Metode Penelitian
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kepustakaan ( library research). Data-data penelitian ini sepenuhnya diperoleh dari bahan-bahan pustaka tertulis yang berupa buku, laporan hasil penelitian, makalah, jurnal ilmiah, atau literatur-literatur lain. Sumber data primernya adalah dua buku karya al-Sya> t} ibi> , yaitu al-Muwa> faqa> t dan al-I‘tis} a> m. Dua buku ini dipilih, selain karena memang hanya ada tiga karya al-Sya> t} ibi> yang telah dicetak (satu lagi adalah al-Ifa> da> t wa al-Insya> da> t), juga karena dalam keduanyalah terletak intisari 1. Jenis Penelitian dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kepustakaan ( library research). Data-data penelitian ini sepenuhnya diperoleh dari bahan-bahan pustaka tertulis yang berupa buku, laporan hasil penelitian, makalah, jurnal ilmiah, atau literatur-literatur lain. Sumber data primernya adalah dua buku karya al-Sya> t} ibi> , yaitu al-Muwa> faqa> t dan al-I‘tis} a> m. Dua buku ini dipilih, selain karena memang hanya ada tiga karya al-Sya> t} ibi> yang telah dicetak (satu lagi adalah al-Ifa> da> t wa al-Insya> da> t), juga karena dalam keduanyalah terletak intisari
tentang al-Sya> t} ibi> , terutama yang mengkaji pemikirannya tentang penafsiran al- Qur`an. Kedua, kajian-kajian tafsir dan ‘ulu> m al-Qur`a> n. Ketiga, karya-karya tentang ortodoksi Islam. Keempat, literatur-literatur lain yang relevan, seperti tentang fiqh, us} ul fiqh, metodologi penelitian, sejarah Islam, ilmu bahasa, ensiklopedi biografis ( kutub al-rija> l wa al-t} abaqa> t), dan sebagainya.
Dengan data penelitian yang tersebar di banyak literatur, penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dokumenter 43 atau teknik elisitasi
dokumen. 44 Dengan teknik tersebut, setiap keping informasi akan diperlakukan
sebagai bernilai sama untuk kemudian diklasifikasi, diuji, dan diperbandingkan satu sama lain.
2. Pendekatan Masalah Karena penelitian ini hendak menguraikan prinsip-prinsip tafsir dari karya- karya al-Sya> t} ibi> lalu melakukan penilaian atasnya berdasarkan kriteria ortodoksi tafsir dalam kelompok Sunni, maka ia menggunakan pendekatan struktural dalam kerangka yang bersifat historis dan komparatif.
Pendekatan struktural berangkat dari asumsi bahwa suatu pemikiran merupakan sebuah struktur yang otonom dan dapat dipahami melalui relasi antar
unsur-unsurnya. 45 Dengan pendekatan tersebut, karya-karya al-Sya> t} ibi> akan
42 Seluruh karya dan proyek intelektual al-Sya> t} ibi> berporos pada dua kategori: ‘ulu> m al- wasa> `il dan ‘ulu> m al-maqa> s} id. Kategori kedua adalah tujuan intelektual al-Sya> t} ibi> . Dan dalam
kategori kedua inilah al-Muwa> faqa> t serta al-I‘tis} a> m terletak. Lihat H{ amma> di> al-‘Ubaydi> , Al- Sya> t}ibi> wa Maqa> s}id al-Syari> ‘ah, hlm. 97.
43 Teknik dokumenter adalah teknik pengumpulan data dari sumber-sumber tertulis. Lihat Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,
cet. 12, 2002), hlm. 206. 44 Maryaeni, Metode Penelitian Kebudayaan (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm. 73.
45 Tirto Suwondo, “Analisis Struktural: Salah Satu Pendekatan dalam Penelitian Sastra”, dalam Jabrohim dan Ari Wulandari [ed.], Metodologi Penelitian Sastra (Yogyakarta: Hanindita,
2001), hlm. 54-56. Taufik Abdullah menilai bahwa pendekatan struktural sangat produktif untuk digunakan dalam kajian teks. Lihat Taufik Abdullah, “Agama Sebagai Kekuatan Sosial (Sebuah Ekskursi di Wilayah Metodologi Penelitian)”, dalam Taufik Abdullah dan M. Rusli Karim [ed.], 2001), hlm. 54-56. Taufik Abdullah menilai bahwa pendekatan struktural sangat produktif untuk digunakan dalam kajian teks. Lihat Taufik Abdullah, “Agama Sebagai Kekuatan Sosial (Sebuah Ekskursi di Wilayah Metodologi Penelitian)”, dalam Taufik Abdullah dan M. Rusli Karim [ed.],
Akan tetapi, pendekatan struktural murni juga memiliki kelemahan. Ia cenderung melepaskan teks dari latar belakang sejarahnya serta mengasingkannya dari
relevansi sosial dan budayanya. 46 Karena itu, pendekatan struktural dalam penelitian ini diletakkan dalam kerangka yang bersifat historis dan komparatif—“historis”
karena penelitian ini juga mengkaji kondisi-kondisi psikologis, sosial, politik, dan intelektual yang memengaruhi pemikiran al-Sya> t} ibi> , dan “komparatif” karena ia mencoba membandingkan pemikiran al-Sya> t} ibi> itu dengan kriteria ortodoksi tafsir
dalam tradisi Sunni.
3. Langkah-langkah Operasional Penelitian dan Sistematika Pembahasan
Penelitian disusun dengan berpedoman pada langkah-langkah operasional berikut ini.
a. Menentukan dasar pemikiran, fokus kajian, asumsi-asumsi, kerangka teoretis, pendekatan, metode, serta langkah-langkah operasional sebagai pedoman penelitian. Semua ini akan dikemukakan pada bab I.
b. Menguraikan biografi al-Sya>t}ibi> sebagai sosok intelektual muslim kontroversial berikut kondisi-kondisi psikologis, sosial, politik, dan intelektual yang memengaruhi pemikirannya (bab II). Bagian ini juga akan melihat posisi al-Sya> t} ibi> dalam kajian-kajian tafsir. Dan karena al-Sya> t} ibi> tidak bisa dilepaskan dari sejarah perumusan maqa> s} id al-syari> ‘ah—sesuatu yang turut membentuk sisi-sisi kontroversial dari pribadi serta pemikirannya, maka salah satu sub dari bagian ini juga akan diperuntukkan bagi uraian singkat mengenai hubungan antara al-Sya> t} ibi> dan konsep tersebut.
c. Merumuskan prinsip-prinsip tafsir al-Sya>t}ibi> melalui tiga kategori. Pertama, asumsi dan pra-anggapan tentang al-Qur`an yang meliputi pembahasan
Metodologi Penelitian Agama: Suatu Pengantar (Yogyakarta: Tiara Wacana, cet. 2, 2004), hlm. 45-46.
46 Tirto Suwondo, “Analisis Struktural”, hlm. 55.
mengenai status al-Qur`an sebagai kulliyyah al-syari> ‘ah, status al-Qur`an sebagai sebuah kitab berbahasa Arab, serta status al-Qur`an sebagai sebuah kitab yang diturunkan kepada Rasul yang ummi> dan di tengah-tengah bangsa yang ummi> pula. Kedua, kajian tentang metode tafsir yang akan difokuskan untuk mengelaborasi prinsip koherensi dan intertekstualitas al-Qur`an. Bagian ini mencakup konsep-konsep makki> -madani> dan muh} kam- mutasya> bih, teknik menjembatani ayat-ayat yang terkesan kontradiktif, serta kaitan antara al-Sya> t} ibi> dengan metode tafsir mawd} u> ‘i> . Ketiga, kajian tentang sumber pengetahuan dalam tafsir yang meliputi tafsir bi al- ma`tsu> r dan tafsir bi al-ra`y. Semua itu akan mengisi uraian pada bab III.
d. Melakukan penilaian dan generalisasi (bab IV). Langkah operasional ini meliputi tiga hal berikut. Pertama, merumuskan struktur dasar ortodoksi tafsir dalam tradisi Sunni. Kedua, melakukan penilaian terhadap masing- masing prinsip tafsir al-Sya> t} ibi> melalui kriteria ortodoksi di atas. Ketiga, menganalisa apresiasi terhadap al-Sya> t} ibi> dalam dua perspektif yang berlawanan.
e. Menarik kesimpulan dan memberikan rekomendasi berdasarkan apa yang telah diuraikan dalam langkah-langkah operasional sebelumnya (bab V).