Identifikasi Pola Data Penjualan Tahu Kita pada Outlet Market City

47 Dari tabel di atas ternyata hasil peramalan yang diperoleh dari jumlah penjualan setiap bulannya cukup berfluktuasi peningkatan ataupun penurunan, yaitu hasil peramalan bulan Januari 2011 meningkat pada bulan Februari 2011 51 pack dan juga merupakan peramalan penjualan tertinggi selama 15 periode tersebut. Hal lainnya terjadi penurunan penjualan hingga bulan September 2011, dimana penjualan terendah terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2011 23 pack, tetapi penjualan meningkat kembali dan cukup stabil hingga bulan Maret 2011. Hasil penjualan di outlet Pasar Bintaro Mas Pak Sutahar termasuk biasa saja standar, hal ini mungkin dikarenakan outlet milik Pak Sutahar ini berada di Pasar Bintaro Mas yang merupakan pasar tradisional meskipun saat ini sudah lebih modern, sehingga sangat banyak pesaing produk tahu di pasar tersebut yang lebih menawarkan produk tahunya dengan harga yang sangat terjangkau dibandingkan dengan produk Tahu Kita yang harganya cukup mahal. Sebagai altenatif lain, dipilih metode Decomposition Additive sebagai metode terbaik kedua, dengan nilai MSE terkecil setelah metode ARIMA 2,0,2. Dari metode ini diperoleh persamaan Ŷt = 30,7091 + 0,0700222t, dengan arah positif, yang berarti setiap periode bulan ada kenaikan penjualan 0,0700222 unit. Misalnya saat periode 31 t=31 Ŷt = 30,7091 + 0,070022231 = 32,8798, saat periode 32 t=32 Ŷt = 30,7091 + 0,070022232 = 32,9498. Hasil peramaln penjualan Tahu Kita periode 31 dan 32 mengalami peningkatan 0,07, sesuai dengan persamaan di atas.

4.5 Metode Peramalan Time Series pada Outlet Market City

4.5.1 Identifikasi Pola Data Penjualan Tahu Kita pada Outlet Market City

Market City merupakan supermarket yang berlokasi di Pantai Indah Kapuk ini adalah supermarket yang memiliki konsep pemenuhan gaya hidup para profesional kota yang sibuk dalam satu tempat perbelanjaan. Market City menjadi salah satu gaya hidup baru para konsumennya, karena menyediakan semua kebutuhan sehari-hari dan menawarkan kegiatan berbelanja yang menyenangkan. Sebagai supermarket dengan pelayanan 48 jasa lengkap, Market City menawarkan produk bertaraf Internasional untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pelanggan dalam suasana berbelanja yang menyenangkan. Supermarket bertaraf Internasional ini menawarkan produk makanan yang segar dan didatangkan dari seluruh penjuru dunia. Market City memilih mutu terbaik untuk buah-buahan, sayuran, daging sapi, daging babi, daging ayam, telur, ikan, hasil laut, susu, produk makanan beku, makanan ringan, bumbu dan produk kebutuhan sehari-hari lainnya. Market City juga menyediakan produk organik untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang sangat memperhatikan kesehatan. Dengan pengendalian terhadap mutu produk dan pemenuhan standar produk secara Internasional, maka Market City menjamin kepuasan konsumen terhadap produk-produk yang ditawarkan, karena semua produk ditampilkan di tempat yang menarik, bersih dan aman, secara keseluruhan merupakan mutu produk terbaik. 30 27 24 21 18 15 12 9 6 3 70 60 50 40 30 20 10 I ndex M a rk e t C it y Gambar 5. Pola data penjualan Tahu Kita pada outlet Market City 49 Berdasarkan pengamatan terhadap data penjualan Tahu Kita pada outlet Market City yang telah diolah dengan bantuan program Minitab 14 didapatkan pola data yang tidak stasioner, karena terlihat adanya unsur trend pada data tersebut. Penjualan produk Tahu Kita pada outlet Market City menunjukkan pola data penjualan berfluktuasi tidak beraturan, yaitu mengalami peningkatan hingga bulan Maret 2010, diantaranya penjualan tertinggi berada di bulan Oktober 2009 65 pack. Selanjutnya pada bulan Mei sampai Desember 2010, penjualan Tahu Kita sangat berfluktuasi dan menghasilkan penjualan cukup sedikit dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Hal ini dikarenakan PT. Kitagama pada bulan Mei 2010 tidak melakukan produksi akibat adanya masalah internal sehingga, berdampak menurunkan penjualan Tahu Kita pada bulan selanjutnya. Fungsi Autokorelasi menunjukkan bahwa pada lag satu berada di atas garis kritis dan lag dua yang tepat mendekati garis kritis, namun perlahan menurun mendekati nol. Hal ini menunjukkan bahwa memang adanya trend dan adanya autokorelasi pada data tersebut, sehingga perlu dilakukan proses differencing. Plot ACF untuk outlet Market City dapat dilihat pada Lampiran 8.

4.5.2 Metode Peramalan Penjualan Tahu Kita pada Outlet Market City