7. Proses Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan tahapan berikut: peneliti mengajukan permohonan izin kepada Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara untuk mendapatkan surat keterangan pelaksanaan penelitian di Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi, peneliti menyerahkan surat permohonan kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi; peneliti menyerahkan surat ke Kepala Puskesmas Buntu Raja; peneliti menjelaskan hak-hak responden termasuk hak
untuk menolak mengisi kuesioner sebelum pengisian kuesioner dilaksanakan; jika responden menyetujui permohonan pengisian kuesioner selanjutnya responden
diberikan informed consent untuk ditandatangani; peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner; peneliti memberikan waktu dan mendampingi responden
dalam mengisi kuesioner; peneliti memeriksa kejelasan dan kelengkapan kuesioner.
8. Analisa Data
Pengolahan data merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian karena data yang diperoleh langsung dari penelitian masih mentah belum
memberikan informasi apa- apa dan belum siap untuk disajikan. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Langkah yang diambil
setelah data dikumpulkan, diolah dan ditabulasi dengan menggunakan sistem komputerisasi antara lain:
Universitas Sumatra Utara
a. Editing Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir
atau kuesioner yang diberikan pada responden. Setelah data terkumpul maka analisa data dilakukan dengan memeriksa kembali kuesioner satu per satu yakni
identitas dan data responden serta memastikan bahwa semua jawaban harus diisi sesuai dengan petunjuk.
b. Coding Coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
angka atau bilangan Notoatmodjo, 2010. Pertama, peneliti membuat kode pada kuesioner sebagai pengganti identitas responden. Selanjutnya peneliti memberikan
kode pada masing-masing variabel dalam kuesioner antara lain sebagai berikut: 1. Nomor responden diberi kode 01,02, dan seterusnya.
2. Usia: 60-74 tahun diberi kode”1” dan 75-90 tahun diberi kode “2”. 3. Pendidikan: SD diberi kode “1”, SMP diberi kode “2”, SMA diberi kode
“3”, dan AkademiPT diberi kode “4” 4. Suku: batak diberi kode “1” dan jawa diberi kode “2”
5. Variabel pelaksanaan posyandu lansia diukur menggunakan kuesioner A yang terdiri dari 9 pernyataan. Setiap jawaban benar diberi nilai “1”,
jawaban salah diberi nilai “0”. Total skor tertinggi yang diperoleh adalah 9 dan skor terendah adalah 0. Semakin tinggi skor yang diperoleh oleh
responden, maka semakin baik pelaksanaan posyandu lansia. Pelaksanaan dinilai melalui rumus:
Universitas Sumatra Utara
Rentang P =
Banyak Kelas
P merupakan panjang kelas dengan 9 rentang kelas dan 2 kategori kelas untuk menilai pelaksanaan program posyandu lansia. Maka didapatlah
panjang kelasnya adalah 5. Menggunakan nilai P= 5 dengan nilai terendah adalah 0, maka pelaksanaan program posyandu lansia dapat dikategorikan
dengan interval sebagai berikut: - Terlaksana sepenuhnya, apabila skornya 5 – 9 dari 9 pertanyaan.
- Terlaksana sebagian, apabila skornya 0 – 4 dari 9 pertanyaan Terlaksana sepenuhnya diberi kode “1”, terlaksana sebagian diberi kode
“2”. 6. Variabel tingkat kepuasan lansia pengguna posyandu diukur melalui
kuesioner B yang terdiri dari 4 indikator kepuasan dengan total 16 pernyataan. Jika sangat tidak memuaskan diberi kode “1” jika tidak
memuaskan diberi kode “2”, jika memuaskan diberi kode “3”, dan kode “4” jika sangat memuaskan. Maka didapat kategori sebagai berikut:
- Sangat tidak puas apabila skornya 16-28 - Tidak puas apabila skornya 29-40
- Puas bila skornya 41-52 - Sangat puas bila skornya 53-64
Universitas Sumatra Utara
c. Processing Peneliti memasukkan entry data kuesioner yang telah diisi oleh responden
ke komputer. Data berupa jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang berbentuk “kode” angka atau huruf dimasukkan ke dalam program atau
perangkat lunak komputer untuk diproses lebih lanjut guna mendapatkan hasil yang diinginkan dan data valid.
d. Cleaning
Hal yang dilakukan tahap ini adalah pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan ke paket komputer. Peneliti melihat kembali kemungkinan adanya
kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan lain-lain. Dari data yang telah dimasukkan sebelumnya tidak ada missing data yang hilang.
Pengolahan data penelitian dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak komputer berbasis statistik. Pengolahan data tersebut menggunakan analisis
univariat untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Hasil analisis akan ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi.
Universitas Sumatra Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi. Kecamatan Siempat Nempu memiliki luas wilayah 192.780 Ha, dimana
puskesmas induk berada di desa Buntu Raja. Sebelah timur puskesmas berbatasan dengan Kecamatan Siempat Nempu Hulu, sebelah barat berbatasan dengan
Kecamatan Siempat Nempu Hilir, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Silima Pungga-Pungga dan sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan
Tigalingga. Puskesmas ini sudah berdiri sejak tahun 1973 dan saat ini jumlah petugas kesehatan adalah 44 orang antara lain dokter 2 orang, perawat 9 orang,
kesling 2 orang, farmasi 1 orang, tenaga lain 2 orang dan sisanya bidan. Wilayah kerja puskesmas tersebut adalah 13 desa yang terdiri dari 10 Pustu, 5 Poskesdes
dan 13 Polindes. Puskesmas Buntu Raja juga memiliki 6 posyandu lansia antara lain posyandu lansia Hutaimbaru, Jumateguh, Gomit, Soban, Jumantuang dan
Adian Nangka yang dalam hal ini merupakan lokasi dilakukannya penelitian.
2. Hasil Penelitian
Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian setelah pengumpulan data yang dilakukan sejak tanggal 20 Juli 2013 sampai dengan 20 September 2013 di
seluruh posyandu lansia Puskesmas Buntu Raja Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi. Hasil penelitian ini menggambarkan tentang karakteristik
Universitas Sumatra Utara