SUB-BAB KE DUA

II. SUB-BAB KE DUA

(Seribu)

11 (1) Seribu Kappa Pada suatu ketika Yang Mulia Anurudda sedang berdiam di Sāvatthī

di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika. Kemudian sejumlah bhikkhu mendekati Yang Mulia Anuruddha dan saling bertukar sapa dengan- nya. Ketika mereka mengakhiri ramah-tamah itu, mereka duduk di satu sisi dan berkata kepada Yang Mulia Anuruddha:

“Dengan mengembangkan dan melatih hal-hal apakah keagungan pengetahuan langsung telah dicapai Yang Mulia Anuruddha?” “Adalah, Teman-teman, karena aku telah mengembangkan dan melatih Empat Landasan Perhatian maka aku telah mencapai keagun- gan pengetahuan langsung. Apakah empat ini? Di sini, Teman-teman, aku berdiam dengan merenungkan jasmani dalam jasmani … perasaan dalam perasaan … pikiran dalam pikiran … fenomena dalam fenomena, tekun, dengan pemahaman jernih, penuh perhatian, setelah meleny- apkan ketamakan dan ketidaksenangan sehubungan dengan dunia.

“Adalah, Teman-teman, karena aku telah mengembangkan dan melatih Empat Landasan Perhatian maka aku telah mencapai keagun- gan pengetahuan langsung. Lebih jauh lagi, Teman-teman, adalah kar- ena aku telah mengembangkan dan melatih Empat Landasan Perha- tian maka aku mengingat seribu kappa.”

12 (2) Kekuatan Batin … “Lebih jauh lagi, Teman-teman, adalah karena aku telah mengem-

bangkan dan melatih Empat Landasan Perhatian maka aku dapat mengerahkan berbagai jenis kekuatan batin: dari satu aku menjadi banyak; dari banyak aku menjadi satu … aku mengerahkan kemahiran dengan jasmani hingga sejauh alam brahmā.” [304]

52. Anuruddhasaṃyutta (1913)

13 (3) Telinga Dewa … “Lebih jauh lagi, Teman-teman, adalah karena aku telah mengem-

bangkan dan melatih Empat Landasan Perhatian maka dengan unsur telinga dewa, yang murni dan melampaui manusia, aku mendengar kedua jenis suara, surgawi dan manusia, yang jauh maupun dekat.”

14 (4) Melingkupi Pikiran … “Lebih jauh lagi, Teman-teman, adalah karena aku telah mengem-

bangkan dan melatih Empat Landasan Perhatian maka aku memahami pikiran makhluk-makhluk lain dan manusia, setelah dengan pikiranku sendiri melingkupi pikiran mereka. Aku memahami pikiran penuh nafsu sebagai pikiran penuh nafsu … pikiran yang tidak terbebaskan sebagai pikiran yang tidak terbebaskan.”

15 (5) Yang Mungkin … “Lebih jauh lagi, Teman-teman, adalah karena aku telah mengem-

bangkan dan melatih Empat Landasan Perhatian maka aku memahami yang mungkin sebagai mungkin dan yang tidak mungkin sebagai tidak mungkin.” 287

16 (6) Cara Kerja Kamma … “Lebih jauh lagi, Teman-teman, adalah karena aku telah mengem-

bangkan dan melatih Empat Landasan Perhatian maka aku memahami sebagaimana adanya akibat kamma masa lalu, masa depan, dan masa sekarang melalui potensi dan melalui penyebab.”

17 (7) Menuju ke Segala Penjuru … “Lebih jauh lagi, Teman-teman, adalah karena aku telah mengem-

bangkan dan melatih Empat Landasan Perhatian maka aku memahami sebagaimana adanya jalan menuju ke segala penjuru.”

(1914) V: Buku Besar (Mahāvagga)

18 (8) Keragaman Unsur … “Lebih jauh lagi, Teman-teman, adalah karena aku telah mengem-

bangkan dan melatih Empat Landasan Perhatian maka aku memahami sebagaimana adanya dunia ini dengan keragaman unsur-unsur.” [305]

19 (9) Keragaman Watak … “Lebih jauh lagi, Teman-teman, adalah karena aku telah mengem-

bangkan dan melatih Empat Landasan Perhatian maka aku memahami sebagaimana adanya keragaman watak makhluk-makhluk.”

20 (10) Tingkatan Indria … “Lebih jauh lagi, Teman-teman, adalah karena aku telah mengem-

bangkan dan melatih Empat Landasan Perhatian maka aku memahami sebagaimana adanya tingkat kematangan indria spiritual makhluk- makhluk lain.”

21 (11) Jhāna, dan Seterusnya … “Lebih jauh lagi, Teman-teman, adalah karena aku telah mengem-

bangkan dan melatih Empat Landasan Perhatian maka aku memahami sebagaimana adanya kekotoran, pemurnian, dan jalan keluar sehu- bungan dengan jhāna, pembebasan, konsentrasi, dan pencapaian.”

22 (12) Kehidupan Lampau … “Lebih jauh lagi, Teman-teman, adalah karena aku telah mengem-

bangkan dan melatih Empat Landasan Perhatian maka aku mengin- gat banyak kehidupan lampauku, yaitu, satu kelahiran, dua kelahiran … banyak kappa penyusutan dan pengembangan…. Demikianlah aku mengingat banyak kehidupan lampauku beserta ciri-ciri dan rincian- nya.”

23 (13) Mata Dewa … “Lebih jauh lagi, Teman-teman, adalah karena aku telah mengem-

52. Anuruddhasaṃyutta (1915) bangkan dan melatih Empat Landasan Perhatian maka dengan un-

sur mata dewa, yang murni dan melampaui manusia, aku melihat makhluk-makhluk meninggal dunia dan terlahir kembali … dan aku memahami bagaimana makhluk-makhluk mengembara sesuai dengan kamma mereka.”

24 (14) Hancurnya Noda-noda … “Lebih jauh lagi, Teman-teman, adalah karena aku telah mengem-

bangkan dan melatih Empat Landasan Perhatian maka [306] dengan hancurnya noda-noda, dalam kehidupan ini aku masuk dan berdiam dalam kebebasan batin tanpa noda, kebebasan melalui kebijaksanaan, menembus untuk diriku sendiri dengan pengetahuan langsung.”

BAB IX