Percobaan Beban Nol Parameter Motor Induksi Tiga Fasa

28 motor, maka untuk mengetahui nilai tahanan yang paling mendekati, biasanya dilakukan dengan beberapa kali pengukuran dan mengambil besar rata-rata dari semua pengukuran yang dilakukan.

3.1.2 Percobaan Beban Nol

Motor induksi dalam keadaan beban nol dibuat dalam keadaan berputar tanpa memikul beban pada rating tegangan dan frekuensinya. Besar tegangan yang digunakan ke belitan stator perphasanya adalah 1 V tegangan nominal, arus masukan sebesar I dan dayanya P . Nilai ini semua didapat dengan melihat alat ukur pada saat percobaan beban nol. Dalam percobaan beban nol, kecepatan motor induksi mendekati kecepatan sinkronnya. Dimana besar s mendekati nol, sehingga s R 2 mendekati tidak terhingga, sehingga besar impedansi total bernilai tidak berhingga yang menyebabkan arus 2 I pada Gambar 3.4 bernilai nol sehingga rangkaian ekivalen motor induksi pada pengukuran beban nol ditunjukkan pada Gambar 3.5. Namun karena pada umumnya nilai kecepatan motor pada pengukuran ini n r0 yang diperoleh tidak sama dengan n s maka slip tidak sama dengan nol sehingga ada arus I 2 ’ yang sangat kecil mengalir pada rangkaian rotor, arus I 2 ’ tidak diabaikan tetapi digunakan untuk menghitung rugi – rugi gesek + angin dan rugi – rugi inti pada percobaan beban nol. Pada pengukuran ini didapat data-data antara lain : arus input I 1 =I , tegangan input V 1 =V , daya input perphasa P dan kecepatan poros motor n r0 . Frekuensi yang digunakan untuk eksitasi adalah frekuensi sumber f. Universitas Sumatera Utara 29 1 V 1 R 1 X c R m X 2 R 2 X 1 1 2  s R 1 E 1 I I c I m I 2 I Gambar 3.4 Rangkaian ekivalen pada saat beban nol s R 2 2 X Gambar 3.5 Rangkaian ekivalen pada saat beban nol Dengan tidak adanya beban mekanis yang terhubung ke rotor dan tegangan normal diberikan ke terminal, dari Gambar 3.5 didapat besar sudut phasa antara arus antara I dan V adalah :             I V P Cos θ 1 3.4 Dimana:   nl P P daya saat beban nol perphasa 1 V V  = tegangan masukan saat beban nol   nl I I  arus beban nol Universitas Sumatera Utara 30 dengan P adalah daya input perphasa. Sehingga besar E 1 dapat dinyatakan dengan jX R θ I V E 1 1 o 1 1       Volt 3.5 n r0 adalah kecepatan rotor pada saat beban nol. Daya yang didissipasikan oleh R c dinyatakan dengan : 1 2 c R I P P   Watt 3.6 1 R didapat pada saat percobaan dengan tegangan DC. Harga R c dapat ditentukan dengan 2 1 c P E R  Ohm 3.7 Dalam keadaan yang sebenarnya R 1 lebih kecil jika dibandingkan dengan X m dan juga R c jauh lebih besar dari X m , sehingga impedansi yang didapat dari percobaan beban nol dianggap jX 1 dan jX m yang diserikan. nl Z = 3 1 nl I V  1 m X X j  Ohm 3.8 Sehingga didapat 1 1 3 X I V X nl m   ohm 3.9

3.1.3 Percobaan Rotor Tertahan