Teori Dasar
2.2.4. Perawatan dan Reliabilitas
Salah satu keputusan dalam strategi operasi adalah keputusan mengenai perawatan dan reliabilitas. Menurut Heizer dan Render, perawatan adalah semua kegiatan yang dilakukan agar semua peralatan yang dipunyai perusahaan dapat beroperasi dengan baik. Sementara reliabilitas adalah kemungkinan beroperasinya peralatan dengan baik dalam kurun waktu dan kondisi tertentu. (Heizer dan Render, 2014: 682) Menurut Heizer dan Render, perawatan peralatan dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu tindakan perawatan pencegahan atau preventive maintenance dan tindakan perbaikan kerusakan atau breakdown maintenance. Tindakan perawatan pencegahan termasuk kegiatan inspeksi rutin yang dilakukan untuk menemukan potensi kerusakan peralatan agar selanjutnya dapat dilakukan
tindakan perbaikan agar kerusakan dapat dicegah. Penekanan tindakan pencegahan adalah agar sistem dapat berjalan tanpa interupsi. (Heizer dan Render, 2014: 682) Tindakan perbaikan terjadi pada saat peralatan mengalami kerusakan dan harus diperbaiki karena bersifat emergensi. Menurut Russel dan Taylor, reliabilitas juga dapat dinyatakan sebagai lamanya waktu suatu peralatan beroperasi sebelum mengalami kerusakan, kondisi ini disebut juga dengan Mean Time Between Failure atau disingkat menjadi MTBF. (Russel dan Taylor, 2011: 164) Aspek lain yang terkait dengan perawatan kendaraan adalah aspek Maintainability dan Availability. Menurut Russel dan Taylor, maintainability terkait dengan mudah atau murahnya suatu produk atau peralatan dirawat atau diperbaiki. Ukuran kuantitatif yang biasa digunakan untuk mengukur maintainability adalah Mean Time To Repair atau disingkat dengan MTTR. (Russel dan Taylor, 2011: 164) Nilai MTBF dan MTTR dapat digunakan untuk melakukan perhitungan availability atau tingkat ketersediaan produk atau peralatan (Russel dan Taylor, 2011: 164)
2.2.5 Strategi Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Amstrong menyatakan bahwa Strategi pengelolaan sumber daya manusia menunjukan maksud dan rencana organisasi dalam upaya mencapai tujuan orgnisasinya melalui manusia yang didasari oleh 3 hal. Pertama, modal manusia Amstrong menyatakan bahwa Strategi pengelolaan sumber daya manusia menunjukan maksud dan rencana organisasi dalam upaya mencapai tujuan orgnisasinya melalui manusia yang didasari oleh 3 hal. Pertama, modal manusia
Berdasarkan pendapat Amstrong tersebut terlihat bahwa pembelajaran dan pengembangan pegawai merupakan salah satu bagian dari strategi pengelolaan sumber daya manusia. Pengaruh dari pelatihan dan pengembangan pegawai terhadap kinerja perusahaan dijelaskan pula oleh Becker, Huselid dan Beatty yang menyatakan bahwa pelatihan dan pengembangan karyawan merupakan faktor kedua terbesar yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan setelah rekrutmen dan seleksi karyawan. (Becker et al, 2009:132). Pengaruh dari berbagai praktek pengelolaan sumber daya manusia terhadap kinerja perusahaan dapat dilihat pada gambar 3. Dari gambar 3 terlihat bahwa dari 3 aspek pengelolaan sumber daya manusia yang terdiri dari proses rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan pengembangan serta penghargaan terhadap pegawai, aspek rekrutmen dan seleksi merupakan aspek pengelolaan sumber daya manusia yang sangat berpengaruh terhadap kinerja Berdasarkan pendapat Amstrong tersebut terlihat bahwa pembelajaran dan pengembangan pegawai merupakan salah satu bagian dari strategi pengelolaan sumber daya manusia. Pengaruh dari pelatihan dan pengembangan pegawai terhadap kinerja perusahaan dijelaskan pula oleh Becker, Huselid dan Beatty yang menyatakan bahwa pelatihan dan pengembangan karyawan merupakan faktor kedua terbesar yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan setelah rekrutmen dan seleksi karyawan. (Becker et al, 2009:132). Pengaruh dari berbagai praktek pengelolaan sumber daya manusia terhadap kinerja perusahaan dapat dilihat pada gambar 3. Dari gambar 3 terlihat bahwa dari 3 aspek pengelolaan sumber daya manusia yang terdiri dari proses rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan pengembangan serta penghargaan terhadap pegawai, aspek rekrutmen dan seleksi merupakan aspek pengelolaan sumber daya manusia yang sangat berpengaruh terhadap kinerja
Gambar 3 Pengaruh dari berbagai praktek pengelolaan sumber daya manusia (Becker et al, 2009:131)
2.2.6 Kurva Pembelajaran
Menurut Jay Heizer dan Barry Render dasar dari kurva pembelajaran adalah dasar pemikiran bahwa manusia atau organisasi menjadi lebih baik dalam melaksanakan tugasnya sejalan dengan pengulangan pekerjaan yang dilakukakannya. (Heizer dan Render, 2014: 802)
Grafik kurva pembelajaran memperlihatkan biaya atau waktu per unit terhadap jumlah kumulatif unit yang diproduksi. Kurva pembelajaran pertama kali diterapkan dalam industri berdasarkan laporan yang ditulis oleh T.P. Wright dari Curtis-Wright Corp. pada tahun 1936. Dalam laporannya Wright menjelaskan bahwa biaya tenaga kerja untuk membuat pesawat terbang tertentu akan menurun sejalan dengan proses pembelajaran. Dasar dari kurva pembelajaran adalah penggandaan produksi. Artinya, apabila produksi meningkat sebanyak dua kali maka akan terjadi penurunan dalam waktu produksi yang mempengaruhi tingkat kurva pembelajaran. Secara matematis, prinsip kurva pembelajaran dapat digambarkan melalui persamaan berikut ini.