BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sejak tahun 1990 penelitian dan pengembangan biodisel dirintis secara ekstensif yang bertujuan untuk mendapatkan bahan bakar yang dapat diperbarui.
Indonesia yang memiliki keragaman jenis tumbuhan penghasil minyak atau lemak berpotensi sebagai bahan baku bakar nabati [1]. Salah satu bahan baku yang dapat
digunakan untuk pembuatan biodiesel adalah minyak mentah kelapa sawit atau yang biasa dikenal sebagai Crude Palm Oil CPO. Indonesia adalah negara
produsen terbesar Crude Palm Oil CPO di dunia mulai tahun 2006 dengan perkebunan sawit seluas sekitar 5 juta Ha dan dapat menyerap tenaga kerja
sebanyak kurang lebih 3 juta orang [2]. Biodiesel dihasilkan dengan mereaksikan minyak tumbuhan dengan alkohol
menggunakan basa sebagai katalis pada suhu dan komposisi tertentu [3]. Namun, akhir-akhir ini mulai dikembangkan sintesis biodiesel menggunakan enzim lipase
sebagai biokatalis [4]. Saat ini enzim sebagai biokatalis telah banyak diaplikasikan secara komersial untuk proses-proses industri, antara lain dalam industri pangan,
medis, kimia dan farmasi [5]. Beberapa hasil penelitian tentang sintesis biodiesel dengan menggunakan
biokatalis dapat dipaparkan pada tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1 State of The Art Synthesis Biodiesel Lipase
Minyak Akseptor
Asil Waktu
Jumlah Biokatalis
Yield Referensi
Candida Antartica
Minyak Sapi
2- Butanol
16 jam 10
96,4 Nelson, et
al., 1996 [6] Candida
Antartica B Minyak
Kedelai Metil
Asetat 14 jam
30 92
Du, et al., 2004 [7]
Candida Antartica
Minyak Biji Jatropha,
Minyak Karanj,
Minyak Biji Matahari
Etil Asetat
12 jam 10
90 Modi, et al.,
2007 [8]
1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1 State of The Art Synthesis Biodiesel Lanjutan Lipase
Minyak Akseptor
Asil Waktu
Jumlah Biokatalis
Yield Referensi
Candida Antartica
Minyak Biji Lobak
Metanol 24 jam
6 91,1
Watanabe et al., 2007 [9]
Candida Antartica
Minyak Biji Bunga
Matahari Metil
Asetat 8 jam
3 95
Ognjanovic, et al., 2009
[10] Candida
Antartica B Unrefined
Palm Oil Metanol
2-10 jam
4 91-92
Talukder, et al., 2009
[11] Candida
Antartica Minyak
Kedelai Etanol
8 jam 20
93 Brusamarelo
, et al., 2010 [12]
Candida Rugosa
Minyak Goreng
Metil Asetat
50 jam 4
89,6 Hermansyah
, dkk., 2012 [13]
Lipozyme Minyak
Kedelai Etanol
4 jam 5
29 Souza et al.,
2012 [14] Penggunaan metanol dan etanol pada sintesis biodiesel menghasilkan gliserol
sebagai produk samping, yang mampu memblok sisi aktif dari enzim lipase. Oleh karena itu, penggunaan donor gugus asil alternatif, seperti metil asetat, etil asetat,
dan propan-2-ol, telah dipelajari [15]. Di samping itu, penggunaan enzim secara konvensional kurang menguntungkan dan tidak efisien karena setiap pemakaian
ataupun analisis harus menggunakan enzim yang baru. Untuk mengatasi kelemahan ini dikembangkan rekayasa enzim dengan teknik imobilisasi [16].
Penggunaan biokatalis memiliki keuntungan atas proses kimia dan dapat digunakan kembali, terutama di kasus pemanfaatan lipase yang terimobilisasi.
Adapun masalah masih perlu diperhitungkan yaitu tingginya biaya lipase dan kemungkinan hambatan pada alkohol rantai pendek, gliserol, dan kotoran lainnya
dalam bahan baku [15]. Atas dasar pemikiran yang telah dipaparkan, maka penulis ingin melakukan
penelitian sintesis biodiesel dengan bahan baku Crude Palm Oil CPO melalui reaksi interesterifikasi dengan menggunakan biokatalis enzim lipase yang
terimobilisasi untuk mendapatkan informasi penting mengenai pengaruh jumlah biokatalis, rasio mol reaktan, dan temperatur terhadap sintesis biodiesel yang
dihasilkan dari CPO sehingga metode ini nantinya dapat dikembangkan untuk skala industri.
2
Universitas Sumatera Utara
1.2 PERUMUSAN MASALAH