Metode Peramalan Penjualan Tahu Kita pada Outlet Market City

49 Berdasarkan pengamatan terhadap data penjualan Tahu Kita pada outlet Market City yang telah diolah dengan bantuan program Minitab 14 didapatkan pola data yang tidak stasioner, karena terlihat adanya unsur trend pada data tersebut. Penjualan produk Tahu Kita pada outlet Market City menunjukkan pola data penjualan berfluktuasi tidak beraturan, yaitu mengalami peningkatan hingga bulan Maret 2010, diantaranya penjualan tertinggi berada di bulan Oktober 2009 65 pack. Selanjutnya pada bulan Mei sampai Desember 2010, penjualan Tahu Kita sangat berfluktuasi dan menghasilkan penjualan cukup sedikit dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Hal ini dikarenakan PT. Kitagama pada bulan Mei 2010 tidak melakukan produksi akibat adanya masalah internal sehingga, berdampak menurunkan penjualan Tahu Kita pada bulan selanjutnya. Fungsi Autokorelasi menunjukkan bahwa pada lag satu berada di atas garis kritis dan lag dua yang tepat mendekati garis kritis, namun perlahan menurun mendekati nol. Hal ini menunjukkan bahwa memang adanya trend dan adanya autokorelasi pada data tersebut, sehingga perlu dilakukan proses differencing. Plot ACF untuk outlet Market City dapat dilihat pada Lampiran 8.

4.5.2 Metode Peramalan Penjualan Tahu Kita pada Outlet Market City

Metode Time Series yang digunakan untuk menentukan metode peramalan produk Tahu Kita pada Outlet Market City berupa Trend Linear, Trend Quadratic, Moving Average, Single Exponential Smoothing, Double Exponential Smoothing Holt, Decomposition Additive, Decompotition Multiplicative dan ARIMA. Berikut ini disajikan susunan metode peramalan yang didapat berdasarkan besaran nilai MSE. Berdasarkan Tabel 12, untuk penjualan produk Tahu Kita pada outlet Market City dengan menggunakan Minitab 14 diperoleh metode peramalan terbaik adalah metode Trend Quadratic. Metode ini memiliki nilai MSE terkecil dibandingkan dengan metode peramalan lainnya, yaitu 155,679. 50 Sedangkan untuk metode peramalan terbaik kedua adalah metode Single Exponential Smoothing dengan memiliki nilai MSE 191,045. Hasil output komputer metode Trend Quadratic terdapat pada Lampiran 16 dan hasil output komputer metode Single Exponential Smoothing terdapat pada Lampiran 17. Tabel 12. Nilai MSE Metode Peramalan Time Series pada Outlet Market City No. Metode Peramalan α Β Γ MSE 1 Trend Quadratic 155,678 2 Single Exponential Smoothing 0,514 191,045 3 Moving Average 3 199,802 4 Double Exponential Smoothing 0,482 0,075 199,994 5 ARIMA 0,1,1 208,83 6 Decomposition Additive 226,668 7 DecompositionMultiplicative 227,430 8 Trend Linear 245,180 Dari hasil ramalan dengan menggunakan metode Trend Quadratic Lampiran 16 terlihat bahwa hasil peramalan yang diperoleh dari jumlah penjualan setiap bulannya menunjukkan penurunan cukup tinggi, sehingga menyebabkan kerugian pada perusahaan. Hal ini mungkin dikarenakan kesalahan error. Seperti dapat dilihat, bahwa hasil peramalan penjualan dari bulan Februari 2011 hingga Maret 2012 menunjukkan angka negatif, yang berarti perusahaan mengalami kerugian atau defisit. Sebagai altenatif yang lain dipilih metode Single Exponential Smoothing dengan menggunakan α = 0,514, karena merupakan metode terbaik kedua dengan nilai MSE terkecil setelah metode Trend Quadratic. Dari hasil metode ini peramalan penjualan yang diperoleh stabil dan sangat jauh berbeda dengan hasil peramalan dengan 51 metode Trend Quadratic. Dengan menggunakan metode ini juga jauh lebih mendekati data aktual sebelumnya dibandingkan dengan menggunakan metode Trend Quadratic. Hasil ramalan penjualan Tahu Kita di outlet Market City masih sangat kurang, dikarenakan faktor tempat outlet ini yang terletak sangat jauh dengan pabriknya, sehingga sering kesulitan saat mengantar barang. Tabel 13. Ramalan Penjualan Tahu Kita Bulan Januari 2011 – Maret 2012 dengan Metode Single Exponential Smoothing Periode Bulan Peramalan Penjualan pack 31 Januari 2011 24 32 Februari 2011 24 33 Maret 2011 24 34 April 2011 24 35 Mei 2011 24 36 Juni 2011 24 37 Juli 2011 24 38 Agustus 2011 24 39 September 2011 24 40 Oktober 2011 24 41 November 2011 24 42 Desember 2011 24 43 Januari 2012 24 44 Februari 2012 24 45 Maret 2012 24 52

4.6 Metode Peramalan Time Series pada Outlet Kemchicks