Rongga Mulut dan Faring Esofagus Lambung Usus halus

11

2.5.1 Rongga Mulut dan Faring

Rongga mulut merupakan awal dari saluran cerna dan di sini makanan di kunyah menjadi halus dan dicampur dengan ludah. Pada peristiwa mengunyah yang berperan adalah gigi, otot pengunyah, lidah, pipi, dasar mulut, dan langit - langit. Ludah di bentuk oleh tiga pasang kelenjar besar, glandula parotis kelenjar ludah telinga, glandula submandibularis kelenjar ludah rahang bawah, dan glandula sublingualis kelenjar ludah bawah lidah dan kemudian melalui saluran- salurannya akan masuk ke rongga mulut. Produksi ludah setiap hari sekitar 1,5 liter. Pada proses menelan yang dimulai secara sadar dan kemudian berlanjut secara reflektoris, makanan yang dilapisi ludah akan masuk melalui faring ke esofagus Mutschler, 2010.

2.5.2 Esofagus

Esofagus berfungsi untuk menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak peristaltik. Mukosa esofagus memproduksi sejumlah besar mukus untuk melumasi dan melindungi esofagus. Esofagus hanya berfungsi untuk meneruskan makanan Mutschler, 2010.

2.5.3 Lambung

Lambung terdiri atas tiga bagian yakni bagian atas fundus, bagian tengah corpus, dan bagian bawah antrum yang meliputi pelepasan lambung pylorus. Selain otot penutup pylorus, dibagian atas lambung juga terdapat otot melingkar lain yakni sfingter kerongkongan - lambung katup gastro - esofagus. Sfingter tersebut bekerja sebagai katup dan berfungsi menyalurkan makanan ke hanya satu jurusan yaitu arah usus Tan dan Rahardja, 2007. 12

2.5.4 Usus halus

Panjang usus halus adalah 6 m dan di sini berlangsung hampir seluruh proses pencernaan. Usus halus terdiri atas tiga bagian utama yakni duodenum usus dua belas jari yang membentuk huruf C, jejenum usus kosong, dan akhirnya ileum ujung usus - halus yakni bagian tersempit dari usus halus Tan dan Rahardja, 2007. Pada kerja motorik usus halus dibedakan atas gerakan mencampur dan gelombang peristaltik dorong. Gerakan mencampur melakukan pencampuran intensif khimus dengan getah pankreas, empedu dan sekret dari kelenjar usus halus, sedangkan gerakan peristaltik mendorong adonan makanan. Gerakan ini dapat timbul dengan adanya relaksasi dinding usus halus dan dikendalikan saraf melalui plexus myentericus Mutschler, 2010. Proses pencampuran yang menyeluruh selama segmentasi memastikan khimus bereaksi dengan enzim pencernaan dan kembali kontak dengan dinding usus sehingga memfasilitasi absorpsi Corwin, 2009.

2.5.5 Usus besar