2
B. Tujuan
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari penggunaan lapisan lilin pada buah sawo kultivar Sukatali ST1 yang dapat memperpanjang umur simpan buah selama
penyimpanan. Tujuan khusus pada penelitian ini adalah :
1. Menentukan konsentrasi emulsi lilin untuk lapisan buah sawo utuh. 2. Menentukan umur simpan buah sawo Sukatali ST1 yang dilapisi lilin pada berbagai suhu
penyimpanan.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Sawo Achras zapota, L
Buah sawo berasal dari Amerika Tengah, yakni meksiko dan Hindia Barat. Kini tanaman sawo telah menyebar luas didaerah tropik, termasuk Indonesia. Dulu, sawo dikenal dengan nama
Achras zapota, L atau Manilkara achras . Pohon sawo dapat mencapai 20 m. Batangnya berwarna cokelat dengan tajuk yang rimbun. Percabangannya rendah dan biasa condong horizontal. Bunganya
tunggal, berbulu kecoklatan, keluar dari ketiak pada ujung cabang. Buahnya bulat sampai lonjong dengan permukaan kasar berwarna kecoklatan berdaging lunak, manis, berair, dan berbiji hitam
kecoklatan sebanyak sampai 6 buah Sunarjono, 1998. Di kalangan ilmiah, sawo dikelompokkan kedalam divisi Spermatophyta, tumbuhan berbiji.
Oleh karena bijinya yang tertutup daun buah, lebih lanjut sawo dimasukkan kedalam subdivisi Angiospermae, dan oleh karena keping bijinya yang berjumlah dua, tanaman sawo dimasukkan
kedalam kelas Dicotyledonae. Secara lebih terperinci, sawo masih dikelompokkan lagi ke dalam bangsa Ebenales, keluarga Sapotaceae Tim Penulis Penebar Swadaya 1993.
Di Indonesia, sentra produksi buah sawo yang terkenal antara lain, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Sumatra Barat, Nusa Tenggara Barat dan Bali Sunarjono 2008. Masa berbuah sawo
adalah bulan Maret sampai November, sedangkan masa berbuah banyak adalah pada bulan Januari dan Februari Satuhu, 2004. Produksi buah sawo di dalam negeri pun menunjukkan statistik yang
terus meningkat sepanjang tahun, hingga tahun 2009, seperti ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Produksi Buah Sawo
Tahun Produksi Ton
1997 1998
1999 2000
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 54.990
46.759 44.664
53.275 63.011
69.479 83.877
88.031 83.787
10.169 10.263
10.772 127.876
Sumber : Badan Pusat Statistik 2011 Tanaman sawo mudah menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan baru, dari dataran
rendah sampai dataran tinggi. Namun, daerah yang paling disenangi adalah daerah dataran rendah sampai pada ketinggian 700 m dpl. Tipe tanah yang dikehendaki adalah lempung berpasir, yang
mengandung banyak bahan organik dan mempunyai pH antara 5.5-7. Curah hujan yang sesuai 1.500-
4
2.500 mmtahun beriklim basah. Tanaman sawo tahan terhadap kekeringan dengan 5 bulan musim kemarau. Perakarannya cukup kuat, hingga tanaman sawo ini cukup baik untuk daerah erosi
Sunarjono, 1998. Buah sawo pada umumnya disantap dalam bentuk buah segar, jarang yang diawetkan.
Sesudah diperam beberapa hari, buah sawo tersebut akan matang dan beraroma. Buah sawo yang matang daging buahnya lunak dan rasanya manis sekali, karena mengandung gula yang cukup tinggi,
yaitu sebesar 14. Dari jumlah itu, 7.02 berupa sukrose, 3.7 berupa dekstrose dan sisanya 3.5 adalah levulose Ashari, 2006.
Menurut BAPPENAS 2005, kerabat dekat sawo dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: 1 Sawo Liar atau Sawo Hutan
Kerabat dekat sawo liar diantaranya adalah sawo kecik dan sawo tanjung. Sawo kecik atau sawo jawa Manilkara kauki L. Dubard. dimanfaatkan sebagai tanaman hias atau tanaman peneduh
halaman. Tinggi pohon mencapai 15 – 20 meter, merimbun dan tahan kekeringan. Kayu pohonnya
sangat bagus untuk dibuat ukiran dan harganya mahal. Sawo tanjung Minusops elingi memiliki buah kecil-kecil berwarna kuning keungu-unguan, jarang dimakan, sering digunakan sebagai tanaman hias
atau tanaman pelindung di pinggir-pinggir jalan. 2 Sawo Budidaya
Berdasarkan bentuk buahnya, sawo budidaya dibedakan menjadi dua yaitu : a. Sawo Manila
Buah sawo manila berbentuk lonjong, daging buahnya tebal, banyak mengandung air dan rasanya manis. Termasuk dalam kelompok sawo manila antara lain adalah : sawo kulon, sawo betawi, sawo
karat, sawo malaysia, sawo maja dan sawo alkesa. b. Sawo Apel
Sawo apel dicirikan oleh buahnya yang berbentuk bulat atau bulat telur mirip buah apel, berukuran kecil sampai agak besar dan bergetah banyak. Termasuk dalam kelompok sawo apel
adalah : sawo apel kelapa, sawo apel lilin dan sawo duren. Selain jenis sawo yang telah diuraikan, masih ada jenis sawo yang tidak begitu dikenal,
diantaranya sawo duren, sawo alkesa, dan sawo kecik. Menurut sosrodiharjo dan Margono 1985, ,buah sawo memerlukan waktu 180 hari mencapai kematangan setelah bunga mekar.
B. Buah Sawo Sukatali ST1