Tingkat Kepuasan Lansia Berdasarkan Proses Layanan Kesehatan Tingkat Kepuasan Lansia Berdasarkan Sistem Layanan Kesehatan

masalah kesehatan dirinya sendiri dan bertindak untuk mengatasi masalah tersebut terbatas kemampuan yang ada dan meminta pertolongan keluarga atau petugas jika diperlukan Azizah, 2011.

3.2.3 Tingkat Kepuasan Lansia Berdasarkan Proses Layanan Kesehatan

Berdasarkan proses layanan kesehatan, hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan posyandu lansia di Puskesmas Buntu Raja sudah memuaskan dengan persentase 72,1. Hal ini sesuai dengan teori Pohan 2006 yang menyebutkan salah satu indikator mengukur kepuasan adalah terhadap proses layanan kesehatan. Kategori lansia yang tidak puas adalah 8,2 disebabkan karena beberapa lansia merasa bahwa petugas posyandu kurang pengertian dalam menanggapi keluhan yang disampaikan.

3.2.4 Tingkat Kepuasan Lansia Berdasarkan Sistem Layanan Kesehatan

Berdasarkan sistem layanan kesehatan, hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan posyandu lansia di Puskesmas Buntu Raja juga sudah memuaskan 67,2. Hal ini sudah memenuhi indikator terakhir dari teori Pohan 2006 yaitu kepuasan terhadap sistem layanan kesehatan. Namun, persentase lansia yang tidak puas mencapai 21,3. Hal tersebut dikarenakan lansia merasa waktu yang diberikan petugas posyandu untuk memeriksa kondisi serta konseling kesehatan sangat singkat dan terbatas sehingga mereka merasa tidak puas. Dari hasil penelitian terlihat bahwa lansia ingin mendapat waktu lebih lama untuk diperiksa dan berkonsultasi dengan petugas kesehatan. Beberapa lansia juga ingin Universitas Sumatra Utara mendapatkan jumlah obat lebih dari semestinya, sementara persediaan obat terbatas setiap kali posyandu. Menurut Maryam 2008, beberapa tipe lansia bergantung pada karakter, pengalaman hidup, lingkungan, kondisi fisik, mental, sosial dan ekonominya antara lain tipe tidak puas yang memiliki ciri sulit dilayani, pengkritik dan banyak menuntut. Hasil penelitian tentang pelaksanaan posyandu lansia dan tingkat kepuasan lansia pengguna posyandu yang telah dijelaskan di atas didapatkan mayoritas untuk pelaksanaan yaitu 96,7 dan tingkat kepuasan berada dalam kategori puas 68,9. Perbedaan nilai persentase tersebut dikarenakan tingkat kepuasan berdasarkan sistem layanan kesehatan masih kurang memenuhi harapan sebagian lansia ditandai dengan 21,3 dalam kategori tidak puas. Universitas Sumatra Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 20 Juli sampai dengan 20 September 2013 tentang pelaksanaan posyandu lansia dan tingkat kepuasan lansia pengguna posyandu lansia di Puskesmas Buntu Raja Kecamatan Siempat Nempu Desa dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan program posyandu lansia di Puskesmas Buntu Raja Kecamatan Siempat Nempu dengan kategori terlaksana sepenuhnya yaitu 96,7 dan terlaksana sebagian yaitu 3,3. 2. Tingkat kepuasan lansia pengguna posyandu, dengan kategori puas adalah 68,9, kategori tidak puas 16,3 dan sangat puas 14,8. Tingkat kepuasan berdasarkan indikator kepuasan antara lain akses layanan kesehatan dengan kategori puas 77,0, dengan kategori sangat puas 13,1 dan tidak puas 9,8, berdasarkan mutu layanan kesehatan dengan kategori puas 68,9, dengan kategori sangat puas 24,6 dan tidak puas 6,6, berdasarkan proses layanan kesehatan dengan kategori puas 72,1, dengan kategori sangat puas 19,7 dan tidak puas 8,2 dan berdasarkan sistem layanan kesehatan dengan kategori puas 67,2, dengan kategori tidak puas 21,3 dan sangat puas 11,5. 3. Pelaksanaan program posyandu lansia di Puskesmas Buntu Raja Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi sudah tergolong baik dan bermanfaat, begitu juga dengan tingkat kepuasan sudah dalam kategori memuaskan. Terlaksananya program posyandu sangat perlu dibarengi dengan kualitas Universitas Sumatra Utara