22
3.3.6 Pereaksi Lieberman - Bourchard
Sebanyak 20 bagian asam asetat anhidrida dan 1 bagian asam sulfat pekat.Kemudian ditambah etanol hingga 50 ml.
3.3.7 Pereaksi Asam Klorida 2 N
Sebanyak 17 ml asam klorida pekat diencerkan dalam air suling hingga 100 ml.
3.4 Pemeriksaan Karakterisasi Simplisia
Pemeriksaan karakterisasi simplisia meliputi makroskopik, mikroskopik, penetapan kadar air, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu tidak larut
dalam asam, penetapan kadar sari larut dalam etanol, dan penetapan kadar sari larut dalam air Ditjen POM, 1995.
3.4.1 Makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dilakukan dengan mengamati bentuk, warna, bau dan rasa dari simplisia daun ranti dan daun ranti segar.
3.4.2 Mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap serbuk simplisia dengan cara menaburkan serbuk simplisia di atas kaca objek dan ditetesi dengan
kloralhidrat kemudian ditutup dengan kaca penutup setelah itu dilihat dibawah mikroskop.
3.4.3 Penetapan kadar air
Penetapan kadar air dilakukan dengan metode azeotropi destilasi toluen. Cara penetapan: ke dalam labu alas bulat dimasukkan 200 ml toluena dan 2 ml
aquades, didestilasi selama 2 jam. Setelah toluena didinginkan dan volume air
23 pada tabung penerima dibaca. Kemudian kedalam labu dimasukkan 5 g serbuk
simplisia yang telah ditimbang seksama, dipanaskan hati – hati selama 15 menit. Setelah toluena mendidih, kecepatan tetesan diatur, kurang lebih 2 tetes tiap detik,
hingga sebagian air tersuling, kemudian naikkan kecepatan penyulingan hingga 4 tetes tiap detik. Setelah semua tersuling, bagian dalam pendingin dibilas dengan
toluena yang telah jenuh. Penyulingan dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung penerima dibiarkan mendingin sampai suhu kamar. Setelah air dan toluena
memisah sempurna, volume dibaca. Selisih kedua volume air dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa WHO, 1992.
3.4.4 Penetapan kadar sari larut dalam air
Sebanyak 5 g serbuk simplisia, dimaserasi selama 24 jam dalam 100 ml air- kloroform 2,5 ml kloroform dalam air suling sampai 1 liter dalam labu
bersumbat sambil dikocok berkali-kali selama 6 jam pertama, kemudian dibiarkan selama 18 jam, lalu disaring. Sejumlah 20 ml filtrat pertama diuapkan sampai
kering dalam cawan penguap yang beralas datar telah dipanaskan pada suhu 105
ᵒC dan ditara, panaskan sisa pada suhu 105
o
C hingga bobot tetap. Kadar dalam persen sari yang larut dalam air dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan
Kemenkes RI, 2009.
3.4.5 Penetapan kadar sari larut dalam etanol