Perubahan sel Perubahan kardiovaskular Perubahan sistem pernapasan Perubahan kulit

Kehilangan peran loss of role, hembatan kontak sosial restriction of contact and relationship, berkurangnya komitmen reduced commitment to social mores and values.

2.1.4 Perubahan yang Terjadi pada Lansia

Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memeperbaiki dirimengganti dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas termasuk infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita Darmojo dan Martono, 2006. Nugroho 2008 menyatakan terdapat banyak perubahan yang terjadi pada lanjut usia mencakup perubahan-perubahan fisik, mental, psikososial, dan perkembangan spiritual.

2.1.4.1 Perubahan-Perubahan Fisik pada Lansia

Menurut Fatimah 2010 perubahan fisik yang terjadi pada lansia meliputi:

a. Perubahan sel

Perubahan sel dan ekstrasel pada lansia mengakibatkan penurunan tampilan dan fungsi fisik. Lansia menjadi lebih pendek akibat adanya pengurangan lebar bahu dan pelebaran lingkar dada dan perut, dan diameter pelvis. Kulit menjadi tipis dan keriput, massa tubuh berkurang dan massa lemak bertambah.

b. Perubahan kardiovaskular

Perubahan struktur jantung dan sistem vaskuler mengakibatkan penurunan kemampuan untuk berfungsi secara efisien. Katup jantung menjadi lebih tebal Universitas Sumatera Utara dan kaku, jantung serta arteri kehilangan elastisitasnya. Timbunan kalsium dan lemak berkumpul di dalam dinding arteri, vena menjadi sangat berkelok-kelok.

c. Perubahan sistem pernapasan

Perubahan sistem pernapasan yang berhubungan dengan usia yang mempengaruhi kapasitas dan fungsi paru. Peningkatan volume residu paru dan penurunan kapasitas vital paru dan penurunan luas permukaan alveoli. Penurunan efisiensi batuk, berkurangnya aktifitas silia dan peningkatan ruang rugi pernapasan membuat lanjut usia lebih rentan terhadap infeksi pernapasan.

d. Perubahan kulit

Bertambahnya usia mempengaruhi fungsi dan penampilan kulit, dimana epidermis dan dermis menjadi lebih tipis, jumlah serat elastik berkurang dan kolagen menjadi lebih kaku. Lemak subkutan terutama di ekstremitas berkurang. Hilangnya kapiler di kulit mengakibatkan penurunan suplai darah, kulit menjadi hilang kekenyalannya, keriput dan menggelambir. Pigmentasi rambut menurun dan rambut menjadi beruban, distribusi pigmen kulit tidak rata dan tidak beraturan terutama pada bagian yang selalu terpajan sinar matahari. Kulit menjadi lebih kering dan rentan terhadap iritasi karena penurunan aktivitas kelenjar sebasea dan kelenjar keringat sehingga menyebabkan kulit lebih rentan terhadap gatal-gatal. Perubahan ini membuat toleransi terhadap suhu dan pajanan sinar matahari yang ekstrim menurun.

2.1.4.2 Perubahan psikososial

Pada lansia yang dulunya bekerja dan mengalami pensiun akan mengalami kehilangan finansial, status, teman dan kegiatan. Seorang lansia Universitas Sumatera Utara juga merasakan atau sadar akan kematian, mengalami panyakit kronis dan ketidakmampuan, terjadi rangakaian dari kehilangan, serta hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik Nugroho, 2008. Biasanya sifat-sifat streotipe para lansia sesuai dengan pembawaannya pada waktu muda. Beberapa tipe yang dikenal adalah sebagai berikut Darmojo dan Martono, 2006 :

a. Tipe konstruktif