PTPN III Persero”. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara budaya kerja terhadap kinerja karyawan pada
Pabrik Kelapa Sawit PKS Rambutan sebesar 36,5.
2.4 Kerangka Konseptual
Hardjosoedarmo 2001 : 147 mendefinisikan kaizen atau perbaikan secara berkelanjutan adalah “perbaikan proses secara terus menerus untuk selalu
meningkatkan mutu dan produktifitas output”.
Kinerja merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan
dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan karyawan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu;
kemampuan mereka, motivasi, dukungan yang diterima, keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan hubungan mereka dengan organisasi.
Kinerja karyawan dapat ditingkatkan dengan mempraktikkan budaya Kaizen Jepang. Budaya Kaizen adalah adalah perbaikan atau penyempurnaan
berkesinambungan yang melibatkan setiap orang dalam perusahaan baik manajer maupun karyawan dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan. Beberapa
prinsip kaizen antara lain: orientasi pelanggan fokus pada pelanggan, pengendalian mutu terpadu perbaikan secara terus menerus, disiplin kerja, dan
ketepatan waktu bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan kinerja
Universitas Sumatera Utara
karyawan tersebut sehingga karyawan mampu menghasilkan kinerja yang sesuai dengan harapan perusahaan.
Disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik tertulis maupun tidak tertulis
serta sanggup menjalankan dan tidak mengelak menerima sanksi-sanksinya apabila melanggar tugas dan wewenang yang telah diberikan kepadanya. Setiap
perusahaan pada umumnya menginginkan para karyawan yang bekerja dapat memenuhi segala aturan yang telah ditetapkan. Dengan ditetapkannya peraturan
baik tertulis maupun tidak tertulis, diharapkan agar karyawan memiliki sikap disiplin yang tinggi dalam bekerja sehingga kinerjanya dapat meningkat.
Sedangkan Tempat kerja adalah lingkungan dimana
pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari. Tempat kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat berkerja
optimal. Lingkungan kerja yang menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi karyawan serta didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai akan
membawa dampak yang positif bagi karyawan dan mampu meningkatkan kinerja karyawan.
Berdasarkan uraian-uraian diatas maka hubungan antara variabel-variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini digambarkan dalam kerangka
pemikiran sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Robbins 2002, data diolah.
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual
2.5 Hipotesis