mentawai. Secara
geografis, Provinsi Sumatera Barat terletak pada garis 00 54’ Lintang Utara sampai dengan 30 30’ Lintang Selatan serta 980 36’ sampai dengan 1010 53’
Bujur Timur dengan total luas wilayah sekitar 42.297,30 Km
2
atau 4.229.730 Ha termasuk ± 391 pulau besar dan kecil di sekitarnya.
Secara administratif, Wilayah Provinsi Sumatera Barat berbatasan langsung dengan:
1. Sebelah Utara dengan Provinsi Sumatera Utara. 2. Sebelah Selatan dengan Provinsi Bengkulu.
3. Sebelah Timur dengan Provinsi Riau dan Jambi. 4. Sebelah Barat dengan Samudera Hindia.
Sumatera Barat berpenduduk sebanyak 4.846.909 jiwa dengan mayoritas beretnis Minangkabau yang seluruhnya beragama Islam. Provinsi ini terdiri dari
12 kabupaten dan 7 kota dengan pembagian wilayah administratif sesudah
28
kecamatan di seluruh kabupaten kecuali kabupaten Kepulauan Mentawai dinamakan sebagai nagari.
Sumatera Barat terletak di pesisir barat bagian tengah pulau Sumatera yang terdiri dari dataran rendah di pantai barat dan dataran tinggi vulkanik yang
dibentuk oleh Bukit Barisan. Provinsi ini memiliki daratan seluas 42.297,30 km² yang setara dengan 2,17 luas Indonesia. Dari luas tersebut, lebih dari 45,17
merupakan kawasan yang masih ditutupi hutan lindung. Garis pantai provinsi ini seluruhnya bersentuhan dengan Samudera Hindia sepanjang 2.420.357 km dengan
luas perairan laut 186.580 km². Kepulauan Mentawai yang terletak di Samudera Hindia termasuk dalam provinsi ini.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KabupatenKota di Provinsi Sumatera Barat yang terdiri dari 12 Kabupaten dan 7 Kota. Setelah dilakukan
pemilihan sampel dengan kriteria yang telah ditetapkan, sampel dalam penelitian ini berjumlah 11 Kabupaten dan 6 Kota.
29
4.2 Analisis Hasil Penelitian
4.2.1 Statistik Deskriptif