7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Underlying
1. Pengertian Underlying
Underlying dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi dasar dari suatu transaksi atau dokumen atau surat berharga.
2
Secara etimologi, underlying merupakan sekuritas atau komoditas yang diserahkan
atau yang sedang diperdagangkan pada saat memperdagangkan kontrak berjangka atau opsi.
Dalam transaksi valuta asing, pengertian underlying transaksi menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 10 28 PBI 2008 adalah kegiatan yang
mendasari pembelian valuta asing terhadap rupiah. Pengertian lain mengenai underlying transaksi menurut Peraturan Bank
Indonesia Nomor 16 17 PBI 2014 adalah kegiatan yang mendasari pembelian atau penjualan valuta asing terhadap rupiah.
2. Kedudukan Underlying Dalam Regulasi Perbankan Dalam kegiatan transaksi valuta asing sesuai Peraturan Bank Indonesia
Nomor 10 28 PBI 2008 Pasal 2 ayat 2 menyatakan bahwa pembelian valuta asing terhadap Rupiah oleh Nasabah atau Pihak Asing kepada Bank di
2
Artikel diakses
pada tanggal
15 November
2014 dari
http:ilmuperbankan.blogspot.com
7
8
atas USD 100,000.00 seratus ribu US Dollar atau ekuivalen per bulan per Nasabah atau per Pihak Asing hanya dapat dilakukan dengan underlying.
Sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan Bank Indonesia No. 10 28 PBI 2008 maka perlu ditetapkan peraturan pelaksanaan pembelian
valuta asing terhadap rupiah kepada Bank. Terkait hal tersebut, Bank Indonesia telah menerbitkan Surat Edaran Bank Indonesia SEBI No. 10 42
DPD Tahun 2008 perihal Pembelian Valuta Asing terhadap Rupiah kepada Bank. Surat Edaran ini selanjutnya mengalami perubahan pada Tahun 2013
melalui penerbitan Surat Edaran Bank Indonesia SEBI No. 1533DPM bahwa Bank Indonesia menetapkan aturan tentang kedudukan underlying
dalam transaksi valuta asing oleh Bank Umum, termasuk Bank Umum berbasis syariah, hingga yang terakhir pada Tahun 2014 Bank Indonesia
mengerluarkan ketentuan
melalui Peraturan
Bank Indonesia
No. 1617PBI2014. Dalam Peraturan Bank Indonesia yang terakhir, Bank
Indonesia menetapkan aturan tentang transaksi valuta asing terhadap rupiah antara Bank dengan Pihak Asing.
Dalam Surat Edaran Bank Indonesia SEBI No. 1533DPM ketentuan angka 4 disebutkan bahwa pembelian valuta asing terhadap Rupiah oleh
Nasabah atau Pihak Asing kepada Bank di atas USD 100,000.00 seratus ribu US Dollar atau ekuivalen per bulan per Nasabah atau per Pihak Asing hanya
dapat dilakukan untuk kegiatan yang tidak bersifat spekulatif, dengan underlying tertentu. Dan dalam PBI No. 1617PBI2014 Pasal 6 ayat 1