commit to user Berikut ini disajikan tabel ambang denyut jantung dalam berbagai tingkat
usia dan denyut nadi basal menurut Marta Dinata 2003: 29 sebagai berikut: Tabel 2. Ambang Denyut Jantung dalam Berbagai Tingkat Usia dan Denyut Nadi
Basal Usia
Denyut jantung waktu kerja fisik denyutan per menit 60
65 70
75 80
85 90
25 144
146 148
150 152
154 156
30 140
142 144
146 148
150 152
35 137
139 141
146 148
150 152
40 133
135 137
139 141
143 145
45 130
132 134
136 138
140 142
50 127
129 131
133 135
137 139
55 123
125 127
129 131
133 135
60 119
121 123
125 127
129 131
65 116
118 120
122 124
126 128
Ambang denyut jantung dalam melakukan kerja fisik yang mantap dan berkelanjutan Marta Dinata, 2003:29
b. Macam-Macam Tes Kebugaran Jasmani
Latihan secara baik dan teratur merupakan langkah yang tepat untuk memelihara tingkat kebugaran jasmani. Dalam pelaksanaan latihan hendaknya
dilakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana hasil latihan yang telah dilaksanakan. Evaluasi ini sangat penting, sehingga akan diketahui apakah tingkat
kebugaran jasmaniya dalam keadaan baik atau belum. Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani dapat dilakukan secara sederhana dan dapat melalui
laboratorium. Menurut Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi tahun 1996: 65- 105 mengelompokkan macam-macam tes kesegaran jasmani yaitu:
1 Tes daya tahan jantung dan paru terdiri dari: a Tes jalan cepat 4.800 meter
b Tes lari 2,4 meter c Tes naik turn bangku
d Step tes Indonesia
2 Pengukuran VO2 Max terdiri dari: a Metode Balke lari 15 menit
b Dengan ergocycloe c Dngan treadmill.
commit to user Pendapat lain dikemukakan M. Furqon H. 2003: 57 bahwa, “Bentuk tes
untuk mengukur atau menilai kesegaran aerobik dengan lari multitahap multistage fitness test. Sedangkan Rusli Lutan dan Adang Suherman 2000: 159
berpendapat, “Bentuk tes yang paling praktis untuk mengukur kapasitas aerobik menggunakan tes lari 12 menit rancangan dari Cooper”.
Dari macam-macam tes kebugaran jasmani tersebut, masing-masing memiliki karakteristik dan aturan sendiri-sendiri. Dari hasil tes yang telah
dilaksanakan, kemudian dikonsultasikan sesuai norma dari masing-masing bentuk tes tersebut, sehingga akan dikatahui pada kondisi yang bagaimana kebugaran
jasmani seseorang.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dibutuhkan untuk mendukung kajian teoritis yang dikemukakan. Sampai saat ini telah banyak penelitian ilmiah yang dilakukan
khususnya yang terkait dengan kebugaran jasmani dengan hasil yang masih bervariasi atau beragam. Berikut ini disajikan hasil penelitian yang relevan sebagai
berikut: 1. Penelitian Dwi Nugroho dengan judul, “Studi Tentang Daya Tahan
Kardiovaskuler Pada Anggota Fitness Center Primadona Di Banjarnegara Tahun 2006 ”. Dari penelitian ini diperoleh simpulan yaitu: Daya tahan
kardiovaskuler anggota fitness center Primadona Banjarnegara tahun 2006 yang memiliki kategori sangat baik 1 orang 3.125, yang memiliki kategori
baik 9 orang 28.125, yang memiliki kategori sedang 19 orang 59.375 dan yang memiliki kategori buruk 3 orang 9.375.
2. Penelitian Catur Priambodo dengan judul, “Studi Tentang Status Kesegaran Jasmani dan Status Gizi Pada Siswa Putra Kelas IV dan V Sekolah Dasar
Ta’mirul Islam Surakarta Tahun 20052006 ”. Dari penelitian ini diperoleh simpulan yaitu: 1 Status kesegaran jasmani siswa putra kelas IV dan V
Sekolah Dasar Ta’mirul Islam Surakarta tahun pelajaran 20052006 rata-rata adalah kurang. 2 Status gizi siswa putra kelas IV Sekolah Dasar Ta’mirul