commit to user
31 dengan kepribadian tersebut, surat kabar mampu membangun bersama suatu
tingkat kredibilitas tertentu.
59
5. Berita dan Feature
Williard C. Bleyer dalam bukunya News Writing and Editing
60
memberi pengertian berita, yaitu: sesuatu yang termasa yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar, karena hal tersebut menarik atau
mempunyai makna bagi pembaca surat kabar. Sedangkan William S. Maulsby dalam Getting the News
61
menjelaskan berita adalah suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang mempunyai arti penting
dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian para pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut.
Secara singkat, berita dapat diklasifikasikan dalam 2 bentuk yaitu: hard news
dan soft news. Hard news adalah berita yang padat berisi informasi fakta dari kejadian yang baru saja terjadi yang menarik perhatian sebagian
besar publik dan harus segera disampaikan secepat mungkin, yang disusun berdasarkan urutan dari yang paling penting.
62
Sedangkan soft news adalah berita yang lebih bertumpu pada unsur-unsur ketertarikan manusiawi.
63
Salah satu produk soft news adalah feature. Daniel R. Williamson merumuskan bahwa reportase feature sebagai penulisan cerita yang kreatif,
subyektif, yang dirancang untuk menyampaikan informasi dan hiburan
59
Yakob Utama. 1987. Op.Cit. Hal 18
60
AS Haris Sumadiria. 2006. Op.Cit. Hal 64
61
Ibid. Hal 64
62
Luwi Ishwara. 2007. Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Hal 58
63
AS Haris Sumadiria. 2006. Op.Cit. Hal 66
commit to user
32 kepada kepada pembaca. Penekanan pada kata-kata kreatif, subyektif,
informasi, dan hiburan adalah untuk membedakan dengan berita yang disampaikan secara langsung pada berita lugas hard news.
64
Dalam cerita feature, penulis mengontrol fakta dengan cara seleksi, struktur, dan interpretasi, daripada fakta yang mengontrol penulis.
Mengontrol fakta bukan berarti mengekpresikan opini atau bahkan memfriksikannya. Bukan pula memanipulasi fakta demi keuntungan suatu
pandangan tetapi berusaha memberikan pandangan yang lebih jelas mengenai suatu realitas.
Tulisan kreatif non-fiksi sering disebut literatur yang berlandaskan fakta. Pembaca menginginkan fakta, tetapi fakta itu harus disajikan kreatif,
menarik dan menghibur. Tulisan semacam ini mengisyaratkan seorang sebagai pencerita dan kemampuan riset seorang wartawan. Penulis tidak
hanya menyampaikan fakta melainkan menggugah pembaca pada pengertian yang lebih dalam mengenai topik yang ditulis. Penulis membuat pembaca
merasa terlibat dan merasa dekat dengan peristiwa, tindakan atau pribadi yang digambarkan penulis.
65
Tergolong dalam kategori soft news, feature dibagi dalam beberapa jenis sebagai berikut:
66
a. Bright
64
Daniel R. Williamson, “Feature Writing for Newspapes”, dalam Luwi Ishwara. 2007. Op.Cit. Hal 59
65
Ibid. Hal 60
66
Ibid. Hal 61-65
commit to user
33 Bright
juga sering disebut brite, yaitu sebuah tulisan kecil yang menyangkut human interest.
b. Sidebar Cerita ini mendampingi atau melengkapi berita utama.
c. Sketsa kepribadian atau profil Suatu sketsa biasanya pendek dan hanya mengenai satu aspek dari
kepribadian. Sedangkan profil lebih panjang dari sketsa, lebih detil, dan secara psikologis lebih dalam.
d. Profil organisasi atau proyek Sama dengan sketsa kepribadian atau profil; hanya artikel
organisasipoyek ini mengenai grup atau perusahaan, bukan individu.
e. Berita feature Newsfeature Ini adalah sebuah berita yang ditulis dengan gaya feature.
f. Berita feature yang komprehensif comprehensive newsfeature Tulisan ini menggambarkan arah dan perkembangan suatu isu
berita. Jenis tulisan ini mendasarkan riset yang lebih baik daripada berita-berita lainnya, sebab berasal dari berbagai sumber yang luas.
g. Artikel pengalaman pribadi Ditulis oleh seorang wartawan atau wartawan yang menulis ghost-
write untuk orang lain yang mengalami peristiwa yang unik.
h. Feature layanan servce feature Ini adalah cerita tentang “bagaimana-caranya” how-to.
commit to user
34 i. Wawancara
Feature wawancara khusus melukiskan suatu dialog antara seorang
wartawan dengan orang lain. Terkadang ditulis dalam format tanya-jawab.
j. Untaian mutiara Ini adalah suatu feature “kolektif”, seperti pada seri anekdot
mengenai topik umum. k. Narasi
Narasi ini bagaikan cerita pendek, namun berhubungan dengan materi yang faktual. Narasi memaparkan adegan demi adegan
dengan memanfaatkan deskripsi, karakterisasi, dan plot. Sebagai sebuah cerita, feature memiliki anatomi atau susunan rangka
yang bersifat organik terdiri atas: judul, lead atau intro, perangkai, tubuh, dan penutup. Semua bagian dari kerangka feature tersebut erat dan saling
berhubungan.
67
Jenis-jenis lead atau intro dalam feature adalah sebagai berikut:
68
a. Lead ringkasan Lead
ringkasan sama dengan lead dalam penulisan straight news dengan teknik melaporkan, menggunakan ola piramida terbalik,
dan merujuk kepada rumus 5W+1H.
67
Luwi Ishwara. 2007. Op.Cit. Hal 138
68
AS Haris Sumadiria. 2006. Op.Cit. Hal 198 – 216
commit to user
35 b. Lead bercerita
Jenis lead ini mengajak untuk dan sekaligus menempatkan pembaca ke dalam realitas kisah cerita.
c. Lead deskriptif Lead
ini untuk menggambarkan atau mendiskripsikan sesuatu. d. Lead kutipan
Lead ini ditandai adanya penggunaan kutipan di dalam lead
tersebut. e. Lead pertanyaan
Lead ini berisi pertanyaan yang ditujukan kepada pembaca.
f. Lead menuding langsung g. Lead penggoda
Lead ini bertujuan untuk menggoda keingintahuan pembaca.
h. Lead Unik i. Lead gabungan
Lead ini terdiri dari beberapa lead yang digabung menjadi satu.
j. Lead kontras Lead
ini menonjolkan suatu fakta atau tindakan berlawanan dari apa yang seharusnya dilakukan oleh subyek pelaku peristiwa sesuai
dengan fungsinya. k. Lead dialog
Lead ini menyajikan tanya jawab, dialog, atau percakapan
langsung pua pelaku peristiwa atau lebih.
commit to user
36 l. Lead menjerit
Lead ini menampilkan sautu jeritan atau teriakan secara tiba-tiba
dan tak terduga. Sedangkan untuk bagian ending atau penutup, bisa dibedakan menjadi
beberapa jenis sebagai berikut:
69
a. Penutup ringkasan Penutup ini bersifat ikhtisar, hanya mengikuti ujung-ujung bagian
cerita yang lepas-lepas dan menunjuk kembali ke lead atau intro. b. Penutup penyengat
Penutup ini mengagetkan pembaca. Penulis hanya menggunakan tubuh cerita untuk menyiapkan pembaca pada kesimpulan yang
tidak terduga. c. Penutup klimaks
Penutup ini ditemukan pada cerita yang ditulis secara kronologis. Penulis berhenti bila penyelesaian cerita sudah jelas dan tidak
menambah bagian setelah klimaks. d. Penutup menggantung
Bagian penutup dimana penulis dengan sengaja mengakhiri cerita dengan menekankan pada sebuah pertanyaan pokok yang tidak
terjawab.
69
AS Haris Sumadiria. 2006. Op.Cit. Hal 217 - 221
commit to user
37 e. Penutup ajakan bertindak
Bagian penutup dimana penulis melontarkan saran, imbauan, seruan, atau ajakan kepada pembaca untuk melakukan tindakan
tertentu yang relevan dan mendesak.
6. Nasionalisme