4. Kebutuhan Vitamin dan Mineral
Remaja membutuhkan vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup karena sangat berhubungan dengan proses pertumbuhan remaja serta kondisi
pubertas yang dialami saat ini. Khusus untuk kebutuhan vitamin dan mineral, anda bisa menggunakan table AKG.
2.2 Sarapan Pagi 2.2.1 Defenisi Sarapan Pagi
Makan atau sarapan pagi adalah makanan yang dimakan pada pagi hari sebelum beraktifitas, yang terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk atau
makanan kudapan. Jumlah yang dimakan kurang lebih 13 dari makanan sehari
Amrannur, 2009 .
Sarapan pagi baik bagi anak sekolah karena waktu sekolah adalah aktifitas yang membutuhkan energy dan kalor yang cukup besar. Sarapan pagi harus
memenuhi sebanyak ¼ kalor sehari Judar Wanto,2008. Sebagai pemasok energi awal,khususnya sebagai sumber energy glukosa
bagi otak,sarapan sangat dianjurkan terutama pada anak balita,anak-anak, remaja dan wanita hamil. Glukosa sangat terlibat dalam mekanisme daya ingat koknitif
memori seseorang meskipun.
2.2.2 Manfaat Sarapan Pagi
Berikut ini adalah beberapa manfaat sarapan pagi Rahmi,2007 1.
Memberi energi untuk otak. Hanya minum teh manis atau beberapa potong biskuit hinggah waktunya
makan siang bukannya sarapan. Manfaat sarapan adalah meningkatkan kemampuan otak dan meningkatkan konsentrasi.
2. Meningkatkan Asupan Vitamin
Jus buah segar adalah sarapan yang dianjurkan karena mengandung vitamin dan mineral yang menyehatkan. Sari buah alami dapat
meningkatkan kadar gula darah setelah semalaman tidak makan. Setelah
Universitas Sumatera Utara
itu bisa dilanjutkan dengan makanan sereal, nasi atau roti. Menu pilihan lain berupa roti dan telur, bubur, susu, mie pasta dan lain-lain.
3. Memperbaiki memori atau daya ingat
Penelitian terakhir membuktikan bahwa tidur semalaman membuat otak kita kelaparan. Jika kita tidak mendapat glukosa yang cukup pada saat
sarapan, maka fungsi otak atau memori dapat terganggu. Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Suzan E. Bagwel tahun 2008
Loyola University New Orleans Pada dua kelompok populasi dengan kebiasaan sarapan yang rutin pada suatu kelompok dan kebiasaan sarapan
yang tidak rutin pada kelompok lainnya, menggunakan test daya ingat yaitu dengan cara memberikan delapan kata yang sering ditemuin oleh
kedua kelompok tersebut untuk di hafal selama lima menit,kemudian menuliskannya kembali dalam waktu satu menit.Hasil dari test tersebut
didapatkan nilai rata-rata yang lebih tinggi pada kelompok dengan kebiasaan sarapan rutin dibandingkan dengan kelompok yang kebiasaan
sarapannya tidak rutin. 4.
Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap stress Dari sebuah survei, anak-anak dan remaja yang sarapan memiliki performa
lebih, mampu mencurahkan perhatian pada pelajaran, berperilaku positif, ceria, koperatif, gampang berteman,dan gampang menyelesaikan masalah
dengan baik. Sedangkan anak yang tidak sarapan tidak dapat berfikir dengan baik dan selalu kelihatan malas.
2.2.3 Dampak Jarang Sarapan Pagi
Satu jadwal makan yang sering terlupakan adalah sarapan. Sarapan sering disepelekan hanya karena alasan tidak sempat, bangun terlambat dan sebagainya.
Padahal, sarapan justru merupakan jadwal makan yang paling penting. Jika secara teratur Anda melewatkan sarapan, kebiasaan ini bisa membahayakan kesehatan.
Salah satunya, bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Dampak negatif bila tidak sarapan pagi
Universitas Sumatera Utara
Hipoglikemia Pada anak yang tidak sarapan, menipisnya sediaan glikogen otot tidak
tergantikan. Untuk menjaga agar kadar gula darah tetap normal, tubuh lalu memecah simpanan glikogen dalam hati menjadi gula darah. Jika bantuan
pasokan gula darah inipun akhirnya habis juga, tubuh akan kesulitan memasok jatah gula darah ke otak. Akibatnya anak bisa menjadi gelisah,
bingung, pusing, mual, berkeringat dingin, kejang perut bahkan bisa sampai pingsan. Ini merupakan gejala hipoglikemia merosotnya kadar
gula darah Ratnawati, 2001 : 85 .
Obesitas Orang yang tidak sarapan merasa lebih lapar pada siang dan malam hari
daripada orang yang sarapan karena asupan energi cenderung meningkat ketika sarapan dilewatkan. Mereka akan mengonsumsi lebih banyak
makanan pada waktu siang dan malam hari. Asupan makanan yang banyak pada malam hari akan berakibat pada meningkatnya glukosa yang
disimpan sebagai glikogen. Karena aktivitas fisik pada malam hari sangat rendah, glikogen kemudian disimpan dalam bentuk lemak. Hal inilah yang
akan mengakibatkan terjadinya obesitas Siagian, 2008 .
Selain itu, tidak ada asupan makanan di pagi hari juga bisa memicu kadar insulin lebih tinggi dalam darah. Jika kondisi ini berlangsung terus-
menerus dapat menjadi cikal bakal penyakit diabetes.
2.3 Prestasi Belajar 2.3.1. Pengertian Prestasi Belajar