Telematika Dan Jaringan Telekomunikasi Global.
A. Telematika Dan Jaringan Telekomunikasi Global.
Globalisasi teknologi informasi mengantarkan hadirnya masyarakat informasi sebagai kelanjutan dari strata masyarakat agraris dan masyarakat industri. Teknologi telekomunikasi, komputer dan informasi telah berkembang demikian canggihnya sehingga aplikasi yang berhubungan dengan teknologi tersebut sudah menjadi kehidupan umat manusia sehari-hari. Teknologi ini mengubah cara hidup kita. Berbagai hambatan seperti batas ruang dan waktu yang semula menjadi kendala sangat besar menjadi hilang atau berkurangdengan adanya jaringan internet. Munculnya sejumlah kasus yang sangat fenomenal di dunia internet telah mendorong dan mengukuhkan internet sebagai institusi dalam arus utama (mainstream) budaya saat ini. Sejarah penemuan teknologi internet bermula dari negara Amerika Serikat. Internet singkatan dari Interconnection Networking, bisa diartikan a global network of computer networks. Jaringan komputer berskala internasional yang dapat membuat masing-masing komputer saling berkomunikasi. Istilah yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang berhubungan dengan internet disebut cyber atau siber. Sedangkan cyber crime, selanjutnya kita sebut sebagai kejahatan siber. Pada Tahun 1969 Departemen Pertahanan
Amerika Serikat menemukan produk teknologi yang esensinya adalah memadukan teknologi telekomunikasi dengan komputer yang dikenal dengan nama ARPAnet yang merupakan kependekan dari Advanced Research Project Agency Network. Berdasarkan perpaduan dua produk ini, seseorang dapat menjual ide melalui “Request For Comment” kemudian diakses oleh orang lain untuk memperoleh komentar. Pada tahun 1970-an perpaduan teknologi ini yang dikenal dengan istilah teknologi informasi (information technology) mulai dimanfaatkan untuk keperluan non-militer oleh berbagai universitas.
Kegiatan teknologi informasi dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk saling berkomunikasi, dimanfaatkan masyarakat untuk penyebaran dan pencarian data serta dimanfaatkan pula untuk memberi pelayanan dan transaksi bisnis. Teknologi Informasi (TI) atau Information Tec
hnology (IT) 22 merupakan sub sistem dari sistem informasi yang lebih berorientasi pada teknologinya.
Dalam sistem teknologi informasi yang digunakan adalah teknologi komputer, teknologi komunikasi dan teknologi apapun yang dapat
Salah satu definisi Teknologi Informasi atau Information Technology, yang dikutip dari “ Information Technology Training Package ICA 99” yang diterbitkan oleh Australian National Training Authority (ANTA), disebutkan : The Information Technology Industry is defined as the development application of computer and communication – based tecnologies, for processing, precenting, and managing data and information. This includes computer hardware and component manufacturing, computer software development and various computer related service; together with communication equipment, component manufacturing and service. Industri Teknologi Informasi adalah merupakan pembangunan dan penggunaan komputer beserta teknologi yang berbasis komunikasi untuk memproses, menampilkan dan mengatur data beserta informasinya. Ini meliputi perangkat keras dan komponennya, pembangunan perangkat lunak dan berbagai pelayanan yang berkaitan dengan komputer yang bersamaan juga dengan perangkat kumonikasi.
memberikan nilai tambah untuk organisasi. Pesatnya kemajuan teknologi komunikasi, media dan informatika atau disingkat teknologi telematika 23
serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah merupakan pola dan cara kegiatan bisnis di bidang industri, perdagangan dan pemerintahan. Terkait dengan keberadaan internet sebagai satu jaringan telekomunikasi global (global telecommunication network) atau sering juga disebut dengan jalan raya informasi (Information Super- highway atau Digital highway), orang akan membayangkan terjadinya konvergensi pasar dan konvergensi konsumen.
Dengan konvergensi dalam bidang perdagagangan telah melahirkan model transaksi e-commerce. Pada perjalannya internet juga telah melahirkan konsep baru dalam bidang-bidang yang lainnya, seperti pendidikan (e-learning), pemerintahan (e-government), bisnis (e- business), dan politik (e-democracy). Indonesia sebenarnya telah cukup lama membangun dan memanfaatkan telematika, baik dalam pengolahan data berbagai komputer maupun dalam penyelenggaraan layanan telekomunikasi canggih. Namun hingga kini masih tertinggal, bahkan tertinggal oleh negara tetangga kita Singapura dan Malaysia yang telah memiliki cyber law masing-masing sejak tahun 1993 dan tahun 1997. Dalam upaya pendayagunaan telematika, pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2001 Tentang Pengembangan dan
Chandra Yusuf, “ Pengaruh Perkembangan Telematika Terhadap Hukum Pasar Modal”, Seminar BPHN, Jakarta 20-21 Oktober 2003 dijelaskan bahwa telematika berasal dari kata “telematics” .yang memiliki pengertian suatu campuran atau kombinasi dari telekomunikasi ( telecommunication) dan menghitung (computing). Internet adalah salah satu contoh dari telematika, merupakan komunikasi data antara sistem dan alat-alat.
Pendayagunaan Telematika di Indonesia. Dua tahun sebelumnya terdapat Undang-undang Nomor 36 tahun 1999. Tentang Telekomunikasi sebagai pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi dan Keppres Nomor 50 Tahun 2000 Tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia.
Perkembangan telekomunikasi yang pesat mendorong secara simultan munculnya ekonomi global 24 yang semakin luas. Telekomunikasi
akan melengkapi infrastuktur setiap industri dan perusahaan yang bersaing dalam pasar global. Bisnis telekomunikasi berkembang berlipat ganda ke arah proses interkonektivitas, dimana pemanfaatannya dikombinasikan dengan telepon. Sarana media televisi, komputer dan komponen elektronik menjadi kekuatan global yang bisa memberikan dampak positif maupun negatif terhadap kehidupan umat manusia Oleh karena itu diperlukan ekspektasi terhadap tinkah laku individual dalam bentuk peraturan-peraturan baru atau norma-norma baru berupa code of conduct secara universal ditengah berlangsungnya itikad tidak baik dilakukan pihak-pihak yang mencari keuntungan dengan melawan hukum, yang berarti melakukan pelanggaran dan kejahatan. Seperti halnya kejahatan komputer yang merupakan kejahatan siber (cybercrime) telah berkembang di Indonesia perlu ada pengaturannya, agar dapat mencebah dampak negatif, mendorong dampak positif, sehingga terjadi kondisi sosial yang harmonis.
24
Naisbitt, John “Global Paradox”, USA, 1994, menyebutkan ;” Telecommunication is the driving forse that is simultaneously creating the huge global economy and making as parts smaller and more powerful” , William morrow and Company, New York, hlm. 53
Memperhatikan kondisi serupa itu timbul gerakan masyarakat untuk mengembangkan hukum, peraturan, norma tidak tertulis dan berbagai upaya untuk memelihara harmoni sosial. Jika mengikuti kasus-kasus kejahatan yang berbasis komputer dewasa ini (cyber crime computer crime computer misuse computer abuse computer related crime) dikaitkan dengan kriterian penggunaan hukum kejahatan tersebut bukanlah merupakan kejahatan yang sederhana. Karena itu kejahatan siber (cyber crime) bukan hanya persoalan yuridis belaka, sebab didalamnya terkait beberapa unsur lainnya, seperti sikap pelaku yang tidak bertanggung jawab, kecongkakan intelektual si pelaku, sikap tertutup si korban, disamping lemahnya hukum dan pengawasan. Masalah pengertian istilah “cyber crime” belum dikenal secara sistematis dalam kepustakaan di Amerika Serikat sampai dengan tahun 1980-an dan baru diakui sekitar tahun 1990-an yang secara khusus dimasukkan ke dalam
Black's Law Dictionary (2001). 25