commit to user
53
53
Halaman tersebut dimanfaatkan untuk upacara bendera, kegiatan olah raga, kegiatan ekstrakurikuler dan tempat bermain siswa pada waktu istirahat.
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian
1. Kondisi Pra Siklus
Peneliti telah melakukan pengamatan observasi di SD Negeri Sampangan 26 khususnya pada siswa kelas V. Setelah melakukan pengamatan
tersebut, peneliti menemukan masalah pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas V yang harus dicari solusinya. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti
lakukan dengan guru kelas V, diketahui bahwa siswa kelas V memiliki nilai yang rendah dalam mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam aspek membaca
pemahaman. Siswa menganggap bahwa mata pelajaran bahasa Indonesia terutama membaca adalah pelajaran yang membosankan, sehingga mereka kurang
termotivasi untuk mengikuti mata pelajaran tersebut. Apalagi ketika mereka diberi bahan bacaan, kemudian disuruh membaca dalam hati, lalu diberi pertanyaan atau
disuruh menceritakan kembali, siswa semakin mengalami kesulitan untuk mengerjakannya. Hal tersebut dikarenakan metode pengajaran yang dilakukan
guru kurang inovatif sehingga siswa kurang termotivasi dan merasa kesulitan dalam mata pelajaran tersebut.
Adapun tabel hasil tes pemahaman isi bacaan siswa kelas V pada pra siklus dapat dilihat dalam tabel 3 berikut ini:
Tabel 3: Data Frekuensi Nilai Hasil Tes Pemahaman Isi Bacaan Siswa kelas V pada Pra Siklus
No Rentang
Frekuensi f
i
Nilai Tengah x
i
f
i
x x
i
1 20-30
2 25
50 5.4
2 31-41
12 36
432 32.4
3 42-52
5 47
235 13.5
4 53-63
13 58
754 35.1
5 64-74
69 0.0
6 75-85
5 80
400 13.5
Jumlah 37
1871 100.0
Rata-rata 50.57
commit to user
54
54
2 12
5 13
5
2 4
6 8
10 12
14
1
Nilai tengah hasil tes pemahaman isi bacaan
25 36
47 58
69 80
Sedangkan grafik yang menunjukkan kemampuan siswa dalam pengerjaan tes pemahaman isi sebelum dilakukan tindakan atau pra siklus, disajikan dalam
gambar 5 sebagai berikut:
Gambar 5: Grafik Nilai Hasil Tes Pemahaman Isi Bacaan Siswa kelas V pada Pra Siklus
Berdasarkan tabel dan grafik frekuensi diatas, dapat diketahui bahwa nilai hasil tes pemahaman isi bacaan siswa sebelum dilaksanakan tindakan pra siklus,
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas adalah 50,57. Nilai KKM mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V pada semester 2 ini adalah 60. Berdasarkan tabel dan
grafik diatas, dapat diketahui pula siswa yang memperoleh nilai 20-30 sebanyak 2 siswa atau 5,4. Siswa yang memperoleh nilai 31-41 sebanyak 12 siswa atau
32,4. Siswa yang memperoleh nilai 42-52 sebanyak 5 Siswa atau 13,5. Siswa yang memperoleh nilai 53-63 sebanyak 13 Siswa atau 35,1. Siswa yang
memperoleh nilai 64-74 sebanyak 0 Siswa atau 0. Siswa yang memperoleh nilai 75-85 sebanyak 5 Siswa atau 13,5.
Berdasarkan data pada tabel tersebut, dapat diketahui pula bahwa jumlah siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM adalah 19 siswa. Sedangkan jumlah
siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM adalah 18 siswa. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah siswa yang telah tuntas mencapai KKM adalah 48,64
dan jumlah siswa yang belum tuntas mencapai KKM adalah 51,35. Hal tersebut
commit to user
55
55
dapat diartikan bahwa, kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V semester 2 masih rendah. Dilihat dari ketuntasan belajar yang telah ditetapkan dalam
penelitian ini, yaitu sebesar 75 siswa mencapai ketuntasan pada siklus I dan sebesar 75 siswa mencapai ketuntasan pada siklus II. Hasil nilai siswa pada
pra siklus, dapat dilihat pada lampiran 6. Pada lampiran tersebut, tertulis rata-rata kelas adalah 52,70. Hasil tersebut mendekati hasil yang diperoleh dengan
perhitungan kelas interval yang menyatakan bahwa rata-rata kelas adalah 50,57. Namun, diluar perbedaan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa rata-rata nilai
tes pemahaman isi bacaan pada pra siklus di kelas V masih belum tuntas rendah. Berdasarkan hasil tes pemahaman isi bacaan pada pra siklus, menunjukkan
bahwa hasil nilai tersebut masih rendah dan banyak siswa yang belum dapat mencapai KKM, maka dari itu diperlukan suatu usaha peningkatan pembelajaran
agar siswa memiliki kemampuan membaca pemahaman yang lebih baik. Dalam hal ini, diperlukan suatu bentuk inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan
motivasi siswa dalam membaca untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa. Salah satu bentuk inovasi pembelajaran yang dapat
dilakukan adalah dengan menerapkan metode Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya
membaca pada siswa kelas V. Diharapkan dengan menggunakan metode CIRC dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V.
2. Deskripsi Siklus I