Sebelum Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Pertambangan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 37Prp1960 tentang Pertambangan.

c. Pelaksanaan penelitian dalam pembuatan studi kelayakan dan lingkungan hidup. d. Pelaksanaan konstruksi tambang, penebasan, pengupasanpembongkaran lapisan penutup, penambangan dan pengangkutan bahan galian serta reklamasi tambang. e Konsultasi dalam rangka pengembangan bahan galian. f. Pelaksanaan dan konsultasi sehubungan dengan usaha perencanaan konstruksi bangunan serta fasilitas lainnya di lingkungan proyek pertambangan umum. Hal tersebut berarti Indonesia dalam melaksanakan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi pertambangan dapat memberikan kesempatan kepada perorangan ataupun swasta nasional, swasta nasional dengan perusahaan asing melalui suatu bentuk kontrak.

1. Bentuk Kontrak.

Bentuk-bentuk kerjasama yang berdasarkan kontrak meliputi beberapa macam antara lain :

a. Sebelum Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Pertambangan.

Dasar pemikiran adanya Undang-Undang pertambangan adalah dimulai pada masa Pemerintahan Hindia Belanda untuk memperoleh pendapatan dari hasil tambang diperoleh dari pemegang hak konsensi, pemegang hak konsensi di sini adalah perusahaan swasta. Di dalam sistem konsensi yang dilakukan Pemerintah Hindia Belanda dengan perusahaan swasta, lama kontraknya adalah 75 tahun. Di dalam perjanjian ini, keuntungan terbesar adalah diperoleh perusahaan swasta karena ia dapat mengeksploitir sebesar-besarnya sumber daya alam tersebut tanpa harus memikirkan akibat-akibat sampingnya. Setelah Negara Indonesia merdeka, konsensi antara Pemerintah Indonesia dan perusahaan swasta asing masih tetap ada, tetapi inipun hanya perpanjangan dari perjanjian konsensi yang telah ada, sampai dibentuknya suatu undang-undang pertambangan yang baru menggantikan undang-undang pertambangan pemerintah Hindia Belanda.

b. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 37Prp1960 tentang Pertambangan.

Pada tahun 1960 Undang-Undang Pemerintah Hindia Belanda dinyatakan tidak berlaku lagi dan diganti dengan Undang-Undang Nomor 37Prp1960 tentang Pertambangan. Pengusahaan bahan galian tambang dilakukan dengan dasar Kontrak Karya, atas dasar prinsip-prinsip, sebagai berikut: 1. Perusahaan Negara sebagai pemegang kuasa pertambangan sedangkan perusahaan swasta bertindak sebagai kontraktor. 2. Managemen ditangani Kontraktor dan resiko operasional ditanggung oleh kontraktor. 3. Pembagian hasil dalam bentuk uang atas dasar perbandingan pemerintahperusahaan negara : kontraktor = 60 : 40 dengan ketentuan bahwa penghasil pemerintah tiap tahun tidak boleh kurang dari 20 hasil kotor. 4. Jangka waktu kontrak 30 tahun untuk daerah baru dan 20 tahun untuk daerah lama. 5. Penyisihan wilayah dilakukan 2 dua atau 3 tiga kali setelah jangka waktu tertentu.

c. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Pertambangan.