Kinerja Non Finansial Bunga kredit turun. Berdasarkan hasil olahan menjawab Setuju dengan

c. Analisis terhadap Peningkatan Pendapatan Nasabah

Dalam menganalisis adanya perubahan peningkatan pendapatan nasabah masyarakat pesisir sebelum dan sesudah mendapatkan dana bergulir LPDB- KUMKM, analisis dilakukan dengan melihat kinerja non finansial dan kinerja finansial

1. Kinerja Non Finansial

Skala yang digunakan dalam pengukuran atribut efektivitas peran dana bergulir dilihat persepsi nasabah terhadap peningkatan pendapatan nasabah adalah dengan skala Likert, yaitu skala yang berisi 4 kategori atau tingkat jawaban dan berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang Kinnear dan Taylor,1991. Dalam hal ini responden menentukan jawaban mana yang sesuai dengan pendapatnya. Pertimbangan variasi jawaban genap agar tidak ada jawaban di tengah yang dapat diartikan ragu-ragu. Pertimbangan lain dalam memilih skala Likert karena kemudahan dalam penyusunan kuesioner, interval respon lebih besar yang membuat skala ini dapat memberikan keterangan yang lebih tegas tentang pendapat atau sikap responden terhadap pertanyaan yang diberikan. Penjabaran masing-masing skala likert sesuai berikut : Tabel 1. Skala Likert No. Tingkat Efektivitas Nilai 1 Sangat tidak setuju 1 2 Kurang setuju 2 3 Setuju 3 4 Sangat Setuju 4 Skala Likert tersebut digunakan untuk mengukur kinerja non finansial nasabah berdasarkan aspek persepsi kepuasan nasabah terhadap perkreditan yang diberikan oleh BPR Pesisir Akbar dalam mempengaruhi peningkatan pendapatan nasabah.

2. Kinerja Finansial Peningkatan Pendapatan

Dalam menganalisis dampak dana bergulir LPDB-KUMKM terhadap peningkatan pendapatan nasabah BPR Akbar Pesisir berdasarkan kinerja finansial nasabah akan menggunakan analisis pendapatan rataan yang dilakukan dengan membandingkan pendapatan nasabah sebelum dan sesudah menerima kredit dari bank. Analisis pendapatan dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut Nicholson, 2002 : � = TR – TC � = Pq Q – TFC +TVC Keterangan : TR = Total Revenue Pq = Harga Output Produksi TC = Total Cost Q = Jumlah Output TFC = Total Fixed Cost � = Pendapatan TVC = Total Variabel Cost Untuk menguji perbedaan tingkat pendapatan sebelum dan sesudah menerima kredit dari BPR Pesisir Akbar, digunakan uji statistik t-hitung. Rumus yang digunakan adalah Walpole,1995 : Dimana : d = rataan tingkat pendapatan sesudah kredit – sebelum kredit Sd = simpangan baku n = jumlah observasi v = derajat bebas Hipotesis awal menunjukkan tidak ada perbedaan tingkat pendapatan sebelum dan sesudah menerima kredit. Sedangkan untuk hipotesis akhir terdapat perbedaan tingkat pendapatan sebelum dan sesudah menerima kredit atau dapat dinyatakan sebagai berikut : Ho : µ1 = µ2 atau µD = µ1 - µ2 = 0 H1 : µ1 µ2 atau µD = µ 1 - µ2 0 Dimana : µ1 = pendapatan usaha sebelum mendapatkan kredit µ2 = pendapatan usaha setelah mendapatkan kredit Kriteria Uji : Ho ditolak apabila t-hitung t-tabel, db = n-1 α = 0,05 Ho diterima apabila t-hitung t-tabel, db = n-1 α = 0,05 Analisis data dilakukan dengan bantuan software komputer yang sesuai dengan kebutuhan dalam melakukan analisis data, sehingga diperoleh hasil analisis akurat dan memudahkan dalam interpretasi secara deskriptif dengan α = 0,05. Untuk mempermudah proses perhitungan digunakan software dalam menganalisis paired sample t-test yang digunakan untuk mengukur adanya pengaruh terhadap masyarakat pesisir nasabah BPR Pesisir Akbar sebelum dan sesudah mendapatkan dana bergulir LPDB-KUMKM. Penganalisaan dengan paired sample t-test digunakan juga untuk mengukur instrument Peningkatan Pendapatan Usaha sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari BPR Pesisir, Peningkatan Kapasitas Produksi Usaha sebelum dan sesudah mendapatkan kredit, serta Peningkatan Biaya Produksi Usaha.

d. Analisis Strategi SWOT BPR Pesisir Akbar

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan Rangkuti 2008. Analisis strategi SWOT Strengths kekuatan, Weaknesses kelemahan, Opportunities peluang dan t - d – do ;v – n – 1 Sdn Threats ancaman dilakukan sebagai salah satu analisis strategi dalam keputusan manajerial untuk memanfaatkan dan meningkatkan kinerja BPR Pesisir Akbar berdasarkan SWOT yang dimiliki. Strategi SWOT dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif, berdasarkan analisis terhadap kinerja finansial dan kinerja non finansial peningkatan pendapatan nasabah dan persepsi nasabah yang telah dianalisis menjadi faktor- faktor penentu dalam analisis strategi SWOT. Penentuan faktor SWOT diukur dengan Matriks IFE Penilai Faktor Internal dan Matriks EFE Penilai Faktor Eksternal. Matriks IFE adalah untuk mengetahui sejauh mana faktor internal berupa kekuatan strenghs dan kelemahan weaknesess dari kinerja finansial BPR Pesisir Akbar. Sedangkan matriks EFE adalah untuk mengetahui sejauh mana faktor eksternal berupa peluang oppurtunities dan ancaman threats yang dimiliki oleh BPR Pesisir Akbar berdasarkan kinerja non finansial berupa persepsi dan kinerja peningkatan pendapatan nasabah BPR Pesisir Akbar. Keterkaitan faktor internal dan eksternal tersebut digambarkan dalam bentuk matriks SWOT Tabel 2. Dengan matriks SWOT ini dapat disusun beberapa alternatif strategi, untuk menangani kelemahan dan ancaman perusahaan. Selain itu perusahaan dapat mengadopsi stategi untuk mempertahankan kekuatan ataupun peluang pasar. Tabel 2. Matriks SWOT Sumber : Rangkuti 2008 Faktor Internal Faktor Eksternal KEKUATAN S KELEMAHAN W PELUANG O STRATEGI S-O STRATEGI W-O Strategi menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada Strategi memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan internal ANCAMAN T STRATEGI S-T STRATEGI W-T Strategi menggunakan kekuatan untuk menghindari dan mengatasi ancaman Strategi yang berupaya meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil BPR Pesisir akbar berdiri pada tahun 2007 di kota Bima dengan jumlah cabang sampai pada tahun 2013 terdapat 1 kantor pusat dan 7 Kantor Kas, serta 2 Kantor Layanan yang menjalankan kegiatan usahanya di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. dengan kepemilikan saham seperti dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Kepemilikan Saham BPR Pesisir Akbar Nama Jabatan Nominal Saham Rp Pe rse ntase DKP Kab. Bima Pemegang Saham Pengendali 1.807.530 78 Pemerintah Kab. Bima Pemegang Saham 275.000 12 H. Zasari H. Zainuddin Direktur Utama 120.000 7 M. Fahri Aminy Direktur 25.000 3 Total 2.227.530 100 Sumber : Laporan Tahunan BPR Pesisir Akbar 2013 Sampai pada Agustus 2013 jumlah nasabah yang melakukan kredit sebanyak 2.433 nasabah, dimana jumlah plafond kredit yang berhasil disalurkan sebesar Rp. 25.257.789.000,-. Berdasarkan sektor ekonomi penyerapan kredit oleh nasabah dapat dilihat pada Tabel 4. Dimana jumlah sektor ekonomi Pertanian, Peternakan dan Perikanan memiliki persentase sebesar 8,23. Tabel 4. Penyaluran Plafond Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi BPR Pesisir Akbar . No Se ktor Ekonomi Nasabah orang Plafond Rp. Baki De be t 1 Pertanian dan Perikanan 281 2.078.010.000 8,23 2 Perindustrian 4 55.938.000 0,22 3 Perdagangan 1.630 19.289.958.000 76,37 4 Jasa-jasa 190 1.484.564.000 5,88 5 Lain-lain 338 2.349.319.000 9,30 Total 2.443 25.257.789.000 100 Sumber : Laporan Tahunan BPR Pesisir Akbar 2013. Jumlah nasabah yang bergerak dibidang perikanan atau masyarakat pesisr yang memiliki profesi sebagai nelayan kurang lebih 40 112 nasabah, Peternakan 40 113 nasabah dan Pertanian 20 56 nasabah. Jumlah nasabah yang berhasil direspondensi sebanyak 56 nasabah, plafon kredit 95,49 digunakan untuk modal kerja nasabah dan sisanya untuk penggunaan konsumsi Tabel 5. Tabel 5. Penggunaan Plafond Kredit Nasabah BPR Pesisir Akbar No Je nis Pe nggunaan Nasabah orang Plafond Rp. Baki De be t 1 Modal Kerja 2.287 24.118.905.000 95,49 2 Investasi - - 3 KPR - - 4 Konsumsi 156 1.138.884.000 5 2.443 25.257.789.000 100 Sumber : Laporan Tahunan BPR Pesisir Akbar 2013. Analisis Kinerja Keuangan BPR Pesisir Akbar a. Sumber Modal Sumber pinjaman BPR Pesisir Akbar dari LPDB-KUMKM adalah sebesar Rp.5.000.000.000 Lima Milyar Rupiah disalurkan pada awal tahun 2012 dengan bunga LPDB-KUMKM kepada BPR Pesisir Akbar 6 persen per tahun menurun, sedangkan BPR Pesisir Akbar kepada UMKM dibatasi maksimal 17 persen per tahun menurun PMK 75PMK.052011. Pinjaman LPDB-KUMKM merupakan bunga pinjaman paling rendah yang diterima dibandingkan dengan sumber pinjaman dari lembaga keuangan lainnya. Selain dari LPDB, sumber pinjaman modal BPR Pesisir Akbar diperoleh dari beberapa jasa lembaga keuangan bank dan non bank, seperti dari Andara Finance, PNM, BNI, BSM, CIMB Niaga dan BRI. Pinjaman paling besar diperoleh dari Andara Finance dengan Plafond Rp.9.000.000.000,- Sembilan milyar rupiah dengan bunga 14 persen. Sedangkan Bunga pinjaman paling besar diperoleh dari BSM dan PNM 15 persen. Rincian sumber pinjaman dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Sumber Pinjaman Modal BPR Pesisir Akbar Lembaga Plafond Rp. OS Suku Bunga Jatuh Tempo Andara 9.000.000 4.660.313 14 2014 PNM 4.000.000 44.444 15 2013 BNI 1.500.000 213.144 14 2013 BSM 735.000 66.295 15 2014 CIMB NIAGA 1.500.000 1.099.980 13 2017 BRI 1.500.000 1.208.332 13 2016 LPDB KUMKM 5.000.000 2.847.222 6 2015 Sumber : Laporan Keuangan Tahunan BPR Pesisir Akbar 2013 Berdasarkan data sumber pinjaman diatas bahwa persentase pinjaman dari LPDB- KUMKM hanya sebesar 21,52 persen. Walaupun persentase lebih kecil dari Andara namun karena suku bunga lebih kecil yaitu 6 persen, maka sumber dana LPDB-KUMKM memberikan dampak positif terhadap penguatan modal BPR Pesisir Akbar.

b. Rasio Kinerja Keuangan

Rasio kinerja keuangan Bank BPR Pesisir dilihat dari beberapa aspek antara lain : Modal, Nilai Asset Total, LabaRugi, CAR, NPL, ROA, BOPO, NIM, LDR. 1. Modal Modal Awal BPR berasal dari PEMP Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir, Kementerian Kelautan dan Perikanan Rp.1.479.384.000,- pada 1 Oktober 2007. Modal BPR Pesisir Akbar tiap tahun terus bertambah dimana pertambahan modal dipengaruhi dari LPDB-KUMKM terjadi pada tahun 2012, dengan persentase pertambahan komponen modal juga terjadi setelah adanya penyaluran dana dari LPDB 28,81 persen. Hal tersebut masih lebih kecil dibandingkan nilai persentase pertambahan modal pada tahun 2010 sebesar 93,53 persen. Namun walaupun tidak sebesar tahun 2010, dampak atau pengaruh pinjaman LPDB-KUMKM terhadap BPR Pesisir Akbar masih memberikan dampak positif dalam penambahan kekuatan modal BPR Pesisir Akbar Tabel 7. Tabel 7. Rasio Modal BPR Pesisir Akbar Tahun 2007 – Juni 2013 Tahun Modal Rp. 000,- Persentase Perubahan 2007 1.447.128 - 2008 1.562.425 7,97 2009 1.181.842 -24,36 2010 2.287.248 93,53 2011 2.973.317 30,00 2012 3.829.891 28,81 Juni 2013 4.436.915 15,85 2. Nilai Asset Total Nilai asset total dari tahun 2007 sampai dengan Juni 2013 terus bertambah. Pengaruh pembiayaan dari LPDB-KUMKM pada tahun 2012 hanya memberikan pengaruh penambahan 46,93 persen. Penambahan biaya ini cukup efektif dalam menambah nilai asset total BPR Pesisir Akbar Tabel 8. Tabel 8. Rasio Nilai Asset Total BPR Pesisir Akbar Tahun 2007 -Juni 2013 Tahun Nilai Asset Rp. 000,- Persentase Perubahan 2007 1.774.926 - 2008 4.003.303 125,55 2009 7.343.658 83,44 2010 11.806.330 60,77 2011 18.288.022 54,90 2012 26.870.337 46,93 Juni 2013 33.646.700 25,22 3. Laba Rugi Kinerja LabaRugi pada tahun 2012 atau pada saat adanya aliran dana pinjaman LPDB-KUMKM memberikan efek positif, yaitu dengan adanya penambahan laba 26 persen. Hal ini berarti aliran penyaluran dan penggunaan dana LPDB-KUMKM cukup efektif dalam meningkatkan laba BPR Pesisir Akbar. Tabel 9. Rasio LabaRugi BPR Pesisir Akbar Tahun 2007 – Juni 2013 Tahun LabaRugi Rp. 000, Persentase Perubahan 2007 -37.984 - 2008 387.017 1119 2009 595.904 54 2010 795.656 34 2011 1.436.216 81 2012 1.804.732 26 Juni 2013 1.127.790 -38 4. CAR CAR yang baik adalah yang memiliki nilai ratio lebih dari 8 persen berdasarkan ketetapan BIS. Saat adanya aliran dana LPDB memberikan dampak perubahan dalam menurunkan nilai CAR dimana pada tahun 2012 17,43 persen dan Juni 2013 15,16 persen terjadi penurunan berturut-turut 18,24 persen dan 13,24 persen. Sehingga penyaluran dan penggunaan dana LPDB masih cukup efektif, dimana CAR tetap terjaga di atas 8 persen, walaupun terdapat penurunan CAR. Tabel 10. Rasio CAR BPR Pesisi Akbar Tahun 2007 – Juni 2013 Tahun CAR Persentase Perubahan 2007 85,78 - 2008 42,09 -50,93 2009 31,15 -25,99 2010 22,23 -28,64 2011 21,37 -3,88 2012 17,47 -18,24 Juni 2013 15,16 -13,24 5. NPL Standar nilai rasio NPL yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah harus kurang dari 5 persen. Nilai NPL saat adanya aliran dana LPDB-KUMKM dan setelah adanya aliran dana LPDB-KUMKM masih di bawah 5 persen yaitu 2012 2,95 persen, 2013 4,51 persen. Sehingga penyaluran dan penggunaan dana LPDB-KUMKM efektif dalam menjaga nilai NPL, sehingga tetap sesuai dengan ketentuan dari Bank Indonesia. Tabel 11. Rasio NPL BPR Pesisi Akbar Tahun 2007 – Juni 2013 Tahun NPL Persentase Perubahan 2007 0,00 - 2008 4,90 490 2009 8,31 69,59 2010 8,11 -2,41 2011 2,61 -67,87 2012 2,95 13,19 Juni 2013 4,51 52,93 6. ROA ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total aset yang dimilikinya. Semakin besar nilai ROA, semakin efektif kinerja perusahaan. Penyaluran dan penggunaan aliran dana LPDB oleh BPR Pesisir Akbar cukup efektif dalam meningkatkan ROA pada tahun 2012 sebesar 7,99 persen. Hal ini masih lebih kecil dibandingkan pada tahun 2009 dan 2010, tetapi dibandingkan dengan tahun 2011 lebih baik, sehingga BPR Pesisir Akbar harus dapat menekan biaya operasional dan mengefektifkan pengelolaan aset sehingga, dapat meningkatkan ROA dari BPR Pesisir Akbar. BPR Pesisir Akbar kurang mengoptimalkan kelebihan aset yang dimilikinya dalam memperoleh laba, dimana peningkatan aset tidak diikuti dengan peningkatan keuntungan. Tabel 12. Rasio ROA BPR Pesisi Akbar Tahun 2007 – Juni 2013 Tahun ROA Persentase Perubahan 2007 0,00 - 2008 13,40 134,00 2009 28,12 109,85 2010 39,82 41,61 2011 7,85 -80,28 2012 7,99 1,78 Juni 2013 7,45 -6,74 7. BOPO Bank Indonesia menetapkan angka terbaik untuk rasio BOPO di bawah 90 persen, karena jika rasio BOPO melebihi 90 persen hingga mendekati angka 100 persen, maka bank tersebut dapat dikategorikan tidak efisien dalam menjalankan operasinya. Berdasarkan data tahun 2012 dan 2013, saat dan setelah adanya aliran dana LPDB rasio BOPO 75,21 persen dan 82,56 persen nilai rasio, atau di bawah 90 persen. Sehingga penyaluran dan penggunaan aliran dana LPDB efektif dalam menjaga rasio BOPO dibawah 90 persen. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Rasio BOPO BPR Pesisi Akbar Tahun 2007 – Juni 2013 8. NIM Standar yang ditetapkan Bank Indonesia untuk rasio NIM adalah 6 persen ke atas. Berdasarkan data tahun 2012 dan 2013, saat dan setelah adanya aliran dana LPDB rasio NIM 19,84 persen dan 19,00 persen, nilai rasio NIM masih di atas 6 persen, sehingga penyaluran dan penggunaan aliran dana LPDB efektif dalam menjaga rasio NIM diatas 6 persen. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Rasio NIM BPR Pesisi Akbar Tahun 2007 – Juni 2013 Tahun NIM Persentase Perubahan 2007 4,91 - 2008 30,34 517,92 2009 24,54 -19,12 2010 19,94 -18,74 2011 19,80 -0,71 2012 19,84 0,19 Juni 2013 19,00 -4,23 9. Loan to Deposit Ratio LDR Standar yang digunakan Bank Indonesia untuk rasio LDR adalah 80 persen hingga 110 persen. Semakin tinggi LDR menunjukkan semakin tinggi tingkat risiko kondisi likuiditas bank, sebaliknya semakin rendah LDR menunjukkan kurangnya efektifitas bank dalam menyalurkan kredit. Berdasarkan data tahun 2012 dan 2013 saat dan setelah adanya aliran dana LPDB rasio LDR 75,21 persen pada tahun 2012, sehingga terlihat bahwa penyaluran kredit kepada masyarakat masih kurang agresif dan 82,56 persen nilai rasio LDR masih di atas 80 persen pada Juni 2013 dan dibawah 100 persen, Sehingga penyaluran dan penggunaan aliran dana LPDB efektif dalam menjaga rasio LDR diatas 80 persen dan di bawah 100 persen, sehingga penyaluran dan penggunaan aliran dana LPDB efektif dalam menjaga LDR di atas 80 persen dan di bawah 100 persen pada semester pertama tahun 2013. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 15. Tahun BOPO Persentase Perubahan 2007 136,00 - 2008 70,43 -48,21 2009 69,52 -1,29 2010 73,93 6,34 2011 71,73 -2,97 2012 75,21 4,85 Juni 2013 82,56 9,77 Tabel 15. Rasio LDR BPR Pesisi Akbar Tahun 2007 – Juni 2013 Tahun LDR Persentase perubahan 2007 71,39 2008 109,56 53,47 2009 80,32 -26,69 2010 83,32 3,74 2011 71,73 -13,91 2012 75,21 4,86 Juni 2013 82,56 9,77 Analisa Kinerja Non Keuangan a. Analisa Deskriptif 1. Identitas Nasabah Jumlah responden nasabah yang memiliki profesi sebagai nelayan adalah 56 orang. Sebanyak 56 responden memiliki kegiatan usaha Perikanan tangkap, Budidaya, Pedagang Ikan, dan Pengolahan Ikan. Dari kegiatan usaha tersebut, terdapat 2 responden yang memiliki kegiatan usaha sebagai perikanan tangkap dan pedagang ikan, serta 2 responden memiliki kegiatan usaha sebagai perikanan tangkap dan pembudidaya, serta ada 1 responden yang memiliki kegiatan budidaya dan perdagangan. Tabel 16. Profesi Nasabah BPR Pesisir Akbar No Profesi Jumlah orang Keterangan 1 Penangkapan Ikan 20 Jaring, Purseine Bagan dan Pancing 2 Budidaya 20 Rumput laut, Kerapu, lobster, bandeng dan garam 3 Pedagang Ikan 18 4 Pengolahan ikan 3 Pengasinan, Bakso ikan dan Restoran ikan bakar Jumlah 61

2. Jumlah Pinjaman

a Jumlah dan Besar Plafond Kredit Nasabah Berdasarkan besarnya nilai plafond kredit nasabah paling banyak mengambil plafond kredit Rp.50.000.000,- sd Rp.100.000.000,- sebanyak 21 orang. Tabel 17. Jumlah dan Besar Plafond Kredit Nasabah No Besaran Plafond Rp. Jumlah orang 1 1.000.000 sd 5.000.000,- 5 2 6.000.000 sd 10.000.000,- 11 3 11.000.000 sd 20.000.000,- 6 4 21.000.000 sd 49.000.000,- 11 5 50.000.000 sd 100.000.000,- 21 6 101.000.000 sd 250.000.000,- 2 Jumlah 56 b Waktu dan Bunga Plafond kredit Nasabah Bunga kredit nasabah 16 persen per tahun atau 1,3 persen per bulan. Berdasarkan waktu peminjaman, paling banyak selama 24 bulan 60,71 atau 34 nasabah dan waktu peminjaman paling sedikit selama 30 bulan 1,79 atau1 nasabah. Dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Waktu Peminjaman Nasabah No Lama Pinjaman Bulan Jumlah Nasabah Persentase 1 12 5 8,93 2 18 6 10,71 3 24 34 60,71 4 30 1 1,79 5 36 10 17,86 Jumlah 56 100,00

b. Analisa Statistik

a Pendapatan Usaha Penyaluran dana LPDB-KUMKM dalam bentuk kredit oleh BPR Pesisir Akbar untuk masyarakat pesisir memberikan dampak perubahan positif pada peningkatan Pendapatan Usaha. Data pendapatan usaha responden dapat dilihat pada Lampiran 4. Pendapatan usaha masyarakat pesisir mengalami perubahan setelah menerima penyaluran kredit dari BPR Pesisir Akbar. Data perubahan pendapatan sebelum dan sesudah mendapatkan kredit, kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan paired sample t-test dengan SPSS untuk mengukur korelasi hubungan pada selang kepercayaan 95. Hasil olahan data menggunakan paired sample t-test diketahui bahwa nilai korelasi sangat kuat, yaitu 0,980 dengan n ilai Sig 0,000 α 0,05, dimana α 0,05 adalah 1,6725, sehingga H ditolak . Jika dilihat dari nilai t hitung -7,763, maka nilai tersebut dimutlakkan dan dibandingkan dengan nilai t table, nilai t hitung 7,763 t tabel 0,950,55 1,6730, maka H ditolak . Dengan kata lain, Penyaluran Dana LPDB dalam bentuk kredit melalui BPR Pesisir memberikan pengaruh terhadap peningkatan pendapatan usaha nelayan. Data olahan untuk Pendapatan Usaha dengan paired sample t-test dapat dilihat pada Lampiran 4. b Kapasitas Produksi Penyaluran dana LPDB-KUMKM dalam bentuk kredit oleh BPR Pesisir Akbar untuk masyarakat pesisir memberikan dampak perubahan positif pada peningkatan Kapasitas Produksi Usaha masyarakat pesisir. Data responden dapat dilihat pada Lampiran 5. Data tersebut diolah dengan SPSS dengan uji paired sample t-test dan diperoleh hasil nilai korelasi sangat kuat, yaitu 0,941 dengan nilai Sig 0,000 α 0,05 dimana α 0,05 adalah 1,6725 sehingga H ditolak . Jika dilihat dari nilai t hitung adalah -5,260, maka nilai tersebut dimutlakkan dan dibandingkan dengan nilai t tabel, sehingga nilai t hitung 5,260 t tabel 0,950,55 1,6730, maka H ditolak . Dengan kata lain, Penyaluran Dana LPDB dalam bentuk kredit melalui BPR Pesisir memberikan pengaruh terhadap peningkatan kapasitas produksi usaha bagi masyarakat pesisir. Data olahan untuk Kapasitas Produksi dengan paired sample t-test dapat dilihat pada Lampiran 5. c Biaya Produksi Usaha Penyaluran dana LPDB-KUMKM dalam bentuk kredit oleh BPR Pesisir Akbar untuk masyarakat pesisir memberikan dampak perubahan positif pada peningkatan Biaya Produksi Usaha. Data responden dapat dilihat pada Lampiran 6. Biaya produksi usaha masyarakat pesisir mengalami perubahan setelah menerima penyaluran kredit dari BPR Pesisir Akbar. Data perubahan biaya produksi usaha sebelum dan sesudah mendapatkan kredit diperoleh, kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan paired sample t-test dengan SPSS untuk mengukur korelasi hubungan dengan selang kepercayaan 95. Hasil olahan dengan paired sample t- test diperoleh nilai korelasi sangat kuat, yaitu 0,958 dengan nilai Sig 0,000 α 0,05 dimana α 0,05 adalah 1,6725, sehingga H ditolak . Jika dilihat dari nilai t hitung adalah -7,263, maka nilai tersebut dimutlakkan dan dibandingkan dengan nilai t tabel, sehingga nilai t hitung 7,263 t tabel 0,950,55 1,6730, maka H ditolak . Dengan kata lain Penyaluran Dana LPDB dalam bentuk kredit melalui BPR Pesisir memberikan pengaruh terhadap peningkatan Biaya Produksi Usaha masyarakat pesisir. Data olahan untuk Biaya Produksi Usaha dengan paired sample t-test dapat dilihat pada Lampiran 6.

c. Persepsi Nasabah

a Uji Validitas dan Reliabilitas Jumlah responden yang berhasil diambil adalah 56 responden. Terdapat 10 item komponen yang ditanyakan terkait dengan persepsi nasabah terhadap kinerja BPR Pesisir Akbar, komponen yang ditanyakan adalah 1. Bantuan Dana Bergulir LPDB Melalui BPR Pesisir Akbar sudah efektif membantu Usaha Anda. 2. Sudah cukup efektif kemudahan dalam mendapatkan bantuan kredit dari BPR Pesisir Akbar. 3. Sudah cukup efektifringankah bunga kredit yang diberikan BPR Pesisir Akbar. 4. Pinjaman kredit dari BPR efetif dalam meningkatkan pendapatan usaha anda. 5. Pinjaman kredit dari BPR efetif dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga anda. 6. Bunga kredit turun. 7. Besaran plafond kredit dinaikan ditambah. 8. Fasilitas kredit ditambah seperti fasilitas Kredit Kendaraan, Kredit Perumahan dll. 9. Peningkatan pelayanan fasilitas umum di dalam dan di luar gedung. 10. Peningkatan pelayan Costumer Service, Account Officer dan teller. Data tersebut diukur dengan menggunakan skala likert dimana 1. Sangat tidak Setuju, 2. Tidak Setuju, 3. Setuju, 4. Sangat Setuju. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dan validitas diolah dengan SPSS, seperti telah diuraikan pada Bab 3 dan hasil uji dimuat pada Lampiran 2 dan 3, sehingga diperoleh hasil bahwa item pertanyaan yang digunakan untuk respondensi dinyatakan Valid dan Reliabel. b Persepsi Nasabah BPR Pesisir Akbar Untuk melihat Persepsi nasabah BPR Pesisir Akbar digunakan 56 responden nasabah BPR Pesisir Akbar yang memiliki profesi masyarakat pesisir. Data input Skala Likert dapat dilihat pada Lampiran 7. Berdasarkan data hasil interval tersebut dianalisis untuk setiap setiap itemkomponen yang ditanyakan dan diperoleh hasil pada Tabel 19. Tabel 19. Data Hasil Skala Likert Persepsi Nasabah BPR Pesisir Akbar No Komponen Pertanyaan Skala Likert Hasil Persepsi Kontinum Persentase 1 Bantuan Dana Bergulir LPDB Melalui BPR Pesisir Akbar sudah efektif membantu Usaha Anda 181 80,80 SETUJU 2 Sudah cukup efektif kemudahan dalam mendapatkan bantuan kredit dari BPR Pesisir Akbar. 185 82,59 SETUJU 3 Sudah cukup efektifringankah bunga kredit yang diberikan BPR Pesisir Akbar. 177 79,02 SETUJU 4 Pinjaman kredit dari BPR efektif dalam meningkatkan pendapatan usaha anda. 185 82,59 SETUJU 5 Pinjaman kredit dari BPR efektif dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga anda 184 82,14 SETUJU 6 Bunga kredit turun 201 89,73 SETUJU 7 Besaran plafond kredit dinaikan ditambah 190 84,82 SETUJU 8 Fasilitas kredit ditambah seperti fasilitas Kredit Kendaraan, Kredit Perumahan dll. 187 83,48 SETUJU 9 Peningkatan pelayanan fasilitas umum di dalam dan di luar gedung. 179 79,91 SETUJU 10 Peningkatan pelayan Costumer Service, Account Officer dan teller. 181 80,80 SETUJU Berdasarkan data Tabel 19, persepsi nasabah terhadap seluruh hasil pertanyaan skala Likert adalah SETUJU dan dapat diuraikan, serta diambil tindak lanjut secara manajerial terhadap hasil persepsi nasabah tersebut, sebagai berikut : 1. Bantuan Dana Bergulir LPDB Melalui BPR Pesisir Akbar sudah efektif membantu Usaha Anda. Berdasarkan hasil olahan menjawab Setuju dengan kontinum 181 tingkat persetujuan terhadap item tersebut = 181:224 x 100 = 80,80. Dalam menindak lanjuti Persepsi Nasabah terhadap pertanyaan tersebut, manajemen BPR Pesisir Akbar dapat mengambil keputusan untuk terus meningkatkan penyaluran dana LPDB kepada nasabah masyarakat pesisir, karena cukup membantu meningkatkan usaha bagi nasabahnya. 2. Sudah cukup efektif kemudahan dalam mendapatkan bantuan kredit dari BPR Pesisir Akbar. Berdasarkan hasil olahan menjawab Setuju dengan kontinum 185 pada tingkat persetujuan terhadap item tersebut = 185 : 224 x 100 = 82,59. Dalam menindak lanjuti Persepsi Nasabah terhadap pertanyaan tersebut, manajemen BPR Pesisir Akbar dapat mengambil keputusan untuk terus meningkatkan efektif dan kemudahan menyalurakan bantuan kredit kepada nasabah masyarakat pesisir. 3. Sudah cukup efektifringankah bunga kredit yang diberikan BPR Pesisir Akbar. Berdasarkan hasil olahan menjawab Setuju dengan kontinum 177 pada tingkat persetujuan terhadap item tersebut = 177 : 224 x 100 = 79,02. Dalam menindak lanjuti Persepsi Nasabah terhadap pertanyaan tersebut bahwa bunga yang diberikan oleh manajemen BPR Pesisir Akbar sudah cukup efektif dan ringan untuk nasabah 4. Pinjaman kredit dari BPR efetif dalam meningkatkan pendapatan usaha anda. Berdasarkan hasil olahan menjawab Setuju dengan kontinum 185 pada tingkat persetujuan terhadap item tersebut = 185 : 224 x 100 = 82,59. Dalam menindak lanjuti Persepsi Nasabah terhadap pertanyaan tersebut, bahwa kredit yang diberikan oleh manajemen BPR Pesisir Akbar sudah cukup efektif dalam meningkatkan pendapatan usaha sehingga perlu terus ditingkatkan penyaluran dalam rangka meningkatkan pendapatan usaha khususnya kredit untuk modal usaha 5. Pinjaman kredit dari BPR efetif dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga anda. Berdasarkan hasil olahan menjawab Setuju dengan kontinum 184 pada tingkat persetujuan terhadap item tersebut = 184 : 224 x 100 = 82,14. Dalam menindak lanjuti Persepsi Nasabah terhadap pertanyaan tersebut, bahwa kredit yang diberikan oleh manajemen BPR Pesisir Akbar sudah cukup efektif dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga sehingga perlu terus ditingkatkan penyaluran dalam rangka meningkatkan pendapatan usaha khususnya kredit untuk modal usaha agar pendapatan rumah tangga meningkat.

6. Bunga kredit turun. Berdasarkan hasil olahan menjawab Setuju dengan

kontinum 201 pada tingkat persetujuan terhadap item tersebut = 201 : 224 x 100 = 89,73. Dalam menindak lanjuti Persepsi Nasabah terhadap pertanyaan tersebut bahwa bunga kredit turun pihak manajemen BPR Pesisir Akbar perlu dikaji lagi apakah bunga kredit turun masih peru dilakukan dan dampaknya terhadap pendapatan BPR Pesisir Akbar. 7. Besaran plafond kredit dinaikan ditambah. Berdasarkan hasil olahan menjawab Setuju dengan kontinum 190 pada tingkat persetujuan terhadap item tersebut = 190 : 224 x 100 = 84,82. Dalam menindak lanjuti Persepsi Nasabah terhadap pertanyaan tersebut, bahwa Plafond kredit dinaikan pihak manajemen BPR Pesisir Akbar perlu dikaji lagi apakah Plafond Kredit dinaikan mampu dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap nasabah. 8. Fasilitas kredit ditambah seperti fasilitas Kredit Kendaraan, Kredit Perumahan dll. Berdasarkan hasil olahan menjawab Setuju dengan kontinum 187 pada tingkat persetujuan terhadap item tersebut = 187:224 x 100 = 83,48. Dalam menindak lanjuti Persepsi Nasabah terhadap pertanyaan tersebut, bahwa Fasilitas kredit ditambah pihak manajemen BPR Pesisir Akbar perlu dikaji lagi apakah Fasilitas Kredit ditambah mampu dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap nasabah. 9. Peningkatan pelayanan fasilitas umum di dalam dan di luar gedung. Berdasarkan hasil olahan menjawab Setuju dengan kontinum 185 pada tingkat persetujuan terhadap item tersebut = 179:224 x 100 = 79,91. Dalam menindak lanjuti Persepsi Nasabah terhadap pertanyaan tersebut, bahwa nasabah setuju peningkatan fasilitas umum di dalam dan di luar gedung pihak manajemen BPR Pesisir Akbar perlu untuk menindak lanjuti dalam rangka peningkatan pelayanan terhadap nasabah. 10. Peningkatan pelayan Costumer Service, Account Officer dan teller. Berdasarkan hasil olahan menjawab Setuju dengan kontinum 185 pada tingkat persetujuan terhadap item tersebut = 181 : 224 x 100 = 80,80. Dalam menindak lanjuti Persepsi Nasabah terhadap pertanyaan tersebut, bahwa nasabah setuju pihak manajemen BPR Pesisir Akbar perlu untuk menindak lanjuti dalam rangka peningkatan pelayanan terhadap nasabah. Analisis Strategi SWOT Berdasarkan analisis hasil analisis kinerja finansial dan non finansial diperoleh analisis strategi SWOT untuk meningkatkan dan mempertahankan kinerja BPR Pesisir Akbar.

1. Identifikasi Faktor Internal