Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA Darul Ilmi Murni
Oleh: DWI INDRIANI
100100365
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2013
(2)
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA DARUL ILMI MURNI
Nama : Dwi Indriani NIM : 100100365
Pembimbing
(dr.Ariantho Purba Sidasuha, Sp.Pd)
Penguji I Penguji II
(dr. Eka Roina Megawati, M.Kes) (dr. Devira Zahara, Sp.THT)
(3)
ABSTRAK
Pengetahuan tentang gizi di tingkat siswa sangat berpengaruh terhadap kepedulian mereka terhadap apa yang akan dimakannya, terutama bekal energy mereka untuk memulai pelajaran dipagi hari yang berkenaan dengan sarapan pagi. Kekurangan zat gizi pada masa remaja akan berdampak pada aktifitas siswa. Perilaku makan sangat berpengaruh terhadap status gizi anak dan secara tidak langsung perilaku makan yang baik akan meningkatkan konsentrasi belajar.. Dalam penelitan ini dilakukan di SMA Darul Ilmi Murni untuk tingkat SMA dan yang menjadi objek penelitian adalah seluruh siswa dari kelas X sampai XII Berdasarkan tujuan penelitian ini yang mejadi variable independen adalah tingkat pengetahuan gizi siswa dan kebiasaan sarapan siswa. Untuk variable dependent adalah tingkat prestasi siswa. Untuk memperoleh data yang mendukung penelitian ini dilakukan validitas kuisioner dan diperoleh 17 soal yang valid. Dan disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode analisis korelasi product moment, diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi siswa dimana tingkat signifikan ( sig.2 tailed) ; p = 0,00 < 0,010 (Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Maka Ho diterima Ada hubungan pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar siswa di SMA.Darul Ilmi murni Medan. Berpedoman pada hasil penelitian ini, maka dapat dikatakan bahwa tingkat pengetahuan gizi siswa akan mempengaruhi pola kebiasaan dan kepedulian siswa terhadap sarapan pagi dan akhirnya akan mempengaruhi tingkat prestasi siswa. Jadi, dengan tingginya kepedulian siswa untuk membiasakan sarapan akan mempersiapkan energy yang cukup untuk lebih berkonsentrasi ketika belajar sampai menjelang makan siang.
(4)
ABSTRACT
The knowledge about nutrition at the level of students totally influences their care towards the food they are eating, particularly their energy provision to start studying in the morning relates to breakfast. The shortage of nutrients during adolescence will affect the activity of the students. The eating behavior obvionsly influences the nutrition status of a child and indirectly a good eating behavior will entiance the cocertration to study. This research was concuted in SMA Darul Ilmi Murni for senior high school students and the object of this research were all students from the lowest to the highest grade. According to the purpose of this research, the independent variable was the student’s knowledge level about nutrition and the habit of having breakfast. While the dependent variable was the student’s achievement level. To achieve the supporting data for this research,the validity of the questionnaires were conducted and 17 questions were valid. The pattern used for this research was cross sectional. According to the analysis result by using an analysis method of product moment correlaction,it is known with the habit of having breakfast and the student’s achievement in which the significant level ( sig 2 failed); P = 0,00<0,010 (correlation is significant at he 0,01 level (2-failed). Therefone, Ho is accepted ; There is the correlation between the nutrition knowledge with the habit of having breakfast and the students achievement in SMA Darul Ilmi Murni Medan. Based on the result of this research,it can be said that the level of the nutrition knowledge of the student will affect the habit and the care of the student for having breakfast and eventally it will influence the student’s achievement level. This,the higher the care of the students to have breakfast every morning. The more the energy provition of student to concentrate on studying until lunchtime.
(5)
KATA PENGANTAR Pertama-tama saya ucapakan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dengan petunjuk dan rahmatNya saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang merupakan salah satu tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Dalam penelitian dan penyusunan Karya Tulis ilmiah ini saya telah mendapat bayak bimbingan pengarahan, saran dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati saya ingin mengucapkan terima kasih keapada :
1. Bapak Prof. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH. Selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
2. dr.Ariantho Purba Sidasuha, Sp.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikab waktu, tenaga dan pikiran untuk dapat memberikan bimbingan,saran, motivasi serta semangat sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan.
3. dr. Eka Roina Megawati,M,Kes, dan dr. Devira Zahara,Sp.THT selaku Dosen penguji I dan Dosen Penguji II yang telah memberikan saran dan nasehat dalam penyempurnaan penulisan karya tulis ilmiah ini. 4. dr.
5. Rasa Cinta dan terima kasih yang tidak terhingga saya persembahkan kepada kedua orang tua saya, Sumantri dan Sri Liani , beserta saudara saya Adit dan Kak ayu atas doa,perhatian dan dukungan yang tidak pernah putus sebagai bentuk kasih sayang kepada saya.
6. Pihak Yayasan Pendidikan Darul Ilmi Murni yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian.
Medan,08 Desember 2013
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN ...ii
ABSTRAK………ii
ABSTRACT……….iii
KATA PENGANTAR...iv
DAFTAR ISI ...v
DAFTAR TABEL…...………..xi
DAFTAR LAMPIRAN………...vii
BAB 1 PENDAHULUAN ...1
1.1.Latar Belakang ...1
1.2.Rumusan Masalah...3
1.3.Tujuan Penelitian ...3
1.3.1. Tujuan Umum ...3
1.3.2. Tujuan Khusus ...4
1.4.Manfaat Penelitian ...4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...5
2.1. Gizi ...5
2.1.1. Defenisi Gizi………...5
2.1.2. Gizi Remaja ... 5
(7)
2.2. Sarapan Pagi ...10
2.2.1. Defenisi Sarapan Pagi...10
2.2.2. Manfaat Sarapan Pagi ...10
2.2.3 Dampak Jarang Sarapan Pagi ...11
2.3. Prestasi Belajar ...…....12
2.3.1. Pengertian Prestasi Belajar ………12
2.3.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Belajar ………...13
2.4 Pengaruh Gizi Terhadap Prestasi Belajar ……….15
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ...17
3.1.Kerangka Konsep Penelitian ...17
3.2.Defenisi Operasional ...17
3.3.Hipotesis Penelitian...18
BAB 4 METODE PENELITIAN ...19
4.1.Rancangan Penelitian ...19
4.2.Waktu dan Tempat Penelitian ...19
4.3.Populasi dan Sampel Penelitian ...19
4.3.1. Populasi ...19
4.3.2. Sampel ...20
4.4.Teknik Pengumpulan Data ...20
4.4.1. Data Primer ...20
4.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas ...20
(8)
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………..22
5.1HasilPenelitian……….22
5.5.1. DeskripsiLokasiPenelitian……….22
5.5.2. Deskripsi Karakteristik Responden………..22
5.1.3 Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Sarapan Pagi Terhadap Prestasi Siswa………..25
5.2Pembahasan ………26
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ………29
6.1 Kesimpulan ………29
6.2 Saran ………..29
DAFTAR PUSTAKA ...30
LAMPIRAN………..31
LAMPIRAN 1 (DAFTAR RIWAYAT HIDUP) …………... ………32
LAMPIRAN 2 (HEALTH RESEARCH ETHICAL COMMITTEE)……..…...33
LAMPIRAN 3 (SURAT IZIN PENELITIAN )………..34
LAMPIRAN 4 ( QUISIONER)………...35
LAMPIRAN 5 (LEMBAR PENJELASAN) ………...36
LAMPIRAN 6 (LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN) …..38
LAMPIRAN 7 (TABEL NILAI KUISIONER)……….39
LAMPIRAN 8 ( REALIBILITY) ………...40
LAMPIRAN 9 (TABEL PENSKORAN KUISIONER UNTUK MENGUKUR TINGKAT KEBIASAAN SARAPAN SISWA……….44
LAMPIRAN 10 (TABEL PENSKORAN KUISIONER MENGUKUR TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG GIZI)………...47
(9)
LAMPIRAN 11 (TABEL SKALA NILAI PENSKORAN KUISIONER UNTUK KEBIASAAN SARAPAN PAGI SISWA & TINGKAT PENGETAHUAN GIZI SISWA………..50 LAMPIRAN 12 ( TABEL PENSKORAN TOTAL KUISIONER dan RATA-RATA NILAI RAPORT BULANAN 1)………51 LAMPIRAN 13 (TABEL KORELASI)……….54 LAMPIRAN 14 ( NILAI SISWA RAPORT BULANAN 1……….57
(10)
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Gizi ………23 Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat
Kebiasaan Sarapan yang Dilakukan Siswa ……….24 Tabel 5.3 Distribusi Prestasi Siswa Berdasarkan Raport
Bulanan Pertama Semester Ganjil ………..24 Tabel 5.4 Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan
Sarapan Terhadap Prestasi Siswa……….26
(11)
ABSTRAK
Pengetahuan tentang gizi di tingkat siswa sangat berpengaruh terhadap kepedulian mereka terhadap apa yang akan dimakannya, terutama bekal energy mereka untuk memulai pelajaran dipagi hari yang berkenaan dengan sarapan pagi. Kekurangan zat gizi pada masa remaja akan berdampak pada aktifitas siswa. Perilaku makan sangat berpengaruh terhadap status gizi anak dan secara tidak langsung perilaku makan yang baik akan meningkatkan konsentrasi belajar.. Dalam penelitan ini dilakukan di SMA Darul Ilmi Murni untuk tingkat SMA dan yang menjadi objek penelitian adalah seluruh siswa dari kelas X sampai XII Berdasarkan tujuan penelitian ini yang mejadi variable independen adalah tingkat pengetahuan gizi siswa dan kebiasaan sarapan siswa. Untuk variable dependent adalah tingkat prestasi siswa. Untuk memperoleh data yang mendukung penelitian ini dilakukan validitas kuisioner dan diperoleh 17 soal yang valid. Dan disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode analisis korelasi product moment, diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi siswa dimana tingkat signifikan ( sig.2 tailed) ; p = 0,00 < 0,010 (Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Maka Ho diterima Ada hubungan pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar siswa di SMA.Darul Ilmi murni Medan. Berpedoman pada hasil penelitian ini, maka dapat dikatakan bahwa tingkat pengetahuan gizi siswa akan mempengaruhi pola kebiasaan dan kepedulian siswa terhadap sarapan pagi dan akhirnya akan mempengaruhi tingkat prestasi siswa. Jadi, dengan tingginya kepedulian siswa untuk membiasakan sarapan akan mempersiapkan energy yang cukup untuk lebih berkonsentrasi ketika belajar sampai menjelang makan siang.
(12)
ABSTRACT
The knowledge about nutrition at the level of students totally influences their care towards the food they are eating, particularly their energy provision to start studying in the morning relates to breakfast. The shortage of nutrients during adolescence will affect the activity of the students. The eating behavior obvionsly influences the nutrition status of a child and indirectly a good eating behavior will entiance the cocertration to study. This research was concuted in SMA Darul Ilmi Murni for senior high school students and the object of this research were all students from the lowest to the highest grade. According to the purpose of this research, the independent variable was the student’s knowledge level about nutrition and the habit of having breakfast. While the dependent variable was the student’s achievement level. To achieve the supporting data for this research,the validity of the questionnaires were conducted and 17 questions were valid. The pattern used for this research was cross sectional. According to the analysis result by using an analysis method of product moment correlaction,it is known with the habit of having breakfast and the student’s achievement in which the significant level ( sig 2 failed); P = 0,00<0,010 (correlation is significant at he 0,01 level (2-failed). Therefone, Ho is accepted ; There is the correlation between the nutrition knowledge with the habit of having breakfast and the students achievement in SMA Darul Ilmi Murni Medan. Based on the result of this research,it can be said that the level of the nutrition knowledge of the student will affect the habit and the care of the student for having breakfast and eventally it will influence the student’s achievement level. This,the higher the care of the students to have breakfast every morning. The more the energy provition of student to concentrate on studying until lunchtime.
(13)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Upaya pencapaian sumber daya manusia yang berkualitas, lebih di fokuskan untuk membentuk manusia yang bisa menikmati hidup sehat, mempunyai kesempatan meningkatkan ilmu pengetahuan dan hidup sejahtera. Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dilakukan secara terus menerus dengan tujuan meningkatkan harkat dan martabat manusia tidak saja untuk dirinya tetapi untuk bangsa dan negaranya.
Pencapaian tujuan pendidikan dapat terwujud dengan melakukan proses pembelajaran yang diarahkan untuk merubah perilaku siswa melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengetahui pencapaian pembelajaran yaitu dengan cara melakukan evaluasi hasil belajar yang diperoleh dari prestasi belajar siswa.
Prestasi merupakan suatu yang bersifat umum. Apabila dikaitan dengan pendidikan, prestasi merupakan suatu hal yang harus di capai dalam proses pembelajaran. Menurut Slameto (2003:28), memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport”. Faktor – factor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa ada 2 yaitu factor internal dan eksternal. Faktor internal adalah factor yang ada dalam diri siswa itu sendiri salah satunya adalah status gizi siswa itu sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar.
Remaja dengan SDM yang berkualitas di cirikan sebagai manusia yang cerdas produktif dan mandiri dalam melaksanakan tugas sekolahnya yang dapat diwujudkan dengan memenuhi kebutuhan zat gizinya. Menurut Purnakarya (2010), kekurangan zat gizi akan mengurangi kemampuan dan konsentrasi belajar siswa. Kekurangan zat gizi pada masa remaja akan berdampak pada aktifitas siswa. Perilaku makan sangat berpengaruh terhadap
(14)
status gizi anak dan secara tidak langsung perilaku makan yang baik akan meningkatkan konsentrasi belajar.
Bagi anak sekolah meninggalkan sarapan membawa dampak yang kurang menguntungkan. Konsentrasi di kelas biasanya buyar karena tubuh tidak memperoleh masukan gizi yang cukup. Sebagai gantinya, siswa jajan di sekolah untuk sekedar mengganjal perut. Tetapi mutu dan keseimbangan gizi tidak seimbang. Oleh karena itu kebiasaan sarapan hendaknya di pertahankan dalam setiap keluarga (Khosman, 2002 dalam Mardiah, 2005).
Makan pagi dapat menyumbang seperempat dari kebutuhan gizi sehari yaitu sekitar 450-500 kalori dengan 8-9 gram protein. Kebiasaan makan pagi termasuk dalam salah satu tiga belas pesan dasar gizi seimbang. Bagi anak sekolah,makan pagi dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan mudah menyerap pelajaran sehingga meningkatkan prestasi belajar (Depkes,2002). Tetapi terdapat beberapa alasan yang sering digunakan anak sekolah untuk tidak makan pagi seperti tidak lapar, tidak ada waktu, tidak ada yang menyiapkan makanan, tidak suka makanan yang disiapkan, makanan tidak ada dan sebagainya (Muhilal & Damayanti, 2006).
Pengaruh makanan terhadap perkembangan otak, apabila makanan tersebut tidak cukup mengandung zat gizi yang di butuhkan dan keadaan berlangsung lama akan menyebabkan perubahan metabolisme dalam otak yang berakibat terjadi ketidak mampuan berfungsi normal. Jumlah sel dalam otak berkurang dan terjadi ketidak matangan dan ketidaksempurnaan organisasi biokimia dalam otak. Keadaan ini berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan anak (Anwar,2008 dalam Pamularsi 2009).
Sebagai usaha memenuhi peningkatan gizi tersebut pertama- tama anak sekolah perlu diberi pengetahuan tentang pemenuhan gizi yaitu manfaat makanan bagi tubuh, manfaat makan tercakup dalam tri guna makanan yang meliputi: (1) Memberi energi agar dapat belajar dengan baik dan melakukan aktivitas lain seperti olahraga, membuat kerajinan tangan dan praktik kerja secara optimal (2) Membangun agar anak tumbuh serta lincah dan pintar, serta
(15)
(3) Mengatur dan melindungi badan agar tidak mudah sakit. (Depkes RI Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat 2001).
Menurut Rohayati (2001), perilaku makan pagi anak sekolah harus mendapat perhatian yang serius karena hal ini berkaitan erat dengan status gizi dan kesehatan. Mengingat petingnya kebiasaan sarapan terutama pada kalangan anak sekolah menuntut siswa lebih selektif dalam memilih makanan dan lebih memperhatikan pentingnya sarapan. Oleh karena itu perlu dikaji bagaimana pengetahuan, sikap dan kebiasaan sarapan pagi siswa untuk tingkat SMA sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap prestasi dan sebagai penerapan pengetahuan yang mereka peroleh.
Penelitian senada dengan mencari hubungan pengetahuan gizi ataupun hubungan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar siswa pernah dilakukan dengan hasil yang menunjukkan terdapat hubungan diatara keduanya, tetapi tempat penelitian dilakukan untuk tingkat SD dan SMP di pulau Jawa.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin mengetahui hubungan pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar siswa di SMA Darul Ilmi Murni tahun 2013
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada pada latar belakang maka dapat dirumuskan
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu :
1. Apakah ada hubungan dengan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar siswa di SMA Darul Ilmi Murni tahun 2013.
2. Apakah ada hubungan antara pengetahuan gizi siswa terhadap kebiasaan sarapan pagi di SMA Darul Ilmi Murni tahun 2013.
1.3Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
(16)
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar siswa di SMA Darul Ilmi Murni
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang gizi terhadap kepedulian siswa untuk sarapan di pagi hari.
2. Untuk mengetahui alasan siswa yang tidak atau jarang untuk sarapan pagi.
1.4Manfaat Penelitian
Sejalan dengan tujuan penelitian, maka manfaat yang di harapkan dalam penelitian ini
adalah :
1. Diharapkan dapat memberikan pemahaman secara umum mengenai pengetahuan, sikap dan praktek tentang kebiasaan sarapan pagi.
2. Diharapkan agar siswa lebih peduli dengan sarapan pagi yang memiliki hubungan dengan kesiapan siswa dalam belajar.
3. Diharapkan siswa lebih peduli terhadap jenis makanan yang mereka konsumsi sebagai kecukupan gizi yang disesuaikan dengan kegiatan mereka sehari-hari.
4. Sebagai informasi mengenai kepedulian siswa untuk terus meningkatkan pengetahuan siswa terhadap gizi.
(17)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Gizi
2.1.1 Defenisi Gizi
Secara klasik kata gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk menyediakan energi, membangun, dan memelihara jaringan tubuh serta mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh. Tetapi, sekarang kata gizi mempunyai pengertian lebih luas di samping untuk kesehatan gizi dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang, karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar dan produktifitas kerja.
Menurut sediatama ( dalam santoso,2004) gizi atau makanan merupakan bahan dasar penyusunan bahan makanan yang mempunyai fungsi sumber energy atau tenaga, menyokong pertumbuhan badan memelihara dan mengganti jaringan tubuh, mengatur metabolism dan berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh. Sedangkan Menurut Almatsier (2003) dalam bukunya prinsip dasar ilmu gizi mengartikan gizi atau nutrient adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses kehidupan.
Secara umum zat gizi yang dikenal adalah karbohidrat atau hidrat arang, protein atau oksigen dengan alasan yang belum bisa di terima oleh semua ahli ( Sediautama,2000).
2.1.2 Gizi Remaja
Cukup banyak masalah yang berdampak negatif terhadap kesehatan dan gizi remaja. Disamping penyakit atau kondisi yang terbawa sejak lahir, penyalahgunaan obat, ketercanduan alcohol dan rokok terbukti menambah beban para remaja. Sedikit sekali yang diketahui tentang asupan pangan remaja. Meski asupan kalori dan protein sudah tercukupi namun elemen lain seperti besi, kalsium dan beberapan vitamin masih kurang. Kebiasaan makan yang di peroleh semasa remaja akan berdampak pada kesehatan dalam fase kehidupan berikutnya.
(18)
Ada tiga alasan mengapa remaja dikatagorikan rentan. Pertama,percepatan pertumbuhan dan perkembangan tubuh memerlukan energi dan zat gizi yang lebih banyak. Kedua, Perubahan gaya hidup dan kebiasaan pangan menuntun penyesuaian masukan energi dan zat gizi. Ketiga, keikutsertaan dalam olahraga, ketercanduan alkohol dan obat meningkatkan kebutuhan makan secara berlebihan yang menimbulkan obesitas (Arisman,MB, 2002).
Banyaknya energi yang dibutuhkan oleh remaja yang diacu pada RDA (Recommended Daily Allowances) yang dalam garis besarnya menyatakan bahwa remaja putra memerlukan lebih banyak energi dari pada putri. Pada usia 16 tahun remaja putra membutuhkan sekitar 3470 kkal/hari, dan menurun menjadi 2900 pada usia 19 tahun. Kebutuhan remaja putri memuncak dalam usia 12 tahun ( 2550 kalori ) untuk kemudian menurun menjadi 2200 kkal pada usia 18 tahun. Untuk perhitungan besarnya kebutuhan akan protein berkaitan dengan pola tumbuh untuk remaja putra berkisar antara 0,29-0,32 gr/cm (Tinggi Badan ), sementara putri hanya 0,27-0,29 gr/cm. Kebutuhan akan semua jenis mineral juga meningkat peningkatan kebutuhan akan besi dan kalsium paling mencolok,karena komponen penting pembentukan tulang dan otot. Asupan kalsium yang dianjurkan sebesar 800 mg (pra remaja) sampai 1200 mg (remaja). Untuk vitamin peningkatan kebutuhannya harus bertambah sejajar dengan pertambahan energi, sehingga terus meningkat dari kebutuhan semasa bayi dan anak ( Arisman,MB dalam buku Gizi Dalam Daur Kehidupan 2002).
2.1.3 Kebutuhan Zat Gizi
Penggolongan bahan makanan berdasarkan fungsi dari zat gizi nya menurut sediautama (2000) adalah :
1. Zat gizi penghasil energi, yaitu karbohidrat yaitu lemak dan protein. Zat gizi ini sebagian besar dihasilkan oleh bahan makanan pokok. Zat tenaga dari makanan pokok digunakan untuk pertumbuhan dan beraktifitas.
2. Zat gizi pembangun sel terutama diduduki oleh protein sehingga bahan pangan lauk pauk tergolong dalam bahan makanan sumber zat pembangun berguna untuk perkembangan.
(19)
3. Zat gizi pengatur, kedalam kelompok ini termasuk vitamin dan mineral.Zat pengatur diperlukan agar organ tubuh berfungsi dengan baik.
KLASIFIKASI GIZI
Zat Gizi Fungsi Zat Gizi
Karbohidrat Sumber Energi
Lemak
Pertumbuhan dan Protein
Mempertahankan jaringan Mineral
Vitamin
Regulasi Proses
Air dalam tubuh
Makan-makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantitas. Apabila terjadi kekurangan akan kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan-makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhnya kecukupan sumber zat tenaga,zat pembangun dan zat pengatur.
Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam jangka waktu yang cukup lama. Menurut Ari Agung (2000), Anak-anak memerlukan penanganan serius terutama jaminan ketersediaan zat gizi sedini mungkin. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan,diantaranya adalah:
1. Kekurangan gizi berakibat meningkatnya angka kesakitan dan menurunnya produktifitas kerja manusia.
(20)
2. Kekurangan gizi berakibat menurunnya kualitas kecerdasan manusia muda.
3. Kurangnya gizi berakibat menurunnya daya tahan manusia untuk bekerja. Periode remaja merupakan salah satu tahapan kehidupan seseorang dimana pertumbuhan berat badan dan tinggi badan mengalami puncaknya. Untuk mendukung proses pertumbuhan yang cepat ini maka seorang remaja membutuhkan dukungan zat gizi yang cukup.
Remaja juga merupakan kelompok rentan gizi karena pertumbuhan anak remaja pada umur ini juga sangat pesat, kemudian juga kegiatan-kegiatan jasmani termasuk olahraga juga pada kondisi puncaknya. Oleh sebab itu, apabila konsumsi makanan tidak seimbang dengankebutuhan kalori untuk pertumbuhan dan kegiatan-kegiatannya, maka akan terjadi defisiensi yang akhirnya dapa menghambat pertumbuhannya. Pada anak remaja mulai terjadi menarche (awal menstruasi), yang berarti mulai terjadi pembuangan Fe. Oleh sebab itu kalau kekurangan konsumsi makanan khususnya Fe, maka akan terjadi kekurangan Fe (anemia).
Remaja yang memiliki asupan gizi yang cukup akan memiliki kondisi tubuh yang lebih sehat, menjalani aktifitas sehari-hari dengan baik apakah di rumah maupun di sekolah serta jarang mengalami sakit. Lalu bagaimana cara mengetahui kebutuhan gizi remaja?, berikut uraian siangkatnya.
1. Kebutuhan Energi
Energi sangat dibutuhkan oleh remaja untuk mendukung aktifitas sehari-hari serta dibutuhkan untuk proses matabolisme tubuh. Ada banyak cara yang bisa anda gunakan untuk menghitung kebutuhan gizi remaja, antara lain :
Cara pertama : Menggunakan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Indonesia sudah memiliki table AKG yang terdiri atas kecukupan beberapa zat gizi bagi orang Indonesia mulai umur bayi sampai lansia. Berdasarkan table AKG, remaja memiliki kebutuhan energy sebesar :
Umur 10-12 tahun : 2050 kkal Umur 13-15 tahun : 2400 kkal Umur 16-18 tahun : 2600 kkal
(21)
Cara kedua : Menggunakan rumus berdasarkan berat badan
Salah satu cara untuk menghitung kecukupan energy remaja ialah dengan menggunakan rumus berikut :
Remaja putri
Umur 10-12 tahun : 50-60 kkal/kg berat badan/hari Umur 13-18 tahun : 40-50 kkal/kg berat badan/hari Remaja putra
Umur 10-12 tahun : 55-60 kkal/kg berat badan/hari Umur 13-18 tahun : 45-55 kkal/kg berat badan/hari 2. Kebutuhan Protein
Protein tidak hanya digunakan untuk proses pertumbuhan pada remaja, akan tetapi juga sebagai cadangan energy jika asupan energy terbatas atau kurang. Kecukupan protein pada remaja bisa diketahui dengan dua cara yaitu sebagai berikut :
Cara pertama : Menggunakan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Umur 10-11 tahun : 50 gr Umur 13-15 tahun : 60 gr Umur 16-18 tahun : 65 gr
Cara kedua : Menggunakan pedoman berikut
Umur 10-12 tahun : 40 gr/hari (putra) | 50 gr/hari (putri) Umur 13-15 tahun : 60 gr/hari (putra) | 57 gr/hari (putri) Umur 16-18 tahun : 65 gr/hari (putra) | 50 gr/hari (putri) 3. Kebutuhan Lemak dan Karbohidrat
Kebutuhan lemak bagi remaja sebesar 25-30% dari kebutuhan kalori, sedangkan untuk karbohidrat sekitar 55-70% dari kebututhan kalori. Misalnya seorang remaja putri berusia 12 tahun. Jika ia memiliki kebutuhan energy sebesar 2050 kkal, dan anda mmeilih kebutuhan lemak sebesar 30% dan karbohidrat sebesar 55%, maka kebutuhan lemak dan karbohidrat sebagai berikut :
Kebutuhan lemak : (0.30 x 2050 kkal)/9 = 68.3 gr Kebutuhan karbohidrat : (0.55 x 2050 kkal)/4 = 281.9 gr
(22)
4. Kebutuhan Vitamin dan Mineral
Remaja membutuhkan vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup karena sangat berhubungan dengan proses pertumbuhan remaja serta kondisi pubertas yang dialami saat ini. Khusus untuk kebutuhan vitamin dan mineral, anda bisa menggunakan table AKG.
2.2 Sarapan Pagi
2.2.1 Defenisi Sarapan Pagi
Makan atau sarapan pagi adalah makanan yang dimakan pada pagi hari sebelum beraktifitas, yang terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk atau makanan kudapan. Jumlah yang dimakan kurang lebih 1/3 dari makanan sehari ( Amrannur, 2009 ).
Sarapan pagi baik bagi anak sekolah karena waktu sekolah adalah aktifitas yang membutuhkan energy dan kalor yang cukup besar. Sarapan pagi harus memenuhi sebanyak ¼ kalor sehari (Judar Wanto,2008).
Sebagai pemasok energi awal,khususnya sebagai sumber energy glukosa bagi otak,sarapan sangat dianjurkan terutama pada anak balita,anak-anak, remaja dan wanita hamil. Glukosa sangat terlibat dalam mekanisme daya ingat koknitif (memori seseorang) meskipun.
2.2.2 Manfaat Sarapan Pagi
Berikut ini adalah beberapa manfaat sarapan pagi (Rahmi,2007) 1. Memberi energi untuk otak.
Hanya minum teh manis atau beberapa potong biskuit hinggah waktunya makan siang bukannya sarapan. Manfaat sarapan adalah meningkatkan kemampuan otak dan meningkatkan konsentrasi.
2. Meningkatkan Asupan Vitamin
Jus buah segar adalah sarapan yang dianjurkan karena mengandung vitamin dan mineral yang menyehatkan. Sari buah alami dapat meningkatkan kadar gula darah setelah semalaman tidak makan. Setelah
(23)
itu bisa dilanjutkan dengan makanan sereal, nasi atau roti. Menu pilihan lain berupa roti dan telur, bubur, susu, mie pasta dan lain-lain.
3. Memperbaiki memori atau daya ingat
Penelitian terakhir membuktikan bahwa tidur semalaman membuat otak kita kelaparan. Jika kita tidak mendapat glukosa yang cukup pada saat sarapan, maka fungsi otak atau memori dapat terganggu.
Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Suzan E. Bagwel tahun 2008 (Loyola University New Orleans) Pada dua kelompok populasi dengan kebiasaan sarapan yang rutin pada suatu kelompok dan kebiasaan sarapan yang tidak rutin pada kelompok lainnya, menggunakan test daya ingat yaitu dengan cara memberikan delapan kata yang sering ditemuin oleh kedua kelompok tersebut untuk di hafal selama lima menit,kemudian menuliskannya kembali dalam waktu satu menit.Hasil dari test tersebut didapatkan nilai rata-rata yang lebih tinggi pada kelompok dengan kebiasaan sarapan rutin dibandingkan dengan kelompok yang kebiasaan sarapannya tidak rutin.
4. Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap stress
Dari sebuah survei, anak-anak dan remaja yang sarapan memiliki performa lebih, mampu mencurahkan perhatian pada pelajaran, berperilaku positif, ceria, koperatif, gampang berteman,dan gampang menyelesaikan masalah dengan baik. Sedangkan anak yang tidak sarapan tidak dapat berfikir dengan baik dan selalu kelihatan malas.
2.2.3 Dampak Jarang Sarapan Pagi
Satu jadwal makan yang sering terlupakan adalah sarapan. Sarapan sering disepelekan hanya karena alasan tidak sempat, bangun terlambat dan sebagainya. Padahal, sarapan justru merupakan jadwal makan yang paling penting. Jika secara teratur Anda melewatkan sarapan, kebiasaan ini bisa membahayakan kesehatan. Salah satunya, bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
(24)
Hipoglikemia
Pada anak yang tidak sarapan, menipisnya sediaan glikogen otot tidak tergantikan. Untuk menjaga agar kadar gula darah tetap normal, tubuh lalu memecah simpanan glikogen dalam hati menjadi gula darah. Jika bantuan pasokan gula darah inipun akhirnya habis juga, tubuh akan kesulitan memasok jatah gula darah ke otak. Akibatnya anak bisa menjadi gelisah, bingung, pusing, mual, berkeringat dingin, kejang perut bahkan bisa sampai pingsan. Ini merupakan gejala hipoglikemia (merosotnya kadar gula darah ) ( Ratnawati, 2001 : 85 ).
Obesitas
Orang yang tidak sarapan merasa lebih lapar pada siang dan malam hari daripada orang yang sarapan karena asupan energi cenderung meningkat ketika sarapan dilewatkan. Mereka akan mengonsumsi lebih banyak makanan pada waktu siang dan malam hari. Asupan makanan yang banyak pada malam hari akan berakibat pada meningkatnya glukosa yang disimpan sebagai glikogen. Karena aktivitas fisik pada malam hari sangat rendah, glikogen kemudian disimpan dalam bentuk lemak. Hal inilah yang akan mengakibatkan terjadinya obesitas ( Siagian, 2008 ).
Selain itu, tidak ada asupan makanan di pagi hari juga bisa memicu kadar insulin lebih tinggi dalam darah. Jika kondisi ini berlangsung terus-menerus dapat menjadi cikal bakal penyakit diabetes.
2.3 Prestasi Belajar
2.3.1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, Karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar (Ridwan 2008).
(25)
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar dan mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi.
Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa (Ridwan, 2008).
Raport adalah nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan selama proses pembelajaran. Nilai di raport biasanya dibuat setiap semester. Dari hasil raport tersebut dapat diketahui nilai siswa setiap semesternya apakah mengalami penaikan atau penurunan.
2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor- faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu :
1). Faktor Interen
Faktor Interen adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Didalam membicarakan faktor interen ini, akan dibahas menjadi tiga faktor yaitu :faktor jasmani, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.
a). Faktor Jasamani
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu. Kesehatan dapat terganggu apabila asupan gizi yang masuk tidak seimbang dengan kegiatan belajar, dengan kata lain asupan gizi seseorang berpengaruh terhadap belajarnya.
b). Faktor Psikologis
Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju pada suatu objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan sehingga ia tidak suka lagi belajar.
(26)
c). Faktor Kelelahan
Asupan gizi yang tidak seimbang dengan pemakaian untuk aktivitas tubuh akan mengakibatkan kekacauan sisa pembakaran yang berdampak pada kelelahan, sehingga menghambat proses belajar.
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh (Slameto, 2003).
2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu. Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapatlah dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
a) Faktor Keluarga
Pendidikan dimulai dari keluarga, sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan. Peralihan pendidikan informal ke lembaga-lembaga formal ke lembaga-lembaga formal memerlukan kerjasama yang baik antara orang tua dan guru sebagai pendidik dalam usaha meningkatkan hasil belajar anak. Jalan kerja sama yang perlu ditingkatkan, dimana orang tua harus menaruh perhatian yang serius tentang cara belajar anak dirumah. Perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun. Karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan yang baik untuk belajar (Ridwan, 2008).
Adapun faktor lain yang berpengaruh dalam belajar anak adalah pendidikan orang tua. Pada orang tua yang memiliki cukup pendidikan pada umumnya akan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan anaknya dalam belajar. Antara lain asupan gizi yang seimbang, pengaturan waktu belajar serta penyediaan alat belajar (Slameto, 2003).
b). Faktor Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat-alat-alat pelajaran dan kurikulum.
(27)
Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya (Ridwan, 2008).
2.4 Pengaruh Gizi Terhadap Prestasi Belajar
Status gizi adalah pengukuran kadar gizi dalam tubuh seseorang yang dapat diukur dalam skala berat badan. Hal ini tentu hubungan dengan kecukupan gizi yang sesuai baik dalam hal kualitas maupun kuantitas zat gizi sesuai dengan kebutuhan faal tubuh.
Pada usia anak sekolah kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk metabolisme tubuh. Apabila asupan gizi terbatas atau kurang, protein akan dipergunakan sebagai energi. Kebutuhan protein usia 10-12 adalah 50 gram/hari, 13-15 tahun sebesar 57gram/hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 gram/hari.
Kebutuhan energi sangat dibutuhkan pada proses pembelajaran anak, karena pada proses belajar ilmu pengetahuan diterima berhubungan dengan jasmani yang diperoleh melalui panca indra, sehingga apabila salah satu panca indra rusak maka anak tidak akan sempurna menerima pelajaran yang berdampak terhadap buruknya hasil belajar mereka. Anak dengan status gizi kurang atau buruk selain mengalami hambatan pertumbuhan fisik juga akan mengalami gangguan belajar berupa penurunan prestasi akademik disekolah.
Prestasi adalah hal yang diinginkan oleh semua orang khususnya para pelajar. Tujuan seorang pelajar pergi ke sekolah, adalah berusaha sebisa mungkin untuk mencapai prestasi maksimal,selain untuk mendapat ilmu. Dalam mencapai sebuah prestasi, tentunya membutuhkan usaha yang maksimal. Usaha yang dilakukan akan berjalan lancar jika kita mempunyai semangat yang cukup. Jika kita ingin semangat saat menuntut ilmu, maka kita harus memiliki energi yang cukup. Inilah peran zat gizi yang cukup untuk menunjang prestasi siswa.
Jika siswa mengkonsumsi makanan yang mengandung zat gizi yang memenuhi syarat, pasti otak akan menerima asupan yang cukup. Jika otak diasup dengan zat gizi yang cukup, maka kecerdasan dan daya ingat otakpun akan meningkat.
(28)
Cukup jelas perbedaan antara siswa yang setiap harinya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat gizi yang cukup dengan siswa yang hanya mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung karbohidrat saja. Meskipun karbohidrat juga penting, namun jika yang konsumsi hanya karbohidrat saja, energi akan cepat habis karena pembakaran energinya lebih cepat. Kita butuh penyeimbang karbohidrat tersebut. Itulah mengapa, kita butuh makanan yang mengandung protein, lemak, zat besi, mineral dan yang lain. Tentunya, agar pembakaran energi tersebut tidak berlangsung terlalu cepat, sehingga kita dapat menghemat energi yang kita miliki.
Perbedaannya adalah proses , kecepatan dan ketepatan dalam berfikir yang dimiliki. Siswa yang perkembangan otaknya maksimal karena zat gizi yang dikonsumsi akan memiliki prestasi yang lebih maksimal dibanding dengan siswa yang perkembangan otaknya kurang maksimal.
Jadi, pengaruh zat gizi terhadap prestasi siswa cukup besar. Tanpa zat gizi yang diasup untuk tubuh dan otak, prestasi yang diraihpun kurang maksimal. Karena prestasi berawal dari apa yang dihasilkan oleh otak. Dan otak butuh nutrisi untuk bekerja mendukung kegiatan untuk mencapai prestasi tersebut.
(29)
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :
Variabel independen Variabel Dependen
3.2. Defenisi Operasional
Defenisi operasional dari penelitian ini meliputi : a. Pengetahuan Gizi
Pengetahuan yang dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk menyediakan energi, membangun, dan memelihara jaringan tubuh serta mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh.
Alat ukur : Quisioner Cara Ukur : Observasi Nilai Ukur : Ordinal
b. Kebiasaan Sarapan Pagi
Makan atau sarapan pagi adalah makanan yang dimakan pada pagi hari sebelum beraktifitas, yang terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk atau makanan kudapan.
Pengetahuan Gizi Dan
Kebiasaan Sarapan Pagi
Prestasi Siswa SMA
(30)
Sebagai pemasok energi awal,khususnya sebagai sumber energy glukosa bagi otak,sarapan sangat dianjurkan terutama pada anak balita,anak-anak, remaja dan wanita hamil.
c. Prestasi Siswa
Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, Karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Nilai yang di ambil adalah : Nilai rata-ratakan semua mata pelajaran semester terakhir.
Alat Ukur : Laporan prestasi belajar siswa Cara Ukur : Observasi
Nilai Ukur : Ordinal
3.3. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ha :Tidak ada hubungan pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar siswa di SMA.Darul Ilmi murni Medan. Ho :Ada hubungan pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan pagi
(31)
BAB IV
METEDOLOGI PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat analitik untuk mencari hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap data . Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional.
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA SWASTA Darul Ilmi Murni, Deli Serdang. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013.
4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah siswa SMA SWASTA Darul Ilmi Murni, Deli Serdang yang berjumlah 100 orang.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
1. Terdaftar sebagai siswa SMA SWASTA Darul Ilmi Murni, Deli Serdang. 2. Bersedia menjadi responden dengan mengisi kuesioner penelitian.
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :
1. Responden yang tidak bersedia untuk menjawab quisioner.
2. Responden yang tidak bersekolah di SMA SWASTA Darul Ilmi Murni,Deli Serdang.
Untuk itu, dalam Sofyan (2008),digunakan rumus : N=
2 2
d PQ Z
Keterangan :
N= jumlah atau besar sampel α= tingkat kemaknaan
(32)
P= proposri keadaan yang akan dicari
d= tingkat ketepatan absolute yang dikehendaki
Estimasi proporsi sebesar 50 %, tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 95% dan ketepatan relative yang diinginkan sebesar 10%. Berdasarkan rumus tersebut diperoleh besar sampel adalah 100 orang.
N=
2
2 1 , 0 5 , 0 1 5 , 0 . 96 , 1 = 100 4.3.2. Sampel
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMA SWASTA Darul Ilmi Murni, Deli Serdang yang berjumlah 100 orang.
4.4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan memberikan self administered questionnaires (quesioner) dan hasil belajar siswa (nilai raport). 4.4.1. Prestasi Belajar
Hasil atau nilai pelajaran pada laporan hasil belajar bulanan siswa yang di ambil dari semester ganjil. Nilai rata-rata siswa tersebut dikategorikan sesuai baku skala penilaian (Depdiknas dalam Budy,2004).
1. Nilai rata-rata : 86-100 : Baik Sekali 2. Nilai rata-rata : 71-85 : Baik 3. Nilai rata-rata : 56-70 : Cukup 4. Nilai rata-rata : < 56 : Kurang
4.4.2. Uji validitas dan Reabilitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Sementara itu, reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk mengukur uji validitas quisioner dalam penelitian ini adalah
(33)
dengan cara melakukan korelasi antara skore masing-masing variabel dengan skor total nya. Suatu variabel dikatakan valid bila skore variabel berkolerasi secara signifikan dengan skore total nya. Dari data validasi soal kuisioner diperoleh 17 soal yang valid sehingga ketika pengujian kembali, soal yang diujikan hanya 17 soal yang mewakili tingkat pengetahuan siswa terhadap gizi dan kebiasaan sarapan siswa. Untuk mengukur tingkat prestasi siswa diperoleh dari nilai bulanan pertama di semester ganjil.
4.5Pengolahan dan Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan diolah dengan menggunakan bantuan SPSS ver.17 (Statistical Package for the Social Science version 17), dan kemudian di analisa dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil disajikan dalam bentuk tabel dan narasi sesuai pustaka yang ada.
(34)
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Darul Ilmi Murni yang berloksi di Jalan Besar Karya Jaya Ujung ( Titi Kuning). Sekolah ini berdiri sejak tahun 2005 untuk tingkat PG,
TK, SD dan SMP. Untuk tingkat SMA terbentuk dari tahun 2006.
Tingkat SMA terdiri dari 4 kelas dengan jumlah siswa 24-25 orang per kelas.
Sistem pembelajaran di kelas adalah moving class.
Di Darul Ilmi Murni terdapat asrama untuk putra dan putri dengan fasilitas 1
kamar di tempati 2 orang siswa, ruang makan, mesjid, lapangan futsal, basket dan
badminton. Tidak semua siswa tinggal di asrama, tetapi ada juga yang full day. Siswa
yang full day setelah habis pembelajaran akan pulang kerumah masing-masing.
Sekolah ini memiliki berbagai ruangan yaitu, kelas, ruang administrasi, ruang
laboratrium computer, fisika, kimia dan biologi, perpustakaan, kantin, kamar mandi dan
lapangan.
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden
Penelitian ini dilakukan dengan menilai tingkat pemahaman siswa tentang gizi
dan kebiasaan sarapan pagi dengan tingkat prestasi siswa. Penilaian tingkat pemahaman
(35)
Sedangkan untuk tingkat pretasi siswa diambil dari nilai rapot bulanan pertama di bulan
Oktober semester ganjil tahaun ajaran 2013/2014 untuk tingkat SMA. Data lengkap
mengenai karakteristik responden tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.
5.1.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Gizi
. Pertanyaan yang mewakili tingkat pemahaman siswa terhadap gizi terdapat pada soal nomor 8,9,10,11,12,13,14, 16 dan 17. Dari pengelompokkan nilai kuisioner menunjukkan tingkat pemahaman siswa terhadap gizi yang diperoleh dari skala jawaban responden yang kemudian dipersentasekan dari jumlah total responden dapat diketahui bahwa 81% siswa tahu pengetian dari sarapan, 57% mengetahui manfaat dari sarapan, 64 % merasakan efek dari sarapan pagi ketika mengikuti pelajaran di sekolah, 82 % mengetahui pengertian dari gizi, 64 % memperhatikan kecukupan gizi untuk menu saran paagi setiap harinya,57 % memahami adanya hubungan sarapan pagi degan konsentrasi belajar di pagi hari, 59 % juga mengetahui pengaruh sarapan pagi terhadap kesiapan belajar dipagi hari serta 62 % menyatakan bahwa adanya pengaruh terhadap prestasi belajar dan 82 % siswa mengetahui bahwa karbohidrat dan protein lebih baik untuk menu di pagi hari.
5.1.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kebiasaan Sarapan yang Dilakuakn Siswa
Pertanyaan yang mewakili tingkat kebiasaan siswa untuk sarapan terdapat pada
soal nomor 1,2,3,4,5,6,7 dan 15. Dari pengelompokkan nilai kuisioner menunjukkan
tingkat kebiasaan siswa sarapan pagi yang diperoleh dari skala jawaban responden yang
kemudian dipersentasekan dari jumlah total responden diketahui bahwa 60% siswa selalu
(36)
yang hampir konstan / tetap, baik dihari sekolah ataupun dihari libur ( terdapat 53%
untuk sarapan di setiap pagi, 75 % dilakukan sebelum berangkat sekolah, dan 82 %
dialkuakn sekitar jam 6 – 7 pagi).
Tabel 5.1 Distribusi Prestasi Siswa Berdasarkan Raport Bulanan Pertama Semester Ganjil
Nilai Rata - Rata Jumlah Siswa Kategori
75 – 80 1 Baik
81 – 85 65 Baik
85 – 90 34 Baik sekali
Nilai rata-rata siswa tersebut dikategorikan sesuai baku skala penilaian (Depdiknas dalam Budy,2004).
5. Nilai rata-rata : 86-100 : Baik Sekali 6. Nilai rata-rata : 71-85 : Baik 7. Nilai rata-rata : 56-70 : Cukup
8. Nilai rata-rata : < 56 : Kurang
Dari table diatas kategori nilai rata – rata siswa SMA Darul Ilmi Murni untuk nilai raport bulanan pertama di bulan Oktober semester ganjil diperoleh sebanyak 66
(37)
5.1.3 Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Sarapan Pagi Terhadap Prestasi Siswa
Berikut ini adalah table mengenai korelasi antara pengetahuan gizi siswa dan
kebiasaan sarapan pagi terhadap prestasi siswa di SMA Darul Ilmi Murni tahun ajar 2013
– 2014. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan
terhadap variable independent ( pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan) dengan variable
dependent ( nilai rata – rata). Berikut ini data korelasi yang dihitung dengan
menggunakan SPSS ver
Tabel 5.4 Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Sarapan Terhadap Prestasi
Siswa
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode analisis korelasi
product moment, diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara Correlations
pengetahuangiz i
Kebiasaansarap an pengetahuangizi Pearson Correlation 1 .847**
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
Kebiasaansarapan Pearson Correlation .847** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
(38)
pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi siswa dimana tingkat
signifikan ( sig.2 tailed) ; p = 0,00 < 0,010 (Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed). Maka Ho diterima Ada hubungan pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan
pagi dengan prestasi belajar siswa di SMA.Darul Ilmi murni Medan.
5.2 Pembahasan
Berdasarkan analisis product moment diperoleh, menunjukkan hasil bahwa
terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan gizi dan kebiasan sarapan
pagi dengan prestasi siswa di SMA Darul Ilmi Murni dengan koefesien korelasi ; p = 0,000 < 0,010 yang artinya semakin positif / semakin baik tingkat pengetahuan gizi dan
kebiasaan sarapan pagi siswa akan mempengaruhi tingkat prestasi siswa dikelas.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada seluruh siswa di SMA Darul Ilmi
Murni maka hipotesa yang diajukan dinyatakan diterima (terima Ho).
Berpedoman pada hasil penelitian ini, maka dapat dikatakan bahwa tingkat
pengetahuan gizi siswa akan mempengaruhi pola kebiasaan dan kepedulian siswa
terhadap sarapan pagi dan akhirnya akan mempengaruhi tingkat prestasi siswa. Menurut
Sediatama ( dalam santoso,2004) gizi atau makanan merupakan bahan dasar penyusunan
bahan makanan yang mempunyai fungsi sumber energy atau tenaga, menyokong
pertumbuhan badan memelihara dan mengganti jaringan tubuh, mengatur metabolism
dan berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh. Jadi, dengan tingginya kepedulian
siswa untuk membiasakan sarapan akan mempersiapkan energy yang cukup untuk lebih
berkonsentrasi ketika belajar sampai menjelang makan siang.
Dalam kaitanya dengan hasil penelitian diatas, semakin baik pengetahun gizi
seorang siswa maka ia akan lebih peduli dengan menu dan kombinasi makanan untuk
(39)
mengingat materi pelajaran yang hasilnya akan dilihat ketika hasil belajar siswa di setiap
laporan bulanan atau laporan semesteran.
Dari beberapa jurnal laporan penelitian yang berkaitan dengan judul penelitian
ini juga memaparkan bahwa perilaku makan berpengaruh secara signifikan terhadap
prestasi belajar siswa, hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya perilaku makan yang
baik, maka siswa akan lebih mudah berkonsentrasi dalam belajar sehingga siswa akan
mendapat prestasi yang memuaskan. Seperti salah satu jurnal penelitian Andry Arianto
dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, fakultas kedokteran menyimpulkan bahwa prestasi siswa dengan kebiasaan sarapan lebih tinggi dibandingkan yang tidak sarapan,
siswa yang rutin sarapan prestasi belajarnya mendapatkan nilai diatas rata-rata kelas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang dilihat dari rapot
nilai bulanan menyatakan dari 100 siswa 64 siswa berada dalam kategori baik rentang
nilai dari 71 – 85 dan 36 siswa berada dalam kategori baik sekali dengan rentang nilai 85
– 100. Jika dihubungkan dengan factor kebiasaan siswa maka respon siswa dari
penskoran kuisioner menunjukkan respon positif terhadap kebiasaan sarapan pagi berada
diatas 50 %..
Untuk tingkat pengetahuan gizi siswa, ini berkenaan dengan kemampuan
seseorang memahami konsep dan prinsip serta informasi yang berhubungan dengan gizi.
Peningkatan pengetahuan tentang gizi akan berpengaruh dengan kepedulian siswa dan
perilaku kebiasan sarapan di pagi hari. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan siswa yang berasal dari penskoran kuisioner yang diwakilkan dari
beberapa soal di kuisioner menunjuukan tingkat pengetahun siswa tentang gizi baik
karena berada diatas 60%., sehingga dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat
(40)
sarapan yang baik dan akhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi siswa sehingga
membentuk hubungan garis sejajar antar pengetahuan, sikap dan prestasi.
Makan pagi sangatlah penting, karena waktu sekolah adalah penuh aktivitas
yang membutuhkan energy yang cukup besar. Untuk makan pagi harus memenuhi
sebanyak ¼ kalori sehari (Sunita,2005). Manfaat dari makan pagi atau arapan pagi
adalah dapat menyediakan kaebohidrat yang siap digunakan untuk meningkatkan gairah
dan konsentrasi belajar bias lebih baik sehingga berdampak positif untuk meningkatkan
produktivitas dalam hal ini adalah prestasi belajar. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dalam proses belajar yang berupa perubahan tingkah laku yang dinyatakan
dengan skor atau nilai yang dilakukan oleh pendidik melalui evaluasi atau penilaian yang
diberikan kepada siswa. Berdasarkan uraian diatas, dapat dikatakan bahwa dengan
adanya perilaku makan yang baik, kebutuhan zat gizi tubuh akan terpenuhi, sehingga
konsnetrasi belajar akan lebih baik dan siswa akan lebih mudah dalam menerima
pelajaran disekolah. Seperti hasil penelitian Mazarina Devi yaitu korelasi perilaku makan
dan sataus gizi terhadap prestasi belajar siswa program akselerasi di SMP menunjukkan
bahwa prestasi belajar berhubungan dengan perilaku makan dan status gizi. Perilaku
makan dan status gizi berhubungan secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa
(41)
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, kesimpulan penelitian iniadalah:
1. Tingkat pengetahuan siswa tentang gizi cukup tinggi karena soal kuisioner yang
mewakili tingkat pemahaman tentang apa itu gizi, manfaat dan pengaruhnya
terhadap prestasi belajar serta sejauh mana mereka peduli dengan menu dan
kombinasi sarapan diatas 50 %.
2. Untuk kebiasaan sarapan siswa hasil persentasenya diatas 50 % yang menunjukkan
kepedulian untuk sarapan dipagi hari cukup tinggi.
3. Dari hasil rapot bulanan 66 siswa memperoleh katagori baik dan 34 siswa dikatagori
baik sekali.
4. Ada hubungan pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi
belajar siswa di SMA.Darul Ilmi murni Medan.
6.2 Saran
Selama proses pelaksanaan penelitian, penulis menemukan beberapa hal yang
perlu diperhatikan dan dibenahi untuk meningkatkan kepedulian siswa untuk selalu
sarapan di pagi hari yang tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat pemahaman siswa
terhadap gizi.
1. Bagi Pihak Sekolah
Untuk pengelola dapur di SMA Darul Ilmi Murni untuk lebih menkombain menu
(42)
hari makana yang menggugah selera sangat mempengaruhi keinginan siswa untuk
sarapan
2. Bagi Siswa
Untuk meningkatkan prestasi di kelas dapat dilakukan dengan cara yang mudah
yaitu memperbaiki kebiasaan untuk lebih peduli dengan ketersediaan energy yang
cukup untuk mengingat materi pelajaran dan meningkatkan pengetahuan tentang gizi
juga sangat diperlukan agar tahu apa yang baik dimakan.
3. Bagi peneliti
Peneliti selanjutnya akan berusaha untuk melakukan penelitian yang lebih baik
(43)
DAFTAR PUSTAKA
Achadi, Endang L. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Raja Grafindo.
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Anwar. 2008 . Makan Pagi, (online). (http://kebiasaanmakan.com) diakses 29 Maret 2010.
Arisman, 2002. Gizi dan Kehidupan. Jakarta : EGC
Arisman, MB. 2004 . Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC.
Bagwel E. Susan. 2008. The Relentionship Between Breakfast and School Perfomance.
Depdiknas. 2002. Laporan Hasil Belajar. Jakarta: Rieneka Cipta. Inti Sari. 2008. Sarapan Menjaga Intelektualitas. www.intisari.com. Judarwanto Widodo. Perilaku Makan Anak Sekolah. www.bravehost.com.
Khosman, A. 2002. Pedoman Makanan, ( online ). (http://pedomanmakan.com. 1993, diakses 29 Maret 2010 )
Muhiji. 2006. Ilmu Gizi dan Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta: Papar Sinar Sinanti.
Purnakarya. 2010. Pengaruh Zat Gizi Pada Prestasi, (online ). (http://zatgizi,wordpress.com/ 2010/10/13/un dikapus,diakses 19 November 2010 ).
Rahmi. 2007. Jangan Sepelekan Sarapan Pagi Untuk Si Kecil.
(44)
Sediaoetomo. 2008 . Ilmu Gizi. Jakarta : Dian Rakyat.
Siagian, Augusta B ( 2008 ). Biasakan Sarapan, Itu Penting. Diakses 2 Oktober 2009. http://www.inilah.com/berita/2008/06/21/34504/biasakan-sarapan-itu-penting.html.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi nya. Jakarta : Bhineka Cipta.
(45)
LAMPIRAN 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Dwi Indriani
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 14 Mei 1992
Agama : Islam
Alamat : Jl. Raya menteng Gg Budi/Rahayu No.21 Medan Orang Tua : Ir. H.Sumantri
Hj. Sri liani
Riwayat Pendidikan : 1. TK Mandiri Medan (1996) 2. SD. Harapan 2 Medan (1998) 3. SMP. Harapan 2 Medan (2004) 4. SMA Negeri 1 Medan (2007)
(46)
(47)
(48)
LAMPIRAN 4
KUESIONER PENELITIAN
PENGETAHUAN GIZI DAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI
1. Nama Responden : 2. Kelas : 3. Jenis Kelamin :
4. Umur Responden : Tahun
Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini dengan menggunakan tanda silang (X). 1. Apakah kamu sarapan setiap hari:
a. Ya, selalu dilakukan (5-7 kali seminggu) b. Kadang-kadang (3-4 kali seminggu) c. Jarang dilakukan (1-2 kali seminggu), alasannya... 2. Jika ya, pada saat kapan kamu sarapan:
a. Setiap pagi
b. Setiap mau pergi ke sekolah saja c. Kalau lapar pagi-pagi
3. Apakah sebelum berangkat sekolah kamu selalu sarapan: a. Ya, selalu dilakukan
b. Kadang-kadang c. Tidak pernah,
alasannya... 4. Jam berapa biasanya kamu sarapan setiap hari:
a. Jam 6-7 pagi
(49)
c. Setelah pulang sekolah
5. Sarapan pagi yang bisanya kamu konsumsi berupa: a. Makanan lengkap : Nasi, Sayur dan Lauk b. Makanan tidak Lengkap :
... c. Hanya minuman :
……… 6. Apakah jenis sarapan yang kamu konsumsi selalu berganti setiap hari:
a. Ya
b. Kadang-kadang c. Tidak
7. Jika ya, makanan jajanan apa yang paling sering kamu beli: a. Menu utama, seperti nasi soto, nasi gurih dan lontong b. Kue-kue
c. Minuman
8. Apakah kamu tau apa itu sarapan? a. Tahu, sarapan adalah
……… b. Tidak tahu
c. Kurang tahu
9. Menurut kamu apakah sarapan itu bermanfaat? a. Bermanfaat, karena
……… b. Tidak bermanfaat, karena:
………. c. Kurang bermanfaat, karena:
(50)
10. Apakah yang kamu rasakan ketika mengikuti pelajaran sekolah setelah sarapan pagi? a. konsentrasi/semangat
b. mengantuk
c. sulit menangkap pelajaran 11. Apakah kamu tau apa itu gizi?
a. Tahu, gizi adalah
……… b. Tidak tahu
c. Kurang tahu
12.Apakah kamu selalu memperhatikan kecukupan gizi untuk menu makanan kamu setiap hari?
a. ya, selalu b. Jarang/sesekali c. Tidak pernah
13. Apakah menurut kamu ada hubungan antara sarapan pagi dengan konsentrasi belajar dipagi hari?
a. Ya,
alasannya:……… b. Tidak ada,
alasanya:……… c. Tidak tahu
14. Apakah menurut kamu, kesiapan belajar (konsentrasi) dipagi hari memiliki pengaruh dengan kebiasaan sarapan pagi?
a.
Ya,alasanya:……… …..
b. Tidak,
alasanya:……… c. Tidak tahu
(51)
15. Jika kamu mengetahui manfaat yang banyak dari sarapan pagi,apakah kamu akan merubah kebiasaan sarapanmu ….
a. ya
b. belum tentu c. tidak tahu
16. Apakah menurut kamu, kebiasaan sarapan pagi akan memiliki pengaruh terhadap prestasi kamu
a. Ya,
alasanya:……… …
b. Tidak,
alasanya:……….. c. Belum tentu
17. Bagaimanakah menurut kamu menu sarapan yang sehat ? a. Susu,nasi goreng
b. Susu saja c. Teh manis, roti
(52)
Lampiran 5
LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN
“Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA Darul Ilmi Murni”
Saya Dwi Indriani, mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara, sedang melaksanakan penelitian yang berjudul Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA Darul Ilmi Murni.
Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar siswa di SMA Darul Ilmi Murni serta untuk mengetahui alasan siswa yang tidak atau jarang untuk sarapan pagi. Adapun manfaat dari penelitian ini bagi adik – adik adalah sebagai bahan pertimbangan untuk lebih peduli dengan sarapan pagi yang memiliki hubungan dengan kesiapan dalam belaja dan lebih peduli terhadap jenis makanan yang dikonsumsi sebagai kecukupan gizi yang disesuaikan dengan kegiatan sehari-hari dengan cara terus meningkatkan pengetahuan terhadap gizi .
Saya akan memberikan kuesioner yang akan adik – adik isi untuk menilai sejauh mana pengetahuan tentang gizi makanan serta untuk menilai seberapa sering adik – adik saran di pagi hari. Setelah itu, dari data kuisioner akan dicari hubungan dengan tingkat prestasi adik –adik yang datanya diperoleh dari rapot bulanan.
Partisipasi adik-adik sukarela dan tanpa ada paksaan. Setiap data yang ada pada penelitian akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan penelitian . Untuk penelitian ini adik – adik tidak dikenai biaya. Bila adik – adik membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya:
Nama : Dwi Indriani
(53)
No. Hp : 085276154447
E-mail : dwi92indriani@yahoo.com
Terima kasih saya ucapkan kepada adik-adik yang telah ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Keikutsertaan adik – adik dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.
Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan adik –adik bersedia mengisis lembar persetujuan yang telah dipersiapkan.
Medan, 08 Desember 2013
Peneliti
(54)
LAMPIRAN 6
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :
Umur : Alamat : Kelas :
Setelah membaca dan mendapat penjelasan serta memahami sepenuhnya tentang judul penelitian di bawah ini :
Judul Penelitian : Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA Darul Ilmi Murni Tahun Ajaran 2013-2014
Nama Peneliti : Dwi Indriani
Instansi Penelitian : SMA Darul Ilmi Murni
Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi subjek penelitian dengan sukarela dan tanpa paksaan.
Medan,
Yang membuat pernyataan
(55)
LAMPIRAN 7
Tabel Nilai Skala Kuisioner
Responden
Nomor Kuisioner
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 1 1 2 2 1 1 3 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 3 2 2 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 2 2 3 3 2 5 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 0 3 2 3 2 3 2 6 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 1 3 2 3 7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 8 3 2 3 3 2 2 1 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 2 3 9 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 1 2 3 1 3 2 3 10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 11 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 1 3 2 1 3 3 2 12 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 14 3 1 3 3 1 1 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 15 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 17 2 1 3 3 1 1 2 3 1 2 3 2 3 1 2 1 3 1 2 18 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 19 1 1 3 3 1 1 2 3 1 1 3 1 3 1 1 2 3 1 1
(56)
20 3 2 3 3 2 2 1 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 2 3 21 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 22 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 1 3 2 3 2 3 2 23 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 24 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 25 3 2 3 3 2 2 1 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 2 3 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 2 1 3 3 1 1 2 3 1 2 3 2 3 1 2 1 3 1 2 28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 30 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 3 2 2 1
(57)
LAMPIRAN 8
Warning # 849 in column 23. Text: in_ID
The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter. It could
not be mapped to a valid backend locale. RELIABILITY
/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 /SCALE('dwei') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE /SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Notes
Output Created 28-SEP-2013 22:59:26
Comments
Input
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 30
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
(58)
Cases Used
Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.
Syntax
RELIABILITY
/VARIABLES= soal1, soal 2, soal 3 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020
/SCALE('dwei') ALL /MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.
Resources
Processor Time 00:00:00,06
Elapsed Time 00:00:00,06
[DataSet0]
Scale: dwei
Case Processing Summary
(59)
Cases
Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,930 20
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 2,4000 ,77013 30
VAR00002 2,3667 ,80872 30
VAR00003 2,7000 ,46609 30
VAR00004 2,8000 ,40684 30
VAR00005 2,3667 ,80872 30
VAR00006 2,3667 ,80872 30
VAR00007 2,4000 ,67466 30
(60)
VAR00009 2,3667 ,80872 30
VAR00010 2,4000 ,77013 30
VAR00011 2,8000 ,40684 30
VAR00012 2,4000 ,77013 30
VAR00013 2,1000 ,99481 30
VAR00014 2,3667 ,80872 30
VAR00015 2,4000 ,77013 30
VAR00016 2,0000 ,98261 30
VAR00017 2,8000 ,40684 30
VAR00018 2,3667 ,80872 30
VAR00019 2,4000 ,77013 30
VAR00020 2,8000 ,40684 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001 47,0000 76,897 ,837 ,922
VAR00002 47,0333 77,206 ,770 ,923
VAR00003 46,7000 84,493 ,477 ,929
VAR00004 46,6000 83,697 ,663 ,927
VAR00005 47,0333 77,206 ,770 ,923
(61)
VAR00007 47,0000 86,414 ,154 ,935
VAR00008 46,6000 83,697 ,663 ,927
VAR00009 47,0333 77,206 ,770 ,923
VAR00010 47,0000 76,897 ,837 ,922
VAR00011 46,6000 83,697 ,663 ,927
VAR00012 47,0000 76,897 ,837 ,922
VAR00013 47,3000 83,459 ,239 ,937
VAR00014 47,0333 77,206 ,770 ,923
VAR00015 47,0000 76,897 ,837 ,922
VAR00016 47,4000 88,179 -,019 ,943
VAR00017 46,6000 83,697 ,663 ,927
VAR00018 47,0333 77,206 ,770 ,923
VAR00019 47,0000 76,897 ,837 ,922
VAR00020 46,6000 83,697 ,663 ,927
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
49,4000 88,800 9,42338 20
(62)
LAMPIRAN 9
Tabel Penskoran Kuisioner Untuk Mengukur Tingkat Kebiasaan Sarapan Siswa
Responden
No. Soal
1 2 3 4 5 6 7 15
1 1 1 2 2 1 1 3 1
2 1 2 2 2 2 2 2 1
3 2 3 2 3 3 3 3 2
4 2 3 2 3 3 3 3 2
5 2 3 2 2 3 3 3 2
6 3 2 3 3 2 2 2 3
7 3 3 3 3 3 3 3 3
8 3 2 3 3 2 2 1 3
9 3 2 3 3 2 2 3 3
10 3 3 3 3 3 3 3 3
11 2 3 3 3 3 3 2 2
12 3 3 3 3 3 3 2 3
13 3 3 3 3 3 3 3 3
14 3 1 3 3 1 1 3 3
15 3 3 3 3 3 3 2 3
16 3 3 3 3 3 3 3 3
(63)
18 1 1 2 2 1 1 2 1
19 1 1 3 3 1 1 2 1
20 3 2 3 3 2 2 1 3
21 3 3 3 3 3 3 2 3
22 2 3 2 2 3 3 3 2
23 2 3 2 3 3 3 3 2
24 3 3 3 3 3 3 2 3
25 3 2 3 3 2 2 1 3
26 3 3 3 3 3 3 3 3
27 2 1 3 3 1 1 2 2
28 3 3 3 3 3 3 3 3
29 3 3 3 3 3 3 3 3
30 1 2 2 2 2 2 2 1
31 3 3 3 3 3 3 3 3
32 3 1 3 3 1 1 3 3
33 3 3 3 3 3 3 2 3
34 3 3 3 3 3 3 3 3
35 2 1 3 3 1 1 2 2
36 1 1 2 2 1 1 2 1
37 1 1 2 3 3 3 3 2
38 2 1 2 3 3 3 2 3
39 3 2 3 3 2 2 1 3
40 3 2 3 3 3 3 3 3
(64)
42 2 3 3 3 3 3 3 3
43 3 3 3 3 3 3 3 3
44 2 3 3 2 2 2 2 1
45 2 3 3 3 3 3 3 3
46 3 3 3 3 3 3 3 3
47 3 2 3 3 3 3 3 2
48 3 3 3 1 3 3 1 3
48 3 3 3 3 3 3 3 3
50 1 3 3 3 3 3 3 1
51 3 3 3 3 1 1 2 2
52 3 3 3 3 3 3 3 3
53 1 2 3 3 3 3 3 3
54 1 1 2 2 2 2 2 1
55 1 1 3 1 3 3 1 3
56 2 3 3 3 3 3 3 2
57 3 3 3 3 3 3 2 3
58 3 2 2 3 2 2 1 3
59 3 2 3 3 3 3 3 3
60 3 3 3 3 1 1 2 2
61 2 3 3 3 3 3 3 3
62 3 3 3 3 3 3 3 3
63 1 2 3 2 2 2 2 1
64 3 3 3 3 3 3 3 3
(65)
66 2 1 2 3 3 2 3 2
67 1 1 2 2 1 1 3 1
68 1 2 2 2 2 2 2 1
69 2 3 2 3 3 3 3 2
70 2 3 2 3 3 3 3 2
71 2 3 2 2 3 3 3 2
72 3 2 3 3 2 2 2 3
73 3 3 3 3 3 3 3 3
74 3 2 3 3 2 2 1 3
75 3 2 3 3 2 2 3 3
76 3 3 3 3 3 3 3 3
77 3 3 3 3 3 3 3 3
78 3 1 3 3 1 1 3 3
79 3 3 3 3 3 3 2 3
80 3 3 3 3 3 3 3 3
81 2 1 3 3 1 1 2 2
82 1 1 2 2 1 1 2 1
83 1 1 3 3 1 1 2 1
84 3 2 3 3 2 2 1 3
85 2 3 2 3 3 3 3 2
86 2 3 2 2 3 3 3 2
87 3 2 3 3 2 2 2 3
88 3 3 3 3 3 3 3 3
(66)
90 3 2 3 3 2 2 3 3
91 3 3 3 3 3 3 3 3
92 3 3 3 3 3 3 3 3
93 3 1 3 3 1 1 3 3
94 3 3 3 3 3 3 2 3
95 3 3 3 3 3 3 3 3
96 3 3 3 3 3 3 3 3
97 3 1 3 3 1 1 3 3
98 3 3 3 3 3 3 2 3
99 3 3 3 3 3 3 3 3
100 2 1 3 3 1 1 2 2
(67)
LAMPIRAN 10
Tabel Penskoran Kuisioner Mengukur Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Gizi
Responden
No.Soal
8 9 10 11 12 13 14 16 17
1 2 1 1 2 1 1 1 1 2
2 2 2 1 2 1 2 2 3 2
3 3 3 2 3 2 3 3 3 3
4 3 3 2 3 2 1 3 2 3
5 2 3 2 2 2 0 3 3 2
6 3 2 3 3 3 3 2 1 3
7 3 3 3 3 3 3 3 1 3
8 3 2 3 3 3 1 2 3 3
9 3 2 3 3 3 1 2 1 3
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3
11 3 3 2 3 2 1 3 1 3
12 3 3 3 3 3 3 3 1 3
13 3 3 3 3 3 2 3 1 3
14 3 1 3 3 3 3 1 3 3
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3
16 3 3 3 3 3 1 3 1 3
17 3 1 2 3 2 3 1 1 3
18 2 1 1 2 1 1 1 1 2
(68)
20 3 2 3 3 3 1 2 3 3
21 3 3 3 3 3 3 3 1 3
22 2 3 2 2 2 1 3 3 2
23 3 3 2 3 2 3 3 3 3
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3
25 3 2 3 3 3 1 2 3 3
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3
27 3 1 2 3 2 3 1 1 3
28 3 3 3 3 3 2 3 1 3
29 3 3 3 3 3 3 3 1 3
30 2 2 1 2 1 2 2 3 2
31 3 3 3 3 3 2 3 1 3
32 3 1 3 3 3 3 1 3 3
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3
34 3 3 3 3 3 1 3 1 3
35 3 1 2 3 2 3 1 1 3
36 2 1 1 2 1 1 1 1 2
37 3 3 2 3 2 3 3 3 3
38 3 3 3 3 3 3 3 3 3
39 3 2 3 3 3 1 2 3 3
40 3 3 3 3 3 3 3 3 3
41 3 1 2 3 2 3 1 1 3
42 3 3 3 3 3 2 3 1 3
(69)
44 2 2 1 2 1 2 2 3 2
45 3 3 3 3 3 2 3 1 3
46 3 2 3 3 3 3 3 3 3
47 3 3 3 3 3 3 3 3 3
48 1 3 3 1 3 3 3 1 2
48 3 2 3 3 3 3 3 3 3
50 3 3 3 3 3 3 3 3 3
51 3 1 2 3 2 3 1 1 3
52 3 3 3 3 3 2 3 1 3
53 3 3 3 3 3 3 3 1 3
54 2 2 1 2 1 2 2 3 2
55 1 3 3 1 3 3 3 1 2
56 3 3 2 3 2 3 3 3 3
57 3 3 3 3 3 3 3 3 3
58 3 2 3 3 3 1 2 3 3
59 3 3 3 3 3 3 3 3 3
60 3 1 2 3 2 3 1 1 3
61 3 3 3 3 3 2 3 1 3
62 3 3 3 3 3 3 3 1 3
63 2 2 1 2 1 2 2 3 2
64 3 3 3 3 3 2 3 1 3
65 3 3 3 3 3 3 3 1 3
66 2 3 1 3 2 1 3 1 3
(70)
68 2 2 1 2 1 2 2 3 2
69 3 3 2 3 2 3 3 3 3
70 3 3 2 3 2 1 3 2 3
71 2 3 2 2 2 0 3 3 2
72 3 2 3 3 3 3 2 1 3
73 3 3 3 3 3 3 3 1 3
74 3 2 3 3 3 1 2 3 3
75 3 2 3 3 3 1 2 1 3
76 3 3 3 3 3 3 3 3 3
77 3 3 3 3 3 2 3 1 3
78 3 1 3 3 3 3 1 3 3
79 3 3 3 3 3 3 3 3 3
80 3 3 3 3 3 1 3 1 3
81 3 1 2 3 2 3 1 1 3
82 2 1 1 2 1 1 1 1 2
83 3 1 1 3 1 3 1 2 3
84 3 2 3 3 3 1 2 3 3
85 3 3 2 3 2 1 3 2 3
86 2 3 2 2 2 0 3 3 2
87 3 2 3 3 3 3 2 1 3
88 3 3 3 3 3 3 3 1 3
89 3 2 3 3 3 1 2 3 3
90 3 2 3 3 3 1 2 1 3
(71)
92 3 3 3 3 3 2 3 1 3
93 3 1 3 3 3 3 1 3 3
94 3 3 3 3 3 3 3 3 3
95 3 3 3 3 3 1 3 1 3
96 3 3 3 3 3 2 3 1 3
97 3 1 3 3 3 3 1 3 3
98 3 3 3 3 3 3 3 3 3
99 3 3 3 3 3 1 3 1 3
100 3 1 2 3 2 3 1 1 3
(72)
LAMPIRAN 11
Tabel Skala Nilai Penskoran Kuisioner Untuk Kebiasan sarapan Pagi Siswa
Skala Nilai Kuisioner Untuk Kebiasaan Sarapan Pagi
skala n1 n2 n3 n4 n5 n6 n7 n15
1 16 22 0 2 20 20 10 14
2 24 23 24 15 20 21 33 15 3 60 53 75 82 59 58 56 61
Tabel Skala Nilai Penskoran Kuisioner Untuk Tingkat Pengetahuan Gizi Siswa
Skala Nilai Kuisioner Untuk Tingkat Pengetahuan Gizi
skala n8 n9 n10 n11 n12 n13 n14 n16 n17
1 2 20 14 2 13 27 20 49 0
2 16 22 21 15 13 16 20 5 17
(1)
Correlations
pengetahuangizi Kebiasaansarapan
Pengetahuangizi Pearson Correlation 1 .847**
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
Kebiasaansarapan Pearson Correlation .847** 1
Sig. (2-tailed) .000
(2)
LAMPIRAN 14
Tabel Nilai Siswa Raport Bulanan I
Kelas : X
No Nama Siswa B.Indo B.Inggris MM Fisika Bio Kimia Sejarah PPKN
1 Daffa 80 90 81 81 78 79 87 89
2 Dika 78 86 79 80 80 79 79 79
3 Fitri sinta 88 89 79 80 86 80 85 89
4 nurul liza 86 88 80 79 87 83 85 86
5 sevila nuliavanda 86 87 89 86 86 86 87 79 6 sanaz nabilah 85 90 88 87 80 84 79 85 7 titania salsabila 84 90 86 86 90 80 88 87
8 tri mulia 78 86 84 85 9 79 86 79
9 nova sahriza 79 88 85 79 87 84 79 84 10 seri monika 90 87 80 80 79 85 85 79 11 M. idris ritonga 78 79 79 79 88 79 86 86 12 M.fauzi sembiring 79 85 79 79 79 78 87 85 13 Fiqi zulfahmi 81 89 78 82 84 79 88 79
14 Ikhwal 80 90 82 83 87 79 79 80
15 m> fahereza Yudi 84 87 79 80 80 82 80 85 16 Irvan Fahlevi 87 88 80 78 85 79 80 83 17 savira septiyani 88 89 82 79 79 79 84 79 18 nisa raudatul 89 79 83 79 84 80 79 85
(3)
19 windi putri ayu 79 89 81 80 87 79 81 80 20 dina islamiyati 87 87 80 81 88 80 81 83 21 sri ramadani 83 85 79 81 89 81 86 83 22 Vanny oktavina 86 86 79 83 82 81 86 84 23 Indriyani nasution 79 87 82 82 81 80 79 79 24 arma yunitta 85 88 81 80 80 80 83 86
25 trimo hadi 79 85 79 79 82 78 87 85
Kelas : XI IPA
No Nama Siswa B.Indo B.Inggris MM Fisika Bio Kimia Sejarah PPKN
1 Daffa 80 90 81 81 78 79 87 89
2 Dika 78 86 79 80 80 79 79 79
3 Fitri sinta 88 89 79 80 86 80 85 89
4 nurul liza 86 88 80 79 87 83 85 86
5 sevila nuliavanda 86 87 89 86 86 86 87 79 6 sanaz nabilah 85 90 88 87 80 84 79 85 7 titania salsabila 84 90 86 86 90 80 88 87
8 tri mulia 78 86 84 85 9 79 86 79
9 nova sahriza 79 88 85 79 87 84 79 84 10 seri monika 90 87 80 80 79 85 85 79 11 M. idris ritonga 78 79 79 79 88 79 86 86 12 M.fauzi sembiring 79 85 79 79 79 78 87 85 13 Fiqi zulfahmi 81 89 78 82 84 79 88 79
(4)
14 Ikhwal 80 90 82 83 87 79 79 80 15 m> fahereza Yudi 84 87 79 80 80 82 80 85 16 Irvan Fahlevi 87 88 80 78 85 79 80 83 17 savira septiyani 88 89 82 79 79 79 84 79 18 nisa raudatul 89 79 83 79 84 80 79 85 19 windi putri ayu 79 89 81 80 87 79 81 80 20 dina islamiyati 87 87 80 81 88 80 81 83 21 sri ramadani 83 85 79 81 89 81 86 83 22 Vanny oktavina 86 86 79 83 82 81 86 84 23 Indriyani nasution 79 87 82 82 81 80 79 79 24 arma yunitta 85 88 81 80 80 80 83 86
25 trimo hadi 79 85 79 79 82 78 87 85
Kelas XII ‐1
No Nama Siswa B.Indo B.Inggris MM Fisika Bio Kimia Sejarah PPKN 1
Ardila Hassbi
79 90 81 81 78 79 87 89
2 Dewi afrida Tambunan 78 86 79 80 80 79 88 79 3 Delfi Rahfani 88 89 79 80 86 80 85 89 4 Merly kasih 86 88 79 79 87 79 85 86
5 Mukhlis 86 87 89 86 79 86 87 79
6 Muamar 85 90 79 87 80 84 79 85
7 Ramli Suhaimi 84 90 86 86 90 80 88 87 8 Riska agustia 78 86 84 85 89 79 79 89 9 Rizki Desiana 79 88 85 85 87 84 85 84
(5)
10 T.Reza 90 87 80 80 90 85 79 79 11 Abdu Rahman 78 88 79 79 88 79 86 79 12 Reza Mufarodi 79 85 79 79 82 78 87 85 13 Egi Yogindra 81 89 78 79 79 80 79 87 14 Wulan Windya Putri 80 79 82 83 87 79 85 80 15 Abdul Azis 84 87 80 80 80 82 80 85 16 arif rivan 87 88 79 78 85 82 79 83
17 melisa 88 89 82 79 83 80 79 79
18 nurhayti nasution 89 90 83 79 79 79 82 85
20 veni sari 88 89 81 80 87 79 81 80
20 arifin jahari 87 87 79 81 79 80 81 83 21 argunan wan 83 85 79 81 89 81 86 83 22 dedi sahvandi 86 86 79 83 79 81 86 79 23 resti widya sari 88 87 79 82 81 79 87 85 24 retno dermawan 85 88 81 80 80 80 83 86
Kelas XII‐2
No Nama Siswa B.Indo B.Inggris MM Fisika Bio Kimia Sejarah PPKN
1 agung darmazi 80 90 81 81 78 79 87 89
2 78 86 79 80 80 79 88 88
3 88 89 79 80 86 80 85 89
4 86 88 80 79 87 83 85 86
(6)
6 85 90 88 87 80 84 89 85
7 84 90 86 86 90 80 88 87
8 78 86 84 85 89 79 86 89
9 79 88 85 85 87 84 85 84
10 90 87 80 80 88 85 85 85
11 78 88 79 79 88 79 86 86
12 79 85 79 79 82 78 87 85
13 81 89 78 82 84 80 88 87
14 80 90 82 83 87 83 85 80
15 84 87 80 80 80 82 80 85
16 87 88 80 78 85 82 80 83
17 88 89 82 79 83 80 84 84
18 89 90 83 79 84 80 82 85
19 88 89 81 80 87 79 81 80
20 87 87 80 81 88 80 81 83
21 an ggi 83 85 79 81 89 81 86 83
22 reza 86 86 79 83 82 81 86 84
23 tri purwanto 88 87 82 82 81 80 87 85
24 hilmi 85 88 81 80 80 80 83 86
25 Masadani 79 85 79 79 82 78 87 85