seorang psikiater, dokter, ahli agama dan lain-lain sesuai dengan masalah yang dialami peserta didik. Dengan kata lain, seorang konselor dituntut bijaksana dalam suatu
masalah. Artinya, permasalahan yang tidak teratasi atau perlu ditangani oleh ahli hendaknya memindahkan penanganan kasus kepada pihak-pihak lain dalam upaya
pengentasannya. Dalam kasus-kasus tertentu, misalnya peserta didik mengalami gangguan kejiwaan, maka perlunya penanganan dari pihak psikiater. Alih tangan kasus
adalah kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk mendapatkan penanganan lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami peserta didik dengan memindahkan
penanganan kasus dari satu pihak ke pihak lainnya. Dalam kasus-kasus tertentu, misalnya peserta didik mengalami gangguan kejiwaan, maka perlunya penanganan dari
pihak psikiater.
34
B. Kerangka Fikir
Siswa yang datang kesekolah dengan berbagai macam latar belakang pendidikan dan kehidupan, dalam belajar tentu saja ada siswa yang mudah memahami
materi pelajaran yang diberikan guru dan memperoleh hasil belajar yang baik, dan sebaliknya ada siswa yang lambat dalam memahami materi pelajaran dan memperoleh
hasil belajar yang rendah. Ada siswa yang mempunyai sikap dan prilaku yang baik dalam belajar. Tana di suruh ia mau duduk dengan teratur mendengarkan penjelasan
guru. Ia menjadi siswa penurut, patuh dan tunduk terhadap segala peritah dan larangan guru. Namun ada sebagaian siswa yang mempunyai sikap dan prilaku yang kurang baik
dalam belajar, seperti malas mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru. Suka bolos atau keluar kelas pada saat jam pelajaran yang disampaikan oleh guru. Suka bolos
34
Ibid, hal. 290-387
atau keluar kelas pada saat jam pelajaran berlangsung. Suka bandel dan melawan guru, sering membuat keributan, sering mengganggu teman-temannya, malas mengerjakan
tugas yang diberikan guru. Layanan konseling adalah pelayanan bantuan yang diberikan kepada peserta
didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan
karier melalui berbagai jenis layanan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam rangka menemukan pribadi, mengenai lingkungan dan
merencanakan masa depan. Penilaian siswa terhadap kinerja guru BK dalam layanan konseling beragam.
Apabila siswa memberikan oenilaian yang positif terhadap kinerja guru kedalam layanan konseling secara tidak langsung akan aktif mengikuti kegiatan bimbingan dan
konseling. Sebaliknya apabila siswa memberikan penilaian yang negatif, maka ia akan tidak aktif dalam kegiatan layanan konseling.
Apabila siswa merasa membutuhkan layanan konseling dalam rangka membantu perkembangan pribadinya atau kesuksesan belajar yang ingin dicapai.
Apabila siswa merasa membutuhkan, maka siswa akan lebih aktif mengikuti layanan koseling. Sebaliknya apabila siswa merasa tidak membutuhkan layanan konseling maka
ia akan bersifat pasif. Dalam hal ini program layanan konseling dalam memberikan layanan
menarik bagi siswa atau justru membosankan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kinerja guru bimbingan konseling dalam memberikan layanan terutama materi yang
disampaikan dengan cara memberikan layanan.
C. Peneltian Relevan