Tipe konstruktif Tipe ketergantungan Tipe Defensif Tipe bermusuhan Tipe membencimenyalahkan diri sendiri

juga merasakan atau sadar akan kematian, mengalami panyakit kronis dan ketidakmampuan, terjadi rangakaian dari kehilangan, serta hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik Nugroho, 2008. Biasanya sifat-sifat streotipe para lansia sesuai dengan pembawaannya pada waktu muda. Beberapa tipe yang dikenal adalah sebagai berikut Darmojo dan Martono, 2006 :

a. Tipe konstruktif

Orang ini mempunyai integritas baik, dapat menikmati hidupnya.

b. Tipe ketergantungan

dependent Orang lansia ini masih dapat diterima ditengah masyarakat, tetapi selalu pasif, tak berambisi, masih tau diri, tak mempunyai inisiatif dan bertindak tidak praktis. Biasanya orang ini dikuasai istrinya. Ia senang mengalami pensiun, malahan biasanya banyak makan dan minum, tidak suka bekerja dan senang untuk berlibur.

c. Tipe Defensif

Orang ini biasanya dulunya mempunyai pekerjaanjabatan tak stabil, bersifat selalu menolak bantuan, seringkali emosinya tak dapat dikontrol, memegang teguh pada kebiasaannya, bersifat kompulsif aktif. Anehnya mereka takut mengahadapi “menjadi tua” dan tak menyenangi masa pensiun.

d. Tipe bermusuhan

hostility Mereka menganggap orang lain yang menyebabkan kegagalannya, selalu mengeluh, bersifat agresif, curiga. Biasanya pekerjaan waktu dulunya tidak stabil. Menjadi tua dianggapnya tidak ada hal-hal yang baik, takut mati, iri hati Universitas Sumatera Utara pada orang yang muda, senang mengadu untung pada pekerjaan-pekerjaan aktif untuk menghindari masa yang sulitburuk.

e. Tipe membencimenyalahkan diri sendiri

selfhaters Orang ini bersifat kritis terhadap dan menyalahkan diri sendiri, tak mempunyai ambisi, mengalami penurunan kondisi sosio-ekonomi. Biasanya mempunyai perkawinan yang tak bahagia, mempunyai sedikit hobi, merasa menjadi korban dari keadaan, namun mereka menerima fakta pada proses menua, tidak iri hati pada yang berusia muda, merasa sudah cukup mempunyai apa yang ada. Mereka menganggap kematian sebagai suatu kejadian yang membebaskannya dari penderitaan. Statistik kasus bunuh diri menunjukkan angka yang lebih tinggi persentasenya pada golongan lansia ini, apalagi pada mereka yang hidup sendirian. Orangtua sering mengalami depresi atau rasa tertekan karena merasa kesepian, kurang berharga, atau karena berkurangnya penghasilan, yang sering disertai dengan hilangnya nafsu makan dan motivasi untuk menyiapkan makanan. Depresi seperti ini lebih banyak terjadi pada orang usia lanjut yang hidup sendiri atau tinggal di Institusi atau panti – panti wredajompo Almatsier, 2011.

2.1.4.3 Perkembangan Spiritual

Menurut Caroline 2007 yang mengutip pendapat Hiatt 2000, perkembangan spiritual sangatlah personal dan melibatkan serangkaian langkah atau siklus yang terjadi tidak dalam urutan teratur atau urutan waktu dalam hidup seseorang. Tidak seperti perkembangan fisik atau psikologis, Universitas Sumatera Utara perkembangan spiritual melalui cara yang ganjil : paruh pertama hidup terdiri dari dari perkembangan ego, dalam tengah umur orang itu merasa bahwa ego sangatlah dangkal dan mulai mengubah identitas diri pada “diri” sejati yakni: bagian dari pribadi manusia yang tidak tergantung pada sejarah hidup tertentu dan pilihan yang dibuat. Diri pribadi ini merupakan cerminan psikologis dari spirit, dan pada periode hidup inilah rupanya manusia sungguh-sungguh menjadi makhluk spiritual. Kesadaran spiritual sering dipicu oleh pengalaman hidup, seperti, memiliki anak, mengalami penyakit, mengahdapi maut atau kematian orang lain, atau menghadapi krisis dalam relasi personal. Pengalaman lain yang bisa ditambahkan untuk mengenalkan penyadaran spiritual adalah berdoa, melakukan kegiatan fisik, mendengarkan musik, menikmati karya seni dan tinggal sendirian. Menurut Tamher 2009 yang mengutip pendapat Zuckerman 2003, lansia yang religious ternyata usianya lebih panjang dibandingkan para lansia yang tidak menjalankan ibadah. Bahkan pada mereka yang tidak religious ternyata angka kematiannya dua kali lebih besar dibandingkan dengan mereka lansia yang rajin beribadah. 2.2 Kualitas Hidup 2.2.1 Defenisi Kualitas Hidup