Pengakhiran. Kerjasama para pihak. Promosi kepentingan nasional. Kerjasama daerah dalam pengadaan prasarana tambahan.

3. Sebelum kedua belah pihak dapat menmpuh penyelesaian sengketa melalui konsultasi dan cara pemecahan administrasi, waktunya tidak boleh lebih dari 90 sembilan puluh hari. 4. Pelaksanaan acara konsiliasi dan arbitrase di Jakarta, kecuali kedua belah pihak memilih tempat lain, keputusan arbitrase harus dapat dilaksanakan dan mengikat kedua belah pihak sekalipun tidak diadakan di Indonesia. 95

q. Pengakhiran.

Persetujuan ini akan berakhir dan perusahaan akan dibebaskan dari semua kewajiban-kewajibannya menurut kontrak, setelah ada penegasan konfirmasi atas pengakhiran tersebut dari Menteri. Konfirmasi tersebut harus diterbitkan dalam jangka waktu tidak lebih dari 6 enam bulan sejak tanggal perusahaan menyerahkan pemberitahuan tersebut, dengan ketentuan bahwa data dan pemenuhan kewajiban-kewajiban oleh perusahaan telah dipenuhi dan dapat diterima oleh Menteri. Dalam hal Depertemen tidak memberikan pemberitahuan dalam jangka waktu 6 enam bulan tersebut, maka kontrak dengan sendirinya berakhir dan perusahaan akan dibebaskan dari kewajiban-kewajibannya.

r. Kerjasama para pihak.

1. Kedua belah pihak setuju bahwa setiap waktu mereka akan berusaha sebaik- baiknya untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan kontrak secara efeisiensi untuk mencapai manfaat sebesar-besarnya bagi kedua belah pihak. 95 Wawancara dengan President Director PT Avocet Bolaang Mongondow, Bapak Dean P. Stuart 2. Perusahaan dengan sepenuhnya senantiasa akan memperhatikan aspirasi- aspirasi dan kesejahteraan rakyat Republik Indonesia dan pembangunan bangsa, dan akan bekerja sama dengan Pemerintah dalam meningkatkan partumbuhan serta pengembangan struktur ekonomi dan sosial Indonesia dan dengan mengingat ketentuan-ketentuan kontrak. 3. Setiap waktu selama berlakunya kontrak, atas permintaan salah satu pihak, Pemerintah dan perusahaan akan saling berkonsultasi. 96

s. Promosi kepentingan nasional.

Perusahaan harus mengutamakan untuk memenuhi permintaan konsumen Indonesia atas hasil produksinya.

t. Kerjasama daerah dalam pengadaan prasarana tambahan.

1. Perusahaan senantiasa harus bekerja sama dengan Pemerintah untuk berusaha sebaik-baiknya untuk merencanakan dan mengkoordinir kegiatan-kegiatannya serta proyek yang direncanakan di Wilayah Kontrak Karya atau Wilayah Proyek sehubungan dengan pembangunan regional baik di daerah propinsi maupun di daerah setempat. 2. Dalam hubungan dengan daerah, perusahaan harus berusaha untuk membantu Pemerintah untuk membantu Pemerintah meningkatkan semaksimal mungkin manfaat ekonomi dan sosial yang di timbulkan pengusahaan di dalam Wilayah Kontrak Karya. 96 Wawancara dengan President Director PT Avocet Bolaang Mongondow, Bapak Dean P. Stuart 3. Perusahaan membolehkan masyarakat umum dan Pemerintah untuk menggunakan instalasi-instalasi dermaga dan pelabuhan, lapangan terbang dan jalan-jalan yang di bangun oleh perusahaan berdasarkan kontrak dan yang berada di luar Wilayah Pertambangan dan Wilayah Proyek perusahaan. 4. Perusahaan wajib bertanggung jawab atas pemeliharaan semua jalan di Wilayah Pertambangan. 5. Dalam hal Pemerintah tidak dapat menyediakan fasilitas telekomunikasi, perusahaan dapat memasang dan mengoperasikan fasilitas telekomunikasi, dengan syarat dapat dipergunakan oleh Pemerintah dan masyarakat umum. 6. Dalam hal fasilitas telekomunikasi telah disediakan oleh Pemerintah, perusahaan wajib menggunakan fasilitas tersebut dan membayar sesuai dengan tarif umum untuk jasa-jasa telekomunikasi. 7. Perusahaan dengan biaya sendiri, sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku dari waktu ke waktu di Indonesia boleh merancang dan mendirikan serta membangun perkemahan ataupun fasilitas yang permanen yang cukup untuk melayani kebutuhan kegiatan perusahaan. 97

u. Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup.