Pelayanan berbasis komunitas merupakan pelayanan yang paling banyak diperoleh lansia di Indonesia. Tingginya jumlah lansia dan terbatasnya panti jompo di
Indonesia, menyebabkan banyak lansia yang tinggal di komunitas. Selain itu ada tradisi masyarakat dimana seorang anak dan keturunan merupakan pengurus dan
sumber potensi untuk mencapai kebutuhan orangtua. Dasar pelayanan komunitas adalah memaksimalkan dayaguna dan keikutsertaan masyarakat termasuk lansia
dengan meningkatkan kepedulian serta pengetahuan masyarakat. Beberapa permasalahan lansia dapat ditangani melalui keluarga karena membutuhkan
pelayanan intensif dan jangka panjang yang hanya dapat disediakan melalui pelayanan profesional dalam lembaga.
2.6 Kerangka konsep penelitian
Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.1 : Kerangka Konsep Penelitian Tempat Tinggal Lansia
•
Panti Jompo
•
Rumah Kualitas hidup
1. Domain Fisik
2. Domain Psikologis
3. Domain Sosial
4.
Domain Lingkungan
Universitas Sumatera Utara
2.7 Hipotesis Penelitian
1. Ada perbedaan kualitas hidup lansia yang tinggal di panti jompo dan yang
tinggal di rumah. 2.
Ada perbedaan kualitas fisik lansia yang tinggal di panti jompo dan yang tinggal di rumah.
3. Ada perbedaan kualitas psikologis lansia yang tinggal dipanti jompo dan yang
tinggal di rumah. 4.
Ada perbedaan kualitas hubungan sosial lansia yang tinggal di panti jompo dan yang tinggal di rumah.
5. Ada perbedaan kualitas lingkungan lansia yang tinggal di panti jompo dan yang
tinggal di rumah.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan bersifat descriptive analytic comparative dengan pendekatan desain cross sectional yang bertujuan untuk mengidentifikasi
perbedaan kualitas fisik, kualitas psikologi, kualitas sosial, dan kualitas lingkungan lansia yang tinggal di panti jompo dan yang tinggal di rumah Hidayat, 2010.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian pada lansia yang tinggal di panti jompo dilakukan di panti jompo Warga Mas Titian Ridho Ilahi Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kelurahan
Pintupadang I Kecamatan Batang Angkola sebagai lokasi penelitian untuk lansia yang tinggal di rumah dengan pertimbangan bahwa kelurahan ini letaknya berdekatan
dengan panti jompo Warga Mas Titian Ridho Ilahi Kabupaten Tapanuli Selatan.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 sampai dengan Maret 2013.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh lansia yang tinggal di panti jompo Warga Mas Titian Ridho Ilahi Kabupaten Tapanuli Selatan sebanyak 38 orang dan
Universitas Sumatera Utara
yang tinggal di komunitas yaitu seluruh lansia yang ada di kelurahan Pintupadang I Kecamatan Batang Angkola sebanyak 65 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal dipanti jompo Warga Mas Titian Ridho Ilahi Kabupaten Tapanuli Selatan sebanyak 38 orang dan semuanya
dijadikan sampel Total sampling dan lansia yang tinggal di Kelurahan Pintupadang I sebanyak 38 orang disesuaikan dengan lansia yang tinggal di panti jompo dan
sampel diambil dengan cara simple random sampling melalui undian. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Usia lansia 60 tahun ke atas.
2. Tidak mengalami disorientasi orang, tempat, dan waktu.
3. Dapat berkomunikasi dan berbahasa Indonesia.
4. Bersedia menjadi responden penelitian.
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara langsung kepada responden dengan berpedoman pada kuesioner yang telah dipersiapkan
terlebih dahulu, dengan penjelasan kuesioner secara lengkap sebagai acuan pewawancara dalam melakukan wawancara.
3.4.2 Data Sekunder
Diperoleh dari panti jompo Warga Mas titian Ridho Ilahi Kabupaten Tapanuli Selatan dan kantor Kelurahan Pintupadang I Kecamatan Batang Angkola. Adapun
data yang diambil yaitu jumlah lansia yang tinggal di panti jompo Warga Mas Titian
Universitas Sumatera Utara
Ridho Ilahi tahun 2012 dan jumlah lansia yang tinggal di Kelurahan Pintupadang I Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan.
3.5 Definisi Operasional
Dari kerangka konsep penelitian, maka definisi operasional dari penelitian ini adalah:
3.5.1 Variabel Independen
Tempat tinggal lansia adalah tempat lansia berkumpul, beristirahat, memperoleh ketenangan dan perlindungan serta melakukan aktivitas kehidupan
sehari-hari.
3.5.2 Variabel Dependen
1. Kualitas hidup lansia adalah tingkat dimana seseorang menikmati hal-hal penting
yang mungkin terjadi dalam hidupnya. 2.
Domain fisik yang terdiri dari nyeri dan ketidaknyamanan, tenaga dan lelah, tidur dan istirahat.
3. Domain psikologi yang terdiri dari perasaan positif, berfikir, belajar, ingatan dan
konsentrasi, harga diri, gambaran diri dan penampilan, perasaan negatif. 4.
Domain sosial yang terdiri dari hubungan perorangan, dukungan sosial, aktivitas seksual.
5. Domain lingkungan yang terdiri dari keamanan fisik, lingkungan rumah, sumber
penghasilan, kesehatan dan perhatian sosial, kesempatan untuk memperoleh informasi baru, partisipasi dalam kesempatan berekreasi dan waktu luang,
lingkungan fisik, dan transportasi.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Aspek Pengukuran
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuesioner dengan berpedoman kepada tinjauan pustaka dan kerangka konsep. Pada bagian
pertama dari instrumen penelitian berisi karakteristik lansia yang meliputi umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, pendidikan terakhir, pekerjaan sebelumnya, status
perkawinan dan masalah kesehatan yang dialami. Instrumen kedua berisi kuesioner kualitas hidup dari World Health Organization
Quality Of Life WHOQOL – BREF yang terdiri dari 26 pertanyaan. Untuk menilai WHOQOL – BREF, maka ada empat domain yang digabungkan yaitu domain fisik,
psikologi, hubungan sosial, dan lingkungan. Semua pertanyaan berdasarkan pada skala Likert lima poin 1-5 yang fokus
pada intensitas, kapasitas, frekuensi dan evaluasi. Skala respon intensitas mengacu kepada tingkatan dimana status atau situasi yang dialami individu. Skala respon
kapasitas mengacu pada kapasitas perasaan, situasi atau tingkah laku. Skala respon frekuensi mengacu pada angka, frekuensi, atau kecepatan dari situasi atau tingkah
laku. Skala respon evaluasi mengacu pada taksiran situasi dari situasi, kapasitas atau tingkah laku.
Untuk Pertanyaan nomor 1 tentang kualitas hidup secara menyeluruh dan Pertanyaan nomor 2 tentang kesehatan secara umum. Domain 1 - Fisik ada pada
pertanyaan nomor 3, 4, 10, 15, 16, 17, dan 18. Domain 2 - Psikologis ada pada pertanyaan nomor 5, 6, 7, 11, 19, dan 26. Domain 3 - Hubungan sosial ada pada
pertanyaan nomor 20, 21, dan 22. Domain 4 - Lingkungan ada pada pertanyaan
Universitas Sumatera Utara
nomor 8, 9, 12, 13, 14, 23, 24, dan 25. Untuk mengidentifikasi kualitas hidup lansia score masing-masing jawaban dari tiap domain dijumlahkan.
Hasil ukur dari tiap variabel kualitas hidup apabila hasil total score dari kuesioner tinggi maka kualitas hidupnya tinggi sedangkan apabila hasil total score
dari kuesioner rendah.
3.7 Pengolahan dan Analisis Data