Membaca Buku Antologi Puisi
C. Membaca Buku Antologi Puisi
Setelah mempelajari materi pokok pembelajaran berikut ini kamu diharapkan dapat mengenali ciri-ciri umum puisi dari buku antologi puisi.
Buku antologi puisi merupakan buku yang berisi kumpulan puisi karya seorang penyair atau beberapa penyair. Penyair adalah seniman kreatif. Ia akan berusaha untuk terus berkarya dengan penuh inovasi dengan menampilkan hal-hal baru dalam puisi yang dihasilkannya. Kebanyakan dari mereka akan berusaha keras menghindari hal-hal yang bersifat klise dan statis. Tema, tipografi, diksi, dan majas, dalam puisi yang dihasilkan tidak hanya mengulang-ulang puisi terdahulu. Oleh sebab itu, dari buku antologi puisi akan dapat kita temukan keanekaragaman tema, tipografi, diksi, gaya bahasa, maupun amanat dari puisi-puisi tersebut.
Ciri-ciri umum puisi meliputi bahasa, rima, pilihan kata, dan keanekaragaman makna. Ciri-ciri umum puisi dapat dikenali setelah kamu membaca beberapa puisi atau bahkan menyelesaikan secara keseluruhan puisi dalam buku antologi puisi itu.
Buku Puisi Baru merupakan salah satu antologi puisi karya Sutan Takdir Alisyahbana. Dalam antologi puisi yang menghadirkan 99 puisi karya beberapa penyair terdapat puisi karya Ali Hasjmi yang berjudul "Menyesal" seperti berikut ini!
Menyesal
Karya Ali Hasjmi
Pagiku hilang sudah melayang Hari mudaku sudah pergi Kini petang datang membayang Batang usiaku sudah tinggi
Kepramukaan
Aku lalai di pagi hari Beta lengah di masa muda Kini hidup meracun hati Miskin ilmu miskin harta
Akh, apa guna kusesalkan Menyesal tua tiada guna Hanya menambah luka sukma
Kepada muda kuharapkan Atur barisan di hari pagi Menuju ke arah padang bakti
Dalam mengungkapkan perasaan melalui puisinya, penyair memilih dan menggunakan bahasa yang khas yang berbeda dengan bahasa prosa. Kata- kata dipilih dengan cermat untuk mewakili ekpresinya. Kata-kata yang digunakan singkat dan padat. Dalam mengungkapkan satu gagasan penyair biasanya menggunakan bait-bait. Hal ini berbeda dengan prosa yang diungkapkan dalam paragraf-paragraf. Namun, sebenarnya keduanya dapat disejajarkan.
Kekhasan puisi juga dapat dilihat dari pilihan kata yang menunjukkan adanya persamaan bunyi atau persajakan. Persamaan bunyi dipilih untuk menimbulkan efek keindahan bagi pembaca atau pendengar ketika puisi dibacakan, misalnya dapat kamu cermati larik-larik berikut ini.
Pagiku hilang sudah melayang Hari mudaku sudah pergi Kini petang datang membayang Batang usiaku sudah tinggi
Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs
Dalam penggalan puisi di atas dapat kamu jumpai persamaan bunyi sebagai berikut.
a. Persamaan bunyi aliterasi pada bunyi ng , yaitu pada kata hila ng , melayang, peta ng , data ng , membaya ng , bata ng .
b. Persamaan bunyi i pada kata har i , perg i , kin i , tingg i .
c. Rima yang teratur dengan rumus persajakan abab . Makna kata dalam puisi umumnya berupa makna konotatif, kata-kata kias,
dan simbol-simbol untuk mengungkapkan suatu maksud, misalnya: Aku lalai di pagi hari Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu miskin harta Kata pagi dalam penggalan puisi di atas merupakan simbol usia yang masih
muda. Frasa meracun hati adalah kiasan dari kesedihan dan penderitaan yang dialami.
Tema yang terkandung dalam puisi di atas adalah "penyesalan akibat kemalasan". Puisi di atas terdiri atas empat bait. Setiap bait mengandung satu gagasan atau ide. Makna yang terkandung pada setiap bait adalah sebagai berikut:
Bait I Penyair menceritakan keadaan dirinya yang dalam keadaan kesediahan dan penderitaan karena usianya yang sudah tidak muda lagi.
Bait I Penyair menceritakan dirinya yang miskin ilmu dan miskin harta karena kelengahannya di masa muda.
Bait III Penyair merasa tidak ada gunanya menyesali sesuatu yang sudah terjadi dan berlalu. Penyesalan yang datang pada usia tua justru menambah kesedihan dan penderitaan yang dialaminya.
Bait IV Pesan penyair kepada pemuda agar menggunakan masa mudanya dengan sebaik-baiknya untuk mengabdi kepada nusa dan bangsa.
Buku antologi puisi berjudul Puisi Baru berisi 99 puisi hasil karya dari 19 penyair. Puisi-puisi itu dikumpulkan oleh Sutan Takdir Alisyahbana yang merupakan pelopor Angkatan Pujangga Baru.
Kepramukaan
Latihan Berikut ini disajikan kutipan puisi yang terdapat dalam buku antologi Puisi
Baru . Bacalah puisi berikut ini secara intensif dan apresiatif sehingga kamu dapat memahami isinya dengan baik serta dapat menikmati keindahan yang terdapat di dalamnya. Selanjutnya, tentukan ciri-ciri bahasa, rima, pilihan kata, dan makna puisi di atas dengan menggunakan format berikut ini!
Ciri Bahasa
Rima
Pilihan Kata
Makna
1. Jangan Tanggung Jangan Kepalang
Jangan tanggung jangan kepalang Bersita mencipta Bekerja memuja Berangan mengawan Berperang berjuang
Mengapa bimbang berhati walang Berhenti tertegun langkah tertahan Takut percuma segala kerja Sangsi berharga apa dipuja? Wahai teman Merata buih di tepi pasir Tetapi gelombang menuglang Gairah menggunung menuju teluk
Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs
Selara tua gugur ke tanah Pucuk muda tertawa mengorak sela
Keranda muram diusung ke makam Jejaka muda bersumpah baka Cinta gairah hati remaja Lenyapkan sangsi, lenyapkan ngeri Indah gelombang mengejar pantai Indah pucuk menjelma rupa Indah jejaka memuja cinta Benar, indah segala hidup Menyerah tenaga menurut hasrat Tiada tanggung tiada kepalang
Tentukan ciri-ciri bahasa, rima, pilihan kata, dan makna puisi di atas dengan menggunakan format berikut ini!
Ciri Bahasa
Rima
Pilihan Kata
Makna
2. Dibawa Gelombang
Karya Sanusi Pane Alun membawa bidukku perlahan
Dalam kesunyian malam waktu Tidak berpawang tidak berkawan Entah ke mana aku tak tahu
Kepramukaan
Jauh di atas bintang kemilau Seperti sudah berabad-abad Dengan damai mereka meninjau Kehidupan bumi yang kecil amat Aku bernyanyi dengan suara Seperti bisikan angin di daun Suaraku hilang dalam udara Dalam laut yang beralaun-alun
Alun membawa bidukku perlahan Dalam kesunyian malam waktu Tidak berpawang tidak berkawan Entah ke mana aku tak tahu
Tugas
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas tiga tau empat orang.
2. Carilah buku antologi puisi dengan cara meminjam di perpustakaan sekolah atau membeli di toko buku.
3. Bacalah puisi-puisi yang terdapat dalam buku tersebut.
4. Pilihlah tiga puisi yang berbeda untuk dianalisis dari segi bahasa, rima, pilihan kata, makna, serta manata yang terkandung di dalamnya.
5. Tentukan bahasa, rima, pilihan kata, makna, serta amanat yang terkandung dalam puisi yang sudah kamu pilih.
6. Tuliskan hasilnya seperti dalam format berikut ini!
Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs
Judul Ciri Bahasa Rima Pilihan Kata Makna Pesan
Puisi I:
Puisi II
Puisi III
Menggunakan Kata Berpeyorasi dan Berameliorasi
a. Peyorasi (menurun)
Peyorasi berarti suatu proses perubahan makna kata yang ditanggapi lebih jelek daripada makna semula. Proses perubahan makna peyorasi merupakan kebalikan dari proses ameliorasi. Terdapat sejumlah kata dalam wacana yang mengalami pergeseran makna secara peyoratif.
Contoh:
1. Kata perempuan ditanggapi lebih rendah daripada wanita .
2. Kata bunting ditanggapi lebih rendah daripada hamil .
3. Kata laki ditanggapi lehih rendah daripada suami .
b. Ameliorasi (meninggi)
Ameliorasi berarti proses menjadi lebih baik, lebih tinggi, lebih anggun, dan lebih halus. Makna kata yang baru dianggap lebih tinggi, lebih anggun, dan lebih halus dibandingkan makna kata lama. Terdapat sejumlah kata yang mengalami pergeseran makna amelioratif.
Contoh:
I. Kata istri ditanggapi lebih haik daripada bini .
2. Kata putra ditanggapi lebih rendah daripada anak .
3. Kata surya ditanggapi lebih rendah daipada matahari .
Kepramukaan
Tugas:
Carilah sebuah wacana dari buku, surat kabar, atau majalah. Selanjutnya, carilah kata yang dianggap bersifat peyorasi dan ameliorasi dari wacana tersebut! Gunakan kata-kata yang kamu temukan tersebut dalam kalimat sehingga terasa pergeseran maknanya!