Permasalahan Pengembangan Kemitraan Permasalahan Pengembangan Desa Wisata

8 Rendahnya partisipasi stakeholders swasta baik dalam maupun luar daerah DIY terhadap pembangunan dan pengembangan daya tarik wisata padaDestinasi DIY.

b. Permasalahan Pengembangan Pemasaran Pariwisata:

1 Rendahnya akses pasar dan jaringan pemasaran dalam negeri maupun ke luar negeri masih banyak tergantung Jakarta dan Bali 2 Rendahnya kapasitas bandarapenerbangan langsung kedari yogya dari daerah di Indonesia maupun dari Negara asal pasar-pasar utama 3 Rendahnya kuantitas dan kualitas sistem pelayanan transpotasi publik 4 Rendahnya kuantitas dan kualitas produk promosi pemasaran pariwisata ke luar daerahluar negeri 5 Belum optimalnya promosipemasaran bersama yang terpadu bagi seluruh stakeholder pariwisata DIY 6 Kurangnya kuantitas dan kualitas SDM pemasaran pariwisata yang kapabel mumpuni baik pengetahuan, ketrampilan dan bahasa 7 Masih rendahnya pelaksanaan pemasaranpromosi pariwisata minat khusus, thematik dan segmen tertentu 8 Belum maksimalnya pemanfaatan teknologi informasi sebagai media promosi dan informasi dalam salah satu strategi dalam pemasaran pariwisata DIY

c. Permasalahan Pengembangan Kemitraan

1 Belum memadainya profesionalitaskualitas dan kuantitas SDM pengelola Daya Tarik Wisata, pendukung dan penunjang kepariwisataan lainnya 2 Terbatasnya kelembagaan kepariwisataan yang terkelola dengan baik dan berkelanjutan terutama yang berbasis komunitaskemasyarakatan 3 Kurang intensifnya sinergitasketerpaduan kerjasama dan kemitraan antar stakeholder pariwisata DIY 4 Masih rendahnya kesadaran wisata dan penerapan sapta pesona oleh stakeholder kepariwisataan, pihak terkait maupun masyarakat 5 Belum optimalnya kemitraan dunia pendidikan DIY dengan stakeholder pariwisata DIY 6 Masih rendahnya hubungan kemitraan kerjasama pengembangan SDM dan kelambagaan kepariwisataan DIY dengan luar daerah maupun dari luar negeri 7 Masih rendahnya pelaksanaanpenerapan sertifikasi standarisasi kualitas SDM maupun kelmbagaan kepariwisataan DIY.

d. Permasalahan Pengembangan Desa Wisata

Desa wisatakampung wisata merupakan salah satu daya tarik wisata DIY unggulan DIY dan semakin banyak diminati wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Dengan berbasis alam dan budaya, jumlah desa wisatakampung wisata dari tahun 2008 yang hanya ada 30 desakampung di DIY, semakin tumbuh berkembang dan sampai tahun 2014 meningkat menjadi 112 desakampung wisata dengan berbagai kriteria Yaitu Majumandiri 30 desakampung, Berkembang 40 desakampung dan Perintisan 42 desakampung. Secara kuantitas perkembangan tersebut sangat menggembirakan akan tetapi dilihat dari kualitas prosentasenya masih rendah, dikarenakan masi ada berbagai permasalahan dalam pengembangan desa wisata yaitu sebagai berikut : 1 Sebagian besar manajemenpengelolaan daya tarik desa wisata masih konvensional dan belum optimal 2 Kebutuhan aksesbilitas dan amenitas fasilitas wisata lainnya di desa kampung wisata masih belum tercukupiterpenuhi 3 Kuantitas dan kualitas pemasaran informasi promosi desa wisata masih rendah baik langsung maupun melalui media massa 4 Pemahaman dan pelaksanaan sadar wisata dan sapta pesona sebagian masyarakat desa wisata belum maksimal 5 Masih ada beberapa desa wisata belum terbentuk kelembagaan yang terorganisasi dengan baikprofesional 6 Sebagian besar kualitas SDMmasyarakat pengetahuan dan kemampuan kreatifitas dalam pengelolaan desa wisata masih rendah. 7 Minat berinvestasi dan CSR dari para stakeholder selain pemerintah untuk berpartisipasi dalam pengembangan desakampung wisata masih rendah

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Pimpinan Daerah Terpilih