Biaya Konstruksi ( Construction Costs) dan Biaya Perjalanan ( Travel Costs)

2.4 Biaya Konstruksi ( Construction Costs) dan Biaya Perjalanan ( Travel Costs)

Terdapat tiga biaya yang termasuk dalam biaya transportasi yaitu biaya konstruksi, biaya pemeliharaan dan biaya perjalanan (Makarachi dan Tillotson, 1991). Namun, biaya pemeliharaan dapat dimasukkan ke dalam biaya konstruksi (Shrestha, 2013) sehingga dapat dikatakan bahwa biaya yang memengaruhi biaya transportasi adalah biaya konstruksi dan biaya perjalanan. Elemen signifikan dari biaya konstruksi adalah panjang dari jalur (Kumar dan Tilloston, 1985; Shrestha, 2013; Rodrigue et al., 2013). Dalam bagian selanjutnya beberapa literatur tentang biaya konstruksi dan biaya perjalanan ditinjau.

2.4.1 Biaya Konstruksi

Terdapat berbagai aspek yang memengaruhi biaya konstruksi. Omoregie dan Radfort (2005) mengidentifikasi terdapat 15 faktor yang memengaruhi biaya konstruksi dengan fluktuasi harga sebagai faktor yang paling berpengaruh. Frimpong et al. (2003) mengidentifikasi lima faktor yang paling berpengaruh yang menyebabkan biaya konstruksi menjadi tinggi yaitu ketidaklancaran pembiayaan, manajemen kontrak yang tidak memadai, pengadaan barang, kinerja teknis dan Terdapat berbagai aspek yang memengaruhi biaya konstruksi. Omoregie dan Radfort (2005) mengidentifikasi terdapat 15 faktor yang memengaruhi biaya konstruksi dengan fluktuasi harga sebagai faktor yang paling berpengaruh. Frimpong et al. (2003) mengidentifikasi lima faktor yang paling berpengaruh yang menyebabkan biaya konstruksi menjadi tinggi yaitu ketidaklancaran pembiayaan, manajemen kontrak yang tidak memadai, pengadaan barang, kinerja teknis dan

Namun, Shrestha (2013) mendukung Kumar dan Tilloston (1985) dengan berpendapat bahwa faktor paling berpengaruh dalam biaya konstruksi adalah panjang jalan. Faktor ini adalah faktor proporsional dari biaya konstruksi yang berarti sangat berpengaruh terhadap besaran biaya konstruksi. Maka, untuk meminimalkan biaya konstruksi dari suatu pengadaan jaringan jalan, adalah penting untuk mengidentifikasi jalur mana saja yang mampu membentuk total panjang jalur terpendek dalam suatu jaringan.

Untuk mengidentifikasi panjang dari suatu jaringan jalan, teori grafis dapat digunakan. Tinjauan terhadap teori grafis disajikan dalam bagian 3.2.1.

2.4.2 Biaya Perjalanan

Biaya yang harus dibayar oleh pengguna jalan terdiri dari berbagai jenis. Biaya tersebut dapat dalam bentuk waktu yang harus diluangkan untuk perjalanan (Tsekeris dan Geroliminis, 2013), uang, kenyamanan dan keamanan (Prideaux, 2000). Rodrigue et al. (2013) mengamati bahwa ukuran paling berpengaruh bagi biaya perjalanan adalah panjang jalan serta waktu tempuh.

Untuk mengurangi biaya perjalanan, para peneliti mengajukan berbagai metode. Prideaux (2000) berpendapat bahwa akses terhadap sistem transportasi seperti terminal memberikan pengaruh yang signifikan bagi biaya perjalanan. Shrestha et.al (2014) mengusulkan bahwa tipe perkerasan jalan sangat memengaruhi biaya perjalanan bagi pengguna jalan dengan memengaruhi waktu tempuh. Jalan dengan perkerasan tanah yang dominan di area perdesaan terutama di negara berkembang hanya dapat digunakan di musim kering sedangkan saat hujan turun jalan tersebut menjadi kubangan lumpur yang sulit dilalui. Makarchi dan Tillotson (1991) mengusulkan bahwa pengaturan jaringan jalan yang berdasarkan pada orientasi Untuk mengurangi biaya perjalanan, para peneliti mengajukan berbagai metode. Prideaux (2000) berpendapat bahwa akses terhadap sistem transportasi seperti terminal memberikan pengaruh yang signifikan bagi biaya perjalanan. Shrestha et.al (2014) mengusulkan bahwa tipe perkerasan jalan sangat memengaruhi biaya perjalanan bagi pengguna jalan dengan memengaruhi waktu tempuh. Jalan dengan perkerasan tanah yang dominan di area perdesaan terutama di negara berkembang hanya dapat digunakan di musim kering sedangkan saat hujan turun jalan tersebut menjadi kubangan lumpur yang sulit dilalui. Makarchi dan Tillotson (1991) mengusulkan bahwa pengaturan jaringan jalan yang berdasarkan pada orientasi

Sementara terdapat berbagai aspek dari biaya perjalanan dan banyak metode yang diusulkan untuk mengurangi biaya perjalanan, terdapat juga kebutuhan untuk mengembangkan suatu metode untuk menganalisa biaya perjalanan dalam suatu jaringan jalan. Dijkstra (1959) mengusulkan suatu metode yang dikenal sebagai algoritma Dijkstra untuk mengidentifikasi jalur terpendek yang dapat dilalui dari satu titik ke titik lainnya. Metodenya sangat berguna untuk mendukung pendapat para peneliti yang menyatakan bahwa identifikasi terhadap jalur terpendek adalah signifikan terhadap perhitungan biaya konstruksi (Makarchi dan Tillotson, 1991; Rodrigue et al., 2013). Namun, sebagaimana diusulkan oleh Tsekeris dan Geroliminis (2013) sebagaimana juga oleh Rodrigue et al. (2013), waktu tempuh lebih signifikan daripada jarak. Bharali dan Baruah (2013) juga menyadari hal tersebut sehingga kedua peneliti menambahkan faktor percepatan ke dalam algoritma Dijkstra sehingga jalur terpendek tidak lagi ditentukan oleh panjang aktual suatu jalur melainkan panjang efektifnya. Tinjauan tentang metode yang digunakan oleh Bharali dan Baruah (2013) serta pembahasan tentang algoritma Dijkstra disajikan pada Bab III tentang metodologi penelitian.