Prosedur Pengujian Karakteristik Bahan

3.6. Prosedur Pengujian Karakteristik Bahan

P e ngu j ian Penetrasi A s p a l

Langkah-langkah dalam pengujian penetrasi aspal adalah sebagai berikut: Langkah-langkah dalam pengujian penetrasi aspal adalah sebagai berikut:

b. Waktu pemanasan tidak boleh melebihi 30 menit. Contoh perlahan-lahan diaduk agar udara tidak masuk ke dalam contoh;

c. Setelah contoh cair merata, dituangkan ke dalam tempat contoh dan didiamkan hingga dingin;

d. Menutup benda uji agar bebas dari debu dan mendiamkannya pada suhu ruang selama 1 - 1,5 jam;

e. Meletakkan benda uji dalam bak perendam dengan suhu 25°C selama 1 - 1,5 jam;

f. Memasang jarum penetrasi pada pemegang jarum yang telah dibersihkan kemudian mengeringkan jarum penetrasi tersebut dengan lap bersih dan memasang jarum pada pemegang jarum;

g. Meletakkan pemberat 100 gram di atas jarum;

h. Memindahkan benda uji dari bak perendam ke bawah alat penetrasi;·

i. Menurunkan jarum perlahan-lahan sampai jarum tersebut menyentuh permukaan benda uji; j. Mengatur angka nol di arloji penetrometer hingga jarum penunjuk berimpit dengannya; k. Melepaskan pemegang jarum dan serentak jalankan stopwatch selama jangka waktu 5 detik; l. Membaca angka penetrasi yang berimpit dengan jarum penunjuk; m. Melakukan pekerjaan dengan urutan yang sama tidak kurang dari 3 kali untuk

benda uji yang sama dengan ketentuan setiap titik pemeriksaan berjarak satu sama lain dan dari tepi dinding lebih dari 1 cm.

3.6.2. Pengujian Titik Lembe kA s p al

Langkah unt u k p emeriksaan titik l em b ek a sp al a dal a h se b agai b er ikut :

a. Co n toh dipanaskan (160°C-170°C ) p er laha n-la h a n sa mbil d i adu k teru s - me neru s hingga ca i r merata. Waktu per n anas a n a s pa l tidak b ol eh lebih dari 2 jam;

b. Memanaskan 2 buah cincin sampai mencapai suhu tuang contoh dan b. Memanaskan 2 buah cincin sampai mencapai suhu tuang contoh dan

c. Menuangkan contoh ke dalam 2 buah cincin. Mendiamkannya sekurang- kurangnya selama 30 menit;

d. Meratakan permukaan contoh dalam cincin dengan pisau yang telah dipanaskan setelah contoh menjadi dingin;

e. Kedua benda uji diatur dan dipasang di atas dudukannya dan pengarah bola diletakkan di atasnya. Kemudian seluruh peralatan tersebut dimasukkan ke dalam bejana gelas;

f. Mengisi bejana gelas dengan air suling baru dengan suhu ± 5°C sehingga tinggi permukaan air berkisar 101,6 mm sampai 108 mm. Meletakkan termometer yang sesuai dengan pekerjaan ini di antara kedua benda uji (kurang lebih 12,7 mm dari tiap cincin);

g. Jarak antara permukaan pelat dasar dengan dasar benda uji diatur dan diperiksa sehingga rnenjadi 25,4 mm;

h. Meletakkan bola. baja yang bersuhu 5°C di atas dan di tengah permukaan masing-masing benda uji yang bersuhu 5°C menggunakan penjepit dan memasang kembali pengarah bola;

i. Memanaskan bejana hingga kenaikan suhu rnenjadi 5°C per menit. Kecepatan pemanasan ini tidak boleh diambil dari kecepatan pemanasan rata-rata dari awal dan akhir pekerjaan. Untuk 3 menit pertama beda kecepatan tidak boleh lebih dari 0,5°C sampai bola baja menyentuh permukaan pelat dasar.

3.6.3. Pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar Aspal

Langkah untuk pemeriksaan titik nyala dan titik bakar aspal adalah sebagai berikut:

a. Memanaskan contoh aspal antara 148°C - 176°C sampai cukup cair;

b. Mengisi cawan Cleveland sampai garis dan menghilangkan gelembung udara yang ada di permukaan cairan;

c. Meletakkan cawan di atas pelat pemanas dan mengatur sumber pemanas sehingga terletak di bawah titik tengah cawan;

d. Meletakkan nyala penguji dengan poros pada jarak 7,5 cm dari titik tengah; d. Meletakkan nyala penguji dengan poros pada jarak 7,5 cm dari titik tengah;

f. Kemudian mengatur poros thermometer sehingga terletak pada jarak ¼ diameter cawan dari tepi;

g. Menempatkan penahan angin di depan nyala penguji;

h. Menyalakan sumber pemanas dan mengatur pemanasan sehingga kenaikan suhu menjadi (15 ± 1°C) per menit sampai benda uji mencapai suhu 56°C, di bawah titik nyala perkiraan;

i. Mengatur kecepatan pemanasan 5°C sampai 6°C per menit pada suhu antara 56°C dan 28°C di bawah titik nyala perkiraan; j. Menyalakan nyala penguji dan mengatur agar diameter nyala penguji tersebut menjadi 3,2 - 4,8 mm; k. Memutar nyala penguji sehingga melalui permukaan cawan (dari tepi ke tepi cawan) dalam waktu satu detik. Mengulangi pekerjaan tersebut setiap kenaikan 2°C;

l. Melanjutkan pekerjaan i-k sampai terlihat nyala singkat pada suatu titik di atas permukaan benda uji. Bacalah suhu pada termometer dan catat. m. Melanjutkan langkah sampai terlihat nyala yang agak lama sekurang- kurangnya 5 detik di atas benda uji. Bacalah suhu termometer dan catat.

3.6.4. Pengujian Daktilitas Aspal

Langkah untuk pengujian daktilitas aspal adalah sebagai berikut:

a. Melapisi semua bagian dalam cetakan daktilitas dan bagian atas pelat dasar dcngan campuran gliserin dan talk. Memasang cetakan daktilitas di atas pelat dasar;

b. Memanaskan contoh aspal kira-kira 100 gram hingga cair dan dapat dituangkan;

c. Pemanasan dilakukan sampai suhu antara 80°C sampai 100°C di atas titik lembek, kemudian dituangkan dalam cetakan;

d. Mendinginkan cetakan pada suhu ruang selama 30-40 menit lalu memindahkan seluruhnya ke dalam bak perendam yang telah disiapkan pada suhu d. Mendinginkan cetakan pada suhu ruang selama 30-40 menit lalu memindahkan seluruhnya ke dalam bak perendam yang telah disiapkan pada suhu

e. Benda uji didiamkan pada suhu 25°C dalam bak perendam selama 85-95 menit, kemudian dilepaskan dari pelat dasar dan sisi-sisi cetakannya;

f. Benda uji dipasang pada alat mesin uji dan ditarik secara teratur dengan kecepatan 5 cm/menit sampai benda uji putus. Perbedaan kecepatan lebih kurang 5% masih diijinkan;

g. Membaca jarak antara pemegang cetakan pada saat benda uji putus (dalam cm). Selama percobaan berlangsung benda uji harus selalu terendam sekurang- kurangnya 2,5 cm dari air dan suhu harus dipertahankan tetap (25 ± 0,5) °C.

3.6.5. Pengujian Berat Jenis Aspal

Langkah pengujian berat jenis aspal adalah sebagai berikut:

a. Memanaskan contoh aspal keras sejumlah 50 gram, sampai menjadi cair dan mengaduk untuk mencegah pemanasan setempat;

b. Menuangkan contoh tersebut ke dalam picnometer yang telah kering hingga terisi ¾ bagian;

c. Mengisi bejana dengan air suling sehingga diperkirakan bagian atas picnometer yang tidak terendam 40 mm. Kemudian bejana tersebut dijepit dan direndam dalam bak perendam sehingga terendam sekurang-kurangnya 100 mm. Suhu bak perendam diatur pada suhu 25°C;

d. Picnometer dibersihkan, dikeringkan dan ditimbang dengan ketelitian 1 mg (A);

e. Bejana diangkat dari bak perendam dan picnometer diisi dengan air suling kemudian picnometer ditutup tanpa ditekan;

f. Meletakkan picnometer ke dalam bejana dan menekan penutup sehingga rapat, mengembalikan bejana berisi picnometer ke dalam bak perendam. Mendiamkan bejana tersebut di dalam bak perendam selama sekurang- kurangnya 30 menit, kemudian mengangkat picnometer dan mengeringkan dengan lap. Menimbang picnometer dengan ketelitian 1 mg (B);

g. Menuangkan benda uji tersebut ke dalam picnometer yang telah kering hingga terisi ¾ bagian; g. Menuangkan benda uji tersebut ke dalam picnometer yang telah kering hingga terisi ¾ bagian;

i. Mengisi picnometer yang berisi benda uji dengan air suling, menutupnya tanpa ditekan, dan mendiamkannya agar gelembung udara keluar; j. Mengangkat bejana dari bak perendam dan meletakkan picnometer di dalamnya dan kemudian menekan penutupnya rapat-rapat. Memaasukkan dan mendiamkan bejana dalam bak perendam selama sekurang-kurangnya 30 menit. Mengangkat, mengeringkan dan menimbang picnometer.

3.6.6. Pengujian Berat Jenis Agregat Kasar

Langkah untuk pengujian berat jenis agregat kasar sebagai berikut:

a. Mengambil kerikil kering oven;

b. Menimbang kerikil seberat 5000 gram (A);

c. Memasukkan kerikil ke dalam container dan direndam selama 24 jam;

d. Setelah 24 jam, container dan kerikil ditimbang dalam keadaan terendam dalam air (B);

e. Mengangkat container dari dalam. air kemudian mengeringkan kerikil dengan dilap;

f. Menimbang kerikil dalam kondisi SSD (E);

g. Menimbang container dalam air (C);

h. Menghitung berat agregat dalam air dengan cara mengurangkan hasil penimbangan langkah ke-4 dengan berat container (D).

3.6.7. Pengujian Berat Jenis Filler

Langkah untuk pengujian berat jenis filler adalah sebagai berikut:

a. Picnometer ditimbang dalam keadaan kosong dan kering (a gram);

b. Picnometer diisi aquades sampai penuh lalu ditimbang dan suhunya diukur (b gram);

c. Picnometer diisi contoh tanah kering yang telah dioven selama 24 jam (tanah

yang dimasukkan ke dalam picnometer sebianyak 1/3 volume picnometer);

d. Picnometer yang berisi tanah kering ditimbang (e gram);

e. Picnometer berisi tanah kering diisi aquades sampai batas bawah leher e. Picnometer berisi tanah kering diisi aquades sampai batas bawah leher

g. Mengukur suhu aquades dalam picnometer.