I
C = 15.000 + 20 Q = 15.000 + 20 x 1.600
= 15.000 + 32.000 = Rp 47.000,-
I
Laba = R - C = Rp 96.000 - Rp 47 .000
= Rp 49.000,-
Kesimpulannya :
Dengan mengeluarkan biaya periklanan sebesar Rp 10.000,- maka :
Keuntungan meningkat dan Rp
49.000,- menjadi Rp 75.000,-.
Jumlah permintaan meningkat dan 1.600 unit menjadi 2.000 unit.
Harga jual naik dan Rp 60,- per
unit menjadi Rp 70,- per unit
5.9. Pemilihan Media
Tujuan didalam perencanaan media adalah untuk memilih apakah menggunakan :
Televisi
Radio
100
Majalah
Surat kabar
Atau media lain
Tentu saja media yang dipilih adalah media yang akan memaksimumkan laba dengan anggaran yang ada.
Dalam hal ini kita dapat menggunakan metode kuantitatif
seperti Operation research.
Media merupakan alat yang digunakan dalam kegiatan
periklanan. Media bukanlah suatu alat penyampaian berita yang pasif,
bahkan sering media itu dapat mempengaruhi efektivitas beritanya. Adapun factor-faktor yang perlu dperhatikan di
dalam pemilihan media ini adalah : 1. Produk yang diiklankan
2. Sistem distribusi produknya 3. Editorial
4. Kemampuan teknis media 5. Strategi periklanan saingan
6. Sasaran yang dapat dicapai 7. Karakteristik media
8. Biaya
Setiap media yang ada rnemiliki kesan dan
kepribadian sendiri-sendiri. Ada yang lebih menonjol
sebagai “prestise” seperti majalah Tempo dan Eksekutif.
101
Ada pula yang lebih menonjol dalam “keahlian “ seperti majalah Management dan Usahawan Indonesia.
BAB VI MANAJEMEN PENJUALAN
6.1. Pengertian Manajemen Penjualan
Istilah manajemen penjualan telah mengalami perubahan-perubahan selama beberapa tahun. Pada
mulanya, para pengusaha menggunakan istilah tersebut untuk rnenunjukkan pengarahan tenaga penjualan, atau
disebut juga manajemen personal selling. Kemudian,
istilah tersebut diartikan secara lebih luas lagi dengan manajemen dari seluruh kegiatan pemasaran, distribusi
fisik, penetapan harga, dan perencanaan produk tetapi
102
sekarang, kedua istilah itu sudah dibedakan dengan
menunjukkan bahwa manajemen pemasaran mempunyai pengertian yang lebih luas daripada manajemen
penjualan.
Kemudian, apa yang dimaksud dengan manajemen penjualan ? Berikut ini adalah definisi yang dikemukakan
oleh Komite Definisi dari Asosiasi Pemasaran Amerika The Definition Jommittec of the American Marketing
Association.
Manajemen penjualan adalah perencanaan, pengarahan,
dan pengawasan personal selling, termasuk penarikan, pemilihan, perlengkapan, penentuan rute, supervisi,
pembayaran, dan motivasi sebagai tugas diberikan pada para tenaga penjualan.
Dari definisi tentang manajemen penjualan tersebut dapat diketahui bahwa tugas manajer penjualan cukup
luas. Dapat dikatakan pula bahwa tugas manajer penjualan itu adalah sebagai administrator dalam kegiatan personal
selling, sehingga tugas utamanya banyak berkaitan dengan personalia penjualan.
Bagian lain dari tugas manajer penjualan adalah
berkaitan dengan pengorganisasian kegiatan penjualan baik di dalam maupun di luar perusahaan. Di dalam
perusahaan, ia harus menyusun struktur organisasi yang dapat menciptakan komunikasi secara efektif tidak hanya di
dalam departemen penjualan itu sendiri, tetapi juga dengan
103
departemen-departemen lainnya. Ia juga merupakan penghubung yang paling penting antara perusahaan
dengan pembeli dan masyarakat lain, serta bertanggung- jawab untuk menciptakan dan mempertahankan jaringan
distribusi yang efektif. Selain tugas-tugas tersebut, manajer penjualan
masih mernpunyai tugas yang lain, yaitu menggunakan
dan berpartisipasi dalam mempersiapkan informasi untuk mengambil keputusan pemasaran, seperti penentuan
anggaran, kuota, dan daerah penjualan. Juga berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tentang produk, saluran
pemasaran dan politik distribusi, promosi, serta penetapan harga.
Jadi, dapat dikatakan bahwa manajer penjualan itu
selain sebagai administrator kegiatan personal selling, juga sebagai anggota kelompok manajer yang ikut mengambil
keputusan pernasaran.
6.2. Tujuan Manajemen Penjualan