commit to user
19
19
Metode CIRC terdiri dari tiga unsur penting yakni kegiatan-kegiatan dasar terkait, pengajaran langsung pelajaran memahami bacaan, dan seni bahasa
menulis terpadu Slavin, 2008:204. Dalam metode CIRC, siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok yang heterogen untuk mencari ide pokok, pikiran
utama, karakter tokoh dan hal-hal yang berkaitan dengan teks bacaan. Sehingga metode ini dirasa tepat untuk digunakan untuk meningkatkan kemampuam
membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri Sampangan 26. Berdasarkan latar belakang tersebut, untuk meningkatkan kemampuan
membaca pemahaman siswa di Sekolah Dasar pada khususnya, peneliti merasa perlu untuk mengadakan penelitian mengenai
“Penggunaan Metode Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan
Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas V SD Negeri Sampangan 26 Pasar Kliwon Surakarta Tahun Pelajaran 20102011
”.
B. Perumusan Masalah
Dalam setiap penelitian suatu masalah, diperlukan adanya kejelasan dari masalah yang menjadi obyek penelitian. Dalam hal ini diperlukan rumusan agar
tidak terjadi kesalahan. Berdasarkan hal tersebut kemudian dirumuskan pokok pembahasan
sebagai berikut
: “Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC dapat
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri Sampangan 26 Pasar Kliwon Surakarta Tahun Pelajaran 20102011?
”
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dengan menggunakan metode
Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC pada siswa kelas V SD Negeri Sampangan 26 Pasar Kliwon Surakarta Tahun Pelajaran 20102011.
D. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Teoritis
commit to user
20
20
Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran mengenai metode alternatif dalam pelajaran bahasa Indonesia yang berkaitan dengan materi
membaca pemahaman, dan menambah wawasan baru pengembangan teori membaca pemahaman dengan menggunakan metode pembelajaran Cooperative
Integrated Reading and Composition CIRC. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan bahan refleksi dan perbaikan bagi
pengembangan dan peningkatan hasil pencapaian tujuan pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
1 Memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
2 Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kemampuan
membaca pemahaman dalam mata pelajaran bahasa Indonesia pada siswa Sekolah Dasar dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dalam
mata pelajaran bahasa Indonesia. 3
Sebagai pertimbangan bagi guru dalam memilih metode pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
b. Bagi siswa
1 Dapat digunakan sebagai bahan masukan, dalam usaha untuk
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada pembelajaran bahasa Indonesia melalui penggunaan metode CIRC.
2 Meningkatnya kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.
c. Bagi Sekolah
1 Meningkatnya kualitas pembelajaran membaca pemahaman baik proses
maupun hasil dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. 2
Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah serta kondusifnya iklim pendidikan di sekolah.
3 Dapat digunakan sebagai bahan masukan agar dapat meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman, yaitu dengan cara pihak sekolah mengambil kebijakan yang dapat mendukung terciptanya pembelajaran
yang mudah dan menyenangkan.
commit to user
21
21
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Kemampuan Membaca Pemahaman
a. Pengertian Kemampuan
Mampu berarti kuasa bisa, sanggup melakukan sesuatu; dapat; berada; kaya; mempunyai harta berlebih. Kemampuan adalah kesanggupan; kecakapan;
kekuatan Depdikbud, 1999:623. Seseorang dikatakan mampu apabila ia bisa atau sanggup melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. Kemampuan adalah
kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat
dilakukan seseorang http:id.wikipedia.orgwikiKemampuan
, diakses tanggal 26 Januari 2011.
Kemampuan merujuk ke kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu Stephen Robbins, 2006:52. Hal itu
merupakan penilaian tentang apa yang dapat dilakukan seseorang. Kemampuan keseluruhan seseorang pada hakikatnya tersusun dari dua faktor: kemampuan
intelektual dan kemampuan fisik Stephen Robbins, 2006:52. Kemampuan intelektual merupakan kemampuan yang dibutuhkan untk menjalankan kegiatan
mental, misalnya tes IQ. Sedangkan kemampuan fisik merupakan kemampuan menjalankan tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan
karakteristik-karakteristik serupa Stephen Robbins, 2006:54. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa kemampuan adalah kapasitas kesanggupan atau kecakapan seorang individu dalam melakukan sesuatu hal atau beragam tugas dalam suatu pekerjaan
tertentu.
b. Membaca
1 Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis
commit to user
22
22
melalui media kata-katabahasa tulis H.G. Tarigan, 1986:7. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan
terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan
yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik Hodgson dalam Tarigan,
1986:7. Membaca merupakan kegiatan merespons lambang-lambang tertulis
dengan menggunakan pengertian yang tepat Ahmad S. Harjasujana dalam St.Y. Slamet, 2008:67. Hal tersebut berarti bahwa membaca memberikan
respons terhadap segala ungkapan penulis sehingga mampu memahami materi bacaan dengan baik. Sumber yang lain juga mengungkapkan bahwa
membaca merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa keterampilan, yakni mengamati, memahami, dan memikirkan Jazir
Burhan dalam St.Y. Slamet, 2008:67. Secara singkat dapat dikatakan bahwa “reading” adalah “bringing
meaning to and getting meaning from printed or written material ”, memetik
serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tertulis Finochiaro and Bonomo dalam H.G. Tarigan, 1986:8. Kegiatan membaca
merupakan penangkapan dan pemahaman ide, aktivitas pembaca yang diiringi curahan jiwa dalam menghayati naskah. Proses membaca diawali dari
aktivitas yang bersifat mekanis yakni aktivitas indera mata bagi yang normal, alat peraba bagi yang tuna netra. Setelah proses tersebut berlangsung, maka
nalar dan institusi yang bekerja, berupa proses pemahaman dan penghayatan. Selain itu aktivitas membaca juga mementingkan ketepatan dan kecepatan
juga pola kompetensi atau kemampuan bahasa, kecerdasan tertentu dan referen kehidupan yang luas.
Dari berbagai pengertian membaca di atas, dapat ditarik simpulan bahwa kegiatan membaca adalah memahami isi, ide atau gagasan baik yang
tersurat maupun tersirat dalam bahan bacaan. Dengan demikian, pemahaman menjadi produk yang dapat diukur dalam kegiatan membaca, bukan perilaku
commit to user
23
23
fisik pada saat membaca. Hakikat atau esensi membaca adalah pemahaman St.Y. Slamet, 2008:68.
2 Tujuan Membaca
Membaca hendaknya mempunyai tujuan, karena seseorang yang membaca dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan
dengan orang yang tidak mempunyai tujuan Farida Rahim, 2007:11. Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi,
mencakup isi, memahami makna bacaan H.G. Tarigan, 1986:9. Tujuan membaca mencakup: 1 kesenangan, 2 menyempurnakan
membaca nyaring,
3 menggunakan
strategi tertentu,
4 memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik, 5 mengaitkan
informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya, 6 memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis, 7
mengkonfirmasikan atau menolak prediksi, 8 menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu
teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks, 9 menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik Blanton, dkk dan
Irwin dalam Burns dkk, dalam Farida Rahim, 2007: 11.
Selain beberapa tujuan membaca yang telah disampaikan di atas, terdapat pula beberapa tujuan membaca lainnya yang erat kaitannya dengan
makna, diantaranya: a.
Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta. b.
Membaca untuk memperoleh ide-ide utama. c.
Membaca untuk mengetahuai urutan atau susunan, organisasi cerita. d.
Membaca untuk menyimpulkan. e.
Membaca untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan. f.
Membaca untuk menilai atau mengevaluasi. g.
Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan.
3 Aspek Membaca
Membaca merupakan suatu ketrampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian ketrampilan yang lebih kecil lainnya. Secara garis
besar terdapat dua aspek penting dalam membaca menurut H.G. Tarigan, yaitu:
commit to user
24
24
1. Ketrampilan yang bersifat mekanis mechanical skills yang dapat
dianggap berada pada urutan yang lebih rendah lower order. Aspek ini mencakup: a pengenalan bentuk huruf, b pengenalan unsur-
unsur linguistic fonemgrafem, kata, frase, pola klause, kalimat, dan lain-lain, c pengenalan hubungankorespondensi pola ejaan dan
bunyi kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at print
”, d kecepatan membaca bertaraf lambat. 2.
Ketrampilan yang bersifat pemahaman comprehension skills yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi higher order.
Aspek ini mencakup: a memahami pengertian sederhana leksikal, gramatikal, retorikal, b memahami signifikansi atau makna a.l.
maksud dan tujuan pengarang relevansikeadaan kebudayaan, reaksi pembaca, c evaluasi atau penilaian isi, bentuk, d kecepatan
membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan H.G. Tarigan, 1986:12.
4 Jenis-jenis Membaca
Terdapat beberapa jenis-jenis membaca seperti yang diklasifikasikan oleh Tarigan sebagai berikut:
a. Membaca nyaring, membaca bersuara reading aloud; oral reading
b. Membaca dalam hati silent reading
1 Membaca ekstensif extensive reading
Membaca ekstensif ini mencakup pula membaca survey survey reading, membaca sekilas skimming reading, dan membaca
dangkal superficial reading.
2 Membaca intensif intensive reading
a Membaca telaah isi content study reading, yang mencakup
pula membaca teliti close reading, membaca pemahaman comprehensive reading, dan membaca kritis critical
reading, dan membaca ide reading for ideas.
b Membaca telaah bahasa language study reading, yang
mencakup pula membaca bahasa asing foreign language reading, dan membaca sastra literary reading H.G Tarigan,
1986:12-13.
c. Membaca Pemahaman
1 Pengertian Membaca Pemahaman
Kegiatan membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam serta pemahaman
tentang apa yang dibaca. Membaca pemahaman adalah pemahaman arti atau maksud dalam suatu bacaan melalui tulisan. Definisi ini sangat menekankan
pada dua hal yang pokok dalam membaca, yaitu bahasa itu sendiri dan simbol grafik tulisan yang menyajikan informasi yang berwujud bacaan Lado dalam
commit to user
25
25
Nurhadi, 1987:222. Jadi, seseorang yang yang melakukan kegiatan membaca pemahaman harus menguasai bahasa atau tulisan yang digunakan dalam
bacaan yang dibacanya dan mampu menangkap informasi atau isi bacaan tersebut.
Reading is such a complex process. With practice and exposure, children develop understanding so that they may begin to comprehend stories
better. Students begin to read stories that are longer, have deeper meanings, hidden messages, similes, metaphors, and even understand very difficult
vocabulary Jennifer Bonner, 2008. Yang mempunyai arti bahwa membaca adalah suatu proses yang kompleks. Dengan latihan dan tindakan, anak-anak
dapat mengembangkan pemahaman sehingga mereka dapat mulai untuk memahami cerita dengan lebih baik. Siswa dapat memulai dengan membaca
cerita yang lebih panjang, mempunyai makna yang lebih dalam, pesan-pesan tersembunyi, kiasan-kiasan, gaya bahasa, dan bahkan memahami kosakata
yang lebih sulit Jennifer Bonner, 2008 http:www.ijea.orgv9n1. Untuk dapat memahami isi suatu bahan bacaan dengan baik
diperlukan adanya kemampuan membaca pemahaman yang baik pula. Pemahaman merupakan salah satu aspek yang penting dalam kegiatan
membaca, sebab pada hakikatnya pemahaman suatu bahan bacaan dapat meningkatkan keterampilan membaca itu sendiri maupun untuk tujuan
tertentu yang hendak dicapai. Jadi, kemampuan membaca dapat diartikan sebagai kemampuan dalam memahami bahan bacaan. Tujuan membaca
adalah pemahaman bukan kecepatan H.G. Tarigan, 1986:37. Membaca pemahaman didefinisikan pula sebagai salah satu macam
membaca yang bertujuan memahami isi bacaan Sujanto dalam Nurhadi, 1987:222. Kemampuan membaca sangat kompleks dan bukan hanya
kemampuan teknik membacanya saja tetapi juga kemampuan dalam pemahaman san interpretasi isi bacaan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, secara sederhana dapat ditarik simpulan bahwa membaca pemahaman adalah kegiatan membaca
commit to user
26
26
untuk memahami isi bacaan, baik yang tersurat maupun yang tersirat dari bahan bacaan tersebut.
2 Aspek-aspek Membaca Pemahaman
Membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya. Agar
seseorang mampu mencapai suatu tingkat pemahaman, seharusnyalah ia mengalami proses yang cukup panjang. Oleh karenanya, kita perlu mengenal
dan menguasai beberapa aspek dalam membaca pemahaman. Aspek-aspek dalam membaca pemahaman meliputi: a memahami pengertian sederhana
leksikal, gramatikal, retorikal, b memahami signifikansi atau makna a.l. maksud dan tujuan pengarang relevansikeadaan kebudayaan, reaksi
pembaca, c evaluasi atau penilaian isi, bentuk, d kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan H.G. Tarigan,
1986:12. Di dalam membaca pemahaman, si pembaca tidak hanya dituntut
hanya sekadar mengerti dan memahami isi bacaan, tetapi juga harus mampu menganalisis atau mengevaluasi dan mengaitkannya dengan pengalaman-
pengalaman dan pengetahuan awal yang telah dimilikinya.
3 Tujuan Membaca Pemahaman
Apabila kita melakukan sesuatu kegiatan, tentulah kita mampunyai tujuan tertentu yang hendak kita capai. Demikian halnya di dalam membaca
pemahaman juga mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Tujuan membaca pemahaman adalah untuk memperoleh sukses dalam pemahaman
penuh terhadap argumen-argumen yang logis, urutan-urutan etoris atau pola- pola teks, pola-pola simbolisnya, nada-nada tambahan yang bersifat
emosional dan juga sarana-sarana linguistik yang dipergunakan untuk mencapai tujuan H.G. Tarigan, 1986:36.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dilihat bahwa tujuan membaca pemahaman mencakup beberapa hal. Jelasnya membaca pemahaman
diperlukan bila kita ingin mempelajari dan memahami masalah yang kita baca sampai pada hal-hal yang sangat detail.
commit to user
27
27
4 Tingkatan Membaca Pemahaman
Aspek-aspek keterampilan untuk memahami isi bacaan itu ada bermacam-macam. Empat tingkatan atau kategori pemahaman membaca,
yaitu literal, inferensial, kritis, dan kreatif Burns dan Roe; Rubin; dan Syafi’ie dalam Hairuddin, dkk, 2007:3-24. Pembahasan mengenai tingkat
pemahaman tersebut diuraikan sebagai berikut: a
Pemahaman literal adalah kemampuan memahami informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Pemahaman literal merupakan
pemahaman tingkat paling rendah. Walaupun tergolong tingkat rendah, pemahaman literal tetap penting, karena dibutuhkan dalam proses
pemahaman bacaan secara keseluruhan. Pemahaman literal merupakan prasyarat bagi pemahaman yang lebih tinggi Burns dan Roe dalam
Hairuddin, dkk, 2007:3-24. b
Pemahaman inferansial adalah kemampuan memahami informasi yang dinyatakan secara tidak langsung tersirat dalam teks. Memahami teks
secara inferensial berarti memahami apa yang diimplikasikan oleh informasi-informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Dalam
hal ini, pembaca menggunakan informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks, latar belakang pengetahuan, dan pengalaman pribadi
secara terpadu untuk membuat dugaan atau hipotesis. c
Pemahaman kritis merupakan kemampuan mengevaluasi materi teks. Pemahaman kritis pada dasarnya sama dengan pemahaman evaluatif.
Dalam pemahaman ini, pembaca membandingkan informasi yang ditemukan dalam teks dengan norma-norma tertentu, pengetahuan, dan
latar belakang pengalaman pembaca untuk menilai teks. d
Pemahaman kreatif merupakan kemampuan untuk mengungkapkan respon emosional dan estetis terhadap teks yang sesuai dengan standar
pribadi dan standar profesional. Pemahaman kreatif melibatkan dimensi kognitif membaca karena berkaitan dengan dampak psikologi dan estetis
teks terhadap pembaca. Pemahaman kreatif, pembaca dituntut menggunakan daya imajinasinya untuk memperoleh gambaran baru yang
commit to user
28
28
melebihi apa yang disajikan penulis Hafni dalam Hairuddin, dkk, 2007:3-25.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini menekankan pada membaca pemahaman dalam tingkatannya sebagai pemahaman literal yaitu pemahaman
terhadap apa yang disampaikan dan disebutkan penulis di dalam bahan bacaan.
5 Prinsip-prinsip Membaca Pemahaman
Menurut McLaughlin dan Allen dalam Farida Rahim, mengemukakan mengenai prinsip-prinsip membaca sebagai berikut:
a Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial.
b Keseimbangan kemahiraksaraan adalah kerangka kerja kurikulum yang
membantu perkembangan pemahaman. c
Guru membaca yang profesional unggul mempengaruhi belajar siswa. d
Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif dalam proses membaca.
e Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna.
f Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks
pada berbagai tingkatan kelas. g
Perkembangan kosakata dan pembelajaran mempengaruhi pemahaman membaca.
h Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman.
i Strategi dan keterampilan membaca bisa diajarkan.
j Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca
pemahaman McLaughlin dan Allen dalam Farida Rahim, 2007:3-4.
6 Langkah-langkah Membaca Pemahaman
Di dalam memahami bahan bacaan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh pembaca. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan
dalam membaca, yaitu: 1 menentukan tujuan membaca; 2 preview artinya membaca selayang pandang; 3 membaca secara keseluruhan isi bacaan
dengan cermat sehingga kita dapat menemukan ide pokok yang tertuang dalam setiap paragrafnya; 4 mengemukakan kembali isi bacaan dengan
menggunakan kalimat dan kata-kata sendiri Suyatmi, 2000:45. Adanya kemampuan membaca pemahaman yang tinggi diharapkan
dapat menangkap ide-ide pokok yang terdapat dalam bahan bacaan, menemukan hubungan suatu ide pokok dengan ide pokok yang lain serta
secara keseluruhannya, selanjutnya dapat menghubungkan apa yang dipahami
commit to user
29
29
dari bahan bacaan tersebut dengan ide-ide diluar bahan bacaan. Membaca merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa
aktivitas seperti, mengamati, memahami ide, curahan jiwa, dan aktivitas jiwa seseorang yang tertuang dalam bahan bacaan.
d. Kemampuan Membaca Pemahaman
Berdasarkan uraian dan penjelasan-penjelasan yang telah disajikan di atas, maka dapat ditarik simpulan bahwa muara akhir dari hakekat kemampuan
membaca pemahaman, yaitu kapasitas kesanggupan atau kecakapan seorang individu untuk menangkap dan menggali ide-ide pokok serta informasi yang
diperlukan dari sebuah teks tertulis bahan bacaan seefisien mungkin, sehingga ia dapat menginterpretasikan ide-ide pokok serta informasi yang ditemukan, baik
makna yang tersurat maupun tersirat dari bahan bacaan tersebut. Indikator-indikator
yang terkait
dengan kemampuan
membaca pemahaman meliputi: 1 informasi-informasi berupa fakta, definisi, atau
konsep; 2 makna kata, istilah, dan ungkapan; 3 hubungan dalam wacana meliputi hubungan antarhal, sebab-akibat, persamaan, dan perbedaan antarhal;
4 organisasi wacana tentang ide pokok, ide penjelas, kalimat pokok, dan kalimat penjelas; 5 tema atau topik dan judul wacana; 6 menarik kesimpulan
tentang hal, konsep, masalah, atau pendapat. Sedangkan kemampuan siswa di dalam kemampuam membaca
pemahaman ditandai dengan: 1 kemampuan siswa dalam menangkap isi wacana, baik secara tersurat maupun tersirat; 2 kemampuan siswa dalam
menjawab pertanyaan tentang isi wacana; 3 kemampuan siswa meringkas isi wacana dengan menemukan ide pokok dalam setiap paragraf; 4 kemampuan
siswa menyimpulkan dan menceritakan kembali isi wacana dengan kalimat- kalimat sendiri dan dengan bahasa yang runtut.
2. Hakikat Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composition CIRC a.
Pengertian Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC
commit to user
30
30
Metode CIRC merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang diperuntukkan bagi siswa sekolah dasar hingga menengah pertama kelas
2-8. Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC merupakan program pembelajaran komprehensif untuk mengajarkan membaca dan menulis
pada siswa kelas dasar pada tingkat yang lebih tinggi dan juga pada sekolah menengah Slavin, 2008: 16. Selain itu, metode pembelajaran Cooperative
Integrated Reading and Composition CIRC merupakan kurikulum komprehensif yang dirancang untuk digunakan dalam pelajaran membaca pada
kelas 2-8 Slavin, 2008: 11.
Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC is a school based program that targets reading, writing, and language arts in grades
2 through 6. The three principle program elements are direct instruction in reading comprehension, story-related activities, and integrated
language artswriting instruction. Each student is paired with another student and then assigned to a group of students at the same or different
reading level. These learning teams work cooperatively on program- related activities
http:www.howardhealthcounts.orgmodules.php , diakses tanggal 26
Januari 2011. Sumber di atas kurang lebih mengungkapkan mengenai definisi dari
CIRC, bahwa CIRC merupakan program sekolah yang mendasarkan pengajarannya pada membaca, menulis dan seni berbahasa pada tingkat 2-6.
CIRC memiliki tiga prinsip dasar, yaitu kemampuan membaca pemahaman, membaca lisan, dan integrasi seni berbahasamenulis. Setiap siswa berpasangan
dengan siswa yang lain kemudian bergabung dalam satu tim yang heterogen. CIRC are currently in use, a common method involves forming “learning
teams” made up of students usually four who are at varying levels of reading proficiency. These students work on different cooperative activities, including
creative writing, peer reading, identification of major elements in a story, summarizing of stories and story retelling, and activities geared toward practice
of basic reading skills e.g., spelling, decoding, and vocabulary. Canadian Council on
Learning, 2009: 4
commit to user
31
31
Sumber diatas dapat diartikan bahwa CIRC yang akhir-akhir ini digunakan, merupakan metode umum yang meliputi pembentukan tim belajar
biasanya empat siswa pada level kemampuan membaca yang berbeda-beda. Siswa-siswa tersebut bekerja dalam aktivitas kerjasama yang berbeda, termasuk
aktivitas penulisan kreatif, membaca dalam kelompok, pengidentifikasian elemen utama dalam cerita, dan penceritaan kembali isi cerita dan aktivitas yang
diarahkan menuju praktek kemampuan membaca yang paling dasar meliputi pelafalan, penerimaan, dan kosakata Canadian Council on Learning, 2009:4.
CIRC, sebuah
program yang
komprehensif untuk
mengajari pembelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa pada kelas yang lebih
tinggi di sekolah dasar Slavin, 2008:200. Pengembangan CIRC difokuskan pada metode-metode pengajaran, merupakan sebuah usaha untuk menggunakan
pembelajaran kooperatif sebagai sarana memperkenalkan teknik terbaru dalam pengajaran praktis pembelajaran membaca dan menulis. Pendekatan
pembelajaran kooperatif menekankan tujuan-tujuan kelompok dan tanggung jawab dari tiap individu.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik simpulan bahwa Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC merupakan salah satu jenis metode
pembelajaran kooperatif yang dirancang khusus untuk pembelajaran membaca dan menulis secara komprehensif yang diterapkan pada kelas 2-8 dari sekolah
dasar sampai menengah pertama.
b. Fokus Utama dari Metode Pembelajaran Cooperative Integrated and
Reading Composition CIRC
Satu fokus utama dari kegiatan-kegiatan CIRC sebagai cerita dasar adalah membuat penggunaan waktu tindak lanjut menjadi lebih efektif. Para
siswa yang bekerja di dalam tim-tim kooperatif dari kegiatan-kegiatan ini, yang dikoordinasikan dengan pengajaran kelompok membaca, supaya dapat
memenuhi tujuan-tujuan dalam bidang lain seperti pemahaman membaca, kosakata, pembacaan pesan, dan ejaan. Para siswa termotivasi untuk saling
bekerja satu sama lain dalam kegiatan-kegiatan ini atau rekognisi lainnya yang didasarkan pada pembelajaran seluruh anggota tim Slavin, 2008:201.
commit to user
32
32
c. Ciri-ciri Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composition CIRC
Di dalam pembelajaran kooperatif terdapat bermacam-macam metode pembelajaran. Salah satunya adalah metode pembelajaran CIRC yang dirancang
khusus untuk pembelajaran membaca dan menulis, untuk membedakan metode pembelajaran CIRC dengan metode pembelajaran kooperatif lainnya, berikut
disampaikan beberapa ciri-ciri dari CIRC, yaitu: 1 adanya suatu tujuan kelompok; 2 adanya tanggung jawab tiap individu; 3 tidak adanya tugas
khusus; 4 tiap anggota dalam satu kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk sukses; 5 dibutuhkan penyesuaian diri tiap anggota kelompok.
d. Unsur-unsur Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading
Composition CIRC
CIRC terdiri dari tiga unsur penting: kegiatan-kegiatan dasar terkait, pengajaran langsung pelajaran memahami bacaan, dan seni berbahasa dan
menulis terpadu Slavin, 2008:204. Setiap siswa bekerja dalam tim-tim yang sifatnya heterogen. Semua kegiatan pembelajaran mengikuti siklus yang
melibatkan presentasi dari guru, latihan tim, latihan independen, pra penilaian teman, latihan tambahan, dan tes. Unsur utama CIRC terdiri dari: kelompok
membaca, tim, kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan cerita, pemeriksaan oleh pasangan, dan tes Slavin, 2008:204-208. Pembahasan mengenai unsur-
unsur tersebut adalah sebagai berikut: Kelompok membaca. Jika menggunakan kelompok membaca, siswa
dibagi dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang berdasarkan tingkat kemampuan membaca mereka, yang dapat ditentukan oleh
guru. Jika tidak, diberikan pengajaran kepada seluruh kelas. Tim. Siswa dibagi kedalam pasangan atau trio dalam kelompok
membaca mereka, dan selanjutnya pasangan-pasangan tersebut dibagi kedalam tim yang terdiri dari pasangan-pasangan dari dua kelompok membaca atau
tingkat. Misalnya, sebuah tim terdiri dari dua siswa dari kelompok membaca tingkat tinggi dan dua siswa dari kelompok membaca tingkat rendah. Anggota
commit to user
33
33
tim menerima poin berdasarkan kinerja indivudal mereka pada semua kuis, karangan, dan buku laporan, dan poin-poin inilah yang membentuk skor tim.
Kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan
cerita. Siswa
menggunakan bahan bacaan dasar atau bisa juga novel. Cerita diperkenalkan dan didiskusikan dalam kelompok membaca yang diarahkan oleh guru. Tahap-tahap
kegiatannya meliputi: membaca berpasangan, menulis cerita yang bersangkutan dan tata bahasa cerita, mengucapkan kata-kata dengan keras, makna kata,
menceritakan kembali cerita, dan ejaan. Pemeriksaan oleh pasangan. Jika siswa telah menyelesaikan semua
kegiatan ini,
pasangan mereka
memberikan formulir
tugas yang
mengindikasikan bahwa mereka telah menyelesaikan danatau memenuhi kriteria terhadap tugas tersebut.
Tes. Pada akhir periode kelas, siswa diberikan tes pemahaman terhadap cerita, diminta untuk menuliskan kalimat-kalimat bermakna untuk tiap kosakata,
dan diminta membacakan daftar kata-kata dengan keras kepada guru. Pada tes ini siswa tidak diperbolehkan saling membantu. Hasil tes dan evaluasi dari
menulis cerita yang bersangkutan adalah unsur utama dari skor tim mingguan siswa.
e. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading
and Composition CIRC
CIRC sebagai salah satu jenis metode pembelajaran, dalam pelaksanaannya memiliki langkah-langkah pembelajaran. Langkah-langkah
pembelajaran dilakukan untuk mewujudkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Langkah-langkah metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading
and Composition CIRC yang diuraikan oleh Suprijono, terdiri dari: 1.
Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen; 2.
Guru memberikan wacanakliping sesuai dengan topik pembelajaran; 3.
Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacanakliping dan ditulis pada lembar
kertas; 4.
Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok; 5.
Guru membuat kesimpulan bersama; dan 6.
Penutup Agus Suprijono, 2010:130.
commit to user
34
34
B. Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian sebelumnya yang dipandang relevan dengan penelitian ini, antara lain:
a. Penelitian Suwarto 2009 dengan judul “Upaya Peningkatan Kemampuan
Membaca dan Menulis Permulaan dengan Metode Kooperatif Integrasi Membaca dan Komposisi CIRC Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa
Kelas I SD Negeri 1 Eromoko Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri”. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini dikemukakan dua kesimpulan,
yaitu: 1 penerapan metode Kooperatif Integrasi Membaca dan Komposisi dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis permulaan pada
siswa kelas I, terbukti dengan adanya peningkatan pada siklus I, II, dan III; 2 penerapan metode Kooperatif Integrasi Membaca dan Komposisi dapat
meningkatkan proses pembelajaran membaca menulis permulaan, baik pada siswa maupun guru. Persamaan penelitian Suwarto dengan penelitian ini
adalah sama-sama menggunakan metode CIRC, sedangkan perbedaannya terdapat pada objek penelitian dan subjek penelitiannya.
b. Penelitian Miranti Sudarmaji 2010 dengan judul “Upaya Meningkatkan
Kemampuan Apresiasi Cerita Pendek Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC Pada
Siswa Kelas V SD Negeri IV Pulutan Wetan Wuryantoro Wonogiri Tahun Ajaran 20092010
”. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini dikemukakan dua kesimpulan, yaitu: 1 penerapan metode CIRC dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran apresiasi cerita pendek pada siswa kelas V SD Negeri IV Pulutan Wetan terbukti dengan adanya
peningkatan proses pembelajaran dari siklus I sampai siklus III, antara lain: meningkatnya kedisiplinan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
apresiasi cerita pendek, meningkatnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran apresiasi cerita pendek, meningkatnya keaktifan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran apresiasi cerita pendek, meningkatnya kerja sama siswa dalam mengikuti proses pembelajaran apresiasi cerita pendek,
commit to user
35
35
meningkatnya kesungguhan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran apresiasi cerita pendek; 2 penerapan metode CIRC dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam mengapresiasi cerita pendek, ditandai dengan nilai rata-rata siswa yang mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Persamaan
penelitian Miranti Sudarmaji dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan metode CIRC, sedangkan perbedaannya terletak pada objek
penelitian dan subjek penelitiannya.
C. Kerangka Berpikir