Pusat penanggulangan krisis kesehatan Kementerian Kesehatan
1. Pencapaian Target Perjanjian Kinerja Tahunan
Sampai dengan akhir tahun 2015, pencapaian indikator kinerja belum memenuhi target yang disepakati sesuai dengan Perjanjian Kinerja PK. Pada dokumen PK Pusat
penanggulangan krisis kesehatan, telah disepakati dua indikator kinerja yang dipakai untuk mengevaluasi keberhasilan kerja tahunan sebagai bagian dari pencapaian
target jangka menengah.
Tabel 3.2. Capaian Kinerja Pusat penanggulangan krisis kesehatan Tahun 2015
No Indikator Kinerja
Target Capaian
1. Jumlah Kab.Kota yang mendapatkan dukungan untuk
mampu melaksanakan upaya pengurangan risiko krisis kesehatan di wilayahnya
34 34
100 2.
Jumlah Provinsi yang mendapatkan advokasi dan sosialisasi untuk mendukung pelaksanaan upaya
pengurangan risiko krisis kesehatan di wilayahnya 7
6 85,71
Penetapan target kabupatenkota dan provinsi dilakukan berdasarkan tingginya indeks risiko bencana yang dimiliki sesuai data IRBI Indeks Rawan Bencana
Indonesia yang dibuat oleh BNPB, berdasarkan karakteristik sosioekonomi dan geografisnya diprioritaskan kab.kota yang merupakan daerah tertinggal,
perbatasan dan kepulauan dan berdasarkan profil kesehatan daerahnya diprioritaskan kab.kota yang merupakan daerah bermasalah kesehatan. Target
KabupatenKota yang menjadi sasaran indikator PPKK dapat dilihat dalam Lampiran 4.
a. Pencapaian Target Indikator Kinerja Pertama
Terdapat beberapa kegiatan yang berkaitan langsung dengan pencapaian target indikator kinerja pertama. Kegiatan tersebut adalah :
1 Pendampingan Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Pusat penanggulangan krisis kesehatan sebagai unit koordinasi di lingkungan
Kementerian Kesehatan, memiliki tanggung jawab pembinaan Dinas Kesehatan Provinsi serta Dinas Kesehatan KabupatenKota guna terlaksananya
pengelolaan program penanggulangan krisis kesehatan dengan baik. Peran kabupatenkota dalam pelaksanaan penanggulangan krisis kesehatan
sangat vital, mengingat kejadian krisis kesehatan berada di wilayah administrasi kabupatenkota, sehingga tanggung jawab utama penanganan
krisis kesehatan berada di bawah kendali dinas kesehatan setempat. Kerjasama dinas kesehatan dengan instansi terkait di wilayah tempat kejadian krisis
Pusat penanggulangan krisis kesehatan Kementerian Kesehatan
kesehatan, harus terbina secara baik, terutama dengan BPBD selaku koordinator penanggulangan bencana di daerah.
Untuk memperkuat peran tersebut, sepanjang tahun 2015, PPKK telah melaksanakan kegiatan pendampingan teknis penanggulangan krisis kesehatan
di dinas kesehatan kabupatenkota terkait manajemen penanggulangan krisis kesehatan yang dilaksanakan oleh masing-masing kabupatenkota dengan
realisasi anggaran sebesar 89,69. Kegiatan ini telah dilaksanakan di 34 kabupatenkota rawan bencana target
indikator kinerja di tahun 2015 dengan metode visitasi ke kabupatenkota dan diskusi dengan penanggungjawab program penanggulangan krisis kesehatan di
satuan kerja terkait seperti Dinas Kesehatan, BPBD, Rumah Sakit Umum Daerah RSUD dan Puskesmas rawan bencana.
Setelah kegiatan ini dilaksanakan, PPKK berhasil mengidentifikasi kesiapsiagaan kabupatenkota dalam upaya penanggulangan krisis kesehatan dan berhasil
menentukan upaya dukungan yang dibutuhkan kabupatenkota dalam melaksanakan penanggulangan krisis kesehatan. Selain itu, dalam kegiatan ini
juga disosialisasikan kebijakan terbaru dalam penanganan krisis kesehatan dan bencana.
2 Pelatihan Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Salah satu kendala yang sering dijumpai dalam upaya penanggulangan krisis
kesehatan adalah kurangnya Sumber Daya Manusia SDM Kesehatan yang dapat difungsikan, baik dari segi jumlah maupun kompetensinya. Kekurangan
tersebut dapat disebabkan oleh minimnya kegiatan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam penanggulangan krisis kesehatan yang dibiayai oleh
anggaran daerah. Oleh karena itu, PPKK menyelenggarakan kegiatan pelatihan teknis
penanggulangan krisis kesehatan yang pesertanya adalah penanggungjawab dan pelaksana program penanggulangan krisis kesehatan di dinas kesehatan,
tenaga kesehatan di RSUD, tenaga kesehatan di puskesmas, tenaga kesehatan dari PMI Palang Merah Indonesia dan personil dari BPBD di 34
kabupatenkota rawan bencana target indikator kinerja di tahun 2015 dengan realisasi anggaran sebesar 59.
Dalam pelatihan teknis ini, peserta diberikan pengetahuan mengenai konsepsi dasar manajemen bencana; penilaian dan perencanaan penanggulangan
bencana; sistem informasi penanggulangan krisis kesehatan; mitigasi bencana
Pusat penanggulangan krisis kesehatan Kementerian Kesehatan
dan koordinasi dalam penanggulangan bencana; serta peta respon. Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu mengidentifikasi bahaya hazard yang
ada di wilayahnya, mengidentifikasi kerentanan dan kapasitas menghadapi bahaya, untuk kemudian dibuat analisa risiko bencana yang dituangkan dalam
bentuk peta respon.
b. Pencapaian Target Indikator Kinerja Kedua