3.4 Kebijakan dalam Melakukan Penyiangan Koleksi di BPAD PROVSU
William A.Katz 1980:75 mengatakan pengeluaran buku dan bahan bentuk lainnya dari perpustakaan mempunyai dua bentuk khusus, yaitu
penyiangan koleksi secara aktual dan pembatasan pada koleksi riset. Menurut Wallace John Bork dan Rose Mary Margill 1979:60 mengatakan
penyiangan koleksi yang akan dilaksanakan pada suatu perpustakaan tergantung kepada kebijaksanaan perpustakaan itu sendiri.
Berikut ini dibicarakan beberapa kebijakan yang digunakan untuk mengeluarkan bahan pustaka di BPAD PROVSU.
1. Penyiangan dilakukan secara teratur dan dilakukan setahun sekali.
2. Penyiangan dilakukan berdasarkan nomor kelas.
3. Bahan pustaka dikeluarkan dari rak dikarenakan isinya.
4. Pada umumnya bahan pustaka yang bukan dari hasil penelitian, ada
kategori tertentu terhadap buku yang akan disiangi. 5.
Ada beberapa faktor yang harus di perhatikan dalam memutuskan suatu buku untuk di keluarkan dari rak yaitu: hubungan buku tersebut dengan
buku lain yang subjeknya sama, dana yang tersedia untuk membeli buku baru.
3.4.1 Alasan Perlu Diadakan Penyiangan
Sebuah perpustakaan kalau ingin melakukan penyiangan, pustakawan tersebut harus biasa memilih mana bahan pustaka, yang diperlukan lagi, dan yang
masih di perlukan. Alasan mengapa perlu di lakukan penyiangan antara lain: 1
Karena tempat Tidak semua perpustakaan memiliki tempat yang cukup memadai
untuk menampung jumlah koleksi yang sangat banyak. Untuk itu ruangan perpustakaan bukanlah tempat untuk menumpukan bahan pustaka, tetapi
bahan pustaka itu haru disusun sebaik mungkin dan tidak memakan tempat yang banyak.
Universitas Sumatera Utara
2 Karena waktu
Dengan berjalannya waktu koleksi pun terus bertambah. Seorang pustakawan harus bisa memilih koleksi pustaka yang dibutuhkan
pengguna dengan seiring berjalan waktu, jadi apabila pengguna mencari buku yang diinginkannya, mereka tidak perlu repot-repot lagi untuk
mencarinya itulah gunanya di lakukan penyiangan koleksi. 3
Karena copy yang terlalu banyak Bahan pustaka yang ada di rak, yang memiliki copy ataupun
duplikat yang terlalu banyak akan disiangi. Apalagi frekuensi pemakaian bahan pustaka tersebut sangat rendah. Apabila tidak disiangi akan
membuat kerugian pada perpustakaan dan pada pengguna perpustakaan. Dimana akan memakan tempat yang banyak dan mempersulit pengguna
dalam menelusuri bahan pustaka yang di butuhkannya. 4
Bahan pustaka telah rusak berat, dan tidak mungkin diperbaiki lagi, atau karena ada sebagian halamanisi yang tidak lengkap, lepas atau hilang.
5 Informasi yang dikandungnya dianggap sudah usang karena adanya
kemajuan ilmu dan teknologi. 6
Pengguna sudah tidak membutuhkan subjek yang bersangkutan. 7
Telah ada edisi terbaru yang isinya lebih lengkap dan sesuai jaman untuk judul buku yang sama.Namun bila ada teori penting dalam edisi lama yang
masih bisa dipakai dan tidak dicakup lagi pada edisi yang baru maka koleksi tersebut tidak perlu disiangi.
8 Perubahan kebijakan mengenai program, subjek, kelompoktingkat
pengguna yang dilayani, atau reorganisasi instansi induk. 9
Secara politis dan religis bertentangan dengan kebijakan pemerintah dan citra adat serta agama yang dianut oleh rakyat, dalam hal ini biasanya hasil
penyiangan tidak dibuang, namun disimpan di tempat terpisah dan hanya untuk kegiatan penelitian.
10 Jumlah eksmplarnya lebih dari yang ditetapkandisepakati.
11 Kondisi fisik yang rusak berat.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Prosedur Penyiangan