14
pemakai perpustakaan, untuk menarik lebih banyak pemakai dan meningkatkan pelayanan pengguna suatu perpustakaan.
7
“Menurut Edinger promosi di dalam perpustakaan adalah kegiatan komunikasi dengan pemakai yang telah ada maupun pemakai yang belum
ada tetapi potensial agar mereka tahu tentang pelayanan yang ada Sedangkan
menurut Cronin
promosi perpustakaan
merupakan pengungkapan atau refleksi corak manajemen yang khas atau filsafat dari
penyajian, sasarannya dapat menembus pelayanan dan semua kegiatan yang dilakukan perpustakaan.
”
8
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa promosi perpustakaan
adalah kegiatan
berkomunikasi dengan
pengguna perpustakaan untuk menginformasikan dan memperkenalkan tentang
produk atau jasa yang disediakan oleh perpustakaan sekaligus membujuk pengguna untuk merespon terhadap produk ataupun jasa yang ditawarkan.
2. Pentingnya Promosi Perpustakaan
Sekarang ini perpustakaan sesungguhnya dapat dikatakan dalam hal yang sama dengan organisasi atau lembaga lain yang tujuan utamanya
adalah mencari pembelikonsumenpengguna sebanyak mungkin untuk menggunakan jasa atau produk yang dimilkinya. Perpustakaan dengan
pemustaka adalah dua unsur yang tidak dapat terpisahkan. Perpustakaan tidak berarti apa-apa apabila tidak ada pemustaka, begitu juga sebaliknya
pemustaka tidak akan bisa memenuhi kebutuhan informasinya bila tidak ada perpustakaan.
7
Anas Sujiono, Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta: Raja Grafindo Persada:2008, h. 24.
8
Badollahi Muistafa, Promosi Jasa Perpustakaan Universitas terbuka; 1996, h. 4-5.
15
Namun tidaklah mudah bagi para petugas perpustakaan untuk mengajak mereka agar gemar atau bahkan setia mengunjungi perpustakaan
apabila membutuhan informasi yang diinginkannya dan meningkatkan minat baca mereka. Terlebih saat ini semakin banyak pusat informasi
komersial bermunculan. Kemunculan lembaga-lembaga itu dapat menjadi saingan bagi perpustakaan. Selain itu industri rekeasi semakin bertambah,
media lain seperti televisi, majalah, surat kabar, dan sebagainya semakin ramai. Semuanya itu menjadi faktor yang mempengaruhi masyarakat
untuk tidak menggunakan perpustakaan. Maka dari itu perpustakaan dituntut lebih inovatif dan kreatif meningkatkan layanannya untuk
mempromosikan jasa-jasa atau produk yang mereka miliki jika tidak ingin ditinggalkan oleh para pemustakanya.
Dengan adanya promosi, diharapkan masyarakat akan lebih mengenal perpustakaan dan akhirnya mereka menjadi pengguna
perpustakaan yang giat. Pada artikel Blaise Cronin berkata bahwa dengan adanya pemasaran dan promosi yang baik pada perpustakaan akan meraih
setidaknya tiga hal yaitu menambah kepuasan pemakai, memperkuat atau memperlancar bertambahnya dana, dan meningkatkan kepuasan
pustakawan.
9
3. Strategi Promosi Perpustakaan
Strategi promosi adalah persiapan dan pertimbangan sebelum, selama, dan sesudah melaksanakan promosi dalam bentuk pelayanan yang
disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan terhadap kelompok pembaca
9
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan Jakarta: Universitas Terbuka, 1996, h. 23, 24.
16
yang harus dilayani. Sedangkan yang dimaksud dengan persiapan dan pertimbangan di sini adalah perlunya diadakan berbagai persiapan-
persiapan terutama mengenai tempat, ruangan, petugas, penyediaan bahan, sarana, kondisi, suasana.
Dengan adanya promosi diharapkan masyarakat akan lebih mengenal perpustakaan dan akhirnya mereka menjadi pengguna
perpustakaan yang giat. Strategi promosi perlu dilakukan agar promosi yang dilakukan oleh perpustakaan tepat sasaran kepada calon pengguna
perpustakaan. Ada dua strategi promosi perpustakaan yang biasa digunakan yaitu promosi langsung Direct Promotion dan promosi tidak
langsung Indirect Promotion.
a. Promosi Langsung Direct Promotion
Promosi langsung atau direct promotion adalah kegiatan promosi yang dilakukan dengan berkomunikasi secara langsung dengan
calon pengguna perpustakaan. Secara umum ada beberapa kegiatan promosi langsung yang
digunakan perpustakaan antara lain:
1 Kontak Perorangan
Promosi secara kontak perorangan dilakukan melalui pertemuan langsung. Promosi dengan kontak perorangan ternyata
merupakan sarana yang lebih ampuh dari pada sarana atau promosi lainnya seperti iklan dan publikasi. Bellardo dan Waldhart
melaporkan bahwa penelitian mengenai efektivitas teknik-teknik promosi dan komunikasi di bidang perpustakaan dan informasi telah
membuktikan bahwa kontak perorangan dari mulut ke mulut