Valuta Asing LANDASAN TEORI
                                                                                13
Keterangan: 1.  Bank di USA menukarkan dollar kepada Bank di Indonesia.
2.  Bank di Indonesia menyerahkan rupiah pada Bank di USA. Contoh transaksi spot adalah sebagai berikut:
1.  Bila  kontrak  ditutup  pada  tanggal  18  Desember  1991  maka penyerahan  dana  dilakukan  pada  tanggal  20  Desember  1991.
Bila  dua  hari  setelah  tanggal  kontrak  jatuh  pada  hari  libur, maka  tanggal  penyerahan  diundurkan  sampai  hari  pertama
kerja  setelah  hari  libur  tersebut.  Misalnya  kontrak  tanggal  7 Maret  1991  Kamis,  tanggal  penyerahan  adalah  11  Maret
1991  Selasa,  karena  tanggal  9  Maret  1991  adalah  hari  sabtu dimana  pasar  valuta  tidak  beroperasi,  dan  tanggal  10  Maret
1991 merupakan hari minggu.
12
b.  Transaksi forward Transaksi  forward  merupakan  transaksi  valas  dengan  tanggal
yang  disetujui  lebih  dari  spot  date  dua  hari  kerja.  Jatuh  waktu forward  di  pasar  umumnya  sampai  dengan  satu  tahun,  meskipun
ada beberapa bank memberikan jangka waktu yang lebih panjang. Transaksi forward menimbulkan risiko nilai tukar dan risiko suku
bunga, karena forward exchange rate ditentukan oleh tingkat suku
12
Nadya,  Amla  Eva,  “Peluang  dan  Tantangan  Pengembangan  Produk  Valas  di  PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009, h. 26.
14
bunga  dari  dua  mata  uang  dan  nilai  spot  masing-masing  mata uang.
Contoh transaksi forward adalah sebagai berikut: Suatu  perusahaan  USA  membutuhkan  dana  guna  membayar
pengapalan suatu produk Jepang yang akan jatuh tempo pada tiga bulan  mendatang  kepada  supplier  di  Jepang  dengan  membayar
sebesar JPY 100 juta. Untuk  memastikan  harga  pengapalan  barang  dalam  US  Dollar,
bank setuju membeli JPY 100 juta dengan forward rate tiga bulan sebesar JPY 100 USD.
Harga  barang  yang  dikapalkan  tersebut  menjadi  sebesar  USD  1 juta.  Tiga  bulan  mendatang  perusahaan  akan  membayar  sebesar
USD  1  juta  dan  menerima  dari  bank  sebesar  JPY  100  juta  untuk dibayar kepada supplier.
13
c.  Transaksi swap Transaksi  swap  berbeda  dengan  transaksi  spot  atau  forward.
Dalam  mekanisme  swap,  terjadi  dua  transaksi  sekaligus  dalam waktu  yang  bersamaan  yaitu  menjual  dan  membeli  atau  membeli
dan menjual suatu mata uang yang sama. Sementara pada spot dan forward,  transaksi  terjadi  hanya  sekali  saja  yaitu  membeli  dan
13
Risk  Management  Center  Indonesia,  Program  Pelatihan  Sertifikasi  Manajemen Risiko Level-1, Jakarta: Risk Management Center Indonesia, 2005.
15
menjual.  Penggunaan  transaksi  swap  sebenarnya  dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan timbulnya kerugian yang disebabkan
oleh perubahan kurs suatu mata uang. Swap dapat dilakukan antara nasabah dengan  banknya dan antara bank dengan Bank Indonesia
disebut  reswap.  Pemberian  fasilitas  reswap  tersebut  dilakukan atas  dasar  swap  point  yang  ditetapkan  oleh  Bank  Indonesia.
Transaksi swap antara bank dengan BI: a.  Swap  likuiditas,  yaitu  swap  yang  dilakukan  atas  inisiatif  BI
untuk  dana  yang  berasal  dari  pinjaman  luar  negeri.  Posisi likuiditas  ini  untuk  setiap  bank  maksimum  20  dari  modal
bank tersebut. b.  Swap  investasi,  yaitu  swap  yang  dilakukan  atas  inisiatif  bank
berdasarkan  swap  bank dengan  nasabah  yang dananya  berasal dari  pinjaman  luar  negeri  untuk  keperluan  investasi  di
Indonesia.
14
Transaksi  swap  merupakan  suatu  kombinasi  antara  transaksi spot  dengan  transaksi  forward.  Transaksi  swap  memiliki  risiko
suku bunga. Contoh transaksi swap adalah sebagai berikut:
14
Diyya, artikel diakses pada tanggal 06 Maret 2015 dari https:diyya.wordpress.com
.
16
Bank  A  membeli  US  Dollar  dan  menjual  JPY  untuk  90  hari kedepan dengan harga 99.50 yen per US Dollar. Atau alternatifnya
membeli dollar dengan spot rate dengan rate JPY 100,00USD. Bila  bank  A  membeli  USD  10  juta  dan  menjual  JPY  1,000  juta
untuk  penyerahan  spot  date  dan  memegang  posisi  mata  uang selama 90 hari, maka bank meminjam sebesar JPY 1,000 juta dan
meminjamkan USD 10 juta untuk 90 hari. Apabila suku  bunga USD sebesar 3 dan untuk  yen sebesar 1,
maka arus kasnya sebagai berikut: JPY   2,500,000 bayar
1,000,000,000 x .01 x 90360 USD 75,000       terima       10,000,000 x .03 x 90360
Setelah 90 hari, maka posisi bank menjadi: Long USD 10,075,000 dan Short JPY 1,002,500,000
Dengan  membagi posisi  yen dengan posisi USD,  maka  exchange rate yang efektif adalah sebesar JPY 99.50USD.
15
d.  Transaksi option Transaksi option adalah kontrak untuk memperoleh hak dalam
rangka  membeli  atau  hak  untuk  menjual  yang  tidak  harus dilakukan  atas  sejumlah  unit  valuta  asing  pada  harga  dan  jangka
15
Risk  Management  Center  Indonesia,  Program  Pelatihan  Sertifikasi  Manajemen Risiko Level-1, Jakarta: Risk Management Center Indonesia, 2005.
17
waktu  atau  tanggal  akhir  tertentu.  Hukumnya  haram,  kerena mengandung unsur maisir spekulasi.
16
Option  juga  merupakan  suatu  kontrak  yang  memberikan  hak kepada  pembeli  untuk  melaksanakan  kontrak  pada  harga  yang
disepakati.  Artinya  transaksi  akan  dilaksanakan  apabila  tingkat rate  harga  memberi  keuntungan  bagi  pembeli.  Penjual  memiliki
risiko  yang  tak  terbatas  dan  sebagai  kompensasi  akan  menerima premi. Kontrak option memiliki risiko baru dan di atas risiko yang
melekat  pada  instrumen  yang  mendasarinya.  Option  dapat  dibuat berdasarkan  instrumen  “cash”  atau  instrumen  derivative  lainnya
dan option atas kontrak option.
17
Dalam  pasar  valuta  asing  transaksi  option  valuta  asing  dapat diartikan  sebagai  satu  instrumen  keuangan  yang  memberikan  hak
kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual satu mata uang tertentu  dalam  jumlah  tertentu  pada  satu  waktu  tertentu  di  masa
yang  akan  datang  dan  atau  sebelumnya  dengan  kurs  yang  sudah ditentukan  sebelumnya  biasanya  sudah  ditentukan  saat  transaksi
dilakukan.
16
Lathif Azharuddin, Fiqh Muammalat, Jakarta : UIN Jakarta Press, 2005, h. 118.
17
Risk  Management  Center  Indonesia,  Program  Pelatihan  Sertifikasi  Manajemen Risiko Level-1, Jakarta: Risk Management Center Indonesia, 2005.
18
Option  memberi  pemegang  hak  bukan  kewajiban  untuk membeli atau menjual sesuatu. Berbeda dengan jenis transaksi jual
beli yang sudah dikenal selama ini yang mengikat masing-masing pihak  dengan  satu  kewajiban  untuk  membayar  atau  memberikan
satu  barang  tertentu  yang  diperjualbelikan  maka  option  memberi pemegang hak bukan kewajiban untuk menjual atau membeli satu
barang  yang  diperjanjikan.  Pemegang  option  tidak  bisa  dipaksa untuk  membeli  atau  menjual  satu  barang  yang  diperjanjikan.  Hak
untuk  membeli  atau  menjual  satu  barang  tersebut  hanya  bisa dilaksanakan  pada  satu  waktu  tertentu  di  masa  yang  akan  datang
atau  sebelumnya.  Hal  ini  tergantung  dari  jenis  option  yang dipegang  ada  option  yang  mengatur  bahwa  hak  untuk  membeli
atau  menjual  satu  barang  bisa  dilaksanakan  pada  satu  waktu tertentu  di  masa  yang  akan  datang  tidak  dapat  dilaksanakan
sebelum  waktu  yang  ditentukan  tersebut,  ada  pula  jenis  option yang  hak  untuk  membeli  atau  menjualnya  dapat  dilaksanakan
sebelumnya.  Apabila  pemegang  option  melaksanakan  haknya untuk  membeli  atau  menjual  satu  barang  tertentu  maka  harga
barang  dibeli  atau  dijual  tersebut  sudah  ditentukan  sebelumnya biasanya  ditentukan  pada  saat  transaksi  option  dilakukan  tidak
peduli  berapa  harga  pasar  barang  tersebut  saat  pelaksanaan  hak.
19
Jadi  harga  yang  dipakai  saat  pelaksaan  hak  sudah  ditentukan sebelumnya dan bukan harga pasar barang tersebut saat itu.
Contoh transaksi option adalah sebagai berikut: 1.  Bank  “A”  mengeluarkan  option  yang  memberikan  pemegang-
nya  hak  untuk  membeli  USDIDR  sebesar  USD  1.000.000,- dengan  kurs  10.000,-  pada  satu  tahun  yang  akan  datang.
Dengan  memegang  option  yang  dikeluarkan  oleh  Bank  “A” tersebut  maka  satu  tahun  yang  akan  datang  orang  yang
memegang option tersebut berhak bukan keharusan membeli USD 1.000.000,- ke Bank “A” dengan harga atau kurs 10.000,-
tidak  perduli  harga  atau  kurs  USDIDR  yang  berlaku  di  pasar saat itu.
2.  Bank “B”
mengeluarkan option
yang memberikan
pemegangnya  hak  untuk  menjual  USDIDR  sebesar  USD 1.000.000,-  dengan  kurs  10.000,-  pada  satu  tahun  yang  akan
datang. Dengan memegang option yang dikeluarkan oleh Bank “B”  tersebut  maka  satu  tahun  yang  akan  datang  orang  yang
memegang  option  tersebut  berhak  bukan  keharusan  menjual USD 1.000.000,- ke Bank “B” dengan harga atau kurs 10.000,-
tidak  peduli  harga  atau  kurs  USDIDR  yang  berlaku  di  pasar saat itu.
18
18
Heli  Charisma  Berlianta,  Mengenal  Valuta  Asing,  Yogyakarta  :  Gadjah  Mada University Press, 2004,  h. 186-187.
20
2.2 Jenis-jenis Transaksi Valuta Asing Dalam Islam Jenis  transaksi  valuta  asing  yang  diperbolehkan  dalam  Islam
hanya  dua  macam,  yaitu  transaksi  spot  dan  forward  agreement. Adapun penjelasannya yaitu sebagai berikut:
a.  Transaksi Spot Transaksi spot adalah transaksi pembelian dan penjualan valuta
asing valas untuk penyerahan pada saat itu over the counter atau  paling  lambat  penyelesaiannya  dalam  jangka  waktu  dua
hari.  Hukumnya  adalah  boleh,  karena  dianggap  tunai, sedangkan  waktu  dua  hari  dianggap  sebagai  proses
penyelesaian  yang  tidak  bisa  dihindari  dan  merupakan transaksi internasional.
19
b.  Transaksi Forward Agreement Transaksi  forward  agreement  merupakan  transaksi  yang  pada
dasarnya  sama  dengan  transaksi  forward,  yaitu  transaksi pembelian  dan  penjualan  valas  yang  nilainya  ditetapkan  pada
saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang akan datang, antara  2  x  24  jam  sampai  dengan  satu  tahun.  Pada  dasarnya
hukum transaksi  forward  ini dihaharamkan dalam Islam, akan tetapi  pada  transaksi  forward  agreement  ini  terdapat
pengecualian khusus  yaitu dengan dibolehkannya transaksi  ini
19
Lathif Azharuddin, Fiqh Muammalat Jakarta : UIN Jakarta Press, 2005, h.116-117.
21
dengan  syarat  ada  kebutuhan  yang  memang  benar-benar  tidak dapat dihindari lil hajah.
Dewan  Syariah  Nasional  Majelis  Ulama  Indonesia  DSN-MUI membolehkan transaksi spot, karena transaksi tersebut dianggap tunai,
sedangkan waktu dua hari dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan merupakan transaksi internasional. Sedangkan
untuk  transaksi  forward  agreement  dibolehkan  karena  untuk kebutuhan  yang  tidak  dapat  dihindari  lil  hajah.  Ketentuan  ini
terdapat  dalam  fatwa  Dewan  Syariah  Nasional  Majelis  Ulama Indonesia No. 28DSN-MUIIII2002.
2.3. Mekanisme Valuta Asing Dalam Transaksi Syariah Dalam pelaksanaan transaksi valuta asing haruslah memperhatikan
beberapa batasan sebagai berikut: a.  Pertukaran  tersebut  harus  dilakukan  secara  tunai  spot,  artinya
masing-masing  pihak  harus  menerima  atau  menyerahkan  masing- masing mata uang pada saat yang bersamaan.
b.  Motif pertukaran bukan untuk spekulasi. c.  Harus  dihindari  jual  beli  bersyarat.  Misalnya  A  setuju  membeli
barang dari B hari ini dengan syarat B harus membelinya kembali pada tanggal tertentu di masa mendatang.
d.  Transaksi  berjangka  harus  dilakukan  dengan  pihak-pihak  yang diyakini mampu menyediakan valuta asing yang dipertukarkan.
22
e.  Kadar  dan  ukurannya  harus  sama,  misalnya  pertukaran  emas dengan emas atau perak dengan perak  maka kadar dan ukurannya
harus sama dan harus dilakukan secara tunai. f.  Jika transaksi dengan mata uang sejenis, maka nilainya harus sama
dan tunai. g.  Jika  transaksi  pertukaran  mata  uang    berbeda  jenis,  maka
dilakukan  dengan  kurs  yang  berlaku  pada  saat  itu  dan  harus dilakukan secara tunai.
20
Adapun  Skema  transaksi  jual  beli  valuta  asing  dalan  Islam  atau as-sharf adalah sebagai berikut :
21
Keterangan:
1.  Akad  Sharf: penjual dan pembeli  harus  melakukan  akad atau  ijab kabul  yang  disepakati  oleh  keduabelah  pihak  yang  sesuai  dengan
aturan-aturan yang telah ada dan sesuai syariah.
20
Ikatan  Bankir  Indonesia,  Memahami  Bisnis  Bank  Syariah,  Jakarta  :  PT.  Gramedia Pustaka Utama, 2014, h. 264.
21
Ascarya, Akad  Produk Bank Syariah, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007, h. 109.
2a. Valut a Sharf
Pem beli M usyt ari
Penjual Ba’i
Akad sharf 2b. Nilai
t ukar
23
2.  a.Valuta: valuta  ini  merupakan objek  jual  beli,  yaitu uang sebagai komoditas yang dijadikan transaksi.
b. Nilai tukar: adanya harga, yaitu nilai kurs masing-masing valuta asing terhadap valuta lainnya.
3.  Para Pelaku Pasar Valuta Asing Dalam  pasar  valas  tersebut  terdapat  beberapa  pelaku  pasar  yang
bertransaksi  dengan  beragam  kepentingan.  Adapun  siapa  saja  yang melakukan transaksi jual-beli valuta asing di pasar atau peserta pasar bisa
dibedakan sebagai berikut:
22
1.  Perusahaan Perusahaan  melakukan ekspor atau impor barang  dan  jasa dengan
negara  lain  membutuhkan  transaksi  jual  beli  valas  untuk memenuhi antisipasi kewajiban yang dimilikinya.
2.  Masyarakat perorangan Masyarakat  atau  perorangan  dapat  melakukan  transaksi  valas
untuk spekulasi dan memenuhi kebutuhannya. 3.  Bank Umum
Bank  Umum  melakukan  transaksi  jual-beli  valas  untuk  berbagai keperluan  antara  lain  melayani  nasabah  perusahaan  yang  ingin
bertransaksi jual-beli valas, berusaha memperoleh keuntungan dari
22
Heli  Charisma  Berlianta,  Mengenal  Valuta  Asing,  Yogyakarta  :  Gadjah  Mada University Press, 2004,  h.4-5.
24
perubahan harga valas di pasar akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya, memenuhi kewajiban valas yang dimilikinya.
4.  Broker Broker  adalah  orang  atau  perusahaan  yang  tugasnya  adalah
menjadi  perantara  terjadinya  transaksi  valas.  Mereka  biasanya berusaha membantu pembeli mencari penjual dan sebaliknya.
5.  Pemerintah Pemerintah melakukan transaksi valas untuk berbagai tujuan
antara  lain  membayar cicilan utang  luar negeri, penerimaan utang luar negeri baru yang harus ditukar ke valuta sendiri dll.
6.  Bank Sentral Di  banyak  negara  Bank  Sentral  tidak  berada  di  bawah  kendali
pemerintah,  dia  merupakan  lembaga  independen  yang  bertugas menstabilkan  perekonomian.  Salah  satu  instrument  dalam
penstabilan perekonomian adalah dengan transaksi valuta asing. 4.  Risiko Transaksi Valuta Asing
Dalam  setiap  transaksi  yang  ada  pasti  memiliki  risiko,  begitupun dalam  transaksi  valuta  asing.  Risiko  transaksi  valuta  asing  foreign
exchange  risk  adalah  suatu  konsekuensi  sehubungan  dengan pergerakan  atau  fluktuasi  nilai  tukar  terhadap  rugi  laba  bank.
Meskipun  aktivitas  treasury  syariah  tidak  terpengaruh    risiko  kurs secara langsung karena adanya syarat tidak boleh melakukan transaksi
25
yang  bersifat  spekulasi,  tetapi  bank  syariah  tidak  akan  dapat  terlepas dari adanya posisi dalam valuta asing.
23
Menurut  pengertian  lain  risiko  nilai  tukar  foreign  exchange  risk adalah  potensi  kerugian  karena  pergerakan  nilai  tukar.  Risiko  ini
melekat pada seluruh produk dan posisi yang dinilai dalam valuta yang berbeda dengan valuta laporan bank.
24
Risiko  kurs  ini  akan  meningkat  bila  jumlah  posisi  yang  diambil besar, baik posisi long maupun posisi short, dan fluktuasi pasar tinggi.
Oleh karena itu, bank syariah perlu menetapkan:
25
1.  Exposure  limit  pembatasan  eksposur  risiko  efek  buruk  pada laporan  keuangan  perusahaan  yang  mungkin  timbul  dari
perubahan dalam nilai tukar. 2.  Transaction limit pembatasan transaksi.
3.   Currency limit pembatasan mata uang. 4.   Turnover limit pembatasan volume transaksi.
5.   Cut loss limit pembatasan kerugian. 6.  Intraday limit.
7.  Counterparty limit.
23
Karim  Adiwarman,  Bank  Islam:  Analisis  Fiqh  dan  Keuangan,  Jakarta:  Rajawali Pers, 2011, h. 273-274.
24
Risk  Management  Center  Indonesia,  Program  Pelatihan  Sertifikasi  Manajemen Risiko Level-1, Jakarta: Risk Management Center Indonesia, 2005.
25
Karim Adiwarman, “Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan”, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, h. 274.
26
Posisi  long  long  position  adalah  apabila  total  tagihan  dan  asset terhadap satu mata uang tertentu lebih besar dari total kewajiban pada
mata  uang  tersebut.  Adapun  contoh  dari  posisi  long  long  position adalah sebagai berikut:
1.  PT.  “Charisma”  melakukan  transaksi  beli  USDIDR  untuk USD 1.000.000,- di kurs 8.000,-.
Diasumsikan tidak ada transaksi  lain  yang dilakukan oleh PT. “Charisma”.  Dengan  dilakukannya  transaksi  di  atas  maka
timbul  tagihan  PT.  “Charisma”  kepada  lawwan  transaksinya dalam mata uang USD sebesar USD 1.000.000,-.
Dengan  melakukan  transaksi  di  atas  berarti  PT.  “Charisma” sekarang  mempunyai  posisi.  Karena  PT.  “Charisma”
mempunyai  tagihan  dalam  mata  uang  USD  1.000.000,-  maka dapat  dikatakan  bahwa  PT.  “Charisma”    mempunyai  posisi
long USD sebesar USD 1.000.000,-. 2.  PT. “Titan Internasional” melakukan dua transaksi valuta asing
yaitu: a.  Transaksi beli USDIDR sebesar USD 1.500.000,-
b.  Transaksi jual USDIDR sebesar USD 750.000,- Dari kedua transaksi tersebut dapat dilihat bahwa dari transaksi
pertama  PT.  “Titan  Internasional”  mempunyai  tagihan  kepada lawan transaksinya sebesar USD 1.500.000,- dan dari transaksi
27
kedua  PT.  “Titan  Internasional”  mempunyai  kewajiban  dalam mata uang USD sebesar USD 750.000,-.
Secara  total  dari  kedua  transaksi  yang  dilakukan  oleh  PT. “Titan  Internasional”  maka  PT.  “Titan  Internasional”
mempunyai tagihan kepada lawan transaksinya sebesar: USD 1.500.000 – USD 750.000 = USD 750.000
Dari  dua  transaksi  yang  dilakukan  maka  PT.  “Titan Internasional”  mempunyai  posisi  valuta  USD  long  sebesar
USD 750.000,-. Sedangkan posisi short short position adalah apabila total tagihan
dan  asset  terhadap  satu  mata  uang  tertentu  lebih  kecil  dari  total kewajiban pada mata uang tersebut. Adapun contoh posisi short short
position adalah sebagai berikut: 1.  PT.  “Charisma”  melakukan  transaksi  jual  USDIDR  untuk
USD 1.000.000,- di kurs 8.000,-. Diasumsikan tidak ada transaksi  lain  yang dilakukan oleh PT.
“Charisma”.  Dengan  dilakukannya  transaksi  di  atas  maka timbul  kewajiban  PT.  “Charisma”  kepada  lawan  transaksinya
dalam mata uang USD sebesar USD 1.000.000,-. Dengan  melakukan  transaksi  di  atas  berarti  PT.  “Charisma”
sekarang  mempunyai  posisi.  Karena  PT.  “Charisma” mempunyai  kewajiban  dalam  mata  uang  USD  1.000.000,-
28
maka  dapat  dikatakan  bahwa  PT.  “Charisma”  mempunyai posisi short USD sebesar USD 1.000.000,-.
2.  PT. “Titan Internasional” melakukan dua transaksi valuta asing yaitu:
a.  Transaksi jual USDIDR sebesar USD 2.000.000,- b.  Transaksi beli USDIDR sebesar USD 1.500.000,-
Dari kedua transaksi tersebut dapat dilihat bahwa dari transaksi pertama  PT.  “Titan  Internasional”  mempunyai  kewajiban
kepada  lawan  transaksinya  sebesar  USD  2.000.000,-  dan  dari transaksi  kedua  PT.  “Titan  Internasional”  mempunyai  tagihan
dalam mata uang USD sebesar USD 1.500.000,-. Secara total dari dua transaksi yang dilakukan oleh PT. “Titan
Internasional”  maka  PT.  “Titan  Internasional”  mempunyai kewajiban kepada lawan transaksinya sebesar:
USD 2.000.000 – USD 1.500.000 = USD 500.000 Dari  dua  transaksi  yang  dilakukan  maka  PT.  “Titan
Internasional”  mempunyai  posisi  valuta  USD  short  sebesar USD 750.000,-.
26
Mengingat  bank  syariah  tidak  diperkenankan  berspekulasi,  maka transaksi seperti forward, marjin trading, option dan swap tidak boleh
26
Heli Charisma Berlianta, Mengenal Valuta Asing, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2004,  h.65-67.
29
dijalankan. Yang diperkenankan adalah untuk kebutuhan  berjaga-jaga simpanan  dan  transaksi  yang  dilaksanakan  harus  tunai  atau  spot.
Termasuk tunai
di sini
adalah pembayaran
dengan cek,
pemindahbukuan, transfer dan sarana pembayaran tunai lainnya.
27
                