Analisis dengan Metode Analisa Komponen 2002
4.5.2. Analisis dengan Metode Analisa Komponen 2002
Dari data perencanaan diketahui struktur perkerasan yang ada yaitu menggunakan lapisan pondasi bawah setebal 20 cm, lapisan pondasi atas setebal 17 cm, lapisan permukaan menggunakan Laston setebal 5 cm. Untuk mengetahui nilai perkerasan jalan Dari data perencanaan diketahui struktur perkerasan yang ada yaitu menggunakan lapisan pondasi bawah setebal 20 cm, lapisan pondasi atas setebal 17 cm, lapisan permukaan menggunakan Laston setebal 5 cm. Untuk mengetahui nilai perkerasan jalan
Indeks Tebal Perkerasan dihitung menggunakan Rumus 4.2. ITP = a 1 D 1 +a 2 D 2 +a 3 D 3 ...............................................................................(4.2) Dimana: ITP
: Indeks tebal perkerasan a 1 ,a 2 ,a 3 : koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan D 1 ,D 2 ,D 3 : tebal masing-masing lapis perkerasan (cm)
Koefisien kekuatan relatif (a) dari tiap jenis lapisan berdasar Tabel 2.7 dengan kondisi permukaan terdapat retak buaya kurang dari 10% tingkat keparahan rendah
Koefisien Kekuatan Relatif (a) adalah sebagai berikut : Laston = 0.35 LPA
= 0.35 LPB
b. Tebal lapisan jalan lama
Tebal lapisan (sumber: Hasil Tes Pit PT Pancadarma Puspawira, 2008) D 1 = Laston
= 17 cm = 6.69 inchi
D 3 = LPB
= 20 cm = 7.87 inchi
c. Perhitungan nilai ITP ada :
Nilai ITP ada dihitung menggunakan Rumus 4.2. Laston
= 0.35 x 1.97
LPA
= 0.35 x 6.69
+ ITP ada = 3.9754
d. CBR Tanah Dasar
Nilai CBR tanah dasar pada Jalan Kartasura-Boyolali dapat dilihat pada Tabel 4.20.
Tabel 4.20. CBR tanah dasar pada Jalan kartasura-Boyolali
Persen yang sama atau lebih No
Jumlah yang sama atau
CBR
lebih besar
besar 1 4 8 100 2 7 7 87.5 3 8 6 75
- 7 12 2 25 8 15 1 12.5 Sumber : Hasil pemeriksaan Laboraturium Jalan Raya Universitas Sebelas Maret (2008)
70 y = -8.849x + 140.9 u
Gambar 4.10. Penentuan Harga CBR yang mewakili
Dari grafik CBR tanah dasar (Gambar 4.7) didapatkan persamaan kuadrat: Y = -8,849X + 140,9
90 = -8,849X +140,9
X = 5,8 Berdasarkan hasil perhitungan persamaan kuadrat di atas didapatkan nilai CBR sebesar 5,8%.
e. Data lalu lintas jalan lama
1. Perhitungan LHR Kartasura-Boyolali Data Lalu Lintas Harian dan perkembangan lalu lintas perkerasan jalan Kartasura- Boyolali dapat dilihat pada Tabel 4.11.
LHR pada tahun 2010 (awal umur rencana), rumus (1 + i) n
Kendaraan ringan 2 ton (1+1).........................................12259 kendaraan Bus 8 ton (3+5).................................................................2296
kendaraan Truk 2 as 6 ton (2+4)........................................................2130
kendaraan Truk 2 as 13 ton (5+8)......................................................1328
kendaraan Truk 3 as (6+7.7)..............................................................1267
kendaraan Truk Gandeng (6+7.7+5+5)................................................302
kendaraan LHR 2010 = 19582
kend/hari 2. Perhitungan LHR Boyolali-Kartasura
Data Lalu Lintas Harian dan perkembangan lalu lintas perkerasan jalan Boyolali- Kartasura dapat dilihat pada Tabel 4.12.
LHR pada tahun 2010 (awal umur rencana), rumus (1 + i) n
Kendaraan ringan 2 ton (1+1)...........................................6066 kendaraan Bus 8 ton (3+5).................................................................1359
kendaraan
Truk 2 as 6 ton (2+4)..........................................................868 kendaraan
ŵ18 perhari = 60661 x 0,0018 + 1359 x 0,2618 + 868 x 0,0865 + 384 x 1,7276 +
419 x 2,4206 + 157 x 2,7389 = 2548,680 W18 per hari = DD x DL x ŵ18 = 0,5 x 0,9 x 2548,680= 1274,340 W18 pertahun = 365 x 1274,340 = 465134
g. Menghitungi beban gandar standar untuk lajur rencana selama umur rencana
Langkah perhitungan untuk mencari beban gandar standar untuk lajur rencana selama umur rencana
1. Jalan Kartasura-Boyolali
W 10 18 = W18 x ((1 + g) -1)/g = 1276337 x ((1 + 0,1382) – 1)/0,1382 = 24.467.622 beban gandar standar
2. Jalan Boyolali-Kartasura W18 = W18 x ((1 + g)n -1)/g = 465134 x ((1 + 0,0295) 10 – 1)/0,0295
= 5.319.216 beban gandar standar
h. Menghitung Modulus Reselien
MR = 1500 × CBR = 1500 × 5,8 = 8700 Psi
i. Menentukan tingkat reliabilitas
R = 80 (dari Tabel 2.2)
j. Menentukan nilai Deviasi Standar (So)
Nilai Deviasi Standar diambil nilai tengah yaitu sebesar 0,45 dari rentang nilai So adalah 0,40-0,5
Indeks Permukaan pada Akhir Umur Rencana (IPT) = 2,5
= 3,9 – 3,5 Design serviceability loss (ΔPSI = IPo – IPt) ΔPSI = 3,9 – 2,5 = 1,4
Indeks Permukaan pada Awal Umur Rencana (IP 0 )
l. Mencari ITP
Untuk mencari ITP berdasarkan data-data sebagai berikut : MR
= 8700 Psi So
= 0,45 R
= 80 W 18 (kts-byl)
= 24.467.622 beban gandar standar W 18 (byl-kts)
= 5.319.216 beban gandar standar ΔPSI
dari Nomogram (Grafik untuk mencari ITP ) pada Gambar 4.5 dan didapat ITP 10 = 5,6 untuk ruas jalan arah Kartasura menuju Boyolali dan ITP 10 = 4,4 untuk ruas jalan arah
Boyolali menuju Kartasura. Perkerasan untuk overlay yang digunakan adalah : Laston (AC/WC)
1. Jalan Kartasura-Boyolali
DD 1 (overlay)
= D ITP /a 1
DD 1 (UR = 10 th)
= (5,5 – 3,9754)/ 0,4 = 2,2976/0,4 = 3.8115 inch = 9.68 cm ≈ 10 cm (tebal overlay yang digunakan sebesar 10 cm)
DD 1 (UR = 10 th) » 10 cm 2. Jalan Boyolali-Kartasura
DD 1 (overlay)
= D ITP /a 1
DD 1 (UR = 10 th)
= (4,4 – 3,9754)/ 0,4 = 0,6046/0,4 = 1,0615 inch = 2,70 cm ≈ 8,75 cm (tebal overlay minimum untuk lalu lintas 2.000001-
7000000 sebesar 3,5 inci atau 8,75 cm) DD 1 (UR = 10 th) » 10 cm Dari perhitungan di atas diperoleh tebal overlay perkerasan jalan arah Kartasura-Boyolali
setebal 10 cm dan arah Boyolali- Kartasura 8,75 cm untuk umur rencana 10 tahun dengan menggunakan Laston. Akan tetapi, karena jalan Kartasura-Boyolali tidak memiliki median, maka diambil overlay yang paling besar yaitu 10 cm.
Laston 10 cm Laston 5 cm Base course 17 cm Subbase couse 20 cm
Gambar 4.11. Konstruksi Perkerasan Kartasura-Boyolali dengan Overlay Laston