Validasi Instrumen METODE PENELITIAN

59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di TK ABA Ledok I yang beralamat di pedukuhan Gerjen, desa Sidorejo, kecamatan Lendah, kabupaten Kulon Progo. Secara geografis TK ABA Ledok I berada di tengah perkampungan penduduk sehingga jauh dari keramaian. Sekolah ini memiliki 2 kelas yang terdiri dari kelas A berjumlah 21 anak dan kelas B berjumlah 22 anak sehingga jumlah keseluruhan anak adalah 43 anak dengan pendidik berjumlah 4 guru. Menurut hasil pengamatan yang peneliti lakukan kondisi sekolah maupun sarana prasarana cukup mendukung kegiatan penelitian ini. TK ABA Ledok I memiliki halaman yang cukup luas sehingga memungkinkan anak bergerak leluasa selama kegiatan permainan tradisioanal dilaksanakan. Selain halaman sekolah ditumbuhi rumput sehingga dinilai cukup aman digunakan oleh anak. TK ABA Ledok I juga memiliki teras yang cukup luas sehingga apabila karena berbagai faktor halaman sekolah tidak memungkinkan untuk dipakai, kegiatan permainan tradisional tetap dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan teras tersebut. Selain itu salah satu permainan dalam penelitian ini yakni permainan Cublak-cublak Suweng tidak dapat dilaksanakan di halaman sekolah sehingga harus dilaksanakan di teras. Satu-satunya yang menjadi kendala adalah ruang kelas B yang cukup berdekatan dengan teras sehingga kemungkinan kegiatan penelitian akan mengganggu proses KBM kelas B. 60

2. Subjek Penelitian

Seperti yang telah diketahui TK ABA Ledok I memiliki 2 rombongan belajar yaitu kelompok A berjumlah 21 anak dan kelompok B 22 anak. Subjek dalam penelitian ini adalah kelompok A yang berjumlah 21 anak yang terdiri dari 12 putra dan 9 putri. Keseluruhan anak yang berjumlah 21 tersebut semua berasal dari dusun yang berbeda namun masih dalam lingkup desa yang sama yakni desa Sidorejo, Lendah, Kulon Progo. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa anak-anak di kelompok A ini sebagian besar mengalami kesulitan dalam kegiatan yang bersifat kelompok, mengendalikan sifat egosentrisme serta menjalin komunikasi dalam kelompok Dalam hal ini anak-anak yang mengalami kesulitan dalam kelompok ada yang cenderung pasif dan sering melakukan berbagai atifitas yang seharusnya lebih menyenangkan bila dilakukan bersama tetapi justru dilakukan sendiri. Anak dalam kategori ini terkesan pasif dan pemalu. Di lain pihak terdapat anak yang sama-sama mengalami kesulitan dalam aktivitas kelompok namun kesulitan ini merupakan kontradiksi dari anak yang berkesulitan disebabkan karena karakternya yang cenderung pasif dan pemalu. Kegiatan pembelajaran yang selama ini dilakukan masih belum mengoptimalkan kemampuan kerjasama anak karena menurut pengamatan model pembelajaran klasikal adalah model pembelajaran yang paling sering digunakan di kelas ini. Hal tersebut semakin membuat anak cenderung tidak menunjukkan peningkatan khususnya dalam kemampuan kerjasamanya sehingga diperlukan 61 kegiatan pembelajaran yang banyak melibatkan anak dalam aktivitas kelompok salah satunya kegiatan bermain permainan tradisional ini.

3. Deskripsi Kondisi Awal Anak Sebelum Tindakan

Kondisi awal kemampuan kerjasama harus diamati terlebih dahulu sebelum dilakukan penelitian. Ini merupakan kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti sebelum mengadakan penelitian. Kegiatan tersebut diantaranya mengetahui kondisi awal anak sebelum tindakan dilakukan. Dari hasil observasi awal yang dilakukan dapat diketahui bahwa kemampuan anak-anak masih mengalami kesulitan dalam memainkan permainan tradisional serta memahami konsep kerjasama yang ada dalam permainan.